A Lot Of Kissing You #7

A Lot Of Kissing You #7

Author : Resi R. (Shin Ni Rin)
Main Cast:
Kim Sang Beom & Kim So Eun
Other Cast :
Kim Hyun Joong, Jung So Min, Go Ah Ra, Shin Ni Rin, Kim Ah Sun, Kim Ji San
Genre : Romantic Comedy

PART 7 ( Sepertinya Aku Menyukaimu )

Saat hendak menuju toilet Go Ah Ra melihat kim bum masuk ke dalam toilet wanita. Sejenak ia terdiam di tempat. Bukankah seharusnya ia beristirahat selama satu minggu untuk pemulihan kakinya? Tapi kenapa kim bum sudah kembali ke sekolah? Dan………ada apa ia masuk ke dalam toilet wanita? Terlebih seorang siswi mencegahnya masuk tapi kim bum tak peduli dan kelihatan memaksa.
“beom-ah~” teriak ah ra dan mempercepat langkahnya menuju toilet. Tapi apa yang ia lihat sesampainya disana? Ah ra melihat kim bum tengah menghajar seorang siswa hingga siswa itu tersungkur. Bahkan kim bum tidak peduli lagi dengan kakinya dan membiarkan besi penyangganya jatuh. Sepertinya juga kim bum tak merasakan sakit di kaki kirinya.
“kenapa kau hanya diam saja ?!” bentak kim bum yang membuat siswi bernama so eun itu kaget. Ah ra bisa melihat dengan jelas jika ucapan kim bum itu mengarah kepada gadis yang sedang berdiri di sudut salah satu bilik toilet. Gadis yang berciuman dengan kim bum ! gadis yang belum ia ketahui hubungannya dengan kim bum ! Ada apa ini sebenarnya? Pikir ah ra.
“apakah kau akan diam saja setiap ada lelaki yang akan menciummu ?” Tanya kim bum kembali. Ah ra juga bisa melihat gadis itu yang mulai bingung dengan tubuh yang sudah gemetaran.
Dan lebih ekstremnya lagi adalah saat ia melihat kim bum membanting camera siswi yang juga ada di dalam penuh dengan emosi hingga camera itu hancur tak berbentuk. Bahkan setelah itu kim bum tak menyadari kehadirannya dan melewati ah ra begitu saja. Ah ra terpaku beberapa saat, siswi pemilik camera bersama temannya yang berambut kriting mulai menangis dengan gelisah.
“otteokhae?” ujar mereka.
Sejenak ah ra mengarahkan pandangannya pada gadis yang masih terpaku dengan kepala yang di tekuk. Lalu sedetik kemudian ah ra memutar kepala, berbalik dan segera mengejar kim bum yang tengah berjalan dengan terpincang-pincang.
Tak lama setelah ah ra pergi, kedua siswi yang merupakan dalang dari semua ini segera pergi meninggalkan so eun. So eun sendiri masih bingung. “k…kenapa?” gumamnya. Kim bum datang menolongnya, tapi kenapa ia malah merasa takut? Sangat takut di saat kim bum berkata cukup keras padanya dan juga saat menghajar siswa kurang ajar yang hendak melecehkannya, so eun juga seakan baru sadar bahwa kedua siswi yang baru saja pergi juga ikut campur dalam rencana pelecehan yang hendak ditujukan padanya. Ya benar so eun sangat takut ! apa yang akan terjadi jika kim bum tak datang menolongnya? Tapi, haruskah ia berterimakasih kepada lelaki itu? Haruskah ia memaafkan lelaki itu?
————
“beom-ah….” Ah ra memegang lengan kim bum dan membuat langkah kim bum terhenti.
“a…apa yang terjadi? Kenapa….kau sudah kembali masuk?” Tanya ah ra. Kim bum menatap lengannya yang di pegang ah ra lalu melepaskannya secara halus. Perlakuan kim bum barusan membuat ah ra sedikit tercengang.
“beom-ah…..” ujar ah ra.
“mian, jangan ikuti aku ! aku sedang ingin sendiri.” Pinta kim bum.
“beom-ah tapi kakimu…….” Cegah ara menggantung.
“aku tidak apa-apa.” Jawab kim bum lalu berjalan meninggalkan ah ra.
Ah ra menatap punggung kim bum yang semakin menjauh dengan bingung, ada sedikit perasaan yang menyesakkan hatinya saat kim bum menolong gadis itu. Gadis yang sama ! kim bum kelihatan begitu peduli pada gadis itu hingga nekad masuk ke dalam toilet wanita. Ada apa sebenarnya dengan kim bum? Kenapa ia jadi begini? Lalu ah ra menghela nafas berat.
“tidak, tidak mungkin jika kim bum menyukai gadis itu.” Ujar ah ra. Sepertinya ia harus cepat-cepat bertanya banyