BABY FACED BODYGUARD PART 3

BABY FACED BODYGUARD PART 3

 

AUTHOR: RESI R

MAIN CAST: KIM SANG BEOM DAN KIM SO EUN.

OTHER CAST: KIM YOONA, LEE SEUNG GI, JUNG IL WOO, JUNG SO MIN, KIM SOO HYUN, BAEK SUZY.

GENRE: IDK (?)

Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik Tuhan, orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

Kim bum bersama teman-temannya sedang berada di dalam mobil menuju tempat markas mereka, tempat biasa untuk mereka latihan musik.

“ya bum-ah….perempuan tadi……..siapa? kau mengenalnya?” Tanya seung gi seraya focus menyetir.

Kim bum langsung mentap seung gi yang ada di sampingnya sambil mengerutkan kening.

“ya…perempuan yang mana? Aku tidak tahu !” dusta kim bum.

Sso hyun pun ikut mencondongkan badannya ke depan untuk melihat wajah kim bum.

“tadi….yang berpakaian hitam….kau benar-benar tak mengenalnya?” Tanya soo hyun.

“aniyo….aku tidak tahu” jawab kim bum sedikit sewot.

Hanya il woo yang terlihat tenang-tenang saja dari tadi, ia hanya mendengarkan music lewat mp3nya.

“buma-ah…..apa jangan-jangan……itu adalah bodyguardmu ya?” Tanya seung gi mulai curiga.

“ya….!” Bentak kim bum.

“sudahlah mengaku saja…..” goda soo hyun.

“isssshh…ya yang tadi adalah bo.dy.gu.ard.ku….” jawab kim bum terpaksa dengan penekanan pada kata bodyguard.

“ya tuhan……..bodyguardmu seorang wanita?” kaget seung gi yang mulai menatap kim bum.

Kim bum mengangguk. “ya maka dari itu aku tidak suka” lanjutnya kesal.

“aku tidak menyangka.”ujar soo hyun.

“aku juga…”timpal il woo yang kini ikut andil bicara.

“ah kalau begitu aku bisa mendekatinya…….akan jadi pengalaman baru untuk menarik hati seorang bodyguard wanita” ujar seung gi seraya tersenyum.

“kau mau mendekati wanita berumur 25 tahun?” Tanya kim bum.

“mwo? Umurnya 25 tahun? Aku kira dia seumuran dengan kita” balas seung gi.

###

So eun terus mengikuti mobil yang kim bum tumpangi.

“aish mereka itu mau kemana? Merepotkan !” umpat so eun sambil menyetir.

Tak lama kemudian mobil yang so eun ikuti berhenti tak jauh dari sebuah tempat yang cukup besar namun gelap. Ya, itu adalah tempat khusus mereka untuk berlatih music. Bisa dibilang markas badboy band.

“oh tempat apa ini?” Tanya so eun seraya ikut memberhentikan mobilnya tak jauh dari mobil yang ia ikuti.

Kim bum, seung gi, soo hyun, dan il woo pun keluar lalu berjalan memasuki bangunan itu. So eun hanya duduk diam di mobil seraya memperhatikan.

So eun mengambil ponselnya yang ia simpan di saku celana. Ia menekan nomor untuk menghunungi yoona sang kakak.

Tak lama hubungan tersambung.

“yeoboseyo…eonni….”

“….”

“hari pertama cukup baik, tapi aku tidak tahu dengan hari selanjutnya…”

“…”

“aishhh aku kira anak tuan kim seorang perempuan…ternyata dia seorang ppria….”

“….”

“ya…anak tuan kim memang tampan tapi dia sungguh menjengkelkan”

“…..”

“ah ne…..aku akan berusaha…”

“….”

“baiklah aku akan menjaga diriku baik-baik….”

“…..”

“yasudah kalau begitu”

Klik. Sambungan telpon di tutup.

So eun memukul stir dengan kesal sehingga tak sengaja klakson berbunyi cukuup keras. So eun merutuki dirinya sendiri karena membuat dirinya kaget sendiri (?).

###

Jung so min sedang  membantu para pengunjung melihat-lihat baju keluaran terbaru di butik milik yoona. Para pengunjung terlihat sangat senang dengan sikap so min yang ramah. Tiba-tiba seorang gadis berpostur tinggi memanggilnya.

“hey……kau kemari !” perintah gadis itu.

So min pun segera menghampirinya.

