BABY FACED BODYGUARD PART 12

BABY FACED BODYGUARD PART 12

 

AUTHOR: RESI R

MAIN CAST: KIM SANG BEOM DAN KIM SO EUN.

OTHER CAST: KIM YOONA, LEE SEUNG GI, JUNG IL WOO, JUNG SO MIN, KIM SOO HYUN, BAEK SUZY.

GENRE: IDK (?)

Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik Tuhan, orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

 

PART 12

 

“aku ke toilet dulu….” Ujar yoona sambil memberi aba-aba melalui tatapan pada so eun, yoona lalu bergegas menuju toilet.

“aku juga ke toilet.” Ujar so eun.

Yang lain hanya menatap mereka lalu memilih untuk duduk.

 

“eonni, kenapa kau bisa ada disini?” tanya so eun saat mereka sudah berada di toilet.

“kau sendiri kenapa ada disini?” tanya balik yoona.

“kau tahu kan aku seorang bodyguard, jadi aku harus mengawasi dia itu, lagi pula dia yang meminta untuk menemaninya.” Jawab so eun.

“aku di undang oleh ibunya seung gi.” Jawab yoona.

“eonni….mengenal seung gi?” tanya so eun.

“hmmm ceritanya panjang, dan selama ini aku tak menyangka jika nyonya lee adalah ibunya. Pelanggan butikku” Jawab yoona.

“ini kebetulan ….” Ujar so eun.

Yoona mengangguk. “kau mengenal seung gi juga?” tanya yoona.

“ne, dia temannya anak tuan kim.” Jawab so eun.

“jadi eonni, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus berpura-pura tak saling mengenal saja?” tanya so eun.

Yoona tampak berpikir. “jika kita bilang kakak-beradik, maka identitasmu akan dicurigai karena seung gi tahu umur kakak yang sebenarnya.” Ujar yoona.

So eun mengerutkan keningnya.

“waktu itu dia menemukan kartu identitasku yang tertinggal di mobilnya.” Ujar yoona mengartikan keheranan so eun.

“jadi kita harus pura-pura tak mengenal saja? Bagaimana dengan so min?” tanya so eun bingung.

“bagaimaa kalau kita bilang kita teman lama saja….ya begitulah…agar kita tidak canggung nanti bersama mereka.” Ujar yoona.

So eun tampak berpikir. “mmm baiklah.” Jawabnya.

———–

 

So eun dan yoona sudah duduk bersama yang lain. Mereka sesekali terlihat mengobrol dan meminum jusnya.

“kalian sepertinya mirip.” Celetuk soo hyun pada yoona dan so eun.

“uhuk…” so eun langsung tersedak saat meminum jus.

Sementara yoona hanya tertawa hambar sambil menatap so min mengartikan jangan bilang sesuatu.

“benarkah?” tanya yoona.

Soo hyun mengangguk. Il woo dan seung gi menatap mereka-Yoona dan so eun. Sementara kim bum terlihat tidak focus dan malah memikirkan sesuatu.

“ahahahah memang banyak yang bilang begitu.” Jawab yoona.

“ne…kami adalah teman semasa smp, dulu teman-teman banyak yang bilang kita mirip” dusta so eun.

So min yang mendengar perkataan yoona dan so eun menyernyit bingung, tapi ia diam.

“mungkin pikiranku juga sama dengan teman kalian.” Ujar soo hyun.

“hahaha ne…” yoona tertawa hambar.

“ahhh aku bosan.” Keluh kim bum tiba-tiba, menatap so eun lalu berdiri.

Semua menatap padanya, kim bum menatap so eun.

“aku ingin pulang.” Ujar kim bum menarik tangan so eun hingga so eun juga berdiri.

“wae? Sebentar lagi acaranya akan dimulai.” Ujar so eun.

“lagipula aku sudah bertemu dengan ibunya seung gi.”balas kim bum.

So eun menatap bingung, lalu tersenyum canggung pada semuanya, seperti meminta maaf.

“kajja……..” kim bum pun menarik tangan so eun dan mereka pergi lebih dulu.

Yoona memerhatikan mereka. ‘oh jadi itu anak tuan kim? Memang tampan sih tapi sepertinya menyebalkan seperti yang di katakana so eun’ pikirnya.

