A Lot Of Kissing You #5

A Lot Of Kissing You #5

A lot of kissing u

Author : Resi R. (Shin Ni Rin)

Main Cast:

Kim  Sang Beom & Kim So Eun

Other Cast :

Kim Hyun Joong, Jung So Min, Go Ah Ra, Shin Ni Rin, Kim Ah Sun, Kim Ji San

Genre : Romantic Comedy

PART 5 ( Aku Minta Maaf ! )

So eun menghapus dengan kasar air mata yang keluar dari matanya seraya berjalan keluar dari ruangan renang itu. Sudah cukup semuanya ! Perlakuan laki-laki itu sudah keterlaluan padanya. Tidakkah laki-laki itu bisa bicara baik-baik padanya tanpa melakukan sesuatu sesuai keinginannya jika tidak suka pada so eun? Baru pertama kali so eun merasa, ia diperlakukan seperti ini oleh seorang lelaki. Hatinya merasa sesak ! Bagaimana pun juga ia tidak pantas diperlakukan seperti itu. Sekarang so eun benar-benar mengutuk lelaki bernama kim sang beom itu. Semoga dengan tamparan keras yang ia berikan bisa membuat lelaki itu berfikir ! Berfikir tentang sikapnya.

“benar-benar keterlaluan !” ucap so eun yang kembali menghapus air matanya. Tanpa menyadari ada seseorang yang memerhatikannya saat keluar dari ruangan renang itu dengan keadaan baju yang basah kuyup. Padahal cuaca saat ini sedang tidak bersahabat mengingat akan memasuki musim salju.

——-

Kim hyun joong tak sengaja melihat kim so eun keluar dari ruangan renang. Ia menyernyit heran melihat seragam gadis itu yang basah kuyup apalagi di tambah saat ia melihat gadis itu bergumam sesuatu sambil menghapus air matanya. Sepertinya suasana hati gadis itu sedang tidak baik. Terbesit rasa penasaran hyun joong sebenaranya apa yang telah terjadi di kolam renang? Perlahan hyun joong melangkahkan kakinya menuju kolam renang itu. Saat ia masuk, suasana kolam tampak hening dan sepi. Tapi matanya menangkap sosok kim bum yang sedang duduk di tepi kolam dengan wajah di tekuk. Kerutan di dahi hyun joong semakin jelas, sebentar ia kembali menoleh ke belakang dan pada akhirnya menghampiri kim bum dalam diam. Kim bum sendiri sedang sibuk dengan pemikirannya. Ia tampak bergeming di tepi kolam dengan kepala yang masih di tekuk sempurna, sesekali ia mendesah mewakili apa yang dipikirkannya. Hyun joong sendiri sudah berdiri beberapa centi di belakang kim bum. Sepertinya kim bum belum menyadari kehadiran hyun joong hingga ia kembali mendesah hebat.

“kau baik-baik saja?” tanya hyun joong.

Kim bum langsung mengangkat wajahnya saat tahu ada orang lain yang berada disini selain dirinya.

Alih-alih menjawab kim bum malah balik bertanya bersikap seolah ia tidak terkejut. “kapan kau kemari?” tanya kim bum.

Hyun joong melihat jam tangan sejenak. “sekitar tiga menit yang lalu.” jawabnya.

Kim bum perlahan mengangkat tubuhnya untuk berdiri.

“aku harus ganti baju.” ujarnya dan melangkah pelan menuju ruang ganti.

Mendengar dan melihat ekspresi kim bum yang seperti itu membuat hyun joong merasa jika ada sesuatu yang telah terjadi antara kim bum dengan gadis itu.

“apa ada sesuatu yang terjadi antara kau dengan gadis yang keluar dari sini tadi?” tanya hyun joong yang membuat langkah kim bum terhenti. Selama beberapa detik ia terdiam dan memutar tubuh menghadap hyun joong.

“gadis itu kau tahu dia siapa? Foto yang tersebar di blog adalah aku dan gadis itu.” ujar kim bum tanpa di minta. Hyun joong hanya menatap kim bum meminta kelanjutan cerita darinya.

“itu gadis yang menjadi ciuman pertamaku dan aku tidak tahu siapa orang yang telah mengambil gambar dan mempublish nya di blog sekolah.” lanjut kim bum datar.

“ini akan menjadi rumit.” ujarnya dan kembali berbalik menuju ruang ganti.

“kau dan gadis itu memiliki suatu hubungan?” tanya hyun joong.

“tidak.” jawab kim bum.

“lalu kenapa kau…”

“aku tidak tahu kenapa aku melakukannya.” potong kim bum dan sudah benar-benar masuk ke dalam ruang ganti pakaian.

———

“haaachih. . . . .” so eun menggosok hidungnya ketika ia sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Ia benar-benar menggigil kedinginan dengan hidungnya yang semakin memerah. Ia mengangkat tangannya untuk memutar knop pintu. Dan “haaachim . . . .” ia kembali bersin bahkan sebelum ia benar-benar masuk ke dalam rumah.

“haaachim . . . . .”

“noona, apa yang terjadi denganmu?” tanya ji san saat mendapati noona nya pulang dengan keadaan yang basah kuyup.

So eun menyedot ingusnya. Oh tidak ! Dia mulai flu. “haaachih…dimana eomma?” tanya so eun.

“eomma belum pulang, mungkin sebentar lagi.” jawab ji san masih menatap kakaknya dengan heran.

“jika sudah pulang katakan pada eomma buatkan air hangat untukku. Aku sangat kedinginan.” perintah so eun lalu masuk ke dalam kamar dengan tubuh menggigil.

“aneh, padahal tadi tidak hujan.” gumam ji san.

———-

Kim bum mengabaikan ponselnya yang sedari tadi berdering nyaring. Mungkin ini sudah panggilan ke tiga namun ia tetap mendiamkannya. Nampaknya sekarang ia sedang benar-benar berfikir. Apakah kim bum sudah merasa menyesal? Mungkin. Tapi belum 100 persen sepertinya. Bahkan ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan gadis itu saat ini. Perlakuannya memang sudah berada di luar batas kewajaran, terlebih pada gadis sepolos dia. Kim bum kembali mendesah. Ponselnya masih saja berdering. Tidak ada cara lain selain ia cepat-cepat mengangkat telpon itu yang ia tidak tahu dari siapa.

Go Ah Ra. Ternyata telpon itu dari ah ra. Kim bum pun mengangkatnya.

“kenapa lama sekali bum-ah?” Tanya ah ra langsung.

“mian.”

“kau baik-baik saja?”

“ne, aku baik-baik saja. Ada apa?”

“aku….aku ingin bertanya padamu.”

“Tanya saja.”

“ini….ini soal….apakah benar…..ah tidak, yang ingin aku tanyakan apakah benar jika dua minggu lagi kau akan bertanding?” ah ra mengurungkan pertanyaan pertamanya. Ini serasa sulit baginya untuk menanyakan soal foto itu.

Kim bum sedikit mengerjap. Ia bahkan tidak ingat jika dua minggu lagi tim basketnya akan mengikuti turnamen dan mewakili sekolah. Ada apa dengannya sebenarnya akhir-akhir ini?.

“ne kau benar.”

“jadi, sekarang ini kau sedang ada dimana? Apakah sedang berlatih dengan teman setim-mu?”

“ani, aku di rumah.”

“oh….aku kira kau sedang berlatih. Kau tidak ada niat untuk berlatih hari ini?”

“entahlah mungkin besok, hari ini sepertinya aku sedang ingin bersitirahat.”

“oh arasseo, kalau begitu semangat ! aku akan mendukungmu.”

“ne, tapi dua minggu itu masih lama.”

“hehehe ne, kalau begitu aku tutup dulu, bukannya kau ingin beristirahat.”

“hmmm, tapi tunggu !”

“ne bum-ah?”

“apa kau tahu….bagaimana caranya untuk meminta maaf?”

“minta maaf?”

“ne.”

“……..”

“apa kau tahu?”