“ne? ada yang bisa saya bantu?” Tanya so min ramah.

“kau pekerja disini bukan?” Tanya gadis itu seraya memandang renah ke arah so min.

“ne…”jawab so min.

“lalu dimana pemilik butiknya?” Tanya gadis itu dengan angkuh.

“memangnya ada apa? Apa ada yang ingin saya bantu nona?” Tanya so min berusaha ramah pada pengunjung ini.

“aku ingin bertemu dengan pemilik butik murahan ini !” ujarnya.

“mwo?” kaget so min.

“maaf nona…jika ada yang kurang baik dengan pelayanan butik ini bisa bicarakan baik-baik? Kami bisa mendengar saran dari anda….” Ujar so min, sebenarnya ia berusaha menahan diri agar tak marah pada pengunjung sombong yang ada di hadapannya sejarang.

“ya…butik inii murahan !” ujarnya dengan nada mengejek.

“ya nona….jika ada salah dalam pelayanan disini kami minta maaf, tapi bisakah anda sedikit lebih sopan?” Tanya so min.

“mwo? Kau berani padaku?” bentak gadis itu.

Tiba-tiba yoona datang karena mendengar keributan.

“so min-ah ada apa?” Tanya yoona seraya menatap so min. lalu beralih menatap gadis yang meruppakan pengunjungnya.

“oh jadi kau pemilik butik ini?” Tanya gadis itu.

Yoona tersenyum lalu mengangguk “benar…saya pemilik butik ini…..” lanjutnya.

Tiba-tiba gadis itu melempar baju ke muka yoona.

“baru kemarin aku membelinya dengan harga mahal, tapi lihat ! baru pertama kali aku memakainya sudah robek seperti ini ! kau tahu tidak aku sempat di tertawakan karena memakainya…aku butuh ganti rugi !” makinya asal-asalan.

“maaf…….tapi baju ini kualitasnya memang bagus, mungkin ini kesalahan anda sendiri sehingga bajunya robek” balas yoona.

“apa? Kau menyalahkanku? Jelas-jelas disini butik murahan dan….sialan !” bentak gadis itu.

“ya nona, jika tujuan anda hanya marah-marah tidak jelas lebih baik tinggalkan saja butik kami dan jangan kemari lagi…aku tidak menyuruh anda untuk membeli baju ini disini” balas yoona dengan kesal.

“ya kalian tahu tidak siapa aku? Aku baek suzy ! anak pemilik yayasan music di korea?” Tanya gadis yang ternyata suzy dengan sombongnya.

“tapi sayangnya kami tidak tahu” jawab yoona.

So min hanya diam mendengarkan perseteruan antara yoona dengan pengunjung ini.

“aishh…”suzy menghentak-hentakan kakinya ke lantai lalu pergi keluar dengan kesal.

Yoona terlihat menghela nafas.

“eonni…kau tidak apa-apa?” Tanya yoona.

“tidak…aku hanya kesal…baru pertama kali ada pengunjung seperti itu” jawab yoona seraya melihat baju yang agak robek di tangannya itu.

“aku rasa ini masih bisa di perbaiki” ujar so min.

###

Malam sudah tiba, so eun masih tetap menunggu di dalam mobil. Namun anak tuan kim itu masih belum keluar. Mau tak mau so eun harus menunggu agak lama sampai kim bum keluar.

“aish…apa saja yang mereka lakukan? Sampai sekarang belum juga keluar?” Tanya so eun pada dirinya sendiri  dengan kesal.

Tak lama, pria-pria tampan itu keluar sambil mengobrol. Dengan sigap so eun pun langsung keluar dari mobilnya untuk menyambut (?) anak tuan kim yang dari tadi ia tunggu-tunggu.

Kim bum yang melihatnya cukup kaget karena bodyguarnya itu ada disini.

“mwo? Apa yang dia lakukan?” batin kim bum.

“sepertinya aku harus duluan” ujar kim bum pada teman-temannya dan segera mengahmpiri so eun yang tengah berdiri menunggunya.

“kenapa kau ada disini?” Tanya kim bum setengah berbisik sehingga tubuh mungil so eun terhalangi olehnya.

“disini aku sebagai bodyguardmu….jadi aku harus mengikuti kemana pun tuan muda pergi” ujar so eun cukup tegas, tak seperti biasanya.

“termasuk saat tadi tuan muda pura-pura tak mengenaliku”lanjutnya sedikit menyinggung.