“kau tidak sopan.” Ujar so eun saat mereka sudah berada di dalam mobil.

“sudah ku bilang, aku melakukan sesuatu yang aku mau. Lama-lama disana membosankan.” Jawab kim bum.

“bilang saja karena kau ingin bersamaku lama-lama kan?” goda so eun.

“ya apa yang kau katakan? Jangan bicara aneh.” Ujar kim bum sambil memalingkan wajahnya ke jendela.

“aku hanya bercanda.” So eun pun tertawa kecil lalu menancap gas. Sementara kim bum hanya mendengus kesal.

 

Sesekali kim bum melirik so eun yang sedang menyetir.

“kim beom-ssi…” ujar so eun.

Sontak kim bum memalingkan wajahnya ke arah lain.

“apa kau menyukaiku?” tanya so eun santai.

“m, mwo? Kenapa kau bertanya seperti itu?” gugup kim bum.

“aniyo,,,aku hanya merasa heran saja dengan sikapmu yang berubah-ubah padaku. aku pikir kau mulai tertarik padaku. jadi apakah benar jika kau menyukaiku?” tanya so eun lagi.

Kim bum hanya merasakan kalau wajahnya memanas. Ia tak berani melihat so eun.

“hahaha lucu sekali, aku hanya bercanda.” Tukas so eun.

Kim bum masih diam, memikirkan kata ‘sikap yang berubah-ubah’. Ya ini memang bukan dirinya, tapi ia juga tidak tahu kenapa sikapnya begini pada so eun. Kim bum menyukai so eun.

So eun memberhentikan mobilnya. “sudah sampai.” Ujarnya sambil melepas seatbelt. Tapi  so eun menyadari kim bum masih tetap diam. Kim bum sendiri sedang memikirkan pertanyaan so eun tadi, apakah sikapnya kelihatan jelas jika menyukai so eun?

“kenapa tidak turun? kau mau tetap berada di dalam mobil?” tanya so eun.

Sontak kim bum tersadar dari lamunannya.

“yasudah…” ujar so eun lalu membuka pintu mobil. Tapi dengan cepat tangan kim bum menahannya dan menarik tubuh so eun, membuat so eun terkejut. Kim bum menaikan kedua tangannya menahan lengan atas so eun, menatap so eun sejenak lalu menatap bibir mungil so eun, tanpa aba-aba kim bum pun langsung menciumnya. So eun melototkan matanya, ia benar-benar terkejut mendapati kim bum menciumnya.

So eun hendak mendorong dada kim bum, tapi tangan kim bum malah naik ke tengkuk so eun, meminta agar so eun tak melepaskan ciumannya. So eun masih shock, tapi saat kim bum mulai meraup ( :P) bibirnya so eun mulai memejamkan mata, menikmati ciuman kim bum, lalu tanpa sadar membalasnya.

###

 

Soo hyun sedang asik mengobrol dengan seorang wanita yang juga hadir ke acara pesta ulang tahun ke 3 yayasan seni milik ibunya seung gi. Tapi seung gi tidak tertarik sama sekali.

“noona, aku ingin bicara denganmu.” pinta seung gi.

“oh baiklah.” ujar yoona mengikuti seung gi ke suatu tempat.

Kini, hanya tinggal il woo dan so min yang masih duduk di tempat. Suasana canggung meliputi mereka berdua.

“ekhm. . . .” il woo berdehem.

“bagaimana kalau kita melihat-lihat lukisan?” tawar il woo mencairkan suasana.

“n, ne?” So min kelihatan masih gugup.

“agar tidak bosan.” balas il woo.

“o,,,oh ne.” terima so min.

“baiklah, kajja !” il woo jalan duluan sementara so min mengikutinya dari belakang.

###

 

“noona, aku sudah memikirkan kata-katamu.” Ujar seung gi.

“ne, bagus kalau begitu.” Ujar yoona.

“aku akan berusaha berbicara baik-baik dengan abeoji.” Ujar seung gi.

“ne, begitu lebih baik. Dari pada kalian seperti orang yang berumusuhan, lagipula kau adalah anak kandungnya.” Jelas yoona.