“ke…kenapa? Kau tinggal bilang minta maaf saja.”

“apakah itu akan terlihat konyol ketika tiba-tiba aku meminta maaf?”

“a..ani…aku rasa tidak. Memangnya kenapa?”

“tapi, jika aku sudah melakukan kesalahan yang besar, apakah cukup dengan meminta maaf saja? Aku tidak yakin akan dimaafkan.”

“j..jika kau bersungguh-sungguh untuk meminta maaf, mungkin……..”

“ne aku mengerti, terimakasih kalau begitu. Aku akan mencobanya.” Potong kim bum.

“gwaenchana, kalau begitu……aku tutup telponnya. Annyeong.”

Kim bum menghela nafas berat setelah sambungan telpon terputus. Apakah ia harus meminta maaf? Apakah keputusan ini akan baik? Meminta maaf setelah sekian kali gadis itu memintanya meminta maaf namun tak kunjung juga ia kabulkan, dan apakah disaat ia tiba-tiba ingin meminta maaf gadis itu akan memaafkannya? Kim bum mendesah. Ia agak meragukan hal itu.

————–

Kim hyun joong menghentikan motornya saat ia melihat seorang gadis tengah duduk sendirian di halte bus. Gadis itu sedang menempelkan ponsel ke telinganya, namun itu terlihat berkali-kali. Nampaknya telponnya tak juga ada yang mengangkat. Karena merasa mengenali gadis itu, hyun joong pun membuka kaca helm nya dan berusaha untuk menyapa.

“sore-sore begini kau belum pulang?” Tanya hyun joong.

Gadis itu langsung menatap ke arah hyun joong, di detik berikutnya ia tampak kaget dengan mata yang membulat. Ia pun memutar kepala ke kanan dan ke kiri. Jalanan sudah agak sepi. Tapi kenapa kim hyun joong bisa ada disini?

“ah…ne…aku sedang menunggu bus nomor 7 datang, tapi sedari tadi…”

“aku tidak yakin jika bus nomor 7 masih ada dalam waktu sesore ini.”

Gadis bernama jung so min itu langsung menepuk dahinya.

“ah benar, aku sampai bisa lupa.” Ujarnya.

“lalu kau habis darimana hingga baru pulang?” Tanya hyun joong.

So min merasa saat ini ia seperti melayang-layang diudara tanpa sayap. Tentu saja, baru kali ini ia mengobrol banyak dengan kim hyun joong. Lelaki yang ia kagumi sejak masuk SMA.

“tadi aku ke toko buku, jadinya aku pulang sore.” Jawab so min.

Hyun joong mengangguk-anggukan kepalanya. “bagaimana kalau kau pulang denganku? Aku bisa mengantarmu pulang.” Tawar hyun joong.

Benarkah? Seorang kim hyun joong menawarinya pulang bersama?

“a..ani…tidak usah. Aku akan menghubungi eommaku.” Tolak so min padahal ia benar-benar ingin menerima ajakan hyun joong. Ini adalah kejadian langka kalian tahu?

“kau yakin? Cuaca hari ini sedang tidak bersahabat. Kau akan menunggu ibumu untuk menjemputmu? Aku rasa itu akan merepotkannya.”

“tapi….”

“sudahlah, lagi pula aku tidak keberatan.”

Dengan wajah merah, so min akhirnya menerima tawaran hyun joong.

Beberapa menit setelah itu, sekitar 15 menit so min pun sampai di rumahnya. Ia segera turun dari motor hyun joong. Ia tidak bisa menyembunyikan semburat rasa bahagia dari wajahnya.

“gomawo.” Ujar so min.

“hmmm..” hyun joong menganggukkan kepalanya.

“kalau begitu aku masuk dulu, sekali lagi terimakasih banyak.” Ujar so min. So min pun berbalik dan hendak membuka gerbang rumahnya, tapi terhenti saat hyun joong kembali memanggilnya.

“tunggu sebentar, siapa namamu?” Tanya hyun joong.

“na…namaku Jung So Min.” jawab so min yang sudah kembali menghadap hyun joong.

“Kim Hyun Joong, panggil saja aku hyun joong. Kau…..satu kelas dengan kim bum?” tanyanya.

Sontan so min menganggukkan kepalanya. “berarti kau juga sekelas dengan gadis yang ada di foto blog sekolah bersama kim bum?”

“oh kim so eun? Ne aku sekelas dengannya. aku temannya.” jawab so min yang kini mulai muncul rasa penasaran kenapa hyun joong bertanya soal itu.

“sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan dan bicarakan denganmu soal ini. Tapi, ini sudah terlalu sore jadi lebih baik kita bicarakan lain kali saja. Senang berkenalan denganmu”

“o..oh ne…” ujung bibir so min terangkat.

———–

So eun meringkuk di kasurnya dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. Setelah tadi mandi dengan air hangat, ia merasa semakin kedinginan saja. Mungkin lebih baik ia tidak mandi tadi dan hanya mengganti pakaiannya saja. Walalupun dengan suhu kamar yang cukup hangat, so eun merasa satu selimut tidaklah cukup untuk menghangatkan tubuhnya. Hidungnya benar-benar merah seperti hidung babi. Ia terus menyedot ingusnya yang keluar. Bahkan sekarang terasa lebih parah, ia merasakan kepalanya berdenyut-denyut. Pusing ! so eun merasa pusing sekarang. Apa-apaan ini? So eun tidak mau sakit ! tapi ini sudah cukup menunjukkan jika ia memang sedang sakit. So eun berusaha memejamkan matanya mencoba untuk tidur sambil menarik erat selimutnya. Tapi kepala yang tak henti berdenyut membuatnya semakin sulit untuk tertidur, apalagi pernapasannya yang kurang lancar karena flu. Ini benar-benar merepotkan. Tak lama dari itu terdengar suara pintu di buka. Shin ni rin masuk dengan membawa secangkir ginseng hangat. Lalu ia duduk di samping so eun.

“minumlah ! eomma buatkan ginseng supaya badanmu lebih hangat.” Suruh shin ni rin. So eun membuka matanya lalu dengan pelan mulai duduk di kasurnya. Shin ni rin menyodorkan cangkir berisi ginseng hangat pada anaknya itu. Sebelum so eun mengambil cangkir itu ia kembali bersin. “haaachih…..” lalu menggosok-gosok hidungnya.

“heh apa yang terjadi denganmu hingga bisa seperti ini?” Tanya shin ni rin.

Alih-alih menjawab, so eun malah menyeruput ginseng hangat itu. Sekarang so eun bisa merasakan, minuman ginseng hangat itu menjalar ke kerongkongannya dan membuatnya merasa hangat. So eun menyeruputnya lagi.

“bagaimana bisa kau pulang dengan seragam yang basah kuyup begitu? Tadi tidak hujan kan.” Ujar shin ni rin.

“eomma, bisakah kau ambilkan satu selimut lagi untukku? Aku masih kedinginan.” Pinta so eun. Rupanya kembali mengalihkan topic. Saat ini so eun tidak ingin mengingat apa yang terjadi kepadanya tadi hingga ia bisa jatuh demam seperti ini. Tapi tidak niat diingat pun, kejadian itu terus melayang-layang di kepalanya.

“yasudah, habiskan ginsengmu ! besok kau tidak usah sekolah” so eun mengangguk dan shin ni rin pun beranjak keluar kamar anaknya.

So eun kembali menyeruput ginsengnya hingga habis, lalu ia letakkan cangkir itu di meja di samping tempat tidurnya. So eun beringsut dan menarik selimutnya kemudian. Ia kembali meringkuk dan berusaha memejamkan matanya.

————

Kim bum mendesah hebat saat ia sudah berdiri di depan pintu kelasnya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya antara dirinya dengan kim so eun itu. Apalagi ia harus menyiapkan diri untuk mencoba meminta maaf atas semua yang telah ia lakukan pada gadis polos itu.

“kenapa hanya berdiri disini?” Tanya il woo yang baru saja tiba. Heran melihat kim bum hanya mematung diam di depan pintu kelas. Menyadari itu kim bum pun masuk dengan langkah yang terasa berat tanpa menjawab pertanyaan il woo. Kim bum menaruh tas di mejanya lalu duduk. Ia menghela nafas lalu menoleh ke meja di sampingnya. Meja gadis itu yang kelihatan masih melompong.

“bum-ah, saat jam pelajaran ke 5 kita akan dispensasi untuk latihan.” Ujar il woo yang duduk di depan kim bum.

“arasseo.” Jawab kim bum.

Il woo menyernyit. “kau kenapa? Kelihatan diam sekali.” Tanyanya.

“tidak, aku tidak apa-apa.” Jawan kim bum sekenanya.

“apa kau masih memikirkan foto yang tersebar di blog sekolah itu?”

Kim bum langsung melotot mendengarnya. “baiklah walaupun aku tidak tahu hubungan antara kau dengan so eun-ssi tapi aku bisa membantumu untuk mencari tahu siapa orang yang telah menyebarkannya. Ya….aku mengerti perasaanmu saat ini karena bagaimana pun juga itu adalah privasi.” Ujar il woo diiringi senyum jailnya. Kim bum sedang tidak berniat bercanda saat ini, ia juga sedang tidak niat untuk marah pada il woo yang sudah mengungkit-ungkit tentang itu. Jadi yang ia lakukan hanya diam, seraya menunggu gadis itu tiba di kelas.

Pelajaran sudah di mulai sekitar 1 jam yang lalu, tapi gadis itu belum juga datang. Rasa bersalah kim bum semakin menyeruak saja. Adakah yang terjadi dengan gadis itu setelah kejadian kemarin hingga tidak sekolah? Kim bum jadi tidak focus belajar. Ini memang aneh, ia merasa khawatir dengan gadis itu. Lebih tepatnya merasa bersalah ! ya, walaupun rasa khawatir itu sedikit muncul dalam benaknya. Apa yang harus ia lakukan kalau begitu jika terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada gadis itu. Ya Tuhan ! kim bum semakin merasa bersalah saja.

———–

“ya bum-ah ada apa denganmu hari ini? Kenapa kau tidak konsen sekali?” Tanya il woo yang terlihat agak kesal karena saat berlatih basket kim bum tidak focus.

Kim joon memandang kim bum penuh Tanya. “hei apa ada masalah denganmu?” tanyanya.

Kim bum hanya menghela nafas lalu berjongkok untuk mengambil bola basket yang terjatuh tepat di kakinya karena tadi ia tak berhasil menangkap bola yang dilempar il woo.

Hyun joong yang melihat sikap kim bum hari ini, teringat lagi akan kejadian kemarin. Diantara semua teman-teman yang lain hanya ialah yang tahu tentang kejadian kemarin antara kim bum dan kim so eun. Apakah ini ada hubungannya dengan kim bum yang kurang focus saat berlatih? Pikir hyun joong tapi ia hanya bisa diam.

“kita hanya punya waktu kurang dari dua minggu untuk berlatih dan menyiapkan semuanya untuk turnamen nanti.” Tambah min ho.

Kim bum kembali menghela nafas, ia rasa benar. Ia memang tidak konsen latihan saat ini. Tapi, bagaimana pun juga walaupun pikirannya terbagi ke dua hal, ia harus bisa focus sekarang.

“ayolah bum, kau harus focus ! kau ketua kan.” ujar il woo.

Kim bum menatap ke empat sahabatnya itu. “ne mian, kita lanjutkan.” Ujarnya lalu melempar bola kepada kim joon. Dan latihan pun kembali di mulai.

———–

Sudah tiga hari so eun tak juga masuk kelas. Pikiran macam-macam muncul di benak kim bum. Ia ingin bertanya pada jung so min. Tapi ia harus punya nyali besar untuk melakukannya, yeah bertanya tentang so eun harus ia pikir-pikir lagi walaupun ia sudah tidak bisa menahnya lagi untuk bertanya sejak pertama so eun tak masuk kelas. Ia harus tahu apa penyebab gadis itu tidak masuk sekolah sampai tiga hari?

“so min-ssi…..” panggil kim bum akhirnya saat so min hendak keluar karena waktu istirahat sudah tiba. So min menoleh dan menatap kim bum sedikit heran. Sebelumnya kim bum tidak pernah memanggilnya dan mereka tidak begitu akrab. Pasti ada sesuatu ! pikir so min.

“apa kau tahu kenapa temanmu tidak masuk sekolah tiga hari ini?” Yang ingin kim bum tanyakan akhirnya keluar juga.

Untuk beberapa detik so min terdiam, namun ia semakin mengerutkan keningnya. Apakah kim bum sedang bertanya tentang so eun kepadanya?

“maksudmu Kim So Eun?” Tanya so min.

“ya, dia maksudku.” Jawab kim bum lebih tanpa ekspresi.

“dia sedang sakit, jadinya dia tidak masuk sekolah. Itu yang dia katakan padaku setelah aku menghubunginya waktu itu.” Jawab so min.

Sakit? Apakah dia sakit gara-gara kejadian di kolam? Batin kim bum.

“kalau begitu aku minta nomor poselnya.” Ujar kim bum.

“ne? apakah kau……..”

“aku hanya ada urusan dengannya soal tugas kelompok.” Potong kim bum cepat sebelum so min bertanya macam-macam. Walaupun ragu, so min pun memberikan ponselnya pada kim bum dan kim bum segera mencatat nomor so eun di ponselnya.

“terimakasih.” Ujar kim bum setelah mengembalikan ponsel so min dan berjalan keluar kelas. So min memandangi ponselnya dan pikiran aneh muncul begitu saja di kepalanya. Ia benar-benar penasaran sebenarnya apa hubungan antara so eun dengan kim bum. Benar-benar tidak bisa di tebak walaupun foto yang tersebar di blog sekolah itu jadi bukti nyata yang ia dapat tentang mereka. Ah so min merasa seperti detective saja.

———–

So eun sedang berbaring di kasurnya. Kondisinya sekarang ini sudah membaik. Ia tak lagi demam, suhu tubuhnya sudah kembali normal. Tapi flu masih saja mengganggunya. Oh benar, so eun tidak suka flu. Dimana-mana pasti semua orang tidak suka jika sudah sakit kan? Tapi setidaknya so eun bersyukur karena tiga hari ini ia tidak bertemu dengan lelaki keterlaluan itu karena yeaah sakit. Tentu ia senang karena tak bertemu dengan Kim sang beom tiga hari ini membuatnya sedikit bisa bernafas dengan tenang. Karena jika sedang di dekat lelaki itu, entah kenapa so eun jadi ingin marah-marah terus.

So eun menatap langit-langit kamarnya, lalu meraba keningnya dengan punggung tangan kanannya. Sudah tidak panas lagi. Lalu so eun menoleh ke jam dinding. Pukul 8 malam. Saatnya ia harus minum obat. So eun pun beringsut duduk dan menggapai kotak obat yang ada di atas meja di samping kasurnya. So eun mengambil 1 tablet obat berwarna putih itu lalu segera menelannya bersama seteguk air putih. Saat ia ingin kembali membaringkan tubuh, tahu-tahu ponselnya berdering. So eun manggapai ponselnya. Lalu sedetik kemudian keningnya membentuk lipatan-lipatan.

“siapa yang menelpon? Nomornya asing.” Ujarnya masih menatap layar ponselnya.

Setelah menimbang-nimbang akhirnya so eun pun mengangkatnya juga.

“yeoboseyo” ucapnya.

“…….” tak ada jawaban dari sang penelpon.

“yeoboseyo? Ya yeoboseyo?” ucap so eun sedikit keras.

“…….” Masih tak ada jawaban.

“yya…yeoboseyo? Nuguseyo (ini siapa?)” suara so eun lebih keras.

“……..” hening.