“asiiihh……merepotkan ! yasudah !” kim bum menarik tanggan so eun untuk segera masuk ke mobil dan mendorongnya. Lalu kim bum pun ikut masuk dan duduk di sebelah so eun.

Seung gi, soo hyun, dan il woo hanya memperhatikan dari kejauhan.

“apakah dengan adanya bodyguard dia bisa aman?” Tanya seung gi.

Soo hyun mengangkat kedua bahunya.

“entahlah” jawabnya.

“jadi yang tadi itu bodyguranya kim bum?” Tanya il woo.

“ya…kau tidak tahu?” Tanya seung gi.

“aku belum bertemu sebelumnya” jawab il woo yang memang belum melihat wajahnya secara jelas.

Il woo dan yang lainnya pun hanya memandang kepergian mobil kim bum.

So eun mengemudikan mobilnya sementara kim bum hanya diam tak bicara sepatah kata pun.

“apa saja yang tuan muda lakukan di tempat itu?” Tanya so eun seperti mengintrogasi.

“apakah aku harus menceritakannya padamu?” Tanya balik kim bum.

“aku hanya sekedar ingin tahu apa saja yang tuan muda lakukan……..kau tahu kan aku adalah bodyguardmu…jika ada hal aneh yang kau lakukan itu sudah menjadi tanggung jawabku !” jawab so eun.

Kim bum menatap so eun yang masih focus menyetir.

“berlatih music jadi menurutmu itu hal aneh?” Tanya kim bum lalu memalingkan wajahnya.

“oh jadi tempat tadi itu tempat tuan mudan dan teman-teman berlatih music? Ya aku sudah tahu dari tuan kim jika tuan muda memang menyukai music” ujar so eun.

Kim bum hannya menghela nafas.

“bisakah jangan memanggilku dengan sebutan tuan muda? Aku tak biasa……” ujar kim bum.

“lalu aku harus memanggil apa?” Tanya so eun berusaha ramah namun tetap tegas layaknya bodyguard seperti biasa.

“kim bum saja……..” jawab kim bum.

“tapi….malah itu kedengarannya aneh bagiku tuan muda” balas so eun.

“bisa tidak?” Tanya kim bum dengan nada yang sedikit di naikan.

“ah ya baiklah…..tidak usah emosi” ujar so eun.

“cih……..”gumam kim bum.

“oh ya tadi siang kedua orang tuamu sudah pergi ke hongkong……” ujar so eun.

“aku sudah tahu…..”jawab kim bum.

###

Yoona sedang berjalan sendirian saat selesai menutup butiknya. Ia menenteng kantung palstik yang berisi makanan untuk persiapan makan hari ke depan. Jalanan sudah mulai sepi dan gelap. Saat ia melewati sebuah kedai minuman, terlihat dua pria yang sedang mabuk disana, dengan perasaan takut yoona memberanikan diri untuk melewatinya. Tapi, saat ia memulai dengan langkah cepat, kantung plastic yang ia pegang jatuh tepat di depan kedua pria yang sedang mabuk itu. Terpaksa yoona berjongkok untuk mengambilnya. Namun kedua pria itu malah mendekati yoona.

“noona cantik kenapa malam-malam begini masih berkeliaran di jalan?” Tanya salah satu pemuda seraya berjongkon menghadap yoona.

“bisa kami bantu?” Tanya pria yang satunya lagi seraya menyentuh rambut yoona. Yoona  mulai ketakutan.

“y..yya….menyingkirlah…apa yang ingin kalian lakukan?” Tanya yoona sedikit bergetar.

“nona manis……….kami hanya ingin membantumu. Benarkan?” Tanyanya dengan mulut bau alcohol. Mencium aromanya sedikit membuat yoona mual.

“tidak…terimakasih…..” yoona hendak menghindar namun tiba-tiba tangannya di tahan oleh kedua namja itu.

“ya nona kau sombong sekali ! ayo lebih baik kita bawa saja dia !”

“heh kau harus ikut dengan kami” paksa mereka.

“tidak…! lepaskan tanganku ! apa aku harus memanggil polisi?” ancam yoona seraya berontak.

“hey…….kau berani melawan?”

“sepertinya nona ini harus diberi pelajaran !”

“aniyo…lepaskan ! lepaskan ! lepaskan aku……….”