“ne, aku mengerti…..noona…gomawo atas bantuanmu dan juga….nasehatmu…” ujar seung gi.

“tidak perlu berterimakasih.” Yoona tersenyum.

“aku hanya merasa kau tidak boleh menyia-nyaiakan kedua orang tuamu yang masih ada disini. Kau tidak boleh semakin memperburuk hubungan keluarga kalian, seharusnya kau berusaha membuat mereka bersatu kembali, bukankah itu lebih bahagia? Sebelum salah satu dari orang tuamu atau kedua orang tuamu pergi lebih dulu meninggalkanmu.” cerita yoona.

“semata-mata agar kau tak menyesal nantinya.” Yoona tersenyum miris.

Menyadari itu raut wajah seung gi juga berubah menjadi iba pada yoona.

“kedua orang tuamu….sudah meninggal?” tanya seung gi hai-hati.

“ne, maka dari itu…nasibmu masih lebih baik di bandingkan denganku dan ‘adikku’…” ujar yoona.

“o…m, mianhae…” tukas seung gi tak tahu.

“aniyo, gwaenchana…aku hanya ingin kau tidak memiliki nasib sepertiku…itu saja…” balas yoona.

“ne…arasseo….aku…akan berusaha…walaupun jujur ini sangat sulit.” Tukas seung gi.

Yoona tersenyum. “sebisaku aku akan membantumu, kau adalah ‘teman’ sekaligus ‘adik’ yang baik…” ujar yoona.

“hmmmm….noona…” seung gi mengangguk. Yoona tersenyum.

###

 

“ini sudah  malam, aku akan mengantarmu pulang.” Ujar il woo pada so min.

“t, tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri.” Tolak so min halus.

“gwaenchana. kajja !” ajak il woo berjalan duluan kea rah mobil. So min masih diam di tempat.

“ayo masuk !” suruh il woo sambil membuka pintu mobil untuk so min.

“o..ne…” akhirnya so min pun masuk juga ke dalam mobil.

Tak lama mobil pun melesat.

“jung so min.” ujar il woo.

Cepat-cepat so min menoleh ke arahnya.

“mianhae, aku tak ingat padamu waktu itu.” Tukasnya.

So min hanya bisa diam, ia tidak tahu harus berkata apa karena ia terlalu gugup.

“apa kau ingat padaku juga?” tanya il woo.

“aku…aku tentu ingat.” Jawab so min.

Il woo menoleh. “lalu kenapa kau tak bilang padaku?” heran il woo.

“i..itu aku….aku tidak tahu…” jawabnya sambil menunduk.

“mianhae aku benar-benar tak ingat, penampilanmu sangat berbeda dengan yang dulu.” Ujar il woo.

“g…gwaenchana…” balas so min.

###

 

So eun memegangi pipinya yang benar-benar terasa panas mengingat kejadian tadi. Ia berdiri di belakang pintu kamarnya lalu menjitak kepalanya sendiri.

“babo.” ucapnya.

“kenapa aku malah diam saja dan membalas ciumannya? Kenapa aku tidak menghajarnya saja karena dia sudah berbuat macam-macam padaku.” gumamnya.

“aish babo. . . .apa jangan-jangan aku . . . .” pikirnya.

“mana mungkin, itu tidak boleh terjadi. Aku tidak boleh tertarik kepada orang yang menyebalkan seperti dia. Sudahlah so eun jangan memikirkannya.” ucapnya pada diri sendiri.

“lebih baik aku segera tidur.”

###

 

Kim bum berbaring di ranjangnya menatap langit-langit kamar. Ia memegang bibirnya sendiri sambil mengingat adegan ciuman tadi. Kim bum senyum-senyum sendiri, memainkan bibirnya.

“dia bahkan membalas ciumanku.” ujarnya tersenyum geli.

“apakah itu artinya dia juga menyukaiku?” pikir kim bum.

“tapi seperti apa ya tipe lelaki idealnya? apakah aku termasuk tipe idealnya?” gumamnya.

Kim bum mendudukan dirinya. Ia masih tersenyum gaje dan terlintas begitu saja ide lagu yang ingin ia buat. Kim bum pun mengambil kertas dan balpoin lalu mulai menumpahkan idenya dalam sebuah lirik.