So eun sedikit kesal dibuatnya. Ia pun menarik ponselnya yang Ia tempelkan di telinga kirinya dan menatap ponsel itu dengan wajah kesal dihiasi keningnya yang berkerut.

“aiisshh, kenapa tidak menjawab sih? Apakah suaraku ini kurang keras, atau pendengaran yang menelpon sedang terganggu.” Gerutunya kesal dan kembali menempelkan ponsel itu ke telinga kirinya.

“YYA !….YEOB………” so eun setengah berteriak.

Tapi tut tut tut tut tut sambungan telpon malah terputus.

So eun berdecak kesal.

“heh…..di tutup? Sebenarnya siapa sih?! Kurang kerjaan sekali ! menelpon tapi tak menjawab, dasar orang kurang kerjaan !” umpat so eun sambil memaki-maki ponselnya.

———–

“sepertinya dia sudah sehat.” Gumam kim bum saat sudah memutus hubungan telponnya. Ya benar, kim bum lah yang menghubungi so eun barusan. Kenapa ia malah diam dan tak berbicara sedikit pun? Yeah ringan saja ! ia tidak mungkin kan bertanya secara langsung kepada gadis itu dan menanyakan keadaanya. Gengsi memang sudah menguasai dirinya. Setidaknya lewat nada bicara so eun kim bum sudah tahu jika gadis itu sudah kembali sehat, sepertinya. Apalagi saat ia mendengar gerutuan so eun yang memang terdengar dengan jelas olehnya.

————-

“so eun, kau sudah meminum obatmu?” Tanya eommanya yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

“eomma, kau membuatku kaget.” Balas so eun.

“kau sudah meminum obat?” ulang eommanya.

“sudah.” Jawab so eun.

“yasudah kalau begitu kau segera tidur, sepertinya besok kau sudah bisa masuk sekolah lagi.” Ujar eommanya. So eun sedikit mendengus. Jika ia sekolah berarti ia harus bertemu kembali dengan kim sang bum itu bukan?

“eomma….” Panggil so eun saat eommanya hendak keluar.

“wae?” tanyanya.

“eomma…tidak bisakah aku…mm…aku pindah sekolah saja?” pinta so eun.

“mwo? Pindah sekolah?” pekik eommanya.

“dari pada seperti ini, lebih baik aku pindah sekolah saja eomma. Aku ingin pindah.” Pinta so eun dengan wajah memelas.

“ya apa yang kau bicarakan? Kenapa ingin pindah segala? Kau itu sudah beruntung bisa masuk sekolah favorit tanpa test. Dasar aneh malah ingin pindah.”

“tapi eomma, aku ingin sekolah di sekolah biasa saja.”

“sudahlah lebih baik kau tidur. Ada-ada saja malah ingin pindah.” Eommanya pun sudah hilang di balik pintu kamarnya.

“aiiisshhh…..” so eun hanya mendengus.

————

“ya kenapa kau melihatku terus?” Tanya so eun pada ji san. Saat ini mereka sedang sarapan.

Ji san menyipitkan matanya. “noona, bibirmu kenapa?” Tanya ji san.

So eun langsung menelan bulat-bulat nasi yang baru saja ia masukan ke dalam mulutnya.

“m..mwo?” so eun jadi gelagapan, ia meraba-raba bibirnya dengan tangan kanannya.

“bibirmu kelihatan berbeda ! mmm sedikit membengkak !” ujar ji san yang masih tampak menyelidik.

“b..bicara apa kau ini, bibirku masih sama.” Balas so eun.

“tidakkah noona bercermin? Aku rasa berbeda ! sepertinya ada sedikit luka di bibirmu.” Ujar ji san. So eun sebenarnya sudah tahu jika ada luka kecil di bibir bagian bawahnya, tapi ia tak mengira jika ji san begitu jeli. Dasar bocah sok dewasa !

“ji san-ah kau sedang makan ! tidak baik banyak bicara.” Ujar sang ayah menasehati yang masih focus dengan sarapannya.

“ne, ayah benar, kau tidak boleh banyak bicara saat makan.” Tambah so eun. So eun sangat berterimakasih kepada ayahnya, karena jika tidak pasti ji san akan bertanya macam-macam terlebih dia itu termasuk anak pencuriga.

Ji san hanya bisa menatap noonanya dengan mata yang masih menyipit.

“ji san-ah, cepat habiskan sarapanmu lalu minum susunya.” Ujar shin ni rin yang baru tiba dari dapur. So eun kembali bersyukur, karena disaat ji san bertanya yang aneh-aneh tentang bibirnya ibunya sedang berada di dapur. Jadi so eun bisa bernafas lega.

“kenapa harus selalu minum susu, aku sudah besar.” Umpat ji san.

“kau baru kelas 5 SD.” Tambah so eun. Jisan mengerucutkan bibirnya dan So eun hanya bisa menahan tawanya yang melihat giliran adiknya terlihat kesal.

————

“huaa so eun ! kau sudah kembali sekolah.” Ujar so min bahagia saat mendapati so eun baru saja masuk ke dalam kelas. Ia langsung saja menghampiri so eun yang masih berdiri di dekat pintu.

“kau rindu padaku?” Tanya so eun.

So min menggelang. “rindu? Ani aku tak rindu padamu. Aku senang karena sekarang aku mulai bisa bercerita padamu sso-ah. Kau tahu? Tadinya aku ingin curhat padamu tapi ternyata kau tidak sekolah.”

Dengan seketika so eun mengerucutkan bibirnya. “mwo? Kalau begitu aku tidak ingin mendengar ceritamu. Kau ini bukannya bertanya keadaanku malah cepat-cepat ingin curhat. Menyebalkan sekali.” Ujar so eun pura-pura kesal.

“heh aku hanya bercanda, kau sudah lebih baik sekarang?” Tanya so min.

So eun mengangguk. So min pun mengangkat tangannya untuk meraba kening so eun.

“sudah tidak panas.” Ujarnya. So eun mengangguk.

“ne, tapi masih ada satu yang menggangguku. Flu !” so eun menunjuk hidungnya yang masih kelihatan merah.

“ini kan musim dingin, salju sudah turun jadi bukan hal aneh jika flu masih menyerangmu. Lihatlah disini juga banyak yang terkenal flu.” Ujar so min.

So eun mengedarkan pandangannya ke seisi kelas, lalu tatapannya berhenti saat ada mata lain yang tengah menatapnya. Tatapan mata mereka bertemu. Cepat-cepat so eun mengalihkan pandangannya pada so min kembali. Ya, sebenarnya kim bum sudah memerhatikannya semenjak so eun masuk ke dalam kelas, tapi so eun baru menyadari hal itu saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Memergoki kim bum yang tengah memerhatikan pembicaraanya dengan so min.

“s..so min…. sebentar lagi kau juga akan terkena virus flu, aku akan menularkannya padamu.” Ujar so eun berusaha bersikap biasa.

“kalau begitu aku tidak akan dekat-dekat denganmu hehe.” Ujar so min.

“lihat saja nanti.” Balas so eun lalu berjalan bersama so min menuju bangku mereka masing-masing.

Saat so eun sudah berdiri di samping bangkunya, sedikit ia melirik ke arah kim bum yang duduk tepat di samping bangkunya. Laki-laki itu juga tengah meliriknya, namun cepat-cepat so eun mengambil duduk di kursinya.

“kenapa dia menatapku terus sih?” batin so eun agak risih.

————

Saatnya pelajaran olahraga !

Semua siswa dan siswi sudah memakai baju olah raga, berlomba memakai pakaian super tebal. Mereka akan mati kedinginan jika hanya memakai baju olah raga saja bukan? Makanya tak sedikit dari mereka menambahkan mantel, jaket, maupun syal di tubuh mereka. Tidak ada toleransi memang, apalagi Choi seonsaengnim adalah guru olah raga yang tegas. Walaupun cuaca sedang benar-benar tidak baik tapi mereka harus tetap berolah raga. Berolahraga di lapangan luar yang errrr dingin luar biasa. Tapi tentu saja, khusus untuk orang sakit, diberi sedikit keringanan untuk tidak mengikuti olahraga tapi tetap harus ikut keluar kelas dan harus berada di lapangan bersama murid lain. Termasuk so eun. Ia hanya duduk diam di salah satu kursi kayu di pinggir lapang. Ia cukup hanya memerhatikan para murid yang mulai berlari dan ‘hap’ melompat sejauh mungkin. Ya olahraga hari ini adalah lompat jauh. So eun sesekali menggosok-gosok tangannya yang berbalut sarung tangan lalu menempelkan tangannya yang hangat di kedua pipinya.

“ah……dingin sekali.” So eun mengusap-usap pipinya dan menggelang-gelangkan kepalanya untuk mengsuir sedikit rasa dingin. Tapi tetap saja, ia masih kedinginan. Tahu-tahu ada seseorang yang duduk agak jauh di sampingnya. Merasakan kehadiran seseorang selain dirinya, so eun pun menoleh ke samping. Detik berikutnya ia terkejut bukan main. Kim bum ! orang yang duduk di dekatnya itu adalah kim bum ! mau apa sebenarnya orang ini? Pikir so eun.

Kim bum tengah menatap lurus ke depan, entah tatapannya itu kosong atau tengah menatap siswa lain yang sedang lompat jauh. So eun meliriknya sekali lagi, tapi kim bum masih menatap lurus ke depan. Entahlah ! ada lelaki itu di dekatanya seperti biasa selalu ingin membuatnya marah. So eun marah pada lelaki itu. Tentu saja, so eun berhak marah atas apa yang dilakukan namja itu padanya tiga hari yang lalu atau bahkan semua perlakuan namja itu padanya. So eun mendengus lalu segera bangkit dari duduknya. Ia kembali menggosok-gosokkan tangannya lalu berjalan melewati kim bum.

“mian.” Kata-kata singkat itu membuat langkah so eun terhenti. Apakah so eun tidak salah dengar? Benarkah telinganya sedang tidak mengalami gangguan? Benarkah apa yang keluar dari mulut lelaki itu? Sebuah kata maaf? Oh my god ! so eun benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia dengar, lelaki ini bisa meminta maaf juga.

Perlahan so eun memutar tubuhnya untuk melihat lelaki itu. Kim bum tengah menatapnya tapi entah kenapa so eun tak melihat pancaran ikhlas dan kesungguhan di mata lelaki itu. Atau mata nya yang sulit diartikan? So eun menatap kim bum dengan penuh Tanya. Tapi tak ada rasa sedikitpun yang mendorong so eun untuk memaafkan lelaki ini. So eun tidak akan memaafkan lelaki ini dengan mudah melihat atas semua sikap lelaki itu yang seenaknya padanya, kecuali jika lelaki ini berlutut-lutut di hadapannya, baru so eun akan memaafkannya hahaha jahat juga aku ini. Yang benar saja jika so eun langsung menerima permintaan maafnya, setelah sejauh ini ia baru meminta maaf? Oh NO ! tidak akan!

So eun kembali memutar tubuhnya dan berusaha untuk tak mengindahkan permintaan maaf kim bum, tapi langkahnya kembali terhenti saat merasakan sesuatu menahan pergelangan tangannya. So eun kaget ! ia berharap bukan kim bum yang menahannya. So eun menatap tangannya yang di tahan kim bum.

“aku minta maaf.” Ujar kim bum sekali lagi yang sudah berdiri.

So eun mendonggak menatap tepat pada mata kim bum. Masih sulit rasanya untuk percaya dengan yang terjadi hari ini. Tapi sedetik kemudian rasa keterkejutan so eun itu berubah. So eun melepaskan tangan kim bum yang menggenggam pergelangan tangannya.

“kau…..minta maaf? Padaku?” Tanya so eun lebih ke arah cibiran. “Sulit dipercaya.” Tambahnya.

Kim bum mendesah. “tapi terserah kau mau memaafkanku atau tidak, yang penting aku sudah minta maaf.”

Wow ! amazing ! so eun tak habis pikir. Lelaki ini memang tidak serius meminta maaf. Rasa kesal so eun mulai membuncah.

“tentu, aku tidak akan memaafkanmu ! kau pikir setelah semua yang kau lakukan padaku aku akan memaafkanmu dengan mudah?” ujar so eun dengan nada sedikit keras.

“kau itu….kau itu sebenarnya punya perasaan atau tidak sih? Setelah sejauh ini kau baru meminta maaf !” ujar so eun.

Kim bum hanya diam, ia tidak tahu harus berkata apa.

“aku baru pertama kali diperlakukan secara kasar dan tidak wajar oleh seorang lelaki, tidakkah kau tahu sikapmu itu keterlaluan? Tidak seharusnya kau melakukan itu jika kau memang merasa kesal denganku kan? Kau bisa bicara padaku. Dan sekarang….dengan mudahnya kau meminta maaf. Wajahmu benar-benar seperti orang yang tidak berdosa.” Mata so eun mulai berkaca-kaca menahan emosi yang akan meluap.

Kim bum menatap so eun. “bukannya kau ingin aku meminta maaf padamu? Tapi kenapa…”

“sekarang aku tidak butuh lagi permintaan maafmu.” Potong so eun dan segera pergi meninggalkan kim bum. Kim bum menatap punggung so eun lalu menghela nafas sambil menutup matanya sejenak.

“beom-ah giliranmu !” teriak il woo dari lapangan. Sejenak kim bum kembali melirik punggung so eun lalu ikut bergabung ke lapangan.

———–

“so eun-ah, waktu itu aku senang sekali.” Ujar so min yang akan memulai curhatnya saat mereka baru keluar dari toilet.

“memangnya kenapa? Inikah yang ingin kau ceritakan padaku?” Tanya so eun.

So min menangguk. “kau tahu? Aku pulang bersama dengan kim hyun joong, dia mengajakku pulang bersama.” Cerita so min.

“hyun joong?” so eun memiringkan kepalanya.

“ne, dia yang waktu itu kau tunjuk. Terus dia juga bilang ingin mengobrol denganku lain waktu.”

“oh senangnya, dulu dia juga pernah memberi pinjam saputangnnya padaku, tapi aku lupa menceritakannya padamu so min.” Ujar so eun berniat menggoda so min.

“ne? dia meminjamkan saputangan padamu?”

“ne, dia itu lelaki yang baik, ramah dan tampan pula.” Ujar so eun sambil tersenyum.

“kenapa kau baru cerita?” Tanya so min yang mulai lemas.

“kau benar-benar menyukainya ya?” Tanya so eun.

“kau jangan bilang siapa-siapa ya ! sebenarnya…..semenjak pertama masuk ke sekolah ini dan saat pertama aku melihatnya aku sudah menyukainya. Tapi….aku malu.” Aku so min.

“jincha? Ternyata kau pemalu.”

“ne, aku memang suka malu jika bertemu dengan orang yang aku suka, dan waktu itu aku benar-benar senang karena dia sudah mengenalku.” Jelas so min.

“fighting ! semoga kau bisa lebih dekat dengannya. aku akan mendoakanmu !” so eun mengepalkan tangan kanannya dan mengangkatnya ke udara tepat di depan wajah so min. So min tersenyum malu mendengarnya.

“eh so eun-ah, apa kau tahu? Hyun joong-ssi itu merupakan sahabat dekat dan anggota tim basket B-Ball Star yang diketuai oleh …….O..OMO !” tiba-tiba so min berteriak setelah melihat sesuatu.

“dia…..” gumam so eun saat melihat tak sedikit siswa-siswi yang mengerubuni kim bum. Kim bum sendiri tampak di bopong oleh il woo dan hu joon teman kelasnya menuju UKS. Kim bum sendiri berjalan dengan sedikit pincang dan dari raut wajahnya ia kelihatan menahan sakit.

“omo ! apa yang terjadi dengan kim bum-ssi?” ujar so min.

So eun hanya diam.