“tidak…kami akan meberikan hukuman untukmu !” kedua pria itu menarik tangan yoona kuat-kuat.

Lee seung gi sedang melajukan mobilnya, di suatu tempat, ia melihat ada seorang wanita yang tengah di ganggu oleh dua orang pria mabuk. Seung gi pun memberhentikan mobilnya dan keluar.

“hey……..lepaskan dia !” teriak seung gi seraya menghampiri mereka.

Wanita tersebut yang ternyata yoona dan kedua pria itu menoleh ke sumber suara.

“lepaskan dia !” ujar seung gi sekali lagi.

“ya siapa kau?” Tanya pria mabuk itu.

“kalian tidak perlu tahu siapa aku….yang jelas lepaskan wanita itu sekarang juga……” ujar seung gi.

“kau berani melawan kami?” Tanya pria mabuk yang satunya dan siap menghajar seung gi.

Dengan sigap seung gi mengakis dan balas memukul wajahnya sehingga pria itu tersungkur ke jalan. Yoona masih terlihat ketakutan. Pria yang satunya lagi tak mau diam, ikut menghajar seung gi, namun karena konsentrasinya berkurang akibat dalam keadaan mabuk maka dengan mudah seung gi kembali menghajaranya. Kedua pria itu pun tersungkur tak berdaya di jalan. Setelah menghajar kedua pria itu seung gi membenarkan sedikir rambutnya.

“nona kau tidak apa-apa?” Tanya seung gi seraya mengahampiri yoona.

“aniyo……gamsahamnida…jeongmal gamsahamnida kau sudah menolongku” ujar yoona.

Seung gi tersenyum dan kembali pada sifat aslinya yang playboy.

“ini sudah terlalu malam untuk seorang wanita cantik sepertimu berjalan sendirian……sebaiknya aku antar pulang saja. Takutnya aka nada pria-pria yang seperti tadi lagi” bujuk seung gi.

“apakah tidak merepotkan?” Tanya yoona.

“tidak apa-apa……….”jawab seung gi dengan senang hati.

Yoona pun pulang di antar seung gi.

###

So eun dan kim bum sudah sampai. Kim bum langsung berjalan mendahului so eun menuju kamarnya. So eun yang melihatnya sedikit berdecak kesal.

“benar-benar menyebalkan sekali anak tuan kim ini” umpat so eun lalu segera menuju kamar yang sudah disediakan untuknya.

Kim bum menutup pintu kamarnya lalu segera merebahkan diri di kasur berspray warna hitam itu.

“ah merepotkan sekali kalau setiap hari harus diikuti seperti ini” gerutu kim bum.

“apakah dia benar-benar hebat? Sampai ayah dan ibu percaya agar wanita itu menjadi bodyguarku?” tanyanya.

“memangnya apa yang bisa ia lakukan?” tanyanya lagi.

Kim bum menatap langit-langit kamarnya.

“aishhh……untuk apa aku pusing memikirkannya?” kim bum mengacak-ngacak rambutnya sendiri.

So eun berbaring di kasurnya. Hari ini cukup membuatnya kesal atas perlakukan anak tuan kim. Ya siapa lagi kalau bukan kim sang beom yang sombong itu.

“ah aku harus bertahan kalau begitu? Apalagi aku ini mudah kesal dan marah…..aku harus lebih sabar……….” Ujar so eun pada dirinya sendiri.

So eun  menghela nafas, teringat kejadian waktu itu ketika seorang pria yang tiba-tiba memeluknya karena meminta pertolongan.

“ah kapan aku bisa bertemu dengan orang itu lagi? Barangnya masih kusimpan dan harus aku kembalikan” ujar so eun.

###

“ini rumahmu?” Tanya seung gi.

“ne…terimakasih sudah menolongku dan mengantarku” ujar yoona lalu keluar dari mobil seung gi.

“oh ya, siapa namamu?” Tanya seung gi.

“aku kim yoona…….”

“lee seung gi…aku lee seung gi….” Balas seung gi.

Yoona tersenyum lalu segera masuk ke dalam rumahnya.

Seung gi pun kembali menjalankan mobilnya, namun di samping tempat duduknya ia melihat suatu tanda pengenal yaitu kartu identitas milik yoona. Karena penasaran seung gi pun mengambilnya lalu  melihanya.

“kim yoona, 25 tahun? Jadi lebih tua dariku?” ujar seung gi tak percaya.

 

~continued~