A Lot Of Kissing You #8

A Lot Of Kissing You #8

A lot of kissing u

Author : Resi R. (Shin Ni Rin)

Main Cast:

Kim  Sang Beom & Kim So Eun

Other Cast :

Kim Hyun Joong, Jung So Min, Go Ah Ra, Shin Ni Rin, Kim Ah Sun, Kim Ji San

Genre : Romantic Comedy

 

PART 8 ( Akhirnya dia tahu ! )

Semua penonton mulai berhamburan ke luar saat film sudah selesai. Kecuali dua insan yang masih diam di tempat. Kim bum hanya melipat lengannya sembari menunggu so eun bangun, sesekali ia juga memainkan ponselnya. Setelah 15 menit kemudian.

“hoooaaammm….” So eun menguap. Ia mulai mengucek-ngucek matanya dan membuka matanya.

“waaah aku tertidur rupanya.” Ujar so eun masih belum membuka mata sepenuhnya.

“kau bangun juga. Nyenyak sekali sepertinya.” Sindir kim bum.

“film nya sudah selesai?” tanya so eun. “heh kenapa sepi sekali?” tanyanya seakan baru sadar.

“ya kau tidur begitu nyenyak. Aku hampir bosan menunggumu bangun. Semua orang bahkan sudah pulang.” Ujar kim bum.

“mwo? Kalau begitu kenapa kau tak membangunkanku?” tanya so eun.

“aku tidak tega, aku kasihan sekali melihat wajahmu saat tidur makanya aku tak membangunkanmu.” Jawab kim bum.

“mwo? Kau bermaksud menyindir wajahku?” kesal so eun.

“aku tidak menyindir. Tapi aku bicara apa adanya. Sudahlah, kau ingin mengomel terus disini? Tidak kan? Lebih baik kita segera pulang.” ujar kim bum.

“iiisshh…” so eun mendesis sembari menatap kesal wajah kim bum.

“kajja….!” Kim bum berdiri dan berjalan lebih dulu. So eun hanya mengikutinya dari belakang. Tapi tiba-tiba krruuuukkk perut so eun berbunyi.

Kim bum membalikkan badannya dan melihat so eun yang tengah memegangi perutnya. Kim bum menahan senyumnya. “kau lapar?” tanyanya.

“hehehe.” So eun hanya nyengir kuda sebagai jawabannya.

“baiklah kalau begitu kita makan dulu.” Ujar kim bum.

So eun hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Kenapa perutnya tidak bisa di ajak kerja sama. Memalukan sekali pikirnya.

————

“kau punya adik?” tanya kim bum sembari melihat so eun yang sedang menyantap makanannya.

“ne, adik laki-laki. Dia itu masih kecil tapi sikapnya sok dewasa sekali. Dia sering menceramahiku.” Jawab so eun. kim bum tertawa mendengarnya.

“haha sepertinya lucu sekali jika aku melihatmu di ceramahi oleh adikmu.” Ujar kim bum sambil tertawa..

So eun mengalihkan matanya dari mangkuk ke arah kim bum. “heh lebih baik kau makan makananmu dari pada mentertawaiku.” Ujar so eun sambil menunjuk-nunjuk kim bum dengan sendoknya.

“oh ya apa orang tuamu sudah lama berjualan ramyun?” tanya kim bum.

“di busan mereka berjualan ramyun sejak aku kecil.” Jawab so eun.

“oh kau dari busan?” tanya kim bum.

“ne.” jawab so eun.

“lalu kau dan keluargamu pindah ke seoul?” tanya kim bum lagi.

“ne terpaksa aku ikut mereka ke seoul. Padahal aku berusaha keras menolaknya tapi mereka tetap saja memaksaku. Menyebalkan sekali ! jika aku tidak pindah ke seoul jadinya kan aku tidak akan bertemu denganmu.” Jawab so eun.

“wae?” tanya kim bum.

“sudahlah. Kenapa kau ini jadi banyak tanya sekali.” Jawab so eun kesal lalu menghabiskan sup ayam pedasnya bahkan sampai ke kuah-kuahnya.

“kau masih lapar? ingin tambah lagi?” tanya kim bum melihat so eun.

“ani, aku sudah kenyang.” Jawab so eun lalu meminum air putihnya.

“arasseo, kalau begitu kita pulang.” Ajak kim bum.

“ya, kau tidak menghabiskan makanmu?” tanya so eun karena ia melihat mangkuk kim bum masih penuh.

“ani. Aku sudah kenyang karena melihatmu.” Jawab kim bum.

“ne?” ulang so eun.

“bukan apa-apa. kajja…” ajak kim bum.

————

Kim bum memberhentikan motornya di halte.

“kau yakin ingin turun disini saja?” tanya kim bum.

“ne disini saja.” Jawab so eun.

“ini sudah sangat malam, sudah hampir jam 11. Kau tidak takut sesuatu terjadi padamu?” tanya kim bum.

“ani aku sudah biasa.” Jawab so eun yang hendak turun dari motor kim bum.

“benarkah? Kau tidak takut bertemu dengan makhluk halus? Maksudku….kemarin ada berita kalau…” ujar kim bum menggantung.

“ah sudahlah tidak usah di lanjutkan. Kau benar-benar menyebalkan !” so eun memukul kecil punggung kim bum.

“aku akan mengantarmu sampai rumahmu. Dimana alamat rumahmu?” tanya kim bum.

“ya baiklah, kau ikuti saja arahanku.” Balas so eun dengan nada kesal.

Kim bum hanya tersenyum kecil di balik helmnya.

————–

“sudah sudah…disini saja.” So eun menepuk-nepuk pundak kim bum dengan tangannya.

Kim bum menghentikan motornya dan membuka kaca helmnya.

“yang mana rumahmu?” tanya kim bum sambil memperhatikan rumah-rumah di sekitarnya.

“itu disana.” Tunjuk so eun pada sebuah rumah sederhana.

“ya…itu kan masih jauh, kenapa kau meminta berhenti disini?” tanya kim bum.

“aku tidak mau ibuku, ayahku ataupun ji san melihatku di antar oleh seorang lelaki. Terlebih lelaki sepertimu di malam seperti ini. mereka akan berpikir yang macam-macam.” Jawab so eun yang mulai turun dari motor kim bum lalu menyerahkan helmnya pada kim bum. Kim bum menerimanya.

“oh yasudah kalau begitu.” Ujar kim bum.

“ne, kalau begitu cepat kau pulang !” suruh so eun.

“kau mengusirku eoh?” tanya kim bum. “yasudah kalau begitu cepat kau tidur. Tidur yang nyenyak !” suruh kim bum lalu ia tersenyum pada so eun. so eun malah diam di tempat sambil mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali ketika kim bum tersenyum kepadanya. Ada apa dengan lelaki itu? Pikir so eun. setelah kim bum melaju baru so eun pun membalikkan badannya dan berjalan menuju rumahnya yang berjarak 10 meter lagi.

“aneh sekali.” Gumam so eun sambil mengerutkan keningnya.

————

So eum membuka pintu rumahnya dengan perlahan. Keadaan di dalam rumahnya sudah sepi dan gelap. Orang tuanya dan ji san sepertinya sudah tertidur. So eun pun menghela nafas lega dan berjalan ke arah kamarnya.

“ya noona dari mana saja kau? Kenapa baru pulang malam-malam begini?” tanya ji san saat so eun hendak membuka pintu kamarnya. So eun memutar kepalanya dan melihat ji san berdiri tak jauh di belakangnya.

“heh kau membuatku kaget saja ! kenapa kau belum tidur?” tanya so eun.

Ji san melipat lengannya. “kau dari mana noona?” tanya ji san layaknya seoarng detektif.

“kau tidak perlu tahu urusanku aku pergi kemana. Lebih baik cepat kau kembali ke kamarmu dan tidur !” suruh so eun.

“noona habis pergi dengan seorang teman lelaki ya?” selidik ji san.

“mwo? Apa yang kau katakan?”

“tidak usah sewot begitu. Aku kan hanya bertanya padamu noona.” Balas ji san.

“Aku habis menemani temanku menonton film di bioskop. Wae ? kau puas? Sudah sana kembali ke kamarmu ! aku ingin tidur.” Jawab so eun buru-buru masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya.

Ji san hanya geleng-geleng kepala lalu berjalan ke arah kamarnya.

“dasar bocah menyebalkan !” dumel so eun lalu membaringkan tubuhnya di kasur.

“heh dia tersenyum padaku? aneh sekali lelaki itu !” ujar so eun.

“dulu saat pertama bertemu dengannya dia begitu dingin, kasar, dan sekarang dia begitu menyebalkan ! tapi…..kadang dia juga baik…ah benar-benar membingungkan.” So eun menarik selimutnya dan mencoba memejamkan matanya.

“tapi….ngomong-ngomong…kenapa dia bisa tahu nomor ponselku? Dari mana dia mendapatkannya?” so eun kembali membuka matanya.

“ah sudahlah tidak penting.” Ujarnya dan menutup wajahnya dengan selimut.

————–

Keesokan harinya.

“mwo? Ulangan matematika? Aku belum berlatih sedikitpun so min-ah, eottokae?” ujar so eun.

“kau lupa? Kenapa sampai belum belum berlatih seperti itu?” tanya so min.

“aku tidak ingat dan baru ingat sekarang.”jawab so eun resah.

“lalu apa saja yang kau lakukan kemarin malam?” tanya so min.

“aku…aku tidur.” Jawab so eun karena ia tidak mungkin menceritakan kalau malam tadi ia menemani kim bum menonton film di bioskop. So min pasti akan heboh.

“asiih ini semua gara-gara dia.” batin so eun.

Tak lama dari itu datanglah kim bum bersama il woo ke dalam kelas dengan senyum cerah. Sebelum ia duduk di bangkunya ia mendekat kepada so eun dan menunduk sedikit.

“tidurmu nyenyak?” bisik kim bum. So eun menoleh dan menatap kim bum dengan tatapan menyelidik.

“nyenyak sekali sampai aku lupa belajar untuk ulangan sekarang.” Bisik balik so eun.

“oh kalau itu…bukan tanggung jawabku jika kau tidak sempat belajar.” Balas kim bum lalu duduk di bangkunya.

“aiishh menyebalkan !” dumel so eun lalu kembali menatap so min yang tadi sempat heran dengan kelakuan so eun dan kim bum. Bel masuk pun berbunyi itu tandanya mereka akan segera memulai ulangan matematika. “so min-ah eoteokkae?”

So min menatap so eun lalu hanya mengangkat bahunya. Tidak ada yang bisa dilakukan so min untuk membantu so eun.

Tak lama dari itu masuklah moon seonsaengnim ke dalam kelas.

“apa kalian sudah siap?”tanyanya.

“ne…” jawab mereka semua kecuali so eun.

“aiish eoteokkae?” gumam so eun.

“baiklah kalau begitu untuk mempersingkat waktu kertas ulangannya akan segera di bagikan.” Ujar moon seonsaengnim lalu membagikan kertasnya kepada seluruh murid.

So eun menatap dengan lekat kertas yang ada di hadapannya tanpa kedip. Membaca soalnya saja membuatnya merasa mual, bagaimana jika ia mengerjakannya? Mungkin ia akan mendadak pingsan? Serasa lebay mungkin tapi iniah yang dirasakan so eun saat ini. ia memperhatikan teman-temannya yang lain, mereka tampak anteng mengerjakan termasuk sahabatnya jung so min dan juga lelaki itu. Kim bum !. so eun pun hanya bisa menghela nafas sambil berusaha menggoreskan pensilnya pada lembar jawaban. Ia menopang dagunya sambil berfikir, tapi untuk memecahkan soal ini ia tidak bisa. Ah betapa bodoh sekali dirinya.

Kim bum menyempatkan diri untuk menoleh ke sampingnya kepada so eun. ia melihat gadis itu sedang menggaruk-garuk tengkuknya bingung.

“aiish jincha kenapa sulit sekali.” Gumam so eun.

Tapi kim bum tak menghiraukan dan kembali mengerjakan soalnya.

1 jam kemudian.

Kim bum hampir menyelesaikan soalnya yang tinggal dua lagi. Tapi di lihatnya so eun malah meletakkan kepalanya di atas meja. Apakah gadis itu tertidur karena tidak bisa sama sekali mengerjakan soalnya? Pikir kim bum.

Selesai. Kim bum pun berjalan ke depan kelas dan menyimpan lembar jawabannya di meja  moon seonsaengnim.

“kim bum kau bisa menunggu di luar.” Ujar moon seonsangnim.

“ne.” jawab kim bum lalu keluar dari kelas.

Sudah hampir setengah murid mengumpulkan lembar jawabnnya. so eun perlahan membuka matanya, betapa terkejutnya ia saat menyadari bahwa dirinya tertidur selama ulangan ini.

“waktunya tinggal 10 menit lagi.” Ujar moon seonsangnim.

“mwo? Aiih jincha…eotteokae?” so eun mulai heboh sendiri dan mulai mengerjakan soal ulangan itu semampunya. walalupun ia yakin apa yang ia kerjakan tidak ada yang benar satu pun. Ah pasti akan memalukan sekali jika ia mendapatkan nilai 0.

“waktunya sudah habis. Silakan dikumpulkan !” suruh moon seonsaengnim. Semua murid yang tadi masih mengerjakan pun dengan segera menggumpulkannya ke depan kecuali so eun. ia tampak masih sibuk mengerjakan dengan wajah yang benar-benar bingung.

“ya so eun…waktunya sudah habis. Silakan cepat dikumpulkan.” Suruh moon seonsaengnim. Mau tak mau so eun pun menyudahi aktivitas menghitungnya dan berjalan ke meja moon seonsangnim untuk menggumpulkan lembar jawabannya. Lalu ia keluar kelas dengan wajah murung.

So eun menghela nafas berat sembari berdiri di depan pintu, lalu so min menghampirinya.

“ya so eun-ah bagaimana?” tanya so min. so eun menggeleng.

“ah sial sekali so min-ah…aku akan mendapatkan nilai 0.” Jawab so eun.

“yasudahlah tidak usah dipikirkan. Tenang saja ! asalkan untuk kedepannya kau tidak boleh lupa belajar dan berlatih.” Balas so min.

“bukan masalah lupa atau tidaknya juga sih. Tapi aku memang lemah sekali dalam pelajaran matematika.” Jawab so eun.

“eeettss…” so min mendesis mendengar jawaban so eun.

—————-

“hei mau aku antar pulang?” tanya kim bum mengimbangi laju motornya dengan so eun yang sedang berjalan di trotoar.

So eun menoleh ke sampingnya dengan kaget. “kau? Heh kau mengikutiku?” tanya so eun.

“bagaimana? Kau mau tidak?” tanya kim bum.

“tidak terimakasih.” Jawab so eun lalu mengacuhkan kim bum. Ia kembali berjalan dengan tatapan lurus ke depan.

Kim bum hanya mengangkat bahu lalu tetap mengikuti so eun dengan melajukan motornya sepelan mungkin.

Karena kesal kim bum terus mengikutinya. So eun pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke sampingnya.

“ya….apa yang kau lakukan? Kenapa terus membuntutiku?” kesal so eun.

“kenapa kau marah begitu?” tanya balik kim bum.

“ah aku itu heran padamu. Kemana sikap dinginmu yang dulu itu?” tanya so eun.

Kim bum mengerutkan keningnya. “sikap dingin? Wae?” tanya kim bum.

“lebih baik kau bersikap dingin saja seperti kita pertama kali bertemu. Agar aku merasa tenang karena kau tak akan mengikutiku seperti ini.” ujar so eun.

Kim bum menatap so eun tak percaya. Lalu setelah itu ia mengeluarkan seseuatu dari saku celananya. Kim bum mengangkat tangannya dan memasangkan benda itu di rambut so eun.

“aku hanya ingin mengembalikan ini.” ujar kim bum dengan wajah datar. So eun mengerutkan keningnya sambil menatap heran ke arah kim bum. Setelah itu kim bum melajukan motornya meninggalkan so eun.

So eun menatap bingung kepergian kim bum sambil meraba sesuatu yang di pasangkan kim  bum di kepalanya. So eun pun mengambilnya yang ternyata adalah sebuat jepitan rambut berwarna pink. So eun mengamati jepitan rambut itu dengan seksama.

“ini…ini jepitan rambutku.” Ujar so eun. “tapi kenapa bisa ada di dia?” pikirnya lalu mengarahkan pandangannya ke jalanan dimana kim bum sudah menghilanng.

“haaah dasar membingungkan.” Gerutu so eun lalu melanjutkan langkahnya.

————-

“dia bilang lebih baik aku bersikap dingin seperti aku pertama kali bertemu dengannya.” Gumam kim bum. “tapi sekarang keadaanya berbeda.” Ujar kim bum lalu menggaruk rambutnya.

“heh…….” Desah kim bum. Tahu-tahu ponselnya bergetar. Kimbum pun mengangkatnya yang ternyata itu panggilan dari il woo.

“ya…ada apa?”

“……….”

“pesta?”

“………”

“eoddi?”

“……….”

“baiklah aku akan segera kesana.”

Kim bum melihat layar ponselnya sambil berfikir.

————-

Dddrttttt dddrrrttt dddrrrtttt

Ponsel so eun bergetar. Ia yang sedang menonton televise segera mengambil ponselnya yang di letakkan di meja.

“siapa sih?” pikirnya lalu tanpa melihat nomornya ia pun mengangkatnya.

“yeoboseyo.”

“……….”

“ya yeoboseyo?”

“ehem…”

“ya nugu?”

“aku.”

So eun diam sejenak sambil berfikir.

“kau?”

“benar.”

“heh aku belum menyebut namamu.”

“aku kim bum.”

“ya ada apa kau menghubungiku?”

“aku hanya ingin mengajakmu keluar.”

“mwo?”

“aku dan teman-temanku mengadakan pesta atas kemenangan tim kami kemarin. Aku pikir tidak ada salahnya mengajakmu.”

“heh tapi kenapa? Aku bukan temanmu dan bukan siapa-siapamu. Untuk apa kau mengajakku? Maaf saja tapi aku tidak mau.”

“wae?”

“aku sudah mencium aroma membahayakan disini. Kau mengajakku karena ada maksud terselubung kan? Saat aku ada di tempat pestamu kau dan teman-temanmu akan menyekapku, menyandraku, dan meminta uang tebusan kepada orang tuaku.”

“………..”

“kau diam ! berarti yang aku katakan benar kan?”

“konyol sekali. Kurang kerjaan sekali aku melakukan hal itu. Apa aku ini seperti peculik begitu?”

“mungkin saja kan itu bisa teerjadi. Siapa yang tahu?”

“benar, ternyata kau memang gadis yang berlebihan.”

“heh…..”

Sambungan telpon terputus.

“aiiish dimatikan.” Dumel so eun. tapi setelah ia melihat ponselnya ternyata ponselnya yang mati.

“aiiish batre nya mudah habis.” Ujar so eun.

————–

Kim bum menatap layar ponselnya dengan bingung.

“kenapa dia memutuskan sambungan begitu saja?” ujarnya sedikit kesal. Lalu tak lama kemudian ponsel kim bum yang bergetar. Dengan cepat ia pun mengangkatnya.

“ya kenapa kau…..”

“beom-ah.”

“ooh ah ra-ya..”

“beom-ah aku akan datang ke pestanya. Kau ada dimana sekarang?”

“oh bagus kalau begitu. Aku masih di rumah. Apa kau sudah berangkat?”

“ani, sebentar lagi aku berangkat.”

“oh yasudah, aku akan berangkat sekarang.”

“ne, hubungi aku jika sudah sampai.”

“ne.”

Sambungan telpon terputus.

“kim so eun. Berani memutus sambungan telpon denganku sepihak, kau akan tahu balasaanya besok.” Jawab kim bum sambil tersenyum panuh arti. Namun bukan senyuman dendam, tapi lebih ke senyuman yang menggelikan (?)

————–

“aiish apa-apaan maksudnya? Untuk apa mengajakku untuk merayakan kemenangan timnya….” Dumel so eun.

“nuna.” ujar ji san yang sudah berdiri di depan pintu kamar so eun.

“aiish kau membuatku kaget saja. Ada apa?” Tanya so eun.

“ada telpon dari temanmu.” Ujar ji san.

“teman? Siapa?” Tanya so eun.

“temanmu dari busan.” Jawab ji san.

“jincha…?” so eun langsung loncat dari kasurnya dan segera ke luar kamar.

“ya yeobosaeyo…”so eun sudah memegang telpon rumah.

“yeobosaeyo so eun-ah ini aku yoona.”

“ya yoona-ya aku rindu sekali padamu. Bagaimana kabarmu?”

“aku baik-baik saja, heh aku mencoba menghubungi nomormu tapi tidak aktif.”

“ah mian ponselku mati. Kenapa kau baru menghubungiku sekarang?”

“mian, sebenarnya aku juga sangat ingin menelponmu. Tapi ponselku rusak dan aku harus mengumpulkan uang untuk membeli yang baru.”

“oh arasseo, bagaimana di busan? Kalian pasti merindukanku ya?”

“heh justru kami senang karena tak ada kau. Tak ada lagi yang cerewet disini.”

“aiish jincha tega sekali kau…!”

“kekekekek mian, tentu saja kami semua sangat merindukanmu ! kapan kau akan ke busan?”

“hmmmm entahlah yoona-ya….aku tidak tahu. Mungkin libur sekolah nanti aku akan kesana ! itu juga jika eomma dan appa mengijinkanku.”

“libur sekolah kan masih panjang ! padahal aku sudah sangat rindu padamu sso-ah.”

“sekali-kali kalian lah yang ke seoul !”

“inginnya sih begitu. Oh ya bagaimana sekolah barumu?kau pasti sangat senang ya sekolah di seoul. Pasti sekolah barumu itu bagus dan kau jadi punya banyak teman disana.”

“heh siapanya yang senang. Aku sangat tidak nyaman sekolah di sekolah baruku.”

“waeyo?”

“disana itu banyak sekali orang kaya yang sombong dan menyebalkan. Mereka suka sekali melakukan sesuatu sesuai keinginan mereka dengan paksa.”

“jincha? Apa kau juga pernah menjadi korban dari mereka.”

“tentu saja, semenjak aku kenal dengan orang itu hidupku jadi sial, siswi-siswi disana jadi sering membullyku..oh yoona apa yang harus aku lakukan?”

“nugu?yeoja? namja?”

Sebelum menjawab pertanyaan dari yoona, so eun melirik ke sekelilingnya dan ji san ternyata tidak ada di dekatnya.

“namja.” Ucap so eun pelan.

“mwo? Ya….ceritakan padaku sso-ah !”

“namja yang menyebalkan itu namanya kim sang beom. Dia itu sangat tidak tahu diri. Dia….dia bahkan sudah….merebut ciuman pertamaku.” So eun semakin mengecilkan suaranya.

“MWO? JINCHA? CIUMAN? NAMJA ITU MENCIUMMU?”

“yak ! pelankan suaramu ! telingaku sampai sakit !”

“aigoo so eun-ah aku masih tidak percaya, bagaimana bisa dia merebut ciuaman pertamamu?”

“pertama itu adalah kecelakaan, tapi dia sudah beberapa kali menciumku, dan dia tidak mau meminta maaf padaku. Eotteokae yoona….bibirku sudah tidak suci lagi.”

“namja itu sudah menciummu beberapa kali? Aigooo aku masih tidak percaya mendengarnya. Apa mungkin…..namja itu menyukaimu so eun-ah !”

“mwo? Tidak mungkin !”

“jadi apa makasudnya dia menciummu jika dia tidak menyukaimu.”

“hah molla~”

“dia menyukaimu so eun-ah.”

“aiish tidak mungkin! Dia itu sudah punya pacar !”

“heh membingungkan sekali, jika namja itu sudah punya pacar pasti dia tidak akan berani menciummu.”

“tapi……sekarang dia tak lagi menyebalkan seperti dulu. Dia sedikit lebih baik, mungkin karena dia menyesal dan bersalah padaku.”

“aaaahhh so eun-ah aku jadi ingin melihat namja itu !”

“heh kenapa jadi membicarakan ini sih? Yoona….aku jadi ingin kembali lagi ke busan ! disana aku bisa hidup tenang !”

“aigoo so eun-ah, kau juga akan terbiasa nanti. Semangat ya ! ah aku jadi sedih….”

“aku titip salam pada semua ya !”

“ne akan aku sampaikan, so eun-ah sepertinya aku harus menutup telponnya. Lain kali aku akan menghubungimu. Atau kau yang harus menghubungiku hehehe.”

“ne, aku akan menghubungimu.”

“kalau begitu annyeong.”

“ne annyeong.”

So eun menghela nafas setelah sambungan telpon terputus.

“ah aku merindukan teman-temanku.” Lirih so eun.

————–

Keesokan harinya.

“eomma appa aku berangkat.” Ujar ji san dan berangkat sekolah lebih dulu dari pada so eun.

“so eun-ah, kau belum juga mendapat pacar orang seoul?” Tanya shin ni rin begitu so eun sedang memakan nasinya.

Mendengar pertanyaan ibunya, so eun langsung menelan bulat-bulat nasi yang baru saja ia makan.

“apa yang eomma katakan.” Sela so eun.

“ya bisa saja kan sekolah disana kau mendapat pria tampan dan kaya.” Balas shin ni rin.

“sekolah itu untuk belajar bukan untuk mencari jodoh.” Timpal kim ah sun.

“ne ayah benar, ah sudah lebih baik aku berangkat saja.” So eun menghentikan aktifitas makannya dan mengambil tasnya.

“ayah ini, tidak masalah kan sekolah sambil mencari pacar.” Balas shin ni rin.

Kim ah sun hanya geleng-geleng kepala. “lebih baik kau segera siapkan bahan-bahan untuk di bawa ke lapak.”

So eun berjalan keluar rumah dengan kesal. “aiish eomma itu bicara apa sih?” dumelnya lalu matanya tak sengaja menangkap seseorang yang di kenalnya ada di depan rumahnya.

“yak apa yang kau lakukan disini?” Tanya so eun seraya menghampiri kim bum yang duduk di motornya.

“menunggumu.” Jawab kim bum santai.

“mwo? Ya mau apa kau menungguku?” Tanya so eun dengan kening yang berkerut.

“tentu saja berangkat ke sekolah denganmu.” Jawab kim bum.

“aiisshhh aku tidak mau ! sudah sana kau berangkat duluan !” suruh so eun sambil mendorong-dorong punggung kim bum. Tapi kim bum bergeming dan malah memasangkan helm di kepala so eun.

“aku sudah kedinginan menunggumu disini.”

“siapa suruh kau….”

“sudah cepat kau naik saja !” potong kim bum.

So eun mengerucutkan bibirnya dan menatap kim bum jengkel.

“cepat naik !”. Mau tak mau so eun pun naik ke motor kim bum. Dan setelah itu motor pun melaju.

“diluar berisik sekali ! ada apa ya?” Tanya shin ni rin sambil membuka pintu rumahnya. Tapi tidak ada apa-apa di sana.

————-

Semua siswa dan siswi melihat so eun yang baru saja datang ke sekolah bersama kim bum dengan tatapan tidak suka. Teruatama para siswi yang mengagumi kim bum. So eun jadi risih dibuatnya dan ia pun berjalan mendahului kim bum yang tadi ada di sampingnya. Berbeda dengan kim bum, ia malah tersenyum melihatnya.

“kim so eun kau akan tahu balasannya karena sudah memutuskan sambungan telpon sepihak kemarin.” Batin kim bum.

So eun masuk ke dalam kelasnya dengan raut wajah yang tidak bersahabat. Melihat itu so min pun segera bertanya.

“so eun-ah ada ada apa denganmu? Kenapa pagi pagi begini wajahmu sudah kusut begitu?”Tanya so min.

“molla.” Jawab so eun sambil merapatkan jaketnya.

Lalu tak lama dari itu masuklah kim bum dengan raut wajah 180 derajat berbeda dengan so eun. Kim bum berhenti tepat di bangkunya lalu menghampiri bangku di belakang so eun.

“Jong In-ssi boleh aku duduk disini? Kau duduk di bangku ku.” Pinta kim bum.

“ah ne.” jong in beranjak dan duduk di bangku kim bum. Lalu kim bum duduk di bangku jong in dimana bangku ini adalah bangku di belakang so eun. So eun menatap tidak percaya laki-laki bernama kim bum ini. So eun menoleh ke belakang.

“ya kenapa kau duduk disini?” Tanya so eun.

“wae? Tidak ada yang melarangku ! aku bebas duduk dimana saja sesuai keinginanku.” Jawab kim bum.

“jinchaaa.” Ucap so eun dan kembali menghadapkan kepalanya ke depan. Kim bum hanya tersenyum kecil menanggapinya, lalu tak lama dari itu masuklah il woo ke dalam kelas bersamaan dengan suara bel masuk yang berbunyi.

Ia heran karena yang duduk di belakangnya bukanlah kim bum. Ia mengedarkan pandangannya dan melihat kim bum duduk di belakang so eun.

“ya beom-ah.” Panggil il woo. Kim bum menoleh.

“kenapa kau duduk disana?” tanyanya.

“ mencari suasana baru.” Jawab kim bum.

Belum sempat il woo bertanya lagi guru sudah masuk ke dalam kelas.

————-

3 bulan kemudian (dipercepat aja ya)

“ne seonsaengnim ada apa memanggilku?” Tanya so eun sesampainya ia di ruang guru.

“so eun-ssi aku sengaja memanggilmu kesini untuk memberitahumu tentang semua nilai pelajaranmu.” Ujar moon seonsangnim.

So eun hanya bisa menggigit bibirnya, pasti ini kabar buruk.

“kenapa nilai-nilai mu menjadi lebih turun? ”tanya moon seonsengnim.

So eun menelan air ludahnya. “ah mian seonsaengnim, aku janji akan belajar lebih giat lagi.” Ujar so eun sambil menundukkan wajahnya.

“sudah tiga kali aku memanggilmu tapi tetap saja tak ada perubahan. Sebentar lagi akan memasuki ujian sekolah.” Ujar moon seonsaengnim. So eun hanya bisa menundukkan wajahnya.

“choi seonsaengnim tugasnya sudah selesai.” Ujar kim bum sambil meletakkan map berisi tugas kepada choi seonsaengnim.

“ne, kau bisa kembali ke kelasmu.” Suruh choi seonsaengnim.

“ah kebetulan sekali ada kim bum, kim bum-ssi.” Panggil moon seonsaengnim.

“ne seonsaengnim, ada apa?” Tanya kim bum seraya menghampiri meja moon seonsaengnim. “bisakah kau membantu so eun-ssi?” pinta moon seonsaengnim.

Kim bum melirik ke sampingnya dan melihat so eun tengah berusaha menutup pinggir wajahnya dengan tangannya.

“apa yang harus aku lakukan?” Tanya kim bum.

“kau bisa kan membantunya belajar, maksudku mengajarinya semacam les privat? Nilai-nilai kim so eun semakin kesini semakin buruk, aku khawatir padahal 6 lagi akan memasuki ujian dan kelulusan.” Jelas moon seonsaengnim.

Kim bum tampak berfikir.

“a..aniyo seonsaengnim, aku janji kali ini aku akan belajar dengan serius ! aku tidak perlu les privat pada kim bum-ssi, aku tidak ingin merepotkan orang lain.” Tolak so eun.

“aku tidak keberatan.” Jawab kim bum.

“kim bum-ssi saja tidak keberatan untuk membantumu. Yasudah berarti kau harus belajar dengan kim bum-ssi.” Tegas moon seonsaengnim. So eun hanya diam.

“kim bum-ssi ibu percayakan padamu. Sebelumnya terimakasih.” Ujar moon seonsaengnim.

“ne gwaenchana.” Balas kim bum.

—————-

“kenapa kau bilang tidak keberatan?” Tanya so eun kesal saat mereka sudah keluar dari ruang guru.

“wae?” Tanya balik kim bum.

“ini akan menyebalkan kau tahu?” ujar so eun.

“apanya yang menyebalkan? Aku berusaha baik untuk membantumu. Seharusnya kau mengucapkan terimakasih.” Balas kim bum.

“ah ne arasseo.” Balas so eun.

“kau ini kurang peka ya.” Ujar kim bum. So eun menatapnya. “apa maksudmu?”

“aniyo.” Balas kim bum. “heh sepulang sekolah kau tidak boleh langsung pulang, kita belajar di perpus.” Suruh kim bum. So eun menatap kim bum tidak suka lalu meniup poninya.

Kim bum tersenyum dan mengacak rambut so eun.

————

“kau sudah mengerti?” Tanya kim bum setelah ia mengajarkan mtk pada so eun di perpustakaan.

So eun menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

“masih bingung?” Tanya kim bum seraya menatap so eun. So eun mengangguk dan kim bum pun menghela nafas.

“kenapa kau bodoh sekali.” Ujar kim bum lebih ke pernyataan bukan pertanyaan.

“ne aku memang tidak sepintar kau. Sudahlah aku lelah aku ingin pulang.” Ujar so eun yang hendak membawa tasnya.

“kenapa kau marah?” Tanya kim bum.

“aku tidak marah. Aku hanya kesal kenapa aku ini begitu bodoh.” Jawab so eun yang sudah berdiri dan hendak pulang.

“yak…jangan marah !” pinta kim bum. So eun yang sudah melangkah pergi membalikkan badannya dan menatap kim bum.

“sudah aku bilang aku tidak marah. Kau ini bisa membedakan antara marah dengan kesal tidak sih?” ujar so eun. “aku duluan.” Pamit so eun.

Kim bum hanya menatap punggung so eun dengan kening berkerut.

“Apa perkataanku salah? Atau dia yang terlalu sensitive?” pikir kim bum.

“haaah dia kan memang berlebihan.”lanjutnya lalu mengambil tas.

————

Kim bum membunyikan klaksonnya lalu berhenti di depan so eun.

“ayo naiklah !” suruh kim bum.

“aniyo tidak perlu.” Balas so eun.

