A Lot Of Kissing You #12 (Last part)

A Lot Of Kissing You #12

A lot of kissing u

Author : Resi R. (Shin Ni Rin)

Main Cast:

Kim  Sang Beom & Kim So Eun

Other Cast :

Kim Hyun Joong, Jung So Min, Go Ah Ra, Shin Ni Rin, Kim Ah Sun, Kim Ji San

Genre : Romantic Comedy

PART 12 (Jangan Pergi !!!)

“so eun-ah, bagaimana kencannya?” tanya shin ni rin langsung saat so eun baru saja memasuki rumah. So eun tak menggubris pertanyaan ibunya dan malah masuk ke dalam kamarnya.

“eessh anak itu….” dumel shin ni rin lalu menutup telinganya saat so eun membanting pintu kamarnya.

“ada apa?” tanya kim ah sun yang kembali dari dapur.

“ada apa eomma?” tanya ji san yang langsung keluar dari kamarnya.

“noonamu.” Jawab shin ni rin.

“aarghhh noona mengganggu tidurku saja.” Ji san menggaruk rambutnya kesal lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.

“apa yang terjadi?” tanya kim ah sun. shin ni rin mengangkat bahunya pertanda tidak tahu.

“pulang berkencan tahu-tahu sudah begitu.” Jawabnya.

“ah mungkin saja sedang ada masalah dengan pacarnya.” Tebak kim ah sun. shin ni rin langsung berfikir keras di buatnya.

——————-

“so eun-ah, kau sudah pulang.” Seru yoona yang langsung bangun dari tidurnya. So eun tak menjawab dan langsung membaringkan tubuhnya di samping yoona lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Yoona menatapnya bingung. “ya waeyo? sebenarnya kau pergi kemana?” tanya yoona.

So eun sudah menangis sesegukan di balik selimut.

“yak…kau kenapa?” tanya yoona seraya menarik paksa selimut yang menutupi wajah so eun, tapi so eun bersikeras menahannya.

“ponselmu tertinggal, dan pacarmu menelponku.” Cerita yoona. So eun langsung menutup telinganya mendengar kata pacar yang pasti yang dimaksud yoona adalah kim bum.

“yak…kau mendengarku atau tidak?” yoona sudah mulai kesal dengan sikap so eun yang jadi aneh semenjak ia pulang.

“yak…kenapa kau malah membentakku disaat aku sedang sedih ?!” so eun menyembulkan kepalanya dari balik selimut dan berteriak pada yoona. Yoona segera menutup telinganya.

“oh kau sedang sedih?” tanya yoona dengan polosnya.

“iisshhh…” so eun kembali menutup wajahnya dengan selimut dan berbalik membelakangi yoona. Yoona hanya memandangnya dengan aneh.

“hikkss menyebalkan sekali….! Dasar penipu ! aku membencimu ! hiks…hiks…” isak so eun yang bisa yoona dengar dengan jelas.

“kau sedang marahan dengan pacarmu?” tanya yoona.

“hiks…hiks….” So eun tak menjawab.

Yoona menghela nafasnya. “yasudah jika tidak ingin menjawabnya, lebih baik aku tidur saja.” Ujar yoona lalu membelakangi tubuh so eun.

———————

Kim bum menyudahi sarapannya. Pagi ini ia tidak berniat menjemput so eun, ia tahu so eun pasti masih marah padanya. Kejadian dimana so eun menamparnya kemarin membuat kim bum tidak bisa tidur nyenyak semalaman, terakhir so eun menamparnya adalah saat di kolam renang waktu itu, dimana ia mencium paksa so eun dan so eun menamparnya sambil menangis. Kim bum tahu ini salahnya, ia sudah memilik janji pertama kali dengan so eun bahkan menyuruh so eun untuk datang, tapi ia sendiri mengingkarinya. Yah, tapi setidaknya ia punya alasan kenapa kemarin ia tidak datang ke taman kota. Kim bum akan menjelaskannya pada so eun pada saat waktu yang tepat. Kim bum memakai helmnya lalu mulai melajukan motornya.

Sesampainya di sekolah, wajah kim bum masih tampak kelihatan muram. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakana atau ia lakukan pada so eun saat bertemu di kelas nanti.

“ooiii….” Lee min ho menepuk pundak kim bum dari belakang. Kim bum hanya menatapnya saja lalu kembali fokus dengan langkahnya.

Melihat raut wajah kim bum, min ho mengerutkan keningnya.

“hei ada apa denganmu? Wajahmu kusut sekali !” heran minho.

Kim bum mendesah. “aku tidak apa-apa.” dusta kim bum.

“hei kalian…” kim bum dan minho berbelok ke belakang saat mengenali suara yang berteriak itu. Il woo tengah berjalan ke arah mereka dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Il woo langsung merangkul minho.

“hehh dua orang didekatku sekarang sedang dalam mood yang berbeda.” Ujar minho.

“heh?” il woo menatap minho bingung lalu menatap kim bum yang hanya diam dengan wajah agak murung.

“ada apa dengannya?” bisik il woo pada minho. Minho menggelengkan kepalanya tidak tahu.

“ah ya, tadi di jalan aku bertemu dengan wanita cantik.” Cerita il woo.

Minho langsung menoleh dengan tatapan ingin tahunya. “dimana?” tanyanya.

“di persimpangan di dekat restoran china.” Jawab il woo.

“ah apakah itu sebabnya wajamu begitu berseri-seri pagi ini?” tanya minho.

“begitulah.” Jawab il woo dengan senyum cerahnya.

——————-

Kim bum memasuki kelas bersama il woo, mereka-kim bum dan ilwoo, berbeda kelas dengan minho. Yang pertama kali kim bum lihat saat masuk ke dalam kelas adalah so eun, so eun sedang mengobrol dengan so min di bangkunya. Kim bum masih menatapnya hingga so eun menyadari kehadirannya, tapi cepat-cepat so eun mendelik dan kembali mengobrol dengan so min.

“masih marah padaku.” gumam kim bum pelan seraya berjalan menuju bangkunya.

“ah ada pengumuman baik untuk hari ini.” seru ketua kelas mereka, membuat seisi kelas yang tadinya ricuh menjadi tenang.

“sekarang kita tidak akan belajar seperti biasanya, karena semua guru harus mengikuti rapat untuk membahas ujian kelulusan bulan depan.” Seru sang ketua murid itu yang disambut dengan kehebohan seisi kelas. Ada yang berjingkrak, berpelukan, menari, bahkan menaiki meja sebagai ekpresi dari kebahagian mereka (?)

“tapi, kita tidak boleh pulang sebelum pukul 9 pagi.” Lanjut sang ketua murid itu.

“tidak masalah, yang penting kita tidak belajar.” Timpal siswa laki-laki berperawakan gendut itu.

“yaa benar…” seisi kelas kembali ricuh.

“sssttt….aku belum selesai bicara.” Serunya lagi seraya mengebrak-gebrak pelan meja guru.

Semua murid kembali diam dan duduk di bangkunya masing-masing.

“tapi sebagai gantinya, besok kita semua harus mengikuti kelas malam.”

“aaahhhh…..” serentak semua murid mengeluh akan berita itu. baru saja mereka bersenang-senang karena hari ini mereka tidak akan belajar, berita buruk bagi para murid menimpa mereka di esok hari.

“so  min-ah, apakah kita semua harus mengikuti kelas malam?” tanya so eun. So min mengangguk.

“ini sudah menjadi neraka bagi siswa disini so eun-ah, setiap menjelang ujian kelulusan, semua siswa harus mengikuti kelas malam sebagai mana dengan kebijakan yang sudah diterapkan di sekolah ini.” jelas so min.

“oh begitu ya, melelahkan.” Balas so eun. So min mengangguk mengiyakan.

“apa boleh buat, itu juga untuk keberhasilan kita.” Ujar so min. So eun hanya mendengarnya seraya angguk-angguk kepala.

Sementara itu, kim bum hanya memperhatikan so eun dari belakang, so eun bahkan sama sekali tak menoleh kepadanya. Sepertinya so eun benar-benar marah padanya. Kim bum mendesah lalu memilih keluar dari kelas. So eun melihat kim bum berjalan keluar, tapi so eun pura-pura tidak peduli. Ia memang sedang dipenuhi rasa kesal pada lelaki itu, yang tega membuatnya menunggu hingga tiga jam di taman seorang diri dalam cuaca yang tidak bersahabat.

———————–

Yoona sudah mendatangi tiga restoran di jalanan myeongdong, tapi lamaran bekerja masih saja ditolak dengan alasan karena yoona belum berpengalaman dalam bekerja.

“eotteokae?” lirihnya seraya menyeka keringat di dahinya. Walaupun cuaca sedang dingin, mencari pekerjaan cukup melehkan bagi yoona.

Yoona mengepalkan tangannya. “baiklah…semangat ! ini belum seberapa.” Ujarnya lalu kembali mencari pekerjaan pada restoran maupun café-café kecil.

———————-

Go ah ra sedang dalam perjalanan menuju bandara, pada pukul sepuluh pagi nanti adalah keberangkatannya menuju kanada. Go ah ra hanya bisa memandangi jalanan yang ia lewati ini dari jendela mobil. Sekarang adalah hari terakhirnya di seoul, dan mungkin ia tidak akan pernah kembali lagi. Seketika ah ra sedikit menyunggingkan senyumnya, mengingat kenangan-kenangan yang ia ukir di seoul, bersama keluarganya, bersama temannya, dan juga semua  kenangan bersama kim bum-terutama kemarin malam, ia juga mengenang semua presatsi yang ia raih saat menjuarai berbagai pertandingan renang.

“aku pasti akan sangat merindukan Negara ini.” gumam ah ra.

Ia melihat jam tanganya. Sudah pukul 8.40 menit. Kira-kira ia akan sampai di bandara dalam waktu 20 meniit.

Ah ra mengeluarkan ponselnya. Mengetik sesuatu disana.

 

Beom-ah jaljayo~ aku pasti akan merindukanmu. Sampaikan pesanku pada hyun joong-ssi, il woo-ssi, min ho-ssi, kim joon-ssi, dan juga so eun-ssi. Katakan pada so eun-ssi jika coklat yang hendak ia berikan padamu sudah aku habiskan, aku yang mengambilnya saat so eun-ssi menjatuhkannya ekekekkk sampaikan juga bahwa aku iri padanya karena dia berhasil mengambil hatimu.

 

Go ah ra menghela nafasnya setelah selesai mengetik pesan yang akan ia kirim pada kim bum itu.

“aku akan berusaha melupakanmu bum-ah.” Gumam ah ra lalu menekan tombol send pada layar ponselnya.

——————–

Kim bum tengah berdiri seorang diri di atap sekolah seraya mentapa halaman sekolah yang luas, semilir angin dingin menerpa rambut pendek hitamnya. Kim bum memasukan kedua tangannya pada saku mantel yang ia pakai.

Dddrrtttt ddrttttt

 

Kim bum mengambil ponselnya yang bergetar, ada pesan masuk dari go ah ra.

Beom-ah jaljayo~ aku pasti akan merindukanmu. Sampaikan pesanku pada hyun joong-ssi, il woo-ssi, min ho-ssi, kim joon-ssi, dan juga so eun-ssi. Katakan pada so eun-ssi jika coklat yang hendak ia berikan padamu sudah aku habiskan, aku yang mengambilnya saat so eun-ssi menjatuhkannya ekekekkk sampaikan juga bahwa aku iri padanya karena kau berhasil mengambil hatimu.

 

Kim bum terdiam beberapa saat setelah membaca pesan dari go ah ra. Dia baru mengingat bahwa hari ini adalah hari kepergian go ah ra. Kim bum melihat jam tangannya. Pukul 9 pagi-menyatakan bahwa ia sudah bisa pergi dari sekolah. Kim bum segera turun dari atap gedung itu.

Saat di korodor, kim bum berpapasan dengan so eun yang sedang bersama so min. kim bum menatap tepat pada mata so eun sedikit lama, tapi so eun malah mengalihkan pandangannya dan bersikap seolah ia tak melihat kim bum. Kim bum mengerti dengan sikap so eun sekarang ini padanya. Kim bum pun melanjutkan langkahnya hingga melewati so eun.

Menyadari dengan sikap so eun dan kim bum yang berbeda dan sedikit aneh saat berpapasan barusan, membuat so min bingung, ia pun menyenggol lengan so eun dengan sikutnya.

“so eun-ah, apa kau dan kim bum-ssi sedang ada masalah?” tanya so min.

“molla~” jawab so eun tanpa niat lalu berjalan menginggalkan so min.

“yak….” So min mengejar so eun dan langsung menggandeng tangannya.

“sedang marahan ya?” tanya so min seraya menodongkan wajahnya tepat pada wajah so eun.

So eun memasang wajah masam. “kau tanyakan saja padanya.” Jawab so eun ketus.

“eiiii, baiklah aku tahu.” balas so min.

———————–

Yoona tampak menunggu dengan wajah cemas, sedari tadi ia meremas tangannya menungu sang pemilik café memberikan jawaban atas lamaran ia bekerja. Terkadang yoona juga meniup-niup tangannya. Yoona menatap dengan takut-takut si pemilik café yang sedang berfikir keras. Sudah hampir sepuluh menit si pemilik café itu hanya memegang dagunya seraya menatap yoona dengan mata menyipit.

“baiklah, kau boleh bekerja disini.” Ujar si pemilik café itu akhirnya.

“benarkah?” tanya yoona dengan  mata yang berbinar-binar. Pemilik café itu memangguk.

“jika dalam seminggu hasil kerjamu bagus, maka aku akan menjadikan kau sebagai pekerja tetap disini.” Ujar si pemilik café itu.

“jeongmalyo? Ah jinjja khamsahamnida tuan….khamsahamnida…” yoona berkali-kali membungkukkan  badannya.

“jadi kapan aku mulai bekerja?” tanya yoona.

“sekarang.” Jawab si pemilik café itu dengan santai.

“oh ne? sekarang? Baiklah….apa yang harus aku lakukan pertama kali tuan?” tanya yoona.

“panggil saja aku bos.” Ralat sang pemilik yang ternyata adalah pemilik café espresso ini.

“oh ne bos, apa yang harus aku lakukan?” tanya yoona.

“sekarang kau ganti dulu pakaianmu dengan baju pegawai, setelah itu kau bisa mulai melayani pelanggan, untuk hari ini kau cukup menyerahkan menu saja pada pelanggan yang datang.” Jelas si pemilik.

“ah ne, aku mengerti, terimakasih bos.” Ujar yoona.

Si pemilik itu mengangguk lalu yoona segera keluar dari ruangan si pemilik.

“ah akhirnya…..aku mendapat pekerjaan juga.” Ujar yoona senang.

——————–

Kim bum sampai di bandara, jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Pertanda bahwa sebentar lagi pesawat yang ditumpangi ah ra menuju kanada akan segera lepas landas. Kim bum mengedarkan pandangannya ke segala arah, karena tak juga menemukan sosok ah ra, kim bum pun mencoba menghubunginya.

“ah ra-ya…”

“…………”

“dimana posisimu sekarang? Aku ada di bandara.”

“…………”

“baiklah, tunggu sebentar, aku akan menemuimu.”

“…………”

Setelah sambungan telpon terputus, kim bum pun segera berjalan cepat untuk menemui sahabatnya-go ah ra.

—————

“beom-ah, kenapa kau kemari?” tanya ah ra yang masih terkejut karena kim bum tahu-tahu sudah ada di bandara.

“aku ingin mengantar sahabatku pergi.” Jawab kim bum.

Ah ra tertegun mendengarnya, bercampur senang.

“ah…begitu.” Balas ah ra. “gomawo, padahal tidak usah repot seperti ini.” lanjutnya.

“gwaenchana, aku kan tidak tahu akan bertemu lagi denganmu atau tidak.” Balas kim bum.

“ah ne, kau benar.” Ah ra tersenyum. “oh ya…so eun-ssi apa dia tahu kau kemari?” tanya ah ra.

Kim bum menggeleng. “dia sedang marah padaku.” jawab kim bum.

“oh jincha? Waeyo?” tanya ah ra.

“bagaimana yah? Sebenarnya ini gara-gara dirimu.” Jawab kim bum.

“oo…jeongmal?” wajah ah ra terlihat sedikit bersalah. “bisa kau ceritakan apa salahku?” tanya ah ra.

Kim bum tersenyum. “sudahlah, aku hanya bercanda. Dia memang sedang marah padaku karena kesalahanku, tapi aku yakin dia tidak akan tahan lama-lama marah padaku.” kim bum berbicara dengan percaya dirinya, padahal hatinya khawatir luar biasa.

Ah ra mengangguk mendengarnya. Tiba-tiba terdengar pengumuman keberangkatan menuju kanada.

“baiklah, aku harus segera pergi.” Ujar ah ra. Kim bum mengangguk.

“berhati-hatilah.” Pesan kim bum.

Ah ra tersenyum. “gomawo.” Ujarnya.

“eumm…” kim bum mengangguk lalu merentangkan kedua tangannya. Ah ra menatapnya bingung.

“untuk yang terakhir kalinya?” ujar kim bum. Ah ra tersenyum lalu memeluk kim bum.

“aku akan merindukan Negara ini.” ujar ah ra setelah melepas pelukannya.

“yasudah sana segera masuklah !” suruh kim bum.

“arasseo, jangan lupa sampaikan pesanku !” ah ra mengingatkan lalu berjalan meninggalkan kim bum. Kim bum hanya bisa melihat ah ra hingga menghilang dari pandangannya.

—————-

Il woo, hyun joong, minho, dan kim joon memasuki sebuah café. Dikarenakan sekolah hanya setengah hari jadi mereka memilih untuk minum-minum di café.

“kemana sebenarnya anak itu?” tanya minho.

“entahlah, tadi dia keluar kelas begitu saja.” Jawab il woo.

“ah, sejak pagi wajahnya memang sudah kusut.” Balas minho.

“memangnya ada apa dengannya?” tanya hyun joong.

“ahh pasti ada masalah dengan pacarnya.” Timpal kim joon. Semuanya langsung menatap ke arah kim joon.

“aku hanya menebak.” Ujarnya.

Semuanya langsung berfikir keras. “ah mungkin benar juga.” Ujar minho.

“silakan melihat menunya !” ujar seorang pelayan perempuan muda.

Semuanya langsung membuka menu yang di berikan dan asik memilih-milih minuman.

“vanilla late dua.” Pesan minho untuk dirinya dan juga kim joon.

“aku pesan kopi saja.” Ujar hyun joong.

“mmm….aku pesan capu…….eh…nona yang tadi pagi?” pekik il woo saat menyadari siapa perempuan yang menjadi pelayan di café ini.

Pelayan yang ternyata yoona itu juga baru menyadarinya.

“oh…?” pekik yoona.

Semuanya melihat yoona dan il woo bergantian. Senyum il woo mengembang.

“aku pesan capucino.” Ujar il woo.

“baiklah, akan segera di pesankan.” Balas yoona lalu meninggalkan meja tempat mereka duduk.

“tak disangka aku bertemu lagi dengan orang itu.” gumam yoona.

“yak…kau mengenal pelayan itu?” tanya minho.

Il woo tersenyum. “wanita yang tadi pagi bertemu denganku karena suatu insiden.” Jawab il woo.

“oh jadi dia wanita cantik yang kau maksud tadi pagi?” tanya minho. Il woo mengangguk.

“kebetulan sekali ya bertemu lagi disini.” Gumam il woo.

Hyun joong hanya menatap il woo dengan kening berkerut.

“maji…pelayan yang tadi cantik.” Timpal kim joon.

“mmm….yah tidak begitu buruk.” Tambah minho.

Il woo hanya tersenyum.

——————

Ting tong ting tong

So eun yang sedang asik tiduran di kursi sambil memakan snack pun dengan kesal menaruh snack di atas meja saat mendengar bel rumah berbunyi.

“aisshh siapa sih yang datang?” kesal so eun lalu berdiri dan berjalan menuju pintu.

Ting tong

Bel kembali berbunyi dan semakin membuat so eun sebal.

“ne….tunggu sebentar !” teriak so eun.

“tidak sabaran sekali.” Gerutunya.

Saat so eun sudah membuka pintu, ia terkejut ketika melihat siapa orang yang sedari tadi menekan bel itu. Mata so eun melotot dan mulutnya terbuka lebar saking terkejutnya.

“so eun-ah.” Panggil kim bum.

So eun langsung membanting pintunya dengan keras.

“hei so eun.” panggil kim bum lagi.

“yak ! mau apa kau kemari?” teriak so eun dari dalam. Ia masih berdiri di belakang pintu.

“aku ingin bicara denganmu, buka pintunya !” balas kim bum seraya menggedor-gedor pintu.

“shireo ! lebih baik kau pulang saja ! pergi pergi pergi sana !” teriak so eun.

Kim bum yang berdiri di depan pintu menutup telinganya.

“aku tidak akan pergi sebelum kau membuka pintunya.” Ujar kim bum.

So eun menghembuskan nafas kesalnya. “ya terserah kau saja, pintu ini akan selalu ku kunci !” balas so eun. lalu so eun pun berjalan menuju kamarnya.

“iiihhh menyebalkan sekali ! aku kesal sekali padamu !” amuk so eun di dalam kamarnya.

Kim bum hanya bisa menghela nafasnya.

“haaah dia benar-benar marah.” Keluhnya lalu menyenderkan tubuhnya pada pintu. Kim bum pun mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu disana.

Ddrrrttt drrtttt drrttt

So eun menyambar ponselnya yang disimpan di atas meja.

Aku tidak akan pergi sebelum kau membuka pintunya

Aku perlu menjelaskannya padamu soal waktu itu.

 

So eun langsung melempar ponselnya ke kasur setelah membaca pesan dari kim bum. Lalu ia juga menjatuhkan tubuhnya disana.

“apa yang perlu dijelaskan? Jelas-jelas kau sudah membohongiku ! lihat saja aku tidak akan pernah membuka pintunya !” kesal so eun seraya meremas tangannya.

Sudah hampir satu jam kim bum berdiri di depan pintu rumah so eun, ia juga sudah beberapa kali menghubungi so eun namun gadis itu masih saja mengacuhkannya. Kim bum membuang nafas beratnya.

“kim bum hyung.” Panggil jisan yang baru pulang dari sekolah.

Kim bum langsung menoleh ke asal suara.

“oh ji san-ah.” Balas kim bum sambil tersenyum lega.

“sedang apa hyung disini?” tanya ji san.

Kim bum menggaruk tengkuknya. “ah….aku ingin bertemu dengan noonamu.” Jawab kim bum.

“oh…” balas ji san sambil angguk-angguk. “kenapa tidak langsung masuk saja?” tanya ji san seraya menatap kim bum.

“itu…aku baru saja ingin mengetuk pintu, tapi ternyata kau datang.” Jawab kim bum.

“oh…” lahi-lagi jisan hanya membentuk lingkaran oleh mulutnya.

Ji san pun memutar knop pintu namun pintu tak terbuka.

“heeh ternyata dikunci, sebentar hyung…” Ujar ji san seraya mengeluarkan kunci cadangan yang selalu ia bawa di saku celananya. Melihat itu kim bum langsung tersenyum senang.

“so eun noona mungkin sedang ada di kamarnya.” Ujar ji san seraya masuk ke dalam rumah diikuti kim bum.

“hmm.” Kim bum hanya mengangguk.

Ji san pun berjalan menuju kamarnya sementara kim bum menuju kamar so eun. Ji san langsung kembali membalikkan badannya dan memperhatikan kim bum yang masuk ke dalam kamar so eun.

“ternyata benar-benar masuk ke dalam kamar noona ckckck.” Gumam ji san dengan mata yang menyipit.

—————–

So eun sedang tiduran di kasur dengan selimut yang menutupi selutuh tubuhnya.

“yak ji san-ah…sudah berapa kali aku bilang jika kau ingin masuk ke dalam kamar noonamu kau harus mengetuk pintu dulu !” teriak so eun tanpa membuka selimut yang menutupi wajahnya.

Hening~ tak ada suara yang so eun dengar. So eun mulai curiga, dengan perlahan ia pun membuka selimut yang menutupi wajahnya itu.  So eun benar-benar terkejut melihat kim bum yang berdiri di dalam kamarnya, menatapnya dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

So eun kembali menjutup wajahnya dengan selimut, memegang selimutnya dengan erat.

“kenapa dia bisa masuk?” gumam so eun pelan.

“babo babo babo.” Rutuk so eun.

Kim bum berjalan mendekat, dan duduk di samping so eun yang terbungkus selimut.

“yak….buka selimutnya !” suruh kim bum.

So eun semakin erat memegang selimutnya, ia memiringkan tubuhnya membelakangi kim bum.

“hei….ayo buka selimutnya ! aku ingin bicara padamu.” Suruh kim bum yang kini mulai menarik-narik selimut yang menutupi tubuh so eun.

Tapi so eun masih bersikeras menahannya.

“hei…apa aku yang harus memaksa membukanya?” tanya kim bum.

So eun diam, ia semakin erat saja menahan selimutnya seraya komat-kamt tidak jelas.

Kim bum mendesah lalu berusaha membalikan tubuh so eun yang membelakanginya.

“yak….” Paksa kim bum.

“aaaahhh shireo !” teriak so eun.

“jangan seperti anak kecil !” ujar kim bum.

“shireo shireo !” teriak so eun.

“heiii…..” kim bum masih saja berusaha membuka selimutnya.

Jisan yang baru saja selesai mengganti baju mendengar so eun yang berteriak-teriak di dalam kamarnya. Ji san menutup mulunya. Ia menempelkan telingnya pada dinding yang menjadi pemisah antara kamarnya dengan kamar so eun untuk menguping apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar kakak perempuannya itu.

“shireo !” teriak so eun.

“yak…cepat buka !” paksa kim bum.

“aku tidak mau….huaaaa andwae….!” Teriak so eun.

“jika kau tetap tak ingin membukanya, aku yang akan membukanya sendiri.” Ancam kim bum.

“aaahh andwae….menjauhlah !” teriak so eun.

“aaiiissshh kau ini…” kesal kim bum.

Ji san membuka mulutnya lebar-lebar setelah menguping apa yang dikatakan kakaknya dan juga kim bum.

“jangan-jangan mereka……” pikir ji san.

“jika benar terjadi, apa yang harus aku lakukan?” pikir jisan.

Karena so eun tak mau diam dan tak kunjung ingin membuka selimut yang membungkus tubuhnya, pada akhirnya kim bum pun terpaksa mengunci tubuh so eun dengan cara memeluknya.

“yak….apa yang kau lakukan?” teriak so eun.

“diamlah ! apa kau tak lelah terus-terusan berteriak?” tanya kim bum.

So eun sudah tak bisa melakukan apa-apa lagi, kini ia hanya bisa diam dengan jantungnya yang berdegup tak karuan. Setelah so eun tak berontak, dengan cepat kim bum pun membuka selimut yang menutupi wajah so eun itu.

“akhirnya aku berhasil.” Ujar kim bum seraya tersenyum menang. So eun menatap wajah kim bum yang ada di atasnya.

Jisan yang tadinya penasaran akhirnya ia pun memutuskan untuk mengintip di balik pintu kamar so eun, saat ia melihat ia terkejut karena mendapati mereka berdua sedang berada di atas ranjang.

“mereka……..” gumam jisan lalu ia pun kembali ke kamarnya dengan wajah bengong.

“apakah aku harus melakukan sesuatu terhadapmu agar kau membuka selimutmu tanpa aku harus memaksamu seperti ini?” tanya kim bum seraya menatap so eun. ia masih belum melepas pelukannya. So eun mengedipkan matanya berkali-kali.

“hei….lepaskan aku !” suruh so eun dengan nada yang mulai normal.

“jika aku tidak mau, apa yang akan kau lakukan?” tanya kim bum.

So eun mengerutkan keningnya. “aku…tentu saja aku akan menendangmu !” jawab so eun.

Kim bum tersenyum geli melihatnya lalu melepaskan tangannya yang memeluk tubuh so eun.

“soal malam itu, aku minta maaf.” Ujar kim bum yang kini kembali duduk di samping so eun.

So eun yang masih berbaring di kasur pun memutar matanya menatap kim bum.

“aku tidak mau memaafkanmu.” Balas so eun.

“kau marah padaku bahkan sebelum aku menjelaskannya padamu, jadi aku bingung harus bersikap bagaimana padamu.” Ujar kim bum.

“aku bahkan menunggumu sampai tiga jam.” Ujar so eun.

“ne araseo, aku minta maaf.” Balas kim bum.

“semua memang salahmu, kau membohongiku.” Ujar so eun yang kini mulai menutup kembali wajahnya dengan selimut, ia terlalu kesal dengan lelaki di sampingnya ini sehingga ia ingin menangis mengingat malam itu.

“tapi kau juga tidak membawa ponselmu, jadi aku bingung harus bagaimana.” Balas kim bum.

“aku ingin sendiri, lebih baik kau keluar dari kamarku.” Suruh so eun.

Kim bum menghela nafasnya, ia menatap so eun yang ada di sampingnya. Meskipun wajah so eun di tutupi selimut tapi kim bum tahu jika so eun sedang berusaha agar ia tidak menangis.

“baiklah, kalau begitu aku pergi.” Ujar kim bum. Kim bum menundukkan kepalanya dan mencium bibir so eun yang terhalang oleh selimut dan membuat so eun cukup kaget. Setelah itu kim bum pun keluar dari kamar so eun.

“hikkss dasar….kurang ajar sekali sampai membuatku menangis lagi !”

——————-

Yoona baru saja menutup lokernya di ruang ganti pakaian.

“kerja bagus yoona-ssi untuk hari pertamamu.” Ujar salah satu pelayan perempuan bernama hae rim.

“ah ne gamsahamnida, kau juga sudah banyak membantuku eonni.” Balas yoona dengan senyum ramahnya.

“aku juga senang membantumu, ah baiklah aku duluan.” Ujar hae rim.

“hati-hati eonni.” Balas yoona.

Hae rim tersenyum lalu keluar dari ruang ganti. Yoona sedikit merapikan rambutnya lalu mengambil tas kecilnya, setelah itu ia pun keluar dari ruang ganti.

Tapi saat itu juga, ia mendengar sedikit keributan di dalam café. Yoona buru-buru melihat apa yang terjadi sebenarnya.

“sebentar saja, aku masih ingin tetap disini.” Ujar il woo.

“tapi maaf tuan, café kami harus ditutup sekarang juga. Lebih baik anda segera pergi.” Suruh salah satu pelayan pria pada il woo.

“aku ini pengunjung di café ini, jadi perlakukan aku seperti layaknya raja arasseo? Bukankah pembeli itu adalah raja?” timpal il woo.

“tapi tuan…” ujar pelayan yang satunya lagi.

“sebentar…sebentar saja…” ujar il woo.

Kedua pelayan pria dan seorang pelayan perempuan itu pun hanya bisa menghela nafas pasrah dengan sikap il woo.

Yoona yang memperhatikan dari jarak jauh akhirnya berjalan mendekat ke meja il woo.

“oh ada apa ini?” tanya yoona. Semua mata langsung tertuju pada yoona. Senyum il woo mengembang seketika.

“oh hai nona….” Il woo melambaikan tangannya pada yoona sambil tersenyum.

“eh?” yoona mengerutkan keningnya, ternyata orang yang membuat keributan itu adalah lelaki yang tadi pagi itu? dia masih disini?

“akhirnya….aku menunggumu dari tadi disini.” Ujar il woo. Ketiga pelayan itu langsung menampakkan wajah kagetnya.

Yoona mengerutkan keningnya. “naneun?” yoona menunjuk dirinya sendiri.

“maja…” balas il woo lalu beranjak dari duduknya.

“oh, apakah anda ada perlu denganku? atau yang lainnya?” tanya yoona yang masih bingung.

“baiklah, aku sudah bisa pergi sekarang. Ayo nona.” Ujar il woo lalu menarik tangan yoona keluar dari café.

“eh…? Apa yang anda lakukan?” kaget yoona dan sesekali ia melirik kepada ketiga pelayan yang memperhatikannya dengan wajah bingung.

“semuanya, terimakasih sudah membantuku…!” teriak yoona.

Il woo akhirnya melepaskan tangannya yang menarik lengan yoona.

“sebenarnya ada apa dengan anda?” tanya yoona bingung.

Il woo menggaruk tengkuknya. “umm bagaimana memulainya ya? ah…aku belum tahu namamu dan kau juga belum tahu namaku, perkenalkan aku jung il woo.” Ujar il woo seraya menjulurkan tangannya. Yoona menatap tangan il woo dengan kening berkerut.

“ah im yoona…” yoona akhirnya membalas juluran tangan il woo.

“nama yang cantik sekali…” puji il woo.

“ah? Hehehe gamsahamnida.” Balas yoona dengan senyum kikuk.

“um~ soal tadi pagi aku sangat berterimakasih.” Ujar yoona.

“ah tidak seberapa.” Balas il woo sambil tersenyum tak jelas.

“ini sudah malam, aku harus segera pulang.” Ujar yoona.

“ah ne benar ini sudah malam.” Balas il woo.

“kalau begitu aku pergi duluan.” Yoona pun meninggalkan il woo. Sementara il woo masih senyum-senyum tidak jelas seraya memperhatikan yoona yang menjauhinya.

“akhirnya aku tahu namanya.” Ujar il woo.

—————–

“annyeong so eun-ah~” sapa so min. so eun yang sedang duduk di kursinya membalas sapaan yoona.

“annyeong.” Balasnya.

“eiii, pagi ini kau kelihatan murung sekali. Waeyo? Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya so min.

“aniyo, tidak ada yang teerjadi.” Balas so eun.

So min mengagguk-anggukan kepalanya.

“dan seharusnya aku yang bertanya padamu. Pagi ini kau kelihatan senang sekali. Sesuatu telah terjadi?” tanya so eun.

Senyum so min semakin mengembang. “ benar, ada kabar bahagia so eun-ah….aku masih tidak percaya dengan ini semua.” Jawab so min.

“ceritakan padaku !” pinta so eun.

So min duduk di hadapan so eun dan so eun sudah siap-siap mendengarkan apa yang akan dikatakan so min.

“kemarin malam hyun joong-ssi mengajakku bertemu, dan saat kami sedang makan dia mengatakan padaku jika dia mulai menyukaiku.” Cetita so min.

“omo…jinjaru? Waaahh…” so eun ikut senang mendengarnya.

“terus apa lagi yang dia katakana?” tanya so eun.

“dia tidak mengatakan seperti apa yang aku harapkan, tapi dia bilang dia ingin semakin dekat dan lebih mengenalku secara pribadi.” Jawab so min.

“ah apakah itu artinya dia akan segera mengajakmu berekncan?” tebak so eun.

“nan molla, tapi aku harap seperti itu, aku sangat senang sekali so eun-ah…..selama tiga tahun aku mengaguminya dan akhirnya perasaanku terbalas juga…” mata so min berkilau-kilau karena saking bahadianya.

“aku ikut senang mendengarnya.” Ujar so eun.

So min mengangguk dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

—————

Bel istirahat berbunyi, sebagian murid berhamburan keluar kelas untuk makan di kantin.

“so eun-ah kau bawa bekal?” tanya so min.

“ah ne aku bawa.” Jawab so eun seraya mengeluarkan kotak bekalnya dari dalam tas dan menaruhnya di atas meja.

“kalau begitu ayo kita makan di taman !” ajak so min.

“kajja !” balas so eun.

Belum juga so eun berdiri dari duduknya, tangannya sudah ditarik oleh kim bum.

“yak…apa yang kau lakukan?” tanya so eun seraya berusaha melaepaskan tangan kim bum. So min hanya bisa diam saja tanpa bisa membantu so eun.

“kau harus ikut denganku !” balas kim bum.

“yak….” Tolak so eun.

Belum saja mereka keluar dari kelas, kim bum kembali menarik so eun ke dalam kelas dan membawa bekal so eun yang tertinggal di atas meja.

“so min-ah…tolong aku….!” Mohon so eun seraya meronta-ronta.

“mian.” Balas so min dengan suara pelan.

Kim bum baru melepaskan tangan so eun setelah mereka memasuki perpustakaan.

“yak apa yang kau lakukan? Kenapa menarikku kemari?” teriak so eun kesal.

“sssuuuttt……di perpustakaan dilarang berisik !!!” teriak semua orang yang sedang berada di dalam perpus dan itu membuat so eun tersudut, akhirnya ia pun hanya bisa menutup mulunya dan menatap kim bum dengan tajam.

Kim bum mengambil beberapa buku dari rak dan memberikannya pada so eun.

“apa ini?” tanya so eun.

“itu adalah bahan yang harus kau pelajari untuk persiapan ujian kelulusan.” Jawab kim bum.

“ne? sebanyak ini? kau ingin membunuhku dengan buku-buku ini?” kesal so eun.

Buk~ kim bum kembali menaruh satu buku di atas tumpukan buku yang so eun bawa.

“kau tidak boleh protes mengingat nilaimu yang begitu mengkhawatirkan, arasseo?” ujar kim bum.

So eun menatap kim bum dengan tidak percaya.

“aku akan mengajarimu.” Ujar kim bum lalu mendorong punggung so eun menuju meja baca.

Kim bum duduk menghadap so eun.

“kita mulai dari matematika.” Ujar kim bum seraya membuka buku matematika itu.

“aku sangat payah dalam matematika, tidak-tidak….!” Tolak so eun seraya menyilangkan tangannya.

“maka dari itu aku akan mengajarimu, jika kau rajin maka kau akan bisa.” Jelas kim bum. So eun hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

Kim bum pun mulai mengajari so eun, berkali-kali kim bum menerangkan pada so eun karena so eun yang masih belum mengerti. So eun juga sudah mulai frustasi sepertinya, tapi secara perlahan ia mulai mengerti dengan apa yang di bahas.

“baiklah kalau begitu kau kerjakan 5 soal ini !” suruh kim bum.

So eun hanya bisa mendelik menatap kim bum. “arasseo seonsaengnim !” jawab so eun dengan penekanan pada kata seonsaengnim.

Sementara so eun mulai mengerjakan soal, kim bum membuka kotak bekal milik so eun dan memakan makanannya.

“hei, itu bukan seperti ini…” kim bum menunjuk cara pengerjaan so eun yang salah.

“lalu harus bagaimana caranya?” tanya so eun. “hei kau memakan bekalku !” amuk so eun.

“wae? Ini imbalan untukku karena mau mengajarimu.” Balas kim bum santai sembari melahap telur gulung.

“aku bahkan tidak memintamu untuk mengajariku.” Balas so eun. “kemarikan !” suruh so eun.

“andwae….ini semua untukku.” Tolak kim bum.

“mwo? Andwae….KEMARIKAN !!!” teriak so eun.

“DI PERPUSTAKAAN TIDAK BOLEH BERISIK !!!”

So eun kembali tersudut setelah mendengar teriakan semua pengunjung perpustakaan, so eun hanya bisa manyun sekarang dengan wajah lesu.

“cepat kembali kerjakan soalnya !” suruh kim bum.

Bukannya menurut, so eun malah menyenderkan kepalanya pada meja.

“hei…” panggil kim bum.

Teng tong teng tong~

 

Bel masuk berbunyi, so eun pun beranjak dari duduknya dan hendak meninggalkan kim bum tanpa sepatah kata pun. Namun kim bum dengan cepat menahan tangan so eun.

“kau tidak boleh pergi sebelum menyelesaikan soal-soal ini !” suruh kim bum.

So eun menatap kim bum, tapi kali ini tatapannya cukup serius dibandingkan dengan tatapan kejam atau sebagainya.

“wae? Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak mengerjakan soal ini? kau bahkan bukan seorang guru yang bisa memberikan hukuman pada muridnya.” Ujar so eun. kim bum diam.

“kenapa kau harus repot-repot mengajariku huh? Aku bahkan tak butuh bantuanmu, aku bisa belajar sendiri seusai kemauanku.” Lanjut so eun.

“so eun…” panggil kim bum pelan.

“kau tak dengar bunyi bel? Aku harus segera masuk kelas.” Ujar so eun. Tapi kim bum tetap tak mengizinkan so eun pergi dengan cara tak melepaskan tangannya yang menahan pergelangan tangan so eun.

“aku tahu kau masih marah bukan? Jadi ada yang harus aku biacarakan denganmu.” Tahan kim bum.

“kau marah bahkan tanpa tahu apa alasannya kenapa aku tidak datang kan? Maka dari itu dengarkan aku !” pinta kim bum.

So eun hanya bisa diam mendengarnya.

————–

“Ayo kita pergi !” ajak hyun joong pada ilwoo, minho, dan kimjoon. Mereka sudah membuat janji sebelumnya akan pergi ke bioskop.

“Ah maaf aku tiba-tiba ada perlu, aku duluan !” ujar minho lalu pergi meninggalkan  mereka.

“Yoo man….aku juga ada keperluan yang mendadak, aku harus segera pergi.” Kim joon ikut-ikutan dan pergi meninggalkan hyun joong dan ilwoo.

Hyun joong hanya bisa mengerutkan keningnya bingung.

“heh? Ada keperluan apa mereka?” tanya hyun joong.

“hyun joong-ah…mian.” Ujar il woo.

“ne?” tanya hyun joong.

“aku juga ada keperluan mendadak sekarang, sangat penting ! jadi aku harus pergi.” Ujar il woo.

“yak…apakah kenapa semua mendadak?” tanya hyun joong bingung dan kesal.

“hehehe, mian…aku pergi…” il woo pun langsung ngacir meninggalkan hyun joong sendirian.

Hyun joong hanya bisa diam di tempat dengan wajah kesal. “mereka semua benar-benar aneh.” Gerutunya.

Saat ia berbalik, ia melihat so min yang sedang berjalan sendirian.

“so min-ssi !” hyun joong melambai-lambaikan tangannya pada so min. so min yang melihatnya langsung menghampiri hyun joong.

“hyun joong-ssi.” balas so min sambil tersenyum.

“umm apa kau akan langsung pulang sekarang?” tanya hyun joong.

“Ah ne. waeyo?” tanya so min. hyun joong tampak menggaruk tengkuknya.

“Ah begini, tadinya aku dan teman-temanku akan pergi nonton. Tapi tiba-tiba mereka mendadak ada keperluan, jadi aku tidak tahu harus bagaimana dengan semua tiket yang sudah dipesan.” Cerita hyun joong.

“jadi, jika kau tidak keberatan apa kau mau menemaniku menonton?” tawar hyun joong.

“eh?”

—————

Il woo baru saja sampai di café di tempat yoona bekerja, ia langsung masuk dan duduk di bangku paling ujung di dekat jendela. Ia sejenak mengedarkan pandangannya ke setiap sudut café untuk mencari sosok yoona.

“ah itu dia.” gumam il woo.

“PELAYAANNN..!” Teriak il woo seraya mengacungkan tangannya. namun tak hanya ilwoo saja yang mengangkat tangannya, ada 2 orang lain yang melakukan hal yang sama dengan dirinya. Bahkan mereka berteriak berbarengan.

“Minho-ya !” kaget kim joon.

“Kim joon-ah !” panggil il woo.

“il woo-ah !” panggil minho.

“kenapa kalian ada disini?” tanya il woo.

Yoona yang melihat ketiga tingkah pria itu hanya bia diam di temapatnya, pengunjung lain pun memperhatikan mereka.

—————

“bagaimana apa kau masih marah?” tanya kim bum setelah ia menceritakan alasan kenapa ia tak datang waktu itu pada so eun.

So eun menggelengkan kepalanya.

“tapi kenapa wajahmu masih kelihatan cemberut begitu eoh?” tanya kim bum.

So eun menatap kim bum. “aku….aku lapar.” Ujar so eun dengan wajah memelasnya.

Kim bum langsung menahan tawanya yang ingin meledak.

“beom-ah….ini karena kau yang memakan bekalku…!” so eun memukul lengan kim bum dengan bibir yang mengerucut.

“ah ne mian, kalau begitu ayo kita makan di luar.” Ajak kim bum. So eun lalu mengikuti kim bum dari belakang.

—————-

“oh jadi inikah rumahnya?” gumam il woo yang sedari tadi ternyata mengikuti yoona bersama kim joon dan minho.

“benar, haruskah kita mengetuk pintu sekarang?” tanya minho.

“kalau begitu kau ketuk pintunya !” perintah kim joon.

“ah kau saja !” tolak minho.

“kau saja !” balas kim joon.

“aish kalian ini, soal mengetuk pintu saja diributkan !” kesal il woo. “biar aku saja.” Lanjutnya.

Il woo perlahan mengangkat tangan kanannya, dan ketika ia akan mengetukkan tangannya pada pintu tiba-tiba suara seseorang mengagetkan mereka.

“kalian?” kaget kim bum yang ternyata baru tiba di depan rumah so eun. Kim bum heran melihat ketiga sahabat mereka berada di depan rumah pacaranya.

“beom-ah…” pekik mereka serentak.

“apa yang kalian lakukan disini?” tanya kim bum menatap ketiga sahabatnya.

“kau sendiri kenapa ada disini?” tanya balik il woo.

“aku….”

Perkataan kim bum terhenti Karena tiba-tiba pintu terbuka. Mereka semua serentak melihat kepada seseorang yang telah membukakan pintu.

“so eun-ssi !” pekik il woo, kim joon, dan minho berbarengan. Mereka terkejut melihat so eun berada di dalam rumah yang mereka anggap rumah yoona, sementara kim bum hanya diam saja melihat tingkah ketiga sahabatnya.

“k..kalian, ada perlu apa kemari?” tanya so eun heran.

“ah….kami…” jawab minho kebingungan.

“so eun-ah, kenapa di luar ribut sekali?” tiba-tiba yoona muncul di belakang so eun. dan seketika matanya membulat sempurna saat ia melihat il woo, minho, dan kim joon.

“yoona-ssi !” pekik il woo, minho, dan kim joon lagi berbarengan. Sekarang kim bum tampak heran dengan perempuan asing yang berdiri di belakang so eun. so eun juga tampak bingung melihatnya.

“kalian mengenal yoona?” tanya so eun.

Il woo, minho, dan kim joon hanya bisa nyengir kuda.

————-

Mereka semua sedang duduk bersila di ruang tengah rumah so eun.

“oh jadi yoona-ssi adalah temannya so eun-ssi dari busan?” ujar il woo.

“ne, aku memutuskan untuk mencari pekerjaan di seoul dan menginap di rumah so eun.” ujar yoona.

“kenapa bisa kebetulan seperti ini ya? hahaha.” Minho tertawa.

“kalau begitu kenapa kalian bisa mengenal yoona-ssi?” tanya so eun.

“ah waktu itu aku sempat menolong yoona-ssi dan kemudian aku tak sengaja kembali bertemu dengannya di café tempat yoona-ssi bekerja.” Jawab il woo.

“ah…” so eun mengangguk-anggukan kepalanya.

“lalu…bagaiamana bisa kalian tahu rumahku?” tanya so eun lagi.

Il woo, minho, dan kim joon mendadak batuk-batuk.

“ahh tentu saja kami tahu dari kim bum eheheh.” Jawab il woo. Kim bum langsung menatap il woo dengan kening berkerut.

“ah ya benar.” Timpal minho dan kim joon.

“aku tak pernah memberitahu kalian.” Sanggah kim bum polos.

Il woo, minho, dan kim joon mendadak salah tingkah. So eun dan yoona pun menatap mereka dengan heran.

“bukannya kalian mengikuti yoona-ssi?” ujar kim bum polos.

“hei apa-apaan kau ini hahaha.” Minho menepuk pundak kim bum.

“kami memang mengetahuinya dari kim bum.” Tambah kim joon sambil merangkul leher kim bum.

“tsk….” kim bum  melepaskan rangkulan kim joon di lehernya lalu bangkit dari duduknya.

“so eun-ssi ayo kita kencan !” ajak kim bum seraya menarik tangan so eun.

“eh?”

Kim bum dan so eun pergi ke luar, sementara itu il woo, minho, kim joon langsung menampakkan senyum mereka pada yoona. Yoona jadi tampak risih dibuatnya.

—————–

Keesokan harinya, sekolah

“Hei bum-ah, jangan lupa sepulang sekolah kita latihan.” Ujar hyun joong.

“mian, aku tidak bisa.” Jawab kim bum.

“wae?” tanya minho.

“aku ada urusan.” Jawab kim bum.

“ah urusan dengan so eun-ssi?” tebak kim joon.

“hmm.” Kim bum mengangguk. “hari ini adalah hari ulang tahunnya, jadi aku ingin menemaninya.” Lanjut kim bum.

“waahh, sekarang si pria dingin ini sudah berubah menjadi pria romantis.” Ujar il woo.

“ya kau benar.” Minho menyetujui.

“kau benar-benar menyukai so eun-ssi?” tanya kim joon.

“cinta.” Jawab kim bum.

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut kim bum, serentak mereka semua merangkul kim bum berbarengan.

“hei hei…apa yang kalian lakukan?” kim bum berusaha melepaskan dirinya.

—————–

Sepulang sekolah

“so eun-ah, jika ada yang kau inginkan, tinggal kau katakan saja padaku.” ujar kim bum.

“ne?” so eun menatap kim bum dengan mata menyelidik. “tidak seperti biasanya.” Heran so eun.

“tentu saja, hari ini kan…” kim bum tak melanjutkan kalimatnya.

“ne?” tanya so eun.

“ah sudahlah, katakan saja apa yang kau inginkan.” Ujar kim bum. So eun tersenyum dan langsung merangkul lengan kim  bum.

“jinjaru? Boleh apa saja?” tanya so eun.

“hmm.” Kim bum mengangguk.

“baiklah, aku ingin ke rumahmu.” Ujar so eun.

“eh? Ke rumahku?” ulang kim bum. So eun mengangguk.

“tidak adakah keinginan lain selain ingin pergi ke rumahku?” tanya kim bum.

“yak aku belum pernah ke rumahmu sementara kau sudah sering ke rumahku, aku juga ingin bertemu dengan orangtuamu.” Jawab so eun.

“orangtuaku sedang berada di china, jadi tak ada siapa-siapa di rumahku selain para pembantu dan pekerja rumah lainnya.” Ujar kim bum.

“begitu ya? ah tapi tak apalah, aku ingin ke rumahmu ! ya ya ya?” so eun mendonggakkan kepalanya menatap kim bum dengan wajah memelas. Kim bum juga balas menatap so eun.

“ya baiklah.” Balas kim bum. So eun langsung tersenyum senang.

‘gadis ini….apakah dia lupa dengan ulang tahunnya sendiri?’ batin kim bum.

————–

Kim bum dan so eun sudah sampai di rumah kim bum. So eun langsung masuk mengikuti kim bum.

“di rumaku tidak ada apa-apa dan tidak ada yang menarik.” Ujar kim bum.

“gwaenchana.” balas so eun seraya mengedarkan penglihatannya ke segala arah.

“aku tidak menyangka rumahmu sebesar ini.” takjub so eun. Kim bum mengacak rambut so eun lalu merangkul pundaknya.

“aku punya banyak film, apa kau ingin menontonnya?” tawar kim bum.

“ah ne aku ingin.” Jawab so eun.

“baiklah.” Kim bum membawa so eun ke dalam kamarnya.,

“waaah bahkan kamarmu lebih besar dari ruang tengah rumahku.” Ujar so eun.

“kau terlalu berlebihan.” Balas kim bum yang sedang sibuk melihat-lihat CD film di dalam lemari.

“film apa yang ingin kau tonton?” tanya kim bum. So eun berjalan mendekat kepada kim bum dan ikut melihat-lihat koleksi film milik kim bum.

“umm~ aku ingin film komedi.” Ujar so eun.

“baiklah.” Balas kim bum. “Nah….film ini sangat lucu, kau pasti akan menyukainya.” ujar kim bum setelah  menemukan CD film komedi romantic dari dalam lemarinya.

————

So eun sudah tertawa-tawa karena menonton film itu, tak jauh beda dengan kim bum. Namun sesekali kim bum memperhatikan so eun dan kembali menatap pada layar.

“hahahahaha aigoooo lucu sekali.” So eun tertawa.

Kini perhatian kim bum sepenuhnya tertuju pada so eun, sementara so eun masih asik tertawa sambil menonton film komedi itu. kim bum tersenyum lalu perlahan tangannya menyentuh pipi so eun. So eun yang tadinya tertawa seketika menghentikan tawanya dan menolohkan wajahnya pada kim bum yang berada di sampingnya.

Kim bum menatap so eun dalam, dan pipi so eun mendadak panas karenanya.

“kau sangat menyukainya? apa kau senang?” tanya kim bum. So eun menganngguk dan diikuti senyum yang tersungging dari bibir kim bum. Kim bum mengelus pipi so eun lalu secara perlahan mendekatkan wajahnya pada so eun, so eun hanya bisa mengedip-ngedipkan matanya lalu kemudian menutup matanya dengan segera. Bibir kim bum sudah menyentuh bibir mungil so eun.

kbkse45

Masih sambil berciuman, dengan perlahan kim bum mengalungkan sesuatu di leher so eun. setelah selesai memasangkannya barulah kim bum melepas ciumannya.

kbkse27

“selamat ulang tahun.” Ujar kim bum.

So eun menatap kim bum terharu, lalu sedikit menundukkan kepalanya untuk melihat sebuah kalung yang baru saja kim bum pasangkan di lehernya, so eun memegang kalung itu.

“gomawo, bahkan aku lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku.” Ujar so eun.

Kim bum mengusap puncak kepala so eun sambil tersenyum. “bodoh !” ujar kim bum.

So eun memanyunkan bibirnya mendengar ucapan kim bum.

“jangan buat bibirmu begitu menggoda di depanku, aku selalu ingin menciumnya.” Ujar kim bum. So eun memukul bahu kim bum. Kim bum tertawa lalu kemudian memegang kepala so eun dan mencium bibirnya lagi. Kini so eun membalas ciuman kim bum dan memeluk leher kim bum.

Saat mereka tengah asik berciuman, tiba-tiba masuklah il woo, hyun joong, minho, dan kim joon ke dalam kamar kim bum karena pintu kamar kim bum yang terbuka lebar. Mereka kaget karena ternyata kim bum dan so eun tengah berciuman, mereka memelototkan mata mereka sementara hyun joong langsung memalingkan wajahnya. Saat kim bum membuka sedikit matanya, ia terkejut karena mendapati ke empat sahabatnya sudah ada di dalam kamarnya tengah berbengong-bengong ria, dengan cepat kim bum pun melepaskan ciumannya. So eun menatap kim bum lalu mengikuti arah pandangan kim bum, so eun memutar kepalanya ke belakang dan kaget melhat ada teman-teman kim bum disana. Wajah so eun langsung merah dan ia menyembunyikan wajahnya di dada kim bum.

“ahahah mian, kami datang pada waktu yang tidak tepat.” Il woo menggaruk tengkuknya.

“ahahah benar, kami sudah mengganggu kalian.” Tambah hyun joong.

“silakan silakan lanjutkan hehehe !” ujar minho.

“kalu begitu kami pergi…hehe kalian bisa melanjutkan kegiatan kalian yang terganggu hehehe.” Ujar kim joon. Setelah itu mereka pun buru-buru keluar dari kamar kim bum.

kim bum menghembuskan nafasnya, ia berniat kembali ingin mencium so eun namun belum beberapa detik, il woo kembali menyembulkan kepalanya ke dalam kamar kim bum. so eun pun cepat-cepat menutup mulut kim bum dengan tangannya.

kissing u 3

“oh ya, jangan lupa untuk menutup pintunya.” Ujar il woo lalu menutup pintu kamar kim bum dengan rapat.

“aku malu sekali.” Ujar so eun dengan wajah yang masih memerah. “mereka pasti melihatnya.” Tambah so eun.

“sudah terlanjur, mereka memang melihatnya.” Balas kim bum.

“aku maluuu~” so eun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

“tidak usah malu, bagaimanapun juga mereka sudah melihatnya.” Balas kim bum.

“tapi tetap saja….”

“kalau begitu apakah kita harus melanjutkannya lagi?” goda kim bum.

“aaaa shireo !” tolak so eun.

Kim bum terkekeh mendengarnya.

————-

Tak terasa, ujian kelulusan telah di mulai. Setelah semuanya belajar dengan keras dan sekarang perjuangan akan dimulai. So eun cukup percaya diri untuk memulai ujian karena ia sudah mendapatkan bimbingan belajar dari kim bum, meskipun tidak mudah bagi so eun untuk belajar dengan keras tapi demi kesuksesan dalam ujian ia berusaha dengan kemampuannya. Tak beda jauh dengan so min, dia tampak tegang saat pengawas ujian mulai memasuki ruangan dan mulai membagikan kertas ujiannya. Sementara kim bum tampak tenang karena ia yakin ia akan bisa mengerjakan dengan baik.

————–

Ujian kelulusan selesai. Dua minggu kemudian, pemberitahuan kelulusan sudah tertempel di mading sekolah. Semua murid tampak bergumul ria di depan mading untuk melihat apakah mereka lulus atau tidak.

Kebetulan, so eun baru saja datang bersama so min. Mereka langsung masuk diantara sekumpulan murid itu. So eun mencari namanya di mading itu dan akhirnya ia bisa menemukan namanya.

“kim so eun, LULUS ! Huaaaa….” So eun langsung berteriak senang melihat kenyataan bahwa ia lulus dengan baik.

“yaaa LULUUUS !” so min juga ikut berteriak setelah ia menemukan namanya di mading.

“kita luluuuusss !” so eun dan so min berjingkrak bersama lalu mereka berpelukan dengan bahagia.

Kim bum yang berdiri beberapa meter dari so eun bersama il woo, kim joon, minho, dan hyun joong hanya bisa memperhatikannya seraya tersenyum. Namun senyumnya secara perlahan hilang mengingat perkataan kedua orangtuanya beberapa minggu yang lalu.

 

“eomma appa ada apa memanggilku?” tanya kim bum seraya duduk di depan kedua orang tuanya.

“bum-ah kau tahu kan, eomma dan appa jadi lebih sering berada di china karena perusahaan kita ada disana.” Ujar ibunya.

“oleh karena itu kami memutuskan untuk menetap di china.” Tambah ayahnya. “dan soal pendidikanmu, setelah kau lulus sekolah appa rasa kau harus ikut dengan kami untuk menetap di china dan kuliah disana.” Lanjut ayahnya.

“mwo?” kaget kim bum. “shiroyo !” tolaknya.

“bum-ah, keputusan ini sudah bulat.” Ujar ibunya.

“eomma appa, aku bisa kuliah disini tanpa harus pergi dan menetap di china bersama kalian.” Balas kim bum.

“dengarkan appa, kau adalah anak satu-satunya, dan kaulah yang akan meneruskan perusahaan. Jadi kau harus menuruti semua keputusan appa dan eomma.” Jelas ayahnya.

“tapi appa…”

“bum-ah…” ujar ibunya.

Kim bum terdiam.

“eomma akan senang sekali jika kau akan ikut bersama kami.” Lanjut ibunya.

Kim bum mengehmbuskan nafasnya. “aku akan memikirkannya.” Balas kim bum.

Mengingat perkataan kedua orang tuanya, kim bum jadi sangat bingung. Disamping ia tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya, ia juga tidak ingin meninggalkan korea dan tidak ingin pergi meninggalkan so eun.

‘apa yang harus aku lakukan dan yang harus aku katakana padanya?’ batin kim bum seraya memperhatikan so eun yang masih bergembira ria dengan so min dan semua murid yang lulus.

“hey….kita harus merayakan kelulusan kita.” Ujar il woo.

“ya kau benar !” setuju minho dan kim joon.

“ngomong-ngomong sudah lama juga kita tidak mengadakan pesta.” Sahut hyun joong.

“ya ya benar.” Balas il woo.

“ya bum-ah, bagaimana?” tanya minho.

“huh?” tanya kim bum.

“yak kau tidak mendengar pembicaraan kami?” tanya kim joon.

“ani.” Jawab kim bum.

“aiishh, bagaimana menurutmu jika kita mengadakan pesta untuk kelulusan kita?” tanya kim joon.

Kim bum sejenak terdiam. “tidak perlu.” Jawab kim bum.

“mwo?” pekik mereka bersamaan. “wae?” tanya minho.

“aku sedang dalam tidak mood untuk merayakannya.” Jawab kim bum.

“heehhh…” semuanya mendesah mendengar jawaban kim bum.

—————

Pesta kelulusan dan perpisahan di sekolah pun tiba. Pesta akan diadakan malam hari.

Siangnya, il woo datang ke café tempat yoona bekerja. Il woo mengajak yoona agar ia mau menjadi pasangan mereka di pesta kelulusan dan perpisahan nanti.

“jadi bagaimana yoona-ssi kau mau kan?” tanya il woo.

“mianhae, aku tidak bisa, aku kan bukan murid dari sekolahmu, jadi mana mungkin aku ikut merayakannya?” balas yoona.

“ayolah yoona-ssi, tidak masalah kau murid atau bukan. Yang penting aku punya pasangan di pesta itu.” paksa il woo.

Yoona menggaruk tengkuknya. Tiba-tiba datang minho ke café tersebut dan langsung menghampiri yoona dan il woo.

“il woo-ah kau ada disini?” tanya minho.

“ada apa kau kemari?” tanya il woo.

“hehe aku ada urusan dengan yoona-ssi.” jawab minho. Yoona langsung menatap minho heran, pasalnya ia tidak pernah membuat janji hingga minho ada urusan dengannya.

“langsung aku katakana saja ya yoona-ssi, nanti malam sekolahanku akan mengadakan pesta kelulusan dan pesta perpisahan, aku sendiri bingung karena tak punya pasangan, jadi aku berniat untuk mengajakmu menjadi pasanganku nanti, bagaimana?” tanya minho. Il woo langsung melotot kaget menatap minho.

“aku?” tanya yoona.

“ne.” minho mengangguk.

“kenapa harus aku?” tanya yoona bingung, menatap minho dan il woo bergantian.

“yaah karena aku bingung harus mengajak siapa.” Jawab minho.

“yak minho-ya tidak bisa ! aku yang sudah mengajak duluan yoona-ssi untuk menjadi pasanganku !” ujar il woo.

“mwo?” kaget minho.

“ne, jadi kau tidak bisa mengajaknya.” Ujar il woo.

“yoona-ssi, apa yang dia katakan benar?” tanya minho.

“ani…bukan begitu…aku…” jawab yoona menggantung.

“kalau begitu kau menjadi pasanganku saja !” ujar minho.

“eh?” pekik yoona.

“andwae, bersama denganku saja yoona-ssi !” ujar il woo.

Yoona hanya bisa menggaruk tengkuknya seraya menatap minho dan il woo bergantian.

“ada apa ini, kalian ada disini? Kenapa ribut-ribut?” tanya kim joon yang tiba-tiba muncul diantara mereka.

Il woo, minho dan yoona langsung menatap kim joon.

“kenapa kau kemari?” tanya minho.

“jangan katakan jika kau juga?” tanya il woo.

Kim joon tak menghiraukan mereka sekarang, ia malah tersenyum pada yoona.

“yoona-ssi, ngomong-ngomong nanti malam apa kau ada waktu?” tanya kim joon.

“andwae……!” teriak il woo dan minho berbarengan. Kim joon langsung menatap mereka dengan wajah bengong. Sementara yoona menutup kedua telinganya.

“aku tidak bisa menerima ajakan kalian, mian aku sedang banyak kerjaan hehe.” Yoona langsung menghindar dari il woo, minho, dan kim joon.

“eh?” heran kim joon yang memang belum mengetahui perihal il woo dan minho yang juga mengajak yoona.

————-

Malam harinya, pesta kelulusan dan perpisahan SMA Seoul International High School.

 

Gedung pesta sudah dipenuhi oleh siswa-siswi yang memakai gaun dan juga tuxedo. Mereka ada yang sedang berdansa dan ada juga yang sedang duduk berkumpul sambil mengobrol dan lainnya.

So eun dan kim bum sedang berdansa mengikuti alunan musik. So eun sedikit kaku karena ia tidak terbiasa dan tidak pandai berdansa.

“ah mian…” berkali-kali so eun tak sengaja menginjak kaki kim bum. Kim bum terkekeh.

“kau terlihat anggun mengunakan gaun ini, tapi sayang pada kenyataannya kau sangat payah dalam berdansa, jadi sisi anggun yang aku lihat langsung sirna.” Ujar kim bum. So eun memayunkan bibirnya.

“bum-ah…” panggil so eun.

“hmm?” tanya kim bum seraya sedikit menunduk dan melihat wajah so eun.

“waktu berlalu begitu cepat, aku masih merasa jika aku baru pindah ke seoul.” Ujar so eun.

“ya benar, dan aku tidak ingin waktu ini berlalu dengan cepat.” Balas kim bum.

“wae?” tanya so eun.

“karena aku ingin lebih lama bersama denganmu.” Jawab kim bum.

“iiiish kau berkata seperti kau akan pergi jauh saja.” Ujar so eun. kim bum hanya menunjukkan senyum semu nya.

“so eun-ah…” panggil kim bum.

“ne?” tanya so eun.

“katakanlah jika kau mencintaiku !” pinta kim bum.

“wae?” tanya so eun.

“karena kau tak pernah mengatakan jika kau mencintaiku.” Jawab kim bum.

“apakah itu suatu keharusan untuk mengatakannya?” tanya so eun. kim bum mengangguk.

“shireo !” tolak so eun dengan senyum jahilnya.

“tsk…kau minta pelajaran dariku hm?” tanya kim bum. So eun menggeleng, sementara kim bum semakin menarik pinggang so eun lebih dekat dengannya dan mendekatkan wajahnya pada so eun. Namun ketika jarak bibir mereka tinggal 5cm lagi so eun langsung menutup mulutnya  dengan tangan kanannya. Kim bum tak mendekatkan wajahnya lagi dan menatap so eun yang dengan beraninya menolak untuk di cium olehnya. Tak mau ambil pusing, kim bum pun lalu kembali mendekatkan wajahnya dan hanya mencium punggung tangan so eun yang menutup mulut so eun. Setelahnya kim bum tersenyum puas dan so eun pun melepaskan tangan yang menutup mulutnya.

“yak kau….jangan melakukannya di tempat ramai seperti ini ! kejadian waktu itu sudah cukup membuatku malu.” Ujar so eun.

“aku tidak peduli dengan semua orang baik mereka melihatnya ataupun tidak.” Balas kim bum.

“dasar mesum !” so eun memukul dada kim bum.

“so eun-ah…” kim bum mamegang tangan so eun yang memukul dadanya.

“ada yang ingin aku katakan padamu !” ujar kim bum dengan nada yang mulai serius.

“mwoga?” tanya so eun.

“ayo kita bicarakan di tempat sepi.” Ajak kim bum seraya menggenggam tangan so eun dan berjalan keluar gedung.

————–

Kim bum membawa so eun ke taman di dekat gedung pesta.

“memangnya apa yang ingin kau bicarakan?” tanya so eun.

Kim bum tak langsung menjawab dan malah mengeluarkan ponselnya.

“aku hanya ingin berdansa bedua denganmu di tempat sepi, jadi dengarkan ini !” ujar kim bum tanpa menjawab pertanyaan so eun lalu memasangkat headseat di telinga kanan so eun dan satu lagi di telinga kanan kiri kim bum. So eun menatap kim bum sedikit bingung. Kim bum pun mengulurkan tangan kirinya, dengan sedikit ragu so eun menerima uluran tangan kim bum, sementara tangan kanan kim bum mulai merangkul pinggang so eun. Mereka pun mulai berdansa.

“kau tampak aneh hari ini.” ujar so eun.

“jinja?” tanya kim bum.

“ne.” jawab so eun.

“baiklah, aku memang sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat bagiku.” Ujar kim bum. So eun menatap kim bum.

“sebenarnya aku sudah sangat ingin mengatakannya kepadamu, tapi entah kenapa aku tidak ingin mengatakannya, dan aku sendiri bingung bagaimana mengatakannya.” Ujar kim bum.

So eun mengerutkan keningnya. “beom-ah, bicaramu berbelit-belit sekali.” Ujar so eun.

“jika kau benar-benar ingin aku mengatakannya, maka aku akan mengatakannya sekarang.” Ujar kim bum.

“hei….benar kan kau tampak aneh sekarang ini.” ujar so eun.

“so eun-ah, aku serius !” ujar kim bum. So eun mendadak diam.

“tapi jika kau tidak ingin tahu, maka aku tidak akan memberitahunya padamu.” Ujar kim bum.

“baiklah, katakana padaku apa yang ingin kau biacarakan ! aku ingin mendengarnya.” Ujar so eun.

Kim bum mendadak berhenti berdansa, begitu juga so eun. kim bum menghela nafas berat dan menatap so eun tepat pada matanya.

“aku akan pergi dan menetap di China !” ujar kim bum. So eun menatap kim bum dengan tidak percaya, matanya membulat karena terkejut.

“c..china ?” tanya so eun. kim bum mengangguk.

“china memang tidak begitu jauh dengan korea, tapi aku harus menetap disana bersama orang tuaku dan kuliah disana.” Jelas kim bum. Entah kenapa so eun mendadak lemas mendengarnya.

“kenapa?” tanya so eun. “ah ani….baguslah kalau begitu !” so eun meralat perkataannya, namun nadanya terdengar sedih di telinga kim bum.

“so eun-ah bukan itu yang ingin aku dengar, katakan sesuatu padaku yang akan membuatku tidak akan pergi !” pinta kim bum.

So eun menundukkan wajahnya.

“katakanlah !” pinta kim bum.

So eun masih menunduk, matanya kini mulai berair

“so eun….” panggil kim bum.

“j..jangan pergi !” ujar so eun dengan wajah yang masih menunduk. Kim bum mengangkat wajah so eun dan melihat so eun sudah menangis. Kim bum menatap so eun sedih, ia menghapus air matanya lalu mencium bibir so eun sebentar.

“jangan pergi !” ujar so eun lagi. Kim bum kembali mencium bibir so eun.

“jangan pergi beom-ah !” so eun mengulangnya hingga tiga kali dan kimbum kembali mencium bibir so eun. setelah itu kim bum memeluk so eun dengan erat, senyum sedikit tersungging dari bibir kim bum karena kata-kata yang keluar dari mulut so eun.

“aku senang…” ujar kim bum. “aku senang mendengar kau mengatakan apa yang ingin aku dengar.” Lanjutnya. Air mata so eun masih keluar.

“aku…aku mencintaimu.” Ujar so eun pelan. Kim bum melepaskan pelukannya dan menatap so eun lalu menghapus air matanya.

“sudahlah jangan menangis.” Ujar kim bum. “aku tidak akan pergi, jadi berhentilah menangis !” ujar kim bum. So eun menatap kim bum.

“aku juga mencintaimu.” Ujar kim bum pada so eun lalu mnarik pinggang so eun lalu kim bum mencium kembali bibir so eun, kali ini ciumannya lebih dalam daripada yang sebelumnya. Kedua tangan kim bum merangkul di pinggang so eun sementara so eun merangkulkan tangannya di leher kim bum bahkan hingga ia sedikit menjinjitkan kakinya.

kbkse35

Sementara itu di dalam gedung ada pemberitahuan bahwa akan ada peluncuran kembang api. Jadi semua murid pun pergi ke luar gedung tepatnya ke taman di dekat gedung termasuk il woo, minho, kimjoon, hyun joong, so min, dan yoona. Namun sesampainya di taman, mereka melihat pemandangan seorang lelaki dan perempuan tengah berciuman. Mereka semua mendadak ricuh setelah menyadari bahwa kedua insan itu adalah kim bum dan so eun.

Duaaarrr duaaarr duuaaaarrr

 

Kembang api meluncur ke udara dan menciptakan pemandangan indah di langit gelap. Kim bum melepaskan ciumannya dan ia melihat kembang api itu begitu juga dengan so eun.

“waaahh, yeppeuda~” takjub so eun. kim bum juga tkajub melihat pemandangan kembang api itu. setelah kembang api itu selesai meluncur, barulah kim bum dan so eun menyadari bahwa banyak orang beberapa meter di dekat mereka yang juga sedang menyaksikan kemanng api.

“hei kalian ! kami memergoki kalian sedang berciuman lagi !” teriak il woo.

“bahkan, sekarang semua orang telah melihatnya !” tambah hyun joong.

“aku rasa peluncuran kembang api telah mengganggu akifitas kalian !” timpal kim joon.

“kembang apinya sudah selesai, mungkin kalian ingin kembali melanjutkannya?” goda kim joon.

Semuanya tertawa termasuk so min dan yoona. Kim bum tersenyum kepada semua teman-temannya lalu tanpa pikir panjang kembali mencium so eun. Tapi, so eun langsung mendorong tubuh kim bum.

“yak apa yang kau lakukan ?! semua orang ada disini dan mereka melihat kita, aku malu~” ujar so eun.

“aku tidak peduli !” balas kim bum lalu manarik pinggang so eun dan mencium bibirnya lagi. Kali ini so eun tak bisa menolak dan ia pun mulai membalas ciuman kim bum.

kbkse37

Semua orang yang melihat mereka bersorak-sorai. Hyun joong yang berdiri di samping so min lalu menggenggam tangan so min dan ia menatap so min seraya tersenyum, so min juga membalas senyuman hyun joong.

Tak peduli bagaimana awalnya kita bertemu dan saling benci. Yang penting adalah sekarang aku mencintaimu dan kau juga mencintaiku.

 

THE END

Akhirnya setelah sekian lama, author bisa menyelesaikan FF yang super gaje ini dengan part terakhir yang berjumlah 44 halaman. Author mengharapkan komen baik berupa kesan, kritik, atau apalah dari readers yang udah setia baca FF ini dari awal sampai akhir.

Maaf ya kalau part akhir ini terlalu panjang, hahaha tapi semoga kalian menyukainya. THANKS !!!

87 pemikiran pada “A Lot Of Kissing You #12 (Last part)

  1. Ah g rela bngt ff ini da end, msi rindu bngt dgn candaan bumsso, d sni mrka bner2 pxa kraktr yg bkin kt menyukai n lngsng jth cnta dgn kraktrx mrka, kdang romantis tpi d slipin dgn prtngkaran2 kcil tpi i2 yg buat kt greget dgn prjalanan cnta bumsso.

  2. omo onni aku suka happy ending keren banget endingnya cba bikin drama bumsso pasti keren . kekeke sso onni lutunya marahnya waktu bumppa dikamarnya tpi terharu n sedih juga pas bumppa mau pindah ke china tpi gc jadi senangnya . next ff lain onni figthing 😀

  3. akhirnya ff yg aku tunggu” publish juga…huaaa ternyata ini ending ya…. agak ga rela soalnya setiap baca ff ini aku ketagihan pengen baca lagi dan lagi… tapi yasudahlah…. dan akhirnya happy ending juga… di part” awal itu aku agak kuatir bca sso yg susah bngt ngasih maaf ke kimbum untunglah karena usaha kimbum yg keras… dia berhasil juga luluhin hti sso buat maafin dia.. hehe.. kimbum beneran yadong ya… demen bnget kisseu sso walaupun di dpn umum ga ada malunya…di ff ini yoona beruntung bngt di dktin tiga cwo ganteng…#bagisatudong..hahaha… ngomong” itu yoona jadi kepestanya ma siapa???
    dan ga kalah bahagianya temen soeun yg satu ini akhirnya dpt memenangkan hati sang pujaan hati chukae #liriksoomin… ff’a daebak… keren aku suka…

  4. waaa slah satu ff favoritnih
    genre nya cmpur2 ada komedi melow romantis keke
    seru pkoknya ff nya, pling sneng dgn ff author soalnya tiap part pnjg2 critanya jdi asik bcanya
    fkiraain bumsso msu ldr trnyta kmbum gk jfi otgi happy ending deh
    dtnggu ff lainnya thor

  5. Wuaaa senagnya eoonie..
    Krenn bggett daebakk..
    Kimbum bnar2 mesum deh ya,yadooong bggett..
    Sukaa n nyium so eun..wkk..
    🙂
    kebayagg g mna wjah so eun wktu tman2 kimbum mlhat dia sma kimbum ciuman..*tapii it mnis bggettt eon sukaa bggett*..heee..
    🙂
    daebakk deh..
    Snaggnyaa akhr bhgiaaa..
    Dngan bnyka prjuangan akhr n slsaii,happy ending..
    Wkk..
    Krain yoona jdi pcar ilwoo..wkk..
    Tw n gakk..
    Lcuu bggett pas 3 srangkai ituu dkatin yoona..haaa..
    Hyun joong d tggalin it nnton bioskop sndrii,untungg ad so min yg bsa nmanii..heee..
    🙂
    hyun joong dngan so min jgaa mkin dkatt ajaa..
    Ommoo tdi krain yuly kimbum bnar2 prgii,tw n gakk..yeee..yeee..
    🙂
    eon smngatt buat FF bruu lgii ya..
    Lnjuttt,d tggu bggett eon cntikk..
    🙂

  6. Hwaaaaa eonnnnnnnn endingnya memuassssskaannnnn sekaliiiiii heheheh
    hwaaaa jempol deh buat eon kereeennn banget suka sukaaaaaaaa kkkkk
    akhirnya setalah beratnya sso marah sama bum toh balikkan juga kkkk hihihi bum lucuuunya dirimu hahah dan sso terimalah ciuman dr kimbum XD
    hahaha eon lucuunya tingkah Ilwoo,minhomkim joon rebutin yoona aplg pas dirmh sso ahahaha ngakak dan kimbum ga bisa diajak kompromi kkkkk *poorilwoominhojoon* XD
    hahah berapakali kah bum kiss sso? Hahaha tak terhingga wkwk dan parahnya diliatin temen2 wkwkkw XD
    ditunggu eon karya selanjutnya
    semangat teteh cantikkkkkku sayang ^^

  7. ooh udah end nya
    hiyaa padahal berharap bum digalauin yg bener2 galau
    ji san apa yg kau pikirkan ? Mash kecil juga suka bnget ngintip
    duhh 2 kali yaa dipergokin banyak orang ketika ciuman , bum beneran gak punya malu
    kirain mereka beneran pisah karena bum mau pergi tapi ternyata enggak . Happy ending semuanya , tapi yg mash bingung tu yoona bkal milh siapa ? Next ff ditunggu res

  8. huaaaaaaa prokprok daebaak,,,stalah skian lama nunggu part 12nya akhirnya dipost jg 🙂
    sukaaa bnget sm part 12nya 🙂 sesuai sm judulx lot of kissing u , disini bnyak bnget kisseunya hoho
    endingnya jg q sukaaa romantis bnget 🙂
    keeke ternyata yoona jdi jg ke pesta 🙂
    ditnggu karya2 berikutnya ^_^ Fighting!!

  9. Kim bum emk sahabat yg baik utk ara ,,hehe ,,wlupun oppa kim bum lg sedih gra2 lg marahan ma sso eon 😦

    wkwkwkkk res eon ampe ketawa waktu jun san mikir bumsso ngealkuin sesuatu pdhl bumsso cuma saling tarik selimut ,,kkkkkkk

    hehee yoona jd rebutan kasiha joon oppa ,minho, sma ilwoo ditolak py kok tiba2 yonna ada dipesta jg ???

    Aissshh bum otak mesum bngt 🙂 gk peduli orng banyak mw kiss sso eon 😀

    aduhh sempat sedih pas tw bumppa mw kecina py pd akhirx bumppa gk jd kecina ,,,jd ikt terharu krna bahagia 🙂

    wow bum kiss sso trz ntarbibir sso tipis lho lol 🙂

    keren res eon suka ,,buat part special donk ,,hehr

  10. Huaaa….. Iniii kerennn resii…. 🙂

    Di awal line_di suguhkan dengan konflik Ϋά̲̣̥ηġ terjadi pada bumSso…
    Dan Bumm bener2 sabar_menghadapi kemarah Sso…. Tapi tetep dengan sikap tegas ηγά̲̣̥ untuk menyelesaikan permasalah ηγά̲̣̥ mereka….

    Wkwkkwkwk….. Akuu ngakak baca line di mana adik Sso mendengar percakapn BummSso di kamar… Hahhah sumaphhh lol bangettt…. 😀

    Bumm itu_walopun Sso marah ma dy… Tetep aza memikirkan nilai2 Sso… (y)

    Ckckc…. Itu minho-ilwo-joon malah Ĵåϑΐ berebut yoona gtu…. Hhahahha
    Dan [ş̲̅α̲̅y̅α̲̅ng̲̅] ηγά̲̣̥ ϞЪќ>:/ ªԃª Ϋά̲̣̥ηġ di pilih….. Kkkkkkkk #poor#

    Yaaa ampuuunnn…. Bumm udah berapa kali tuh nyium Sso??? Ekekkeke
    Nahlhooo…. Mpe Ĵåϑΐ tontonan satu skul….
    Hahhahahhah

    Ahhhhh….. Ending Ϋά̲̣̥ηġ manisttttt…… Sukaaa pake bangettttt ni epep…. (y) ❤ 🙂

  11. yeeeey tamat jg res akhirnya *potongtumpeng btw itu kb jadi ke china apa ga tuh res buat special part jg boleh huehehehe demen bgt di sini kim bum lembut bgt so sweeeet kse marah dan nangis eh malah di cium meski di alangin selimut hehe romance euy dan suka bgt am ff mu res, selalu tetap berkarya ya reees

  12. happy end.
    happy bumsso.
    aigoo, bum klo dah dekat ma soeun mah g bs ngontrol diri. hehe
    awalx smpet ngira bum bkal ninggalin so eun, tp untnglah berakhr dgn bahagia.
    buat os bumsso yg manis2x dong chingu.
    ditngu karya slanjtx.
    smangth. 🙂

  13. Wahh daebak daebak eon FFnya lucu,seru,bikin penasaran. kirain bumppa beneran mau kecina ternyata ga jadi huaa syukurlah akhirnya happy ending 😀 lucu banget pas jun san ngira bumsso ngelakuin sesuatu padahalkan bumsso berantem dikamar tarik-tarikan selimut wkwkw 😀
    Diawalai dengan saling benci dan di akhiri dengan ke romantisan bumsso 😀 ditunggu ff lainnya eon^^

  14. Jiahhhhhhh,,,,,
    endingnya keren bangetttt…
    Aku suka…
    Aduh,,udah 2 kali lepergokk!!!!
    Karena sso eonni bilang cinta,berarti bum gak jadi pergi kecina dong,,,,
    yeyeyeyeyeye…mantap…
    Ditunggu karya2 selanjutnya eon.
    Fighting!!!

  15. Jiahhhh,,,lucu banget,aku disini gak bisa nahan ketawa pas baca jun san ngira bumsso ngelakuin sesuatu.padahal cuman tarik2 selimut.

    Itu f3 lucu banget yak,bum gak bisa di ajak kompromi nihh…

    Jiah,,bumsso ketahuan….
    Bum yadong nih,udah ketahuan aja,mau di lanjut.
    Yak ,,bum mau lanjut tapi ilwoo oppa nongol lagi #ilwoopengganggu….

    Jiahhh,aku kira bum bakal pergi ke china beneran…tapi akhirnya gak jadi….
    Hwaaaaa,bumsso kepergok lagi tuh…
    Jiahhh,bum ini yadong banget yak.udah ketahuan aja,masih dilanjut,,,sso eonni sempat nolak,tapi mungkin virus bum udah ketular ma sso eonni nih,makanya dia mau…

    Yaaaahhhh,,ternyata udah end.aku kirain belum….
    Eonni ,ffnya keren pake banget dah.ini ff favorite ku…
    Buat part specialnya donk.buat bumsso di situ menikah dan punya baby…
    Dan buat juga a lot of kissing you season 2nya eon…
    Ditunggu ne karya selanjutnya
    fighting!!!!

  16. gk kerasa udh end lg,, aq snng sma endingx lucu,, bumpa sma sso eonni bnr2 srasa dunia milik berdua,, hehehe,, 🙂 mga jha dha sequalx lg y thor,, 🙂

  17. Akhirnya kisah bumsso happy end.
    Bagus eon cerita y, lanjutan y selalu aku tunggu2.
    Bum demi soeun g jadi pergi, emang soulmate bgt dech.
    DAEBAK dech buat ff y.
    Ayo dilanjut ff yg laen y eon,,

  18. Wuaahhh sedih,seneng, cmpur jdi satu.. Author ny emank kren… Klo bsa ada special part ny thor 🙂
    d tnggu crta lain ny.. Jgn lama” ya thor….. 🙂

  19. Stlh skian lma mnggu akhr,a d post jga n ne part end,,,,
    bner2 a lot kiss ne,,,
    gk bsen2,a y bumppa nyium sso,,,
    hehheheh
    mank bumppa ktgihan y,,,
    sneng lkutin certa,a yg sjak dr awal bumsso sling mrah2 dg sfat sso yg brlbihan,,,
    d tnggu krya slnjut,a chingu,,,

  20. kyaaa akhirnya happy ending sumpaaah keren banget daebak bgt ini authornya 😀 kyaa suka2 banyak adegan kisseunya bumsso omg smpe 44 halaman keren bgt thor …. pkknya lanjutkan selalu karyamu thor fighting 😀

  21. thor aku suka bgt sm ff y . kalau bnr2 nyimak ni ff ada seru y . ada kesel y . . tp y.g paling romantis yg part akhir y n pas bumpa ngajak ktmuan tp gak jd hahaha itu dilema bgt . .
    next next karyamu d tngu thor

  22. Gk nyangka eon FF ini udh end
    dri part 1-12 aku sngat suka (y)
    dan di part ini bnyk adegan bumSso dri mreka di kamar smpai di atap gedung yg bnyk orng melihat bumSso brciuman ckckckckc lucu eon
    dan jga kim bum tdk jdi ke china dan memilih tetap brsama Sso
    happy ending . . . ! 😉
    ditunggu project brikut nya
    smangat eon !

  23. Akhirnya muncul :3
    terlalu panjangnya enggak thor, cuma alurnya ngebut sekali jadi feel dari part sebelumnya gak kena. Romance-nya gak perlu diragukan 😀
    cuma ya itu sayang, part sebelmnya dan ending jadi tidak menyatu 🙂
    padahal endingnya bagus.

  24. Wuaaahhh…akhirnya part ini keluar juga,so eun sm kim bum bahagia,semua masalah udh terselesaikan,bumsso emg romantis bgt smpe senyum2 sendiri bacanya,,,sukaaaa bgt ff ini,ceritanya ga ngebosenin…ditunggu ff lainnya ya thor…

  25. menyengajaka membaca part akhir ini

    skala prioritas kim bum adl sso, smga ada sekuel keluarganya kdpan
    hehehhe
    dikiranyaa sad d tinggal k cina, tp happy ending full kisses

  26. Huaaaaa aku ketinggalan banget bacanya… Mian ya resii #bow 90o
    Kerenn endingnya… Susah banget minta maaf ama soeun, tapi akhinya sso luluh juga, dan mau dengerin penjelasan bum, ga nyangka bum beneran sabar banget ngadepin sso, bum beneran cinta ama sso!! Kerenn:)
    Haha jisan salah paham tuh sama adegan di kamar, keke #No Child 🙂
    Hahaha ya ampun 3 orang ini # ilwoo, minho, ama joon lucu banget sih, masa ampe ngikutin yoona ke rumah soeun, hahaha ngakak abis baca part mereka…
    Hahaha bumsso ke-gep ama ilwoo, minho, joon, and hyunjoong pas lagi kissing… #blush
    Hummm kirain bum bakalan tetep pergi, untung sso bilang jangan pergi, ahh mereka bener sweet banget!!
    Ahahaha sekarang bukan cuma ke-gep sama sahabatnya bum, tapi ke-gep sama satu sekolahan, haha ya ampunn malunya… #eh ko malah gw yg malu
    Kerenn banget resii dari part 1 – 12 scene bumssonya kerennn!!
    Ditunggu next ffnya ya… 🙂

  27. hua sad bgt .. gak kuat gt baca nya .. sampe air mata nya tumpeh tumpeh ..author selamat yah udh buat aku nangis kejer kaya ini.. ff ini keren bgt author .. kalo bisa ada sequel nya *modus ..

    author semangat yah buat karya baru lagi tentang bumsso 🙂

  28. huaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,,,,mereka pisah bnran ni?????????????gk rela sih,,tpi ok lah hasilnya happy ending,,,author,,,,bikin karya lgee dong,,,pemerannya eang cakep ma cantik yyy,,,semangat!!!

  29. bumppa gx tenang yah pas sso diamin dia…. 🙂
    aigooo jisan smpai salah paham dengan bumsso :).kkekke emng siapapun yg liat posisi bumsso pasti slah paham…
    iiihhhh jadi sso pasti malu bnget krn kdpatan ciuman sma tmn kim bum… kkekke tpi untuk smuanya mngerti jdi lngsung pulang..
    wkwkwk minppa dan ilwoo lucu juga pas kerumah sso dan bertmu sso n kimbum… alasan banget pdhl mrka mau ktmu yoona 🙂
    so min n hyun joong 🙂 ❤
    permasalahan semua telah terselesaikan dan berakhir bhagia 🙂 huaaa so sweet 🙂

  30. haaaaiiiy mf ru kaming ress…
    bussy urus dunia wkwwkwk
    aiiii tyta gini endingnya..
    kurang panjaaaang konpliknya,#maunya jgn tamat
    lucuuuu bgt ji san..anak kecil yg sok gede
    bumsso nya bukan main maniiiisss skaleee
    keep fighting res apapun trjadi

  31. Aaaaahh…akhirnya happy ending…suukkaaa….

    Emg ini 44 halaman yaa thor?? Gak kerasa kok…rasanya msh pendek aja..soalnya ceritanya seerrruuuuu bgt sih, jd ga berasa panjaaaang…hehehe…

    Daebaaaaakk…jd berkhayal dijadiin drama deeh…uuuuh soo sweeeet…

    10 jempol bwt author.. 😀

  32. Daebakkkk keren banget ..yeeyeye happy ending ^^…senengnya semua kesalah pahaman BumSso udah selesai dan mreka kembali bersma lagi …aigoo BumSso dari part1-end kalian udah ciuman brapa kali kkkk~k :D.yonna beruntung banget di rebutin 3cowo ganteng ,kayanya hyun jong+so min udah jadian ?chukae…:D Di tunggu chingu karya2 selanjutnya Fighting 😉

  33. Baca cerita ini kaya lg nonton drakor…. kereeenn… daebak!! Sorry author, q br komen d part terakhir. Seru bgt, jg ga sabaran pengen buru2 sampai ke part akhirnya. So br komen disini deh. Mian author…. Hehehehehheheheee

  34. Waaah
    so sweet bgt deh end nya….
    Akhirnya bumsso bs balikan lg…
    Yeeeee
    si il wo, min ho sm kim joon koplak ngerebutin yoona…
    Huahahahahaha
    ngakak ane bacanya…
    Tpi eon,,,
    jujur nih endingnya gantung..
    Apakah bum jadi netep si china???
    Trs gmn peejalan cnta bum kalo bnr2 netep di china??
    Apakah akan bertahan dgn sso???
    Hwaaa
    buat SP donk eon…
    Hehhehe
    mian yah eon permintaan nya ngeselin..

  35. daebakkk…
    kerenn abiss..
    pengennya sih ngk ada endnya
    ceritanya baguss bingitt
    ada sedihnya, ada lucunya, ada romancenya
    lengkap deh pokoknya 😀

  36. hahaha kissu kissu dan kissu..
    sesuai judulnya sih… bum, sebegitu menggoda kah bibir sso? wkwk

    akhirnya ending juga huhu.. part terakhir begitu romantis dan kocak haha

    ji san yg emang sok dewasa *menurut sso* sepertinya beneran akan dewasa sebelum waktunya, ga cukup jd saksi kissu bumsso waktu itu, lagi2 ji san dihadapkan pada sesuatu yg membuat dia berimajinasi macem2 lol banget dah ah scene di kamar itu..

    sso teriak2 ga mau dan bum teriak2 buka..
    wahaha ji san shock kayaknya tuh wkwkk

    yang ga kalah kocak dan sukses bikin ngakak adalah kelakuan il woo, min ho dan kim joon terhadap yoona wuahaha lucky yoona.. baru sebentar di seoul udh ada tiga namja keren yg tebar pesona sama dia wkwkkk

    lalu saat trio itu memergoki bumsso lagi kissu juga bikin ngakak … kebayang muka bengong mereka bertiga dan muka merahnya sso hahaha

    seakan ga cukup dipergokin sekali, bumsso lagi2 kepergok kali ini banyak orang yg menyaksikan hahaha manteb dah…

    lega deh bum ga jd pergi, hepi ending yeay..

    gomawo author utk ff nya ♥♥♥

  37. daebak……….
    akhirnya happy ending…………
    nggak rela kalau udah tamat………..
    sukses untuk author karena telah membuat ff ini terkesan nyata

  38. Yeaaah…
    Akhirnya selesai,, suka suka suka bangettt sm ffnya dr part awal sampai akhir. Mian author cs cuma bs komen di akhir part mian mian sekali lg author. Semoga author ttp selalu bs buat ff bumsso lebih banyak lg dan dgn cerita yg keren,, bagus.
    Mian author sekali lg ya 🙂
    Semangat author;)

  39. Huuh.. sediiiih 😦
    Syukurlah sdh baikkan lg tidak berantem lg,,
    Bumppa sweet bgtt,, jd oppa tetap tinggal di korea kan gak menetap di china ?
    Ckck… mereka semua melihatnya oppa.
    Bumppa bnr2 menyayangi dan mencintai sso ternyata.
    Sukkaaaaa thor ceritanya bnr2 menghibur asyiik buat di baca. Menyenangkan deh bacaannya.
    Di tunggu lnjutan2 dari cerita ff-ff yg msh belom selesai.
    Dan di tunggu ff-ff yg sdh ada sinopsisnya yg msh tertunda di postnya.
    Dan di tunggu jg lnjutan ff no tittlenya thor
    Semangat thor buat nulisnya 😉

  40. Aa garela ff nya udah selesai😭kimbumnya gimana jadinya pergi atau ga trus ortu nya kimbum nyetujuin kimbum tetep di korea atau ngga… hubungan kimbum dan soeun disetujuin sama ortunya kimbum apa ngga…
    Kurang jelas nih author
    Heehe maaf yaaaa jadi ngoceh gini…

Tinggalkan Balasan ke dahlia sirhall Batalkan balasan