————-

“bum-ah gwaenchana?” Tanya min ho yang baru masuk ke dalam UKS bersama kim joon dan hyun joong.

Kim bum hanya menatap kaki kirinya yang sedikit bengkak.

“dia keseleo saat lompat jauh tadi, entah apa yang sedang ia pikirkan hingga bisa terjatuh.” Ujar il woo.

“tapi…ini tidak parah kan?” Tanya hyun joong.

“entahlah aku tidak tahu.” Jawab kim bum lalu menyenderkan punggungnya ke sandaran kasur.

“berarti untuk sementara kau tidak bisa berlatih.” Ujar kim joon.

“kita tidak punya waktu banyak, hanya tinggal 12 hari lagi.” Ujar il woo.

“akhir-akhir ini kau jadi kurang focus, apa ada masalah? Kau bisa cerita pada kami daripada ujung-ujungnya kau cedera seperti ini.” ucap hyun joong.

“ani aku baik-baik saja. Aku akan segera ke dokter sepulang sekolah.” Jawab kim bum.

“semoga kakimu tidak parah.” Ujar hyun joong.

“beom-ah gwaenchana? Apa yang terjadi denganmu?” Tanya go ah ra yang langsung masuk ke dalam UKS.

“aku tidak apa-apa.” Jawab kim bum.

“tapi, kakimu bengkak !” ujar ah ra.

“aku akan ke dokter sepulang sekolah.”

“aku akan menemanimu.” Ujar ah ra tanpa di minta.

————-

So eun berjalan keluar gerbang sekolah sambil menggosok-gosok tangannya yang berbalut sarung tangan. Ia harus berjalan cukup jauh untuk menuju halte karena halte bus dari sekolahnya yang elite ini lumayan jauh.

“ah….kenapa semakin dingin saja sih?” so eun memeluk tubuhnya sendiri.

kim bum dibopong il woo dan min ho sampai masuk ke dalam mobil. Dengan kaki yang seperti ini mana mungkin kim bum bisa mengendarai sepeda motornya sendiri. Oleh karena itu ia menghubungi Pak Lee-orang kepercayaan orangtuanya untuk datang menjemputnya.

“gomawo.” Ujar kim bum pad il woo dan min ho.

“cepat kau periksakan kakimu ke dokter !” ujar il woo.

“jangan sampai tidak ikut turnamen.” Ujar min ho. Kim bum hanya tersenyum menanggapi perkataan kedua sahabatnya yang aneh ini dari pada hyun joong yang sangat lembut dan ramah juga kim joon yang terlihat dewasa.

“tuan, kau baik-baik saja? Memangnya apa yang terjadi hingga membuat kakimu cedara?” Tanya pak Lee saat mobil sudah melaju.

“hanya kecelakaan kecil, aku kesleo saat olahraga tadi.” Jawab kim bum yang duduk di kursi belakang.

“lain kali tuan muda harus lebih hati-hati.” Nasehat pak lee.

Saat sekitar baru 3 menit perjalanan, kim bum tak sengaja melihat so eun sedang berjalan sendirian di tengah cuaca yang begitu menusuk kulit ini.  Gadis itu tengah menggosok-gosokkan tangannya.

“Pak Lee, bisa kau ikuti gadis itu?” pinta kim bum.

“oh ne baiklah.” Jawab pak lee.

Tanpa so eun ketahui, sebuah mobil mengikutinya dalam jarak sekitar 3 meter darinya. Hari ini benar-benar dingin. Suhunya hampir -5 derajat celcius.

“aigooo, langkahku terasa berat karena dingin sekali…kakiku seperti membeku.” keluhnya.

Tiba-tiba butiran salju mulai turun, so eun bisa merasakannya saat butiran salju itu menyentuh hidungnya, lalu ia pun menengadahkan kepalanya ke atas dan salju turun di saat yang tidak tepat. Jarak dari tempat sekarang ia berdiri menuju halte masih cukup jauh.

“ah…turun salju. Eotteohkae? Aku tak bawa payung.” Ujarnya lali ia pun berlari-lari kecil mempercepat langkahnya. Tidak mungkin kan ia mati kedinginan gara-gara hujan salju, ditambah ia lupa membawa payung. Oh sial !

“Pak Lee percepat dan berhenti di depan gadis itu !” pinta kim bum.

“baik tuan.” Pak lee hanya menurut.

Mobil kim bum pun berhenti tepat sekitar 1 meter di depan so eun. Kim bum membuka kaca jendelanya.

So eun berhenti berlari-lari kecil saat ada sebuah mobil berwarna hitam mengkilap berhenti di depannya. Ia melihat kaca mobil itu turun dan menyembul-lah kepala lelaki yang ia kenal dari sana.

“kau akan sakit lagi jika membiarkan tubuhmu kedinginan karena hujan salju.” Ujar kim bum.

So eun menoleh ke arah suara itu. Dia….kim bum !

“naiklah !” suruh kim bum.

So eun mengerutkan keningnya saat lelaki itu menawarkan tumpangan. Apakah ini salah satu usahanya agar mendapat maaf darinya. So eun tidak boleh terpana begitu saja, tapi jika ia menolak ia akan mati membeku di jalanan.

“tidak apa-apa jika kau tidak mau, tapi salju turun semakin lebat.” Ujar kim bum.

So eun melihat ke sekitarnya dan mendonggak menatap langit. Benar ! salju turun semakin lebat.

———–

So min menyeruput coklat hangatnya. Saat ini ia sedang bersama dengan hyun joong di sebuah kafe. Sebenarnya ia berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya sebaik mungkin di depan hyun joong, tapi jantungnya semakin berdetak tak karuan.

“yang ingin aku bicarakan adalah tentang kim bum dan temanmu yang bernama kim so eun itu.” Ujar hyun joong.

“ne.” balas so min.

“kau pasti sudah tahu kan tentang foto yang tersebar di blog sekolah itu?” Tanya hyun joong.

“ne aku tahu, dan aku begitu terkejut melihatnya.” Jawab so min.

“aku juga terkejut, terlebih kim bum kurang dekat dengan wanita kan? Dan ini adalah ciuman.” Ujar hyun joong.

So min mengangguk. “sebenarnya aku juga bingung dengan hubungan kim bum dan so eun-ssi, tapi setiap aku bertanya so eun selalu mengelak.” Jelas so min.

“kau bisa ceritakan bagaimana sikap mereka saat berada di kelas?” Tanya hyun joong.

“mmm…mereka kelihatan tidak akur, apalagi saat pertama kali so eun menjadi murid baru di kelas kami. Saat memperkenalkan diri so eun tiba-tiba saja menunjuk kim bum dengan wajah terkejut seperti sudah mengenal sebelumnya, tapi kim bum terlihat biasa-biasa saja.” Cerita so min.

“benarkah?” Tanya hyun joong.

“ne, tapi saat aku Tanya dia mengelak. Dan saat aku bertanya tentang foto ciuman mereka yang tersebar di blog sekolah dia juga kembali mengelak. Jika mereka tidak memiliki hubungan lalu kenapa mereka melakukan sesuatu seperti orang yang memiliki hubungan, berciuman. Aku yakin sebelumnya mereka saling mengenal.”

“oh begitu, dan sekarang aku merasa heran dengan sikap kim bum akhir-akhir ini. Saat latihan ia jarang focus dan tadi ia mengalami cidera saat lompat jauh. Dan aku rasa ini ada hubungannya dengan kejadian waktu itu.” Kini giliran hyung joong yang bercerita.

“kejadian? Dengan so eun?”

———–

Baik kim bum maupun so eun tak ada yang membuka suara. Ya, setelah berfikir agak lama tadi akhirnya so eun menerima tawaran kim bum untuk naik ke dalam mobilnya. Jujur, ini adalah kali pertama so eun naik mobil mewah dan senyaman ini.

So eun diam-diam melirik kaki kim bum yang tanpa sepatu. Kaki kirinya tampak di bebat.

“kakimu tidak apa-apa?” pertanyaan paling bodoh meluncur juga dari mulut so eun.

“sedikit bengkak.” Jawab kim bum.

“oh.” Jawab so eun, sepertinya ia mulai melunak karena melihat kondisi kaki kim bum apalagi mengingat perkataan so min padanya tadi.

“kim bum itu ketua tim basket jika kim bum cedera parah, lalu bagaimana dengan pertandingan yang akan berlangsung sekitar 2 minggu lagi. tanpa kim bum akan mempengaruhi permainan mereka nantinya. Kasihan sekali.”

“bukan berarti aku memaafkanmu karena menerima tawaranmu.” Ujar so eun mengingatkan.

“ne aku tahu.”

“turunkan saja aku di halte bus di depan.” Pinta so eun.

“aku rasa menunggu bus lewat akan membuatmu kembali menunggu dan kau akan membeku.” Jawab kim bum. So eun hanya menatap kim bum dengan wajah jengkel.

—————

“aku melihat so eun-ssi keluar dari ruang kolam renang dengan baju basah kuyup, karena penasaran aku masuk dan melihat kim bum ada di dalam. Aku rasa ada sesuatu yang terjadi di antara mereka. Dan aku juga merasa yang membuat kim bum kurang focus berlatih adalah semenjak kejadian itu. Tapi….aku juga tidak tahu apa yang terajdi sebenarnya antara mereka.” Jelas hyun joong.

“j..jeongmal? jadi, mungkin….so eun jatuh sakit setelah kejadian itu. Dan….yang membuatku cukup terkejut adalah ketika kim bum menanyakan keadaan so eun dan meminta nomor ponselnya, tapi kim bum mengelak dengan alas an ada urusan tugas kelompok dengan so eun.”

“benarkah?”

So min mengangguk dengan pasti.

“dan kim bum cerita padaku, jika kim so eun itu…..”

“si kim bum cedera.” Ujar seseorang bersama temannya yang baru datang ke kafe itu dan duduk di sebelah meja yang ditempati hyun joong dan so min.

“ne, aku harap cederanya parah dan ia tidak bisa mengikuti turnamen.” Ujar seseorang lagi.

“hubunganmu dengannya sepertinya kurang baik.”

“yeah, aku memang tidak suka dengannya. karena gara-gara dia aku jadi di kelurkan dari tim basket.” Ujar orang itu.

“lalu, kau yang menyebar foto kim bum yang sedang berciuman itu?”

“ne, saat aku masuk ke lapang basket indoor aku tak sengaja melihatnya dan aku langsung mengambil gambarnya lalu aku post di blog sekolah.”

“hah aku tidak menyangka ternyata kau……hahaha.”

“hahahaha, aku ingin membuatnya lambat laun menyingkir jadi ketua B-Ball star.”

Hyun joong dan so min yang mendengar pembicaraan dua namja itu sama-sama membulatkan matanya.

TBC

Mian bagi yang nunggu kelamaan ngpostnya.

83 pemikiran pada “A Lot Of Kissing You #5

  1. huaahh!!
    udh lama d tunggu akhirnya nongol jg nih ff.
    makin seru thor.
    bumppa malu” kucing.
    penasaran sama kelanjutannya.
    next partnya d tunggu thor!!

  2. Akhirnya dipost part 5nya,
    Kerennn resii, ya ampun soeun ampe sakit begitu, dan bum kaya orang linglung gitu gara2 soeun marah ama dia, hummm
    Ya ampun bum mau minta maaf aja bingung, jadinya ga dimaafin deh ama soeun, dan mbum jadi cidera gara2 ga fokus, ckckckc
    Kirain go ara ikut mobilnya kim bum, untung aja engga dan bum malah ngajak soeun naek mobilnya, humm pasti canggung banget ya mereka, tapi soeun perhatian juga ya ama bum, nanyain kakinya segala walaupun bum belom dimaafin, hehehe
    Ohh jadi orang itu yg foto bumsso trus nyebarin di blog sekolahnya, jahat banget sihh!! Ayoo hyun joong segera bertindak!!
    Huhh daebak ceritanya, ditunggu next part nya ya…

  3. Hahaha eon eonnnnnnnn come back ahahhaha =D=D sudah berapa lama kah aku menunggu ahhhhh kangennnn bangett ahah peyuk eon hehe ,Soeul sakit?? Gegera kjadian kolam issh Bum Bum bknnya tengok nelpon jg ga ngomong haha tp keliatan tuh perhatian haha cuma meastiin keadaan sso wkwkw, aishh Bum minta maaf kok gitu ihh nyebelinnnn deh oppa Sso blum maafin Bum nih?? Hayoo loh Bum cpt minta maaf dah yg bnr minta maafnya ! Ayoo eon tambahin kisseunya ahh part 6 ingin ada kisseuan ahh hahaha , uaah siapa tuh yg jebak Bum? Is jahat bngetttt… Ayoo eon lnjutkan lanjut cepet ahh cepet yaa hahah XD

  4. Akhirnya dipost jg,wah so eun smpe sakit tuh sehabis kejadian di kolam renang itu,gara2 kim bum sih. Ternyata kim bum bs minta maaf jg ma so eun,wlaupun so eun blm maafin kim bum, kim bum kepikiran so eun trs tuh makanya dy ga konsen dan keseleo,,,wah ada kemajuan nih so eun nerima ajakan kim bum,siapa tuh yg foto bumsso ciuman?? Hah part 6 nya jgn lm2 y penasaran…

  5. weeeeeeeeeeww..akhirnyaaaaaa..
    modem orang garut kambek nie???
    AQ gak di kasih tau nie klo dah netas..huuuuuuuuhh
    utg AQ bisa spy dikit!!
    SUKAAAAKKK..YA AMPUN BAGUS-NYA part nie..AQ ikutan emosi..(AQ supporter kim so eun di ff ini, membela kebenaran+memberantas ketidak adilan kim bum!!hahhhaha)
    katanya part 6 dah pinaL..
    resiiiiiiiiiii cepat lah bertelur yg ke 6..*??*
    superr pLaaaaakkkkk

  6. Huaa ekekekeekekkeke, mana kisseu..kisseunya di part ini eekkeke…ah bum perhatian ni ye dikit2 cieee ekeekkeke, udah mulai suka ya sama so eun, udah mulai care yaa..udah mulai ada rasa yaa eekekekkeke…
    Lanjut res ehehehehe bagus kok ehhehee

  7. Akhir’a mNculjg klNjutaN’a,,,,, 🙂 🙂 🙂

    MkuN seru Zh ,,,,
    Bumppa dh mNta mF ma eoNNie so euN tpi eoNNie so euN blm bsa mEma2fkN bumppa,,,,,,,,

    ANd spa yg MnyebarkN Foto bumppa aNd eoNNie so euN berciumaN,,,
    Jd pNsarN ma klaNjutaN’a,,,,,

  8. kyaaa.. eon nunggu lama part ini res.. hua.. daebak, kata2nya bagus, ceritanya makin seru..
    ahhh.. akhirnya kim bum ada rasa bersalah juga.. soeun kasihan sampai harus sakit begitu, suka liat kim bum linglung dan kebingungan seperti itu.. wkw pasang wajah evil*
    penasaran sama dua namja yang duduk disamping meja hyun joong dan so min. itu siapa mereka?
    res.. cepat dipostpart selanjutnya ya, dan kasih juga kiseeunya.. hahahahaha pletaakkkkkkkkk…
    resi fightingg!!!!!

  9. akhrnya dipost jg part 5 nya…
    y ampun so eun ampe jtuh sakit gt…
    hmm,,, bum minta maafnya yg ikhlas dong… hehe

    spertinya bum dah mlai perhatian ni ma rivalx…
    hehe
    smoga kedpanx bumsso bs akur…

    spertinya penyebar foto dah ketahuan…
    kir2 sapa y????
    di tngu kelanjtanx…
    jgn lm2 y chingu….