“jika aku salah aku minta maaf. Ayo naik.” Ujar kim bum. So eun malah mengerutkan keningnya.

“untuk apa kau meminta maaf? Kau tidak salah.” Balas so eun.

“haaah arasseo, kau bilang sedang kesal tadi kan? Kajja naiklah kita akan jalan-jalan agar kau tak terus kesal.” Ajak kim bum.

“eoddi?” Tanya so eun.

“kemana saja.” Jawab kim bum. So eun pun akhirnya naik ke motor kim bum.

———-

“woooooaaahhh…..” so eun merasa takjub saat berada di lotte word. Kim bum menatapnya heran.

“aku belum pernah kemari.” Ujar so eun.

“satu kali pun?” Tanya kim bum. So eun mengangguk.

“ah aku lupa kau ini dari busan.” Ujar kim bum.

“ne, di busan mana ada tempat seperti ini.” Balas so eun. “apakah aku boleh naik semua wahana disini?” lanjut so eun.

“tentu.” Jawab kim bum.

“aku ingin naik yang itu.” Ujar so eun lalu berjalan meninggalkan kim bum. Kim bum hanya bisa tersenyum kecil. Lalu ponselnya bergetar. Ada telpon dari jung il woo.

“ya ada apa?”

“……….”

“mian aku tidak bisa, aku sedang ada urusan.”

“……….”

“ne”

“……”

Setelah itu kim bum memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celana dan berjalan mengikuti so eun.

———–

“apa katanya?” Tanya min ho.

“dia tidak bisa, katanya ada urusan.” Jawab il woo.

“urusan seperti apa sampai ia tidak bisa datang.” Ujar kim joon.

“mungkin urusan itu lebih penting dibanding berkumpul dengan kita.” Tambah hyun joong.

“yaaa sepertinya.” Ujar il woo.

“haaah dari pada hanya berempat disini, bagaimana jika kita mencari hiburan di luar saja?” usul min ho.

“boleh juga.” Balas kim joon.

———–

“benar kan kau tak kesal lagi?” Tanya kim bum yang melihat so eun senang setelah menaiki beberapa wahana disana.

“ne menyenangkan.” Balas so eun.

“kau tunggu dulu disini, aku akan membeli minum.” Ujar kim bum. So eun pun duduk di salah satu bangku di sana sembari menunggu kim bum.

So eun tersenyum. “dia memang baik.” Ujarnya pelan. “tapi tetap saja lebih banyak menyebalkannya.”

———–

“sudah lama kita tidak kemari.” Ujar il woo.

“bukankah itu kim bum?” Tanya hyun joong yang tak sengaja melihat kim bum tengah membeli minuman.

“mana?” Tanya min ho.

“ne benar itu dia. Ada urusan apa dia disini?” pikir il woo.

“ayo kita hampiri saja dia.” Ajak kim joon.

Kim bum sudah selesai membeli dua cup minuman hangat lalu ia berjalan kembali menemui so eun.

“hei beom-ah…….” Teriak min ho. Tapi rupanya kim bum tak mendengar dan ia tetap berjalan.

Tapi saat semuanya akan berteriak memanggil nama kim bum bersamaan, mereka mengurungkan niatnya setelah melihat kim bum menghampiri seorang wanita yang sedang duduk.

“ya, bukankah itu so eun-ssi?” Tanya il woo.

“jadi ini yang di maksud urusan penting itu?” Tanya min ho.

“jadi mereka berkencan?” pikir kim joon. Diantara kehebohan yang lain, hyun joong hanya diam.

“ini.” Kim bum memberikan satu cup cokelat panas kepada so eun.

“gomawo.” Ujar so eun dan mulai meminumnya.

“musim dingin seperti ini memang enak jika meminum cokelat hangat.” Ujar so eun. So eun hanya mengangguk.

“hidungmu merah, pasti terlalu lama berada di luar. Kajja lebih baik kita pulang saja.” Ajak kim bum.

“ne.” jawab so eun.

“ckckckck kim bum benar-benar sedang jatuh cinta rupanya.” Ujar min ho yang dari tadi memerhatikan mereka.

“ne kim so eun benar-benar hebat.” Balas il woo.

————-

“gomawo untuk hari ini.” Ujar so eun setelah sampai di depan rumahnya.

“tidak masalah. Kalau begitu cepat kau masuk ! udara semakin dingin.” Perintah kim bum. “dan jangan lupa untuk tetap belajar.” Lanjutnya.

“tapi kan besok hari libur.” Balas so eun. Kim bum malah mengacak rambut so eun sambil tersenyum.

“yasudah sana kau masuk.” Suruh kim bum.

“sana kau juga pulang !” suruh so eun.

Tanpa mereka sadari ternyata ji san-adik so eun yang baru saja pulang bermain futsal tak sengaja melihat kakaknya di antar oleh seorang pria.

“noona, dugaanku benar.” Ujar ji san pelan.

“kalau begitu aku pulang.” Pamit kim bum dan menjalankan motornya.

So eun pun berjalan ke dalam rumahnya. Ji san masih berdiri di balik tembok sambil memegang dagunya.

“noona sudah berkencan.” Ujarnya lalu tersenyum jail.

————-

Kim bum melangkah menuju kamarnya. Saat ia masuk ia dikejutkan dengan ke empat sahabatnya yang sudah ada di dalam kamarnya. Il woo dan min ho sedang bermain PS 3 sedangkan kim joon dan hyun joong sedang bermain catur.

“ya apa yang kalian lakukan disini? Kenapa kemari tanpa memberitahuku?” kaget kim bum.

“beom-ah kau sudah pulang.” Ujar hyun joong.

“kau kan sedang ada urusan penting dan kami tidak ingin mengganggu. Jadinya kami kemari tanpa memberitahumu terlebih dahulu.” Jawab il woo yang masih focus pada layar.

“yak kau curang !” ujar min ho pada il woo.

“yak apanya yang curang, kau ini tidak bisa menerima kenyataan jika kau kalah.” Balas il woo.

Kim bum hanya menatap tidak percaya kelakuan ke empat sahabatnya itu.

“haah kalian ini…” kim bum menaruh tasnya dan merebahkan diri di atas kasur.

“hei beom-ah, apakah itu urusan penting yang kau maksud?” Tanya il woo yang mensudahi bermain gamenya dengan min ho.

“apa maksudmu?” Tanya kim bum.

“berkencan dengan so eun-ssi.” Ujar min ho. Kim bum langsung mendudukan tubuhnya di kasur dan menatap min ho tidak percaya.

“apa yang kau katakana?” Tanya kim bum.

“kau kira kami tidak tahu kau berkencan dengan so eun-ssi di lotte world?” ujar kim joon.

“yak kalian……..” kim bum menatap ke empat sahabatnya bergantian dengan tatapan tidak percaya.

“jadi sudah sejauh mana?” Tanya il woo.

“aku tidak berkencan.” Sanggah kim bum.

“sudah berapa lama?” Tanya min ho.

“aku tidak berkencan dengannya.” sanggah kim bum kembali.

“yak apa kau belum menyatakan perasaanmu padanya?” Tanya kim joon.

Kim bum terdiam sejenak. “sudah.”

“lalu apa jawabannya?” Tanya il woo.

“tapi dia tidak mendengarku, dia tertidur.” Jawab kim bum.

“kapan kau menyatakan perasaanmu?” Tanya min ho.

“3 bulan yang lalu.” Jawab kim bum.

“yak itu sudah lama, apa kau tak mengungkapkan perasaanmu kembali?” Tanya kim joon.

“entahlah.” Balas kim bum.

“kau harus mengatakannya sebelum ada orang lain yang mengatakannya lebih dulu.” Ujar hyun joong.

Kim bum hanya diam.

————–

Keesokan harinya di sore hari

Tok tok tok

“siapa yang datang?” Tanya shin ni rin dan segera ke depan pintu.

“annyeong ahjumma.” Sapa seorang lelaki tampan saat shin ni rin sudah membuka pintunya. Shin ni rin terdiam sejenak, ia tampak kagum dengan ketampanan yang dimiliki lelaki manis di hadapnnya.

“apakah kim so eun ada?” Tanya lelaki yang ternyata kim bum itu.

“oh kim so eun? Kau mencari anakku?” Tanya shin ni rin.

“ne aku ingin bertemu dengannya.” jawab kim bum.

“oh ne, ayo ayo masuk.” Shin ni rin mempersilakan kim bum masuk ke dalam rumahnya.

“ayo duduk disini, aku akan membuatkan teh untukmu.” Ujar shi ni rin.

“ah tidak usah repot-repot ahjumma.” Tolak kim bum.

“tidak apa-apa hahaha. Kau duduk saja disini sambil menunggu so eun datang. Dia sedang pergi keluar untuk membeli bahan masakan. Sebentar lagi juga dia kembali.” Jelas shin ni rin lalu menghilang ke dapur.

Ji san keluar dari kamarnya dan ia kaget begitu melihat ada seorang lelaki yang tak dikenal sedang duduk di ruang tamu. Tapi setelah ia meneliti, lelaki ini adalah lelaki yang sama dengan lelaki yang kemarin mengantar pulang noonanya.

“ini minumlah.” Shin ni rin menaruh secangkir teh hangat di atas meja.

Ji san pun memilih menguping pembicaraan eommanya dengan lelaki itu.

“ah gomawo.” Kim bum tersenyum.

“siapa namamu?” Tanya shin ni rin.

“namaku kim sang beom.” Jawab kim beom.

“ah bagus sekali, seperti orangnya yang tampan.” Puji shin ni rin.

“oh ya apa kau teman anakku?” Tanya shin ni rin. Kim bum hanya tersenyum.

“hahaha aku kira kau kekasihnya.” Shin ni rin tertawa sambil memukul pelan lengan kim bum. Kim bum sedikit kaget di buatnya tapi ia kembali tersenyum.

“apakah aku terlihat seperti kekasihnya?” Tanya kim bum sembari tersenyum.

“ahahah kau ini terlalu tampan untuk menjadi kekasih putriku.” Jawab shin ni rin.

Kim bum ikut tertawa. “aku datang kesini karena aku akan belajar dengan so eun-ssi, guru menyuruhku untuk mengajarinya secara privat.” Jelas kim bum.

“ah selain tampan ternyata kau pintar juga. Benar-benar menantu idaman hahahaha.” Canda shin ni rin.

“apakah ahjuma mengharapkan menantu sepertiku?” Tanya kim bum.

“tentu saja hhaahaha.”

“aku pulang.” Seru so eun dari luar rumah. Saat ia masuk ia begitu terkejut melihat kim bum ada di dalam rumahnya terlebih sedang bersama eommanya.

“annyeong.” Ujar kim bum tersenyum.

So eun membulatkan matanya.

“k..kkau…apa yang kau lakukan disini?” Tanya so eun.

“ya so eun tanyalah dengan sopan, kau ini……” ujar shin ni rin.

“aku akan kembali mengajarimu beberapa pelajaran hari ini.” Jawab kim bum santai.

So eun hanya bisa menatap kim bum dengan tatapan tidak percaya.

“So eun kemarikan belanjaannya, berhubung sekarang ada tamu eomma akan masak makanan lezat sekarang. Silakan kalian belajar dengan baik.” Shin ni rin tersenyum penuh arti ke arah so eun dan segera menuju dapur.

“ayo kita mulai.” Ujar kim bum.

“kauuu…” geram so eun lalu menarik kim bum ke dalam kamarnya.

“apa benar lelaki itu pacarnya noona? Ah aku harus menyelidiknya.” Gumam ji san dan masuk ke dalam kamarnya.

“ada apa?” Tanya kim bum.

“kenapa kau tak menghubungiku dulu?” Tanya so eun.

“aku sudah menghubungimu tapi kau tak kunjung mengangkat telpon dariku.” Balas kim bum.

So eun manatap kim bum kesal lalu mengambil ponselnya yang di simpan di atas meja belajarnya. Benar saja, ada 3 panggilan tak terjawab.

“kau ini menyebalkan !” ujar so eun.

“wae? lagi pula ternyata ibumu tak memarahimu. Dia menyenangkan.” Ujar kim bum tersenyum seraya mengedarkan pandangannya ke penjuru (?) kamar so eun.

“yausah kalau begitu kau akan mengajariku pelajaran apa sekarang?” Tanya so eun pasrah.

“matematika, fisika, kimia, dan bahasa inggris.” Jawab kim bum santai.

“ya…sebanyak itukah? Tidak bisa pilih salah satu saja?” pinta so eun.

Kim bum tampak berpikir. “arasseo, fisika dan bahasa inggris saja.” Jawab kim bum. So eun menatap kim bum dengan tatapan masih kesal semenatar kim bum sudah mengambil kursi dan duduk di sebelah so eun.

“kajja buka bukunya !” suruh kim bum.

“kau ini…kemarin baik tapi kenapa jadi menyebalkan lagi?” bingung so eun. Bukannya menjawab kim bum malah tersenyum tidak jelas.

————

“yeobo kau sedang memasak apa?” Tanya kim ah sun.

“makanan special.” Jawab shin ni rin sambil tersenyum cerah.

“makanan special? Jarang-jarang kau memasak makanan special di hari biasa. Ada apa?” Tanya kim ah sun.

“lebih baik kau duduk saja dan menonton televisi.” Suruh shin ni rin.

“heh aneh sekali.” Kim ah sun pun keluar dari dapur.

“ji san-ah, ada apa dengan eommamu?” Tanya ah sun saat menghampiri ji san yang asik menonton tv.

“nan molla, mungkin karena ada lelaki yang datang kemari.” Jawab ji san.

“lelaki? Siapa maksudmu?” Tanya ah sun.

“aku juga masih bingung apakah lelaki itu temannya so eun noona atau kekasihnya.” Jawab ji san.

“jincha?”

“ne, makanya eomma terlihat begitu bahagia.”

————

“kau sudah mengerti? Aku sudah mengajari semuanya tetang fluida mulai dari hukum hidrostatis sampai viskositas. Sekarang kau kerjakan 10 soal ini !” suruh kim bum. Tapi tak ada respon dari so eun. Saat kim bum menatap ke sampingnya ternyata so eun sedang tertidur. Sedari tadi ia mengoceh panjang lebar menjelaskan tentang fluida tapi gadis ini malah tidur? Benar-benar…… tapi melihat gadis ini yang tertidur membuatnya tersenyum. Ketika tidur dia begitu polos. Kim bum memerhatikan so eun lekat lalu mendekatkan wajahnya. Tapi saat kim bum hendak menciumnya, kepala so eun terangkat sekaligus dan membuat kim bum kaget. Tapi setelah dilihat, ternyata so eun masih memejamkan matanya, ia mengingau rupanya. Kepala so eun terantuk berkali-kali, oleng ke kanan dan ke kiri. Ketika so eun akan terjatuh dari kursinya dengan segara kim bum menahannya, kim bum menatap wajah tidur so eun sejenak lalu ia mencium bibir so eun sebentar. Untung saja so eun terbangun setelah ia melepaskan ciumannya.

“aigoo sudah sampai mana?” Tanya so eun setengah sadar. “aku sangat mengantuk.” Lanjutnya. Kim bum tak menjawab.

————-

“makanan sudah siap, ji san-ah tolong panggil noona mu dan temannya yang tampan itu !” teriak shin ni rin dari dapur.

“aish eomma mengganggu saja.” Dumel ji san karena ia sedang asik menonton acara kesukaanya. Ia pun menuju kamar noonanya dengan langkah malas.

————-

“mian, sepertinya aku harus mencuci muka dulu agar tidak mengantuk.” Ujar so eun sambil menguap dan berdiri. So eun berjalan dengan sedikit oleng karena faktor masih mengantuk. Kim bum ikut berdiri dan menarik tangan so eun hingga tubuh so eun menghadap ke arahnya.

Ji san sudah berdiri tepat di depan pintu kamar noonanya yang sedikit terbuka. Ji san pun mendorongnya perlahan.

“noona mak…….” Ji san berhenti berucap saat melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat. Ji san membuka mulutnya lebar-lebar dengan mata yang membulat sempurna.

Kim bum mengangkat tangan kanannya dan memegang kepala so eun sementara tangan kirinya memegang pergelangan tangan kanan so eun. Langsung saja kim bum mencium so eun tepat di bibirnya yang membuat so eun secepat mungkin menutup matanya.

Ji san melihat adegan itu cukup lama tanpa berkedip lalu ia segera pergi sebelum noona dan lelaki itu menyadarinya. Ji san mengedipkan matanya berkali-kali saking tidak percayanya. Tidak seharusnya ia melihat hal seperti ini di saat usianya yang masih di bawah umur.

Kim bum melepaskan ciumannya dan perlahan membuka kedua matanya. Ia melihat so eun yang masih menutup matanya rapat-rapat. Merasakan sudah tak ada sesuatu yang hangat menempel di bibirnya so eun pun memberanikan diri membuka matanya. Ia melihat kim bum yang sedang menatapnya dan so eun mendadak gugup.

“aku suka padamu.” Aku kim bum dan kali ini di dengar oleh so eun. So eun mengedipkan matanya berkali-kali tanda tidak percaya.

TBC

Mian ya lama banget soalnya minggu kemarin lagi sibuk UTS dan baru sempet di lanjut. Kajja beri komen, saran, dan kritik. Gomawo

 

 

 

 

 

 

 

120 pemikiran pada “A Lot Of Kissing You #8

  1. akhrnya dlanjutin…
    waaaa,,, critax makin bgs…
    gt donk bum,,, drpda berbelit2 mending nyataiin aj lngsng ke soeunx biar dia lbh ngerti…

    next,,, jgn lma2 donk chingu..
    semgath!!!

  2. akhirnya dilanjutin jga ffnya, wduh bumppa nyatain prasaannya ke so eun eunni nh, trus so eun eunni nerima ga yah bumppa jdi pacarnya???
    ditunggu next partnya….

  3. Resiiiiiiiii..
    PkrQ bkal patah hati lg wkt bka wp mu inee..
    Setia bgt gw m0ndar mandir tiap hari nge-cek nie ep ep,wkwkwj
    Waaw puasss..
    Hepii pinally tau lanjutannya,
    Mantep mbak br0..dikaw nie slah satu auth0r yg plg bwt aQ demen jd jgn lamé2 nee?..
    Hwaiting res..

  4. wuaaaaaaaaa,,,,,,,,,,,kim bum kissing sso eun lagi sambil ngutarain perasaannya,,, romantis bangeettt,,,,,sso sweeet 😀
    Suka suka suka (y) (y) (y)
    lanjuuutt thor,, lagi lagi lagi,, hehehe 😀

  5. Kyaaa hore2 KB nembak soeun lgi n kli ini sukss,,tp blm bs dblg brhsil coz soeun blm ngasih jwbn,,smg aja soeun trsntuh hti-ny&mrka jadian dehh,,asssiiiikk 🙂
    nieee yg slh jisan yg ga sngja nge-gap bumsso kissing ato bumsso yg trlu brnafsu mp ga pduli sikon hehehe tp cuuteeee

  6. wah akhirnya di post juga
    awal” betengkar mulu akhiran bikin senyum” gaje nih
    aigo kim bum nembak so eun… trima trima trima
    kissingnya dibanyakin dunk author #plak yadong
    ok lanjjuuttttt

  7. woooowww kim bum nembak so eun . Iiisssshhhh sungguh part yg ditunggu bnget. Ayo kak lanjut part 9 nya.. Kerrreeeennn. Oh ya q rider baru q udah kmen di #1,3,4,5,6,7,dan sekarang 8, mian yg part2nya blum soalnya dipercepat gak papa ya kak. I like your ff!!^^ gomawo!

  8. Waah akirnya dpost jg
    Nmbah seru critnya kmbum cool nyataiin persaannya jdi ngbyngin smbil degdegan ckck
    Dtnggu thor next partnya jgn lma2

  9. makasih uda d post. akhirnya.. akhirnya …akhirnya… *plaaklebay
    wah..wah .. jin san tau tuh.. hheheeh. penasaran ama jawaban + reaksi so eun.
    semangat author…

  10. Akhirnya dilanjut jg hehehe
    Nie part panjg bget puas bcne hmpir 95% Bumsso semua suka suka suka….

    Kya Boem ketagihan kiss Sso*ngomong2 nie kiss yg kbrapa yaw???
    Trus trus jwban So Eun pa yaw atas Pernyataan Kim Boem???
    Cptn post lnjutannya y Author Semangat

  11. aaaaaaaaaaaaakkkk….
    autor aq deeeemeeeeeen bngt ama niieh ff…
    dr awal ampe akhir bikien senyum2 gejee…
    udh jadian aj….
    next part d tungg thor…fighting…

  12. Ressssiiiiiiiiiii….hua aku suka ni…ekeekkeke, ya ampun eommanya so eun genit banget yaa ekeekkekekeke XD
    Adiknya So eun ngeliat kim bum kisseu so eun, huaaa anak kecil itu ekekkekek entah deh mau komen apalagi, pokoknyaa sukaaa sukaaaaaaaaaaaaaaaa….
    akhirnya so eun tahu klo kim bum suka sama dia..jadian…jadiaann…jadian pokoknya eheheheh
    Lanjutannya eon tunggu banget ya resi cantik ehehhehehe

  13. OMG hahaha tia telat kah?? Hahaha mianhae eon udah lama tia nggak bukabuka blog eonni eonnie yang lain jg ekekekekke xD
    huahhhhhh scene Bumssonyaaa banyak fulllllllll bikin Pollllllll hahahaahahah xD
    Ciee yang udah ngaku cieeeee ahahahahah xD OMG Jisan ! Kamu mendahului ku melihat bumsso Kiss huhuhu Jisan hrsnya ajak aku tuh kalo mau liat itu! Kekekekekek =D
    Asyikk Kiss again again again !!! More Kiss eon please ahahahaha xD lanjut eon sayang cintaku maniskuuu teteh cantik semuanya kkkkk hahaha

  14. Wow bumsso kalian bradegan sprti tu kliatan ma si jisan hehe ayo donk sso trma bum ny n kalian jdian deh trnyta omongn ny hyun joong tu mnjur bgt lngsng dah bsk nymsi bum nembak si sso d tgu next part ny chingu ^^

  15. Ya Allah akhir’a engkau muncul author. Wiiihh part yang ini muantep banget akhir’a kimbum nembak Soeun saat dia sadar kekeke. Sso eonni emang lola ya lol.
    G’ sia2 lah nunggu sekian lama, hasilnya bgs. Thor next part cepet ya, palg g’ setelah UN saya bisa baca ff ini kekeke

  16. Huaaaa….. Huaaaaa….. Akhirrrrnyaaa di lanjuttt juga….. Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴̴͡
    Wahhh…. ∂ķΰ telat nih_padahal udah di post dari kemaren…. Kekkek

    “dulu saat pertama bertemu dengannya dia begitu dingin, kasar, dan sekarang dia begitu menyebalkan ! tapi…..kadang dia juga baik…ah benar-benar membingungkan.”
    Kakkakak Sso eunni_gak peka nih…

    “aku sudah mencium aroma membahayakan disini. Kau mengajakku karena ada maksud terselubung kan? Saat aku ada di tempat pestamu kau dan teman-temanmu akan menyekapku, menyandraku, dan meminta uang tebusan kepada orang tuaku.”
    =))W̶̲̥̅̊α̩̩̩̩̥к̲̣̣̥ά̲̣̥k̶̲̥̅̊ɑ̣̣̝̇̇α̇̇̇α̩̩̩̩̥W̶̲̥̅̊α̇̇̇α̩̩̩̩̥k̶̲̥̅̊ɑ̣̣̝̇̇ά̲̣̥α̇̇̇W̶̲̥̅̊ɑ̣̣̝̇̇α̩̩̩̩̥к̲̣̣̥ά̲̣̥α̇̇̇=))
    Sumpah ngakak baca line Ĭηĭ …..

    “ah selain tampan ternyata kau pintar juga. Benar-benar menantu idaman hahahaha.” Canda shin ni rin.

    “apakah ahjuma mengharapkan menantu sepertiku?” Tanya kim bum.

    “tentu saja hhaahaha.”
    EcieeEe…..ecieeeee…. Ϋά̲̣̥ηġ udah dapat lampu hijau dari calon mertua….. Kekkekke

    Omoooo….. Ituuu…..ituuuuu…. Jisan liat????
    Ahhh…. Pengen liat jugaaa…. #plakk#

    Jiahhh…. Bumm bener_bis nyium ru nyataen…
    Hahhaha

    Kyaaaa….. Penasaran akuttttt ma nextt part ηγά̲̣̥…..