###

 

Saat makan pagi, suasana sedikit canggung di antara kim bum dan so eun setelah kejadian kemarin. So eun terus-terusan memandang piring berisi nasi dan capcai sapi itu, sambil memakannya perlahan. Sesekali kim bum memberanikan diri untuk meliriknya.

So eun mengambil gelas dan meminumnya sampai habis.

“aku akan menunggumu di mobil.” Ujar so eun lalu pergi. Kim bum hanya menatap heran, tapi kemuadian ia tersenyum kecil.

“aishh kenapa aku jadi gugup begini?” kesal so eun sambil menunggu di dalam mobil.

Tak lama kim bum datang dan masuk juga. Dengan segera so eun pun menyalakan mesin mobil dan menancap gas. Terjadi keheningan saat perjalanan, entahlah mereka sama-sama tak berbicara bahkan tak bercekcok seperti biasanya.

“ekheum….yang kemarin tidak usah di pikirkan. Anggap saja tidak pernah terjadi” Kim bum memulai pembicaraan namun dengan pandangan ke luar jendela.

“y..yang mana?” dengan bodohnya so eun malah bertanya, ia kelihatan gugup sekali.

“y, yang itu….kemarin malam” Jawab kim bum tak kalah gugup.

“yang itu yang mana?” tanya so eun.

“itu…kemarin malam…aku dan kau…” jawab kim bum.

“aku tidak mengerti.” Balas so eun.

“apakah aku harus mengulang kejadian kemarin agar kau tahu? Otakmu lamban sekali” ujar kim bum mulai kesal.

‘deg’ jantung so eun berdebar tak karuan.

“o….arasseo….a, aku akan menganggap tidak pernah terjadi.” Ujar so eun akhirnya.

“hmmm.” Kim bum mengangguk.

###

 

Suzy sedang berjalan menuju kelasnya, sambil celingak-celinguk siapa tahu jika ia melihat kim bum. Tapi malah sosok soo hyun yang ia temukan sedang memandangnya lalu berjalan menghampirinya.

“aishh aku belum siap bertemu dengannya.” Keluh suzy mengingat kejadian waktu itu saat ia mabuk.

“hei…kau sudah lebih baik?” tanya soo hyun.

“o..ne…kau lihat saja, aku sudah sangat baik.” Jawab suzy ketus.

“o….tapi kau belum minta maaf dan mengucapkan terimakasih padaku.” ujar soo hyun.

“untuk apa aku minta maaf? Aku tidak punya salah padamu !” ujar suzy.

“ah kau pura-pura lupa ya?” goda soo hyun.

“a…aniyo….aku kan mabuk jadi tidak ingat.” Ujar suzy.

“aish sudahlah aku juga tahu kau ingat semuanya. Kau harus mengganti rugi karena memuntahi bajuku !” pinta soo hyun.

“mwoya?” kesal suzy.

“kau juga, sudah mengambil ciuman pertamaku ! padahal aku ingin memberikannya pada pacarku nanti. Kau harus minta maaf dan berterimakasih karena aku sudah menolongmu !” pinta soo hyun.

Suzy menelan ludah. “aku sama sekali dalam keadaan tidak sadar saat melakukannya.” Bantahnya.

“tapi kau harus tetap mengganti rugi, ingat itu ! atau aku akan memberitahu semua orang tentang kejadian itu !” ancam soo hyun sambil menyeringai.

“ya kau………” tolak suzy tak terima tapi soo hyun sudah meninggalkannya.

“aishh namja menyebalkan…” geramnya.

###

 

“aku akan latihan sampai malam.” Ujar kim bum pada so eun.

“hanya sekedar memberitahu.” Lanjutnya.

“memangnya ada apa sampai kau harus latihan sampai malam?” tanya so eun.

“kau ingin tahu?” tanya kim bum.

“tidak juga.” Balas so eun.

“nanti akan ku beri tahu.” Ujar kim bum.

“terserah….sudah sampai…” so eun meberhentikan mobilnya di dekat tempat markas kim bum dan teman-temannya.

“hubungi saja aku jika kau sudah selesai. Aku akan menjemputmu !” ujar so eun.

“arasseo…” kim bum pun keluar dari mobil.

————

 

Suara music terdengar begitu memekakan telinga di ruangan itu. Suara merdu kim bum tak kalah menusuk sampai gendang telinga (?). Ya sebentar lagi adalah pesta kampus dan mereka harus berlatih semaksimal mungkin.

“stop…stop….stop…!” perintah seung gi menghentikan latihannya.

Semua menatap ke arah seung gi.

“kita harus tampil lebih maksimal nanti, karena kita termasuk yang special saat tampil nanti !” ujar seung gi.

“kau kim bum, focuslah menyanyi jangan memikirkan yang lain….il woo….kau juga soo hyun seriuslah….!” Pinta seung gi.

“hey aku sudah focus dari tadi…” sanggah kim bum.

“ne…arasseo…kita lanjutkan..”

“sebentar….sebenarnya lagu apa yang ingin kita nyanyikan?” tanya soo hyun.

“my angel dan someday.” Jawab seung gi (ngarag bgt gue hahaha)

“I like you…” celetuk kim bum.

Sontak semua menatap ke arahanya.

“waeyo?” tanya soo hyun dan seung gi berbarengan. Il woo hanya diam saja.

“my angel dan I like you….lebih baik itu saja. Lagu itu lebih lembut” Lanjut kim bum.

###

 

So eun menguap lebar. Ia duduk menunggu pesan dari kim bum. Tapi sudah pukul 10 malam kim bum tak juga mengirim pesan padanya. Perasaan cemas menyelimuti dirinya, takutnya kim bum berkelahi lagi. So eun pun memakai jaketnya lalu berjalan keluar hendak menuju tempat latihan kim bum. Tapi, saat so eun hendak masuk ke dalam mobil, terdengar suara gerbang terbuka. Dilihatnya kim bum baru saja pulang.

“eh kim bum-ssi?” selidik so eun. Kim bum berjalan mendekat.

“kau mau kemana?” Tanya kim bum memandang so eun.

“baru saja aku akan menjemputmu? Tapi kau sudah pulang. Lagipula kau tak kunjung mengirim pesan, takutnya kau berkelahi lagi” Jawab so eun.

“ponselku mati. Jadi aku pulang dengan seung gi.” Balas kim bum.

“oh arasseo.” So eun angguk-angguk kepala.

“aku lelah.” Gumam kim beom lalu berjalan menuju rumah meninggalkan so eun yang masih diam di tempat.

“sifatnya itu tidak bisa di tebak. Kadang-kadang menyebalkan, dingin? Cuek? Heh memang banyak menyebalkannya.” Gerutu so eun.

“hey mau sampai kapan kau berdiri di luar?” teriak kim bum berbalik menatapnya.

“eh? Hanya mengunci pintu mobil.” Balas so eun.

Seolah seperti yang tidak peduli, kim bum pun kembali berjalan.

###

 

Pesta kampus pun tiba. Gedung aula kampus yang megah terlihat ditata dan di dekor sebaik mungkin. Mulai banyak para mahasiswa yang berdatangan dengan pakaian terbaik mereka. Kim bum bersama teman-temannya masih berada di ruang music karena waktu mereka untuk tampil masih lama. Kim bum merasa gelisah, bukan karena akan tampil di depan banyak orang di kampusnya, tapi gelisah karena apakah ia harus melakukannya atau tidak? Setelah berfikir panjang, akhirnya kim bum pun memutuskan untuk mengirim pesan pada so eun. Kim bum menghela nafas panjang sebelum ia menekan tombol send.

###

 

So eun sekarang akan menempati janjinya pada ji bin untuk datang dan menyaksikan olimpiade taekwondo. Ia sedang dalam perjalanan menuju sana. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada satu pesan masuk.

Datanglah ke kampusku sekarang ! Di gedung aula kampus. Jangan sampai tidak datang !

 

So eun mengerutkan keningnya setelah membaca pesan dari kim bum tersebut. Tapi ia sama sekali tak mengindahkan pesan kim bum. So eun langsung memasukan kembali ponselnya ke dalam saku jas, menganggap pesan dari kim bum tidak penting. Yang lebih penting adalah dirinya harus menepati janji, dan harus menyemangati ji bin.

###

 

Kim bum memandangi ponselnya. Berharap so eun akan membalas pesan darinya. Tapi sampai ia akan segera tampil pun so eun tak kunjung membalas, nyali kim bum sedikit menciut. Tapi karena tingkat kepercayaan dirinya tinggi, kim bum yakin kalau si bodyguardnya itu pasti akan datang.

Tak lama, mereka badboy band di panggil oleh sang mc. Dengan segera mereka pun bersiap-siap.

Saat semuanya sudah berdiri di atas panggung, para mahasiswa terutama mahasiswi yang menyaksikan terlihat begitu histeris. Band dengan personil-personil yang tampan membuat mereka terpesona. Il woo, seung gi, dan soo hyun tersenyum menanggapi jeritan dan tepuk tangan mereka. Sementara kim bum hanya tersenyum sekilas, dan sekarang matanya berputar tak bisa diam. Mengedarkan pandangannya ke semua sudut di aula yang dipenuhi banyak orang.

Ia mencari sosok bodyguardnya, tapi tak kunjung ia temukan. Kim bum mendesah. Jika benar-benar tidak datang, maka apa arti dari lagu yang ia pilih. Awas saja jika sampai berakhir ia tak juga melihat so eun. Itulah sekarang yang ada di pikiran kim bum.

 

1, 2, 3

Suara pukulan (?) drum memulai penampilan mereka. Di susul petikan merdu gitar oleh il woo dan permainan bass dari soo hyun. Kim bum memejamkan mata dan mengambil nafas. Ia memegang mike dengan tangannya bersiap untuk menyanyi.

Pada saat itulah lagu yang berjudul my angel mengalun (?) lembut ditambah penghayatan dari sang vocalis kim bum. Semua mulai menikmati permainan badboy band.

###

 

“ji bin-ah kau hebat.” so eun bertepuk tangan melihat ji bin baru saja memenangkan pertandingan.

Ji bin ke luar arena dan segera melepas body protect, head protect, hand proteck dan sebagainya di bantu oleh park sajangnim. (pengalaman hahaha)

“sajangnim aku menang !” ujar ji bin senang.

“ne, kau sudah berlatih dengan baik.” balas park sajangnim.

So eun yang tadinya ada di bangku penonton langsung menghampirinya.

“ji bin tendanganmu kuat sekali !” so eun mengacungkan jempolnya pada ji bin sambil tersenyum.

“noona kau benar-benar menepati janji.” ji bin nyengir senang.

“tentu saja, mana boleh mengingkari janji.” so eun berjongkok dan mengacak lembut rambut ji bin.

“noona apa kau akan memberikanku hadiah? Aku kan sudah menang.” ucap ji bin.

Park sajangnim hanya geleng-geleng kepala. So eun tersenyum.

“mmm noona akan membelikanmu es krim. Bagaimana?” tawar so eun.

Ji bin mengangguk senang.

“baiklah kalau begitu.” ucap so eun.

###

Kim bum sudah menyanyikan lagu ke dua. I like you. Tapi kini penghayatannya tak sedalam (?) yang tadi. Karena sekarang di sela-sela menyanyi, matanya terus mencari sosok seseorang. Kim bum kesal, sampai penampilannya selesai ia tak kunjung melihat so eun.

 

“aish sebenarnya dia membaca pesan dariku atau tidak sih?” kesal kim bum.

“hei kau kenapa?” tanya seung gi heran menghampiri kim bum yang sedang duduk.

“hmm.” Soo hyun mengangguk menyetujui pertanyaan seung gi.

“aku tidak apa-apa.” jawab kim bum biasa.

“hmm semoga saja ada produser musik yang melihat penampilan kita. Jadi kita akan di kontrak atau bahkan di tawari untuk debut.” khayal soo hyun.

“bukankah suzy anak dari pemilik yayasan musik?” ujar seung gi.

Mendengar nama suzy, pikiran kim bum jadi melayang kepada siapa seseorang yang membuat so eun sampai bisa tercebur ke kolam. Memang ia mencurigai suzy. Kim bum tampak berfikir.

“ah benar juga, kalau begitu kita bisa memanfaatkan suzy agar kita bisa segera debut.” ujar soo hyun melirik kim bum.