  10. akhrnya dipost jg part 5 nya…
    y ampun so eun ampe jtuh sakit gt…
    hmm,,, bum minta maafnya yg ikhlas dong… hehe

    spertinya bum dah mlai perhatian ni ma rivalx…
    hehe
    smoga kedpanx bumsso bs akur…

    spertinya penyebar foto dah ketahuan…
    kir2 sapa y????
    di tngu kelanjtanx…
    jgn lm2 y chingu…. 🙂

  11. hmmm cph yg nyebarin nyh?
    Bum mzh tetp aj cuek mw minta maaf aj sush bget tp i2lah bum c0ol gtu the. . . .
    Sm9 aj nanti bum minta maaf dgn cra yg lbh so sweet,bum g k0nsen krn udh mulai sk ma sso ya. . .thor lw bs pnjng dkt d0nk kykx crtx cpt bget. . .hwaiting thor

  12. Yeaaaahhh..
    Akhirnya d post juga stelah skian lama menunggu.. Kekeke
    😀
    Suka dech klo situasi udh b’balik ky gini.. Kim bum yg udh mulai melunak&perhatian bikin ceritanya tmbah greget.. 😀

    Next part jgn lama2 ya thor..
    Hwaiting.. !!!

  13. Makin seru aja ceritanya 🙂
    suka bgt thor sama FF mu, bikin penasaran 😀
    okeh ditunggu cerita slanjutnya yah thor, aku pengen tau siapa yang nyebarin fto oppa sama eonnie

  14. Wwahhh eon sso maafin oppa donk biar oppa bsa ikt turnament,,,,kira2 cpa y yg menyebarkn foto oppa ma sso??????jiahhh part5 gk da kissux,,,hehee@@@plakk pnyakit lma kumat lg,,,,daebakkkkk saeng,,,,,

    alay tupay baday cetar membahana

  15. nyesel kan bum . Ngerasa bersalah bnget y bum nya
    Jangan dulu dimaafin sso .aku suka liat bum kaya gtu . *evil laugh*
    So min hyun joong udah lumyan dket ni . Siapa yg iri ma bum tu ?

  16. Huaaaaa mian baru baca dan komen res, biasa jadwal syuting padet wkwkwk XD eh suka nh aku kim bum nya udh mulai nyesel ky gini yah meski msh ada gengsinya, emg dh kim bum tuh polos atau gmn sih masa minta maaf aja nanya gmn caranya, huahaha demen nh res kim bum nya polos gini ketauan bgt pasti ga pernah berurusan am cewe, lanjuuuut res part 6

  17. Huaaa akhirnya ada jg lanjutanx..
    Yeyyy akhirx bum oppa mau jg minta maaf sma sso,,trs bum oppa jg merasa bersalah ma sso ampe gk focus jd cedera deh kakix..
    Ditunggu next partx yh 😉
    FIGHTING !!

  18. kyaaaaa udh d post…
    ceritaan.y tambah seru…
    kim bum luchu,,,,minta maap pake acara bingung sgala,,,jadi.y nggk d maapin dech…
    hahahah,,,gemeees sendiri gw liat adek.y sso…pake bilang bentuk bibir kakak.y brubah lagi…
    next part d tungg thor…plus GPL*plaaak*…
    fighting…

  19. huaaa mkin seruuu….
    aduh sso jd marah y gra2 mbum wktu itu,eh skarang mbum malah mati2an bwt minta maaf…
    jd yg nyebarin fto2 bumsso d blog skolah tu mw blas dendam y m bum…
    daebak dech,lnjtut ea..
    FIGHTING!!!

  20. Syukurlaahh akhrny mulai trkuak sp yg jht sm bumsso,,smg soeun melunak dgn ush kimbum&smg kimbum ga dilema lg srt bs ikt turnamen,,kcian ma KB dipart ini,,lnjuutt 🙂

  21. Eeeccciiiiieeeeee Bum dah sadar jg dan minta ma’af ke Sso, Bum nya jg perhatian tuh ma Sso, Sso jg sebaliknya seperti itu ma Bum, ah pi mreka masih gengsi gede-gedean kekekek

    Mmmm jadi orang itu toh yg nyebarin Fto bumsso yg gi Kiss, pi siapa orang itu. Knp berbuat sprti itu??…

    Next…..

  22. huaaaaaaa, daebak banget deh authornya…
    cieeeee,kim bum so sweet bgt seh
    kasian juga liat oppa udah minta maaf sama eunnie tapi dicuekin
    hiks…hiks ;(
    gak sabar nunggu part selanjutnya, jangan kelamaan ya chingu nge-post next partnya
    hehehe 🙂
    fightiiiiiiiing ^.^

  23. jiaaaaah…..stlah ampir tiap hari di intipin akhir’nya nongol jg nih part#5 nya
    Sumpaaaaah,,,mkn seru,mkn penasaran
    So pliiiiisss,,,JPL (jangan pake lama) y neks part’nya…heheee
    Fightiiiiiiiig….!!!!!!

  24. haha ceritanya lucu hehe kim bumnya minta maaf kayk gitu amat dahhhh semangat buat authornya yaaa jangan bosen dan postingnya cepet aja yaaa pasti selalu dibaca kok dan kita bakal respon *reader setia*

  25. akhirnya so eun melunak jga… ck, tpi, masak dgan kim bum luka so eun jdi kesentuh htinya ??
    tpi, itu ide bagus !! so eun maafknlah kim bum…
    ia hanyalah seorang namja polos yg tak pernah ciuman #di ff ini ya…

  26. Wuaa eoonie..hallo…
    Lmbaii lmbaii tngan..yuly kmbli…
    Wuaaaaaaaa mianhe..eoonie..jeongmall mianhe..
    Jragg mmpirr blogg eoonie..
    Wuaaa crtaa n crenn sngatt,hduhh Bum mkin prhtiaan truss eoonie so eun truss manyun..haaaaa..:D
    eonn tc emg cpa yg mmsukii fto ciuman n Bumsso..
    Wuaa kthuann dongss..pnsran..

  27. Apaa…??!!!! o.O
    Jadi dua orang tu yang udah nyebarin foto waktu itu..?!
    Gak bisa dimaafkan…!!!
    Hyeong…!!!! ®manggil Kyu ama Hae buat diajakin ngeroyok dua orang tu

  28. Haduuuuh…Jisan kok bisa ngeh yaa klo bibir Sso luka n bengkak…jei bgt matanya…jadi ketauan deeh, untung eomma Sso ga denger, klo ga bisa2 langsung hebooooh deh…hahaha…

    Telaaat Bum minta maaf nya, Sso uda sakit hati tuuh apalagi ngomongnya ky yg gak ikhas gitu…ayooo Bum lebih serius dunk minta maafnya, biar Sso tersentuh..

    Omoo…kira2 siapa yaa dalang yg nyebarin foto BumSso yg lg kisseu ituu…semoga hyun joong n so min kenal sama orangnya…

  29. Huaaa siapa tuh orang yang nyebarin foto -_- hmmm semoga kimbum berawal dari merasa bersalah trs mnjadi jatuh cinta sama so eon ihhh so sweettt ♥♥

  30. huft akhirnya bum minta maap juga… tp sso udh terlanjur sakit hati hehe..

    kejadian di kolam renang itu emang udh keterlaluan sih, wajar kalo sso ga bisa dengan mudah memaafkan bum..

    ayo bum kamu mesti berusaha keras utk mendapatkan maaf dari sso… haha

    orang iseng dibalik tersebarnya foti itu akhirnya terungkap tak sengaja oleh hyun joong dan so min, wew dan org tsb bukan sekedar iseng.. tp jahat, dia dendam ma bum .. wah tambah seru aja nih

  31. Ketahuan deh siapa yg upload foto bumsso,,
    Bumppa sampai terkilir krn memikirkan sso dan krn rasa bersalahnya itu.
    Bkln di maafkan tidak yaa bumppa oleh sso.
    Seruu,, bumppa bs ikut tanding ga yaa nnti ??

Tinggalkan Balasan ke yulie_bumsso Batalkan balasan