    Amat sangat di tunggu resi…. Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴̴͡

  17. Yeeee akhirnya dipost part 8nya, kerenn banget…
    Aishh gregetan banget liat bumsso…
    Ya ampun sso kayaknya belom peka deh sama semua perubahan kim bum ke dia, haha, ya ampun bum ampe pindah duduk ke belakang soeun, pasti sengaja biar bisa gangguin soeun,
    Akhirnya kim bum nyatain perasaannya juga ama soeun, aduhh ji san liat bumsso kisseu, kira2 dia bilang ga ya ke ortunya? Kira2 soeun jawab apa ya? Penasaran banget!! Ditunggu next partnya ya resiii…

  18. Bum hobi bngt cium sso saat Sso tidur
    Pi akhirnya saat sadarpun bum bisa cium sso..

    Nah loh tu kan ketahuan adik Sso..
    Bum dah ngaku tuh… Ayo terima…

  19. cieeee kim bum udh menyatakan perasaannya lg, jd 3 bln yg kim bum ngomong di bioskop udh dianggep dia pernyataan cinta padahl so eun nya tdr dan ga dger jd kim bum udh nganggep mereka kencan ya sampe2 ngedeketin so eun mulu cie cie cuit cuit hehe saran nya kok alurnya brasa cepet res kamu ky buru2 emg mau kmana? Santai aja hehe

  20. Wahh… senangnya ff ini dilanjut… ff ini daebak banget.. seru banget aku suka karakter bumssonya… akhirnya kim bum menyatakan perasaannya juga ke so eun… trus so eun nya gimana tuh…kkkk~

  21. akhirnya ada klnjutan….
    waaaaaa kim bum mengakui juga perasaannya… apa yg akn sso jawab yah???
    wuuuiiii aku pnsrannnnnn

  22. jawaban so eun: “aku juga kim bum” 😀 😀
    #kyny ga semudah itu jg ya jawabnya.. hehehe
    pokonya ditunggu part 9nya thor. semangat ^^

  23. Akhir’a bumppa mNytkaaN perasaaN’a d dNgar ma eoNNie so euN,,kir2 eoNNie so euN mmblas perasaaN bumppa gk y,,,,,,

    Jd pNsaraN ma klaNjutaN’a,,,,
    D tNg2u klaNjutaN’a,,,

  24. Aaahhh gilaaa bum udh bener2 jtuh cinta sma sso..
    Dududududhhhh kereeeen seruuuuu..
    Akhirnyaaa nyatain jg si bum..ayooo terimaa sso..
    Yoona kapan k seoulnya nih?
    Next thor^^

  25. Akhirhya dilanjut jga..:D ahh bagus eon ffnya..:D hyun joong knpa tuh? Pas liat bumsso berduaan tmennya seneng dia malah diem? Apa hyun joong suka ma so eun? 😐 tpi untung bum dh nyatain perasaannya.. lega deh, ayoo sso terima bum..XD hhaha
    Dtnggu lnjtannya eon.. fighting~!!

  26. Sso mank raja,a tdur,,,,
    msak gk prnah peka ma prsaan kim bum,,,,
    kim bum yg smngat ya,,,,
    sso biar gk pnter mlah tmbah mnis qok,,,
    chingu jgn lma2 post,a,,,,
    next part

  27. Wuahhhhh…akhirnya part 8 nya dipost jg…makin seru aja nih,maaf ya thor msh bingung sm kim bum yg mau balas so eun krn mutusin tlp nya,balasannya apa ya tiba2 udh 3 bln aja…wahhh…kim bum makin nunjukkin klo dy suka sm so eun,tmn2 kim bum jg udh tau…dannn…kim bum pun udh nembak so eun…penasaran lanjutannya…

  28. uwah part 8 toh udh di post..huhuhu aku baru tau..
    Keren bngt alur ceritanya makin seru..
    Wah bumppa udah bilang cinta ma sso..
    Kira2 jawaban sso apa’ya…
    Lanjut next partnya cepetan.hehe.

  29. Huaaa akhirnya ad jg lanjutan.a 😀
    yeyy bum akhirnya nyatain jg perasaannya sma sso,,,penasaran kira2 apa yh jawaban sso ..
    ditunggu next partnya yh 😉
    fighting !!!

  30. Ji san si eviil kecil……

    Bum ppa suka sekali kiss kim so eun eonni dgn sepihak…….

    Ngakak waktu so eun g bs ngrjain ul mtk m waktu tmn” bum ppa d di kmr bum ppa.

  31. resiiiiiiiiiiiiii.. teriak pakai toa..
    ckck.. eon telat gak nyangka bakalan semanis ini.. hiihih.wuaaa.. kim bum udh mulai terang2an dan nekad ne.. penasaran bangeeet moga-moga soeun menerima pernyataan cinta kim bum dech..amien..tapi itu adex soeun ngeliat adegan kiiiss mereka.. haha.. gak kebayang.. okkke dechhh res.. lanjut.. fighting!!

  32. Wuaaa eonn..like..likeeee.lkie..likee…bggetttttt…hduhh oopa yeee.yee..g mna tggpan eoonie so eun ya..
    Wuaa trima..trimaa.:):)

  33. kyaaaaa..
    authornya kejam T.T
    kenapa digantung ceritanya??
    aku udah hampir putus asa lho, bolak balik kesini tapi belum juga dilanjutkan

    tapi ni author bnr2 daebakkk
    bikin perasaan campur aduk
    *aelah apa ini
    fighting thor, aku selalu menunggu karya2 emasmu # eciecie
    jgn kelamaan lg post ny ya thorr
    jangan kayak bang toyib
    kekeke
    #apa apaan ini *plakk

  34. kyaaaaa !!
    haduuuuh, ak dri kemarin penasarn banget ma lanjutannya…
    akhirnya dipost jga..
    aduh, author TOP MARKOTOP !! #bahasa ap itu?
    ceritanya mkin berkembang dan akhirnya ! kim bum menyatakan cintanya LAGI ! untung kali ni so eun gk tidur…
    ditunggu next partnya thor !

    anyway , “senyum yg menggelikan” ? apa tu ?

  35. ahh eonni.. aku udh nunggu ff ini dari lama…
    akhirnya bumppa nyatain perasaannya juga…
    hmm.. dilanjut ya eonn *jgn lama2 yaaa*
    hwaithing!

  36. waaa.., thor keren, daebak deh !!!
    baru tahu kalo lnjutnny uda di post, bumsso makin lengket, pokoknya suka,critanya thor, pnasaran banget sama klnjutannya,fighting!

  37. Anyeong,,
    aku udah baca part” sebelum ny dan baru koment di part ini,, mian yah,, abis aku baca ny ngebut sih,, hehe.. ^_^

    aigoo!!
    Ji san liat bumsso kissue!!#tutup mata jisan,, wkwk..

    Omo!!
    Bumppa udah bilang suka sama sso eonie,,
    reaksi sso eonie gimana yah?? Diterima gk bumppa ny??

    Next jangan lama ya thor~

  38. daebakkkk !!
    critanya makin keren thorr,,
    smangat ya thor buat bkin lanjutannya ..
    jgn klmaan ya,, uda nggak sabar mau baca lanjutannya .
    hehehe
    ^^

  39. Daebaaaaakk…llliiiiiikkee iiit…
    Hmmm..ngebayangin seandainyaaaaa dibuat drama nya..pasti ratingnya tinggi tuh…wuuuaaaahh….soeul mates berbahagia sekalii… 😀
    Ditunggu kelanjutannya thor..hwaiting..

  40. Kata” Hyun Jung, agak sdikit mncurigakan dehh :/
    smoga nggak ada critanya hyun jung ska sama so eun yahh author ..
    Hihihiii.. 😀

  41. Aaaaahh…daebaak..daebaaaakk…tambah seruuuu ceritanya…suuukkaaaa..

    Akhirnya Sso dgr juga pernyataan cinta dr Bum..kira2 diterima ga yaaa??

  42. Wahhh daebakkk makin seruuu ceritanya ,aigoo bumppa suka banget kiss Sso-eon :* *suka-suka..yeee akhirnya Bumppa nyatain juga cintanya stelah waktu itu gagal gara2 Sso-eonnya ke tiduran kkk~k ..haha lucu juga sama tingkahnya keluarga Sso-eon :D…lannjuttt …:)

  43. akhirnyaaaaaa haha terucap kembali aku suka padamu.. dan kali ini sso dalam keadaan sadar ..
    eh sadar apa masih melayang2 ya secara abis kissu gitu wkwkwk

    ya ampun part ini penuh dengan hal manis, bumsso sering menghabiskan waktu bersama… haha bahkan keempat temen bum mengira mereka berkencan saat memergoki bumsso di lotte world hihi

    btw sebodoh itukah sso, parah amat sampe dipanggil guru wkwk
    lagi diajarin malah tidur hahaha

    scene bum ama ibunya sso lucu, sang camer sksd gitu.. tp bum juga sangat hangat sih sikapnya.. hehe

    kira2 sikap ji san gimana ya sehabis melihat sesuatu yg tak seharusnya dilihat? hahaha

  44. Woaaah… bumppaaa…… ????
    Akhirnya mengatakannya jg,, ckck… bumppa bikin aku menahan nafas bacanya sangat mengejutkan.
    Gawat jisan melihat itu semua bgmn ini apa yg bklm ji san lakukan ??
    Apa ji san akan mengatakannya ke oemmanya dan appanya yaa ??
    Bgmn reaksi dan jwbn sso yaa setelah apa yg bumppa katakan dan lakukan padanya ??
    Lagi seru-serunyaaa ehehe…

Tinggalkan Balasan ke E_sparkyu Batalkan balasan