“ada apa kau menatapku seperti itu?” protes kim bum.

“ya. . .suzy kan tergila-gila padamu, jadi kau bisa. . . .” ujar soo hyun.

“kita tidak boleh berbuat licik.” timpal il woo.

“aku tahu, tidak mungkin aku melakukannya.” balas kim bum.

“kita tunggu waktu saja, mungkin nanti kesempatan akan datang.” tambah il woo.

###

 

Kim bum tiduran di sopa panjang sembari menunggu so eun. Ia mengetuk-ketukan telunjuknya pada meja. Tak lama orang yang di tunggu-tunggu pun datang.

“darimana kau? Kenapa tidak datang?” tanya kim bum langsung.

So eun memutar kepala menengok ke arah kim bum.

“wae?” tanya balik so eun bingung.

“kenapa tidak datang?” ulang kim bum yang kini beranjak duduk.

So eun mengerutkan keningnya sejenak. Ia teringat dengan pesan kim bum tadi.

“lagi pula aku tidak menyatakan setuju akan datang.” jawab so eun enteng.

Kim bum mendesah.

“tadi aku sudah ada janji, makanya aku tidak datang.” lanjut so eun.

“janji?” ulang kim bum.

“ne, memangnya ada apa kau menyuruhku ke kampusmu tiba-tiba?” heran so eun.

“aku, tadinya aku, ingin menunjukan sesuatu. Tapi. . . .ah sudahlah.” jawab kim bum yang kembali menidurkan dirinya di sopa dan memejamkan mata.

So eun semakin bingung lalu ia pun berjalan mendekati kim bum dan membungkukan badannya. Matanya menyipit mengawasi wajah kim bum.

“jika kau bersikap lebih sopan dan tidak menyebalkan. Mungkin…..aku akan menyukaimu.” ujar so eun yang sukses membuat kim bum langsung membuka ke dua matanya dalam satu kali kerjapan. Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut so eun. Terkejut sudah pasti, senang? Mungkin. Kim bum menatap wajah so eun yang berada di atasnya. Tampak so eun sedang tersenyum.

Maaf ngepostnya lama…lagi ga ada ide di tambah males haha

TBC

 

43 pemikiran pada “BABY FACED BODYGUARD PART 12

  1. hahahahaha knp hrs TBC pas lg ky gni sh res sampe gemes aku haha aduh kata2 so eun bkin kim bum kesenengan itu, eh ya kpn nh identitas so eun ketawan pkoknya dipercepat ya res jgn males buat ngetik atau ngepost nya pokoknya FIGHTING untuk part 13, aku paling suka am ff kamu yg ini res am he is prince jg kekeke XD

  2. akhirnya kluar juga..kekekek..eon udah lama nunggunya, huaa so eun bisa blang gitu..bumnya kesenengan kekkekek..
    heh sama..kita sama2 lagi mles sma buntu ide, sependeritaan kkekekeke..
    pokoknya ni ya res..eon tunggu ni FF smpe kelar..trus jga yg satunya tu yg baru..itu juga eon tungguin..kkekekeke..ngak papa males2 eon ngerti kok kekekkeekek XD

  3. Akhirnya di post setelah lama menunggu xD eon kereeenn suka banget part ni waduh ada yaddongnya dikit tuh tapi kereenn hehe 😀 ,, wah kok malah TBC sih ? Padahal lagi kesenengan tuh si bang Bum denger kata2 Soeun hehe
    Lanjut eon secepatnya jangan lama-lama , Ide akan datang dimana saja xD tia selalu mendukungmu eon 😀
    lanjuttttt ^^

  4. Akhirnya part 12nya muncul…
    Kim bum tuh emang orangnya aneh banget ya?? Ga ada sebab tiba2 minta pulang, hehehe
    Kasian bum mau nyanyiin lagu buat soeun malah soeun nya ga dateng, ckckck
    hmm soeun beneR ga ya bilang gitu, apa cuma becanda aja??
    Ditunggu part 13nya ya res….

  5. so eun sudah menyadari kalo kim bum suka ama dia ya ?.. apa jadinya kalo kim bum tau umur so eun yang sebenarnya? pasti seru ya ….

  6. Alhamdulillaaaah akhirnya dipost juga lanjutannyaaa :’)
    Kyaa kim bum udah berani nyium so eun ya hehehe. Lanjutkan bum! *eh :p
    Kenapa so eun disuruh dtg ya? Jangan2 kim bum sekalian mau nembak so eun pake lagu itu. Yah sayang bgt so eun ga dateng.
    Seru thor ceritanyaaa, ditunggu update next part secepetnya ya hehe. Fighting! 😀

  7. Gkpapa kok Chingu ^ ^
    FFnya tetap keren, aku suka
    tp untuk part selanjutnya jangan lama ya ngepost nya
    Fighting ya 🙂

  8. argh ah knpa tbc,hahaha. Oppa y terkejut bgt tuh dnger prnya taan Eunni y. Oh jgn lama2 yah min resi update ff. Soal y d tngu bngt klnjtan y. Hehe ..^,^..

  9. aih akhirnya part 12nya muncul muehehe udah nungguin lama nih thooooor hehehe!!!semangat thor jangan males ngelanjutinnyaaaa!semangat semangat!makin seru soalnya aku baca makin jadi2..huaaa apalagi pas kimbum nyium eunnie dan eunnie bilang gitu ke bumppa…sepertinya aku sudah tidak sabaaaaar huahahaha

  10. Ayiekkkkkkkk..akhr n…..wuuuuuuuuuu so swetttttt…..agghhhhh..bca n smbil snyum2 sndrii…akkkkggg itu loe…….kta2 so eun eoonie…..wuaaa…apkh nyta../cma hlusinasi Bum…wuaaaaa………….Bumsso jdian…jdian….jdiannnnnnnnnnnnnnnn……uuuuuuuu next…part n eoonie……heeee…:)suka bggettttt bca n..DAEBAK..buat eon Resi……..heeeeee………lnjutttttttt:D

  11. aduh ini couple masih aja gengsi ma perasaan masing”
    ayo dunk buruan jadian
    q pengin liat bumsso kisseu lagi #plak
    ok lanjjuutttt author

  12. Wah. . Wah. . Wah. .
    Itu kimbum pas nyium s0eun bener” bikin dada aq berDesir. .
    Ga tau knapa. .
    Hahaha. . .

    Semua udah ada c0uple’a masing” tingGal penegasan hubungan. . Hahaha, ,
    di tUngGu part selanjUt’a.

  13. kimbum mencium soeun??? jadi seru nich,,,

    apa yang akan terjadi jika kimbum tahu soeun membohonginya???
    terus apa benar yang dikatakan soeun?? atau soeun juga sudah mulai menyukai kimbum?? dan jam tangan itu???

    wah wahw wah makin penasaran,,,

  14. Aaaaaaaaakkhhh…BumSso akhirnya kisseu #reader gaje..lompat2 jingkrak2..yeyeyeyey…

    Aah Sso ga asiik aah…pdhl kan Bum mu bilang ‘I like you’ ‘my angel’…huuft..tertunda lg dh confession dr Bum..sabar yaaa Bum…

  15. Daebak part ini seru abis hahahha, dari kimbum cium so eun dan geregetan juga knpa waktu pentas di kampus barengan sama pertandingan ji bin hahaha dan akhirnya so eun sedikit mengungkapkan rasa tertariknya sama kimbum huaaaaa 😀

  16. aaah kissu *mari buka mata lebar2* lol

    bum udh yakin bener sama perasaannya, sampe2 memilih dua lagu itu.. pasti dipersembahkan utk sso lah hmm tp sayang sso ga dateng heu

    kalau kau bersikap lbh sopan dan tidak menyebalkan mgkn aku akan menyukaimu… wew terdengar seperti sebuah harapan untuk bum… ayo lah bum tunjukkan hatimu hahaha

    senangnya seunggi mau memperbaiki hubungan dia ma ayahnya, nasehat yoona masuk bgt.. semoga bentar lagi yoona juga masuk ke hati mu ya xixixixi

    soo hyun minta ganti rugi atas ciuman suzy wkwkk jd itu first kiss nya? haha trnyata soo hyun anak baik2 😀

Tinggalkan Balasan ke airini Batalkan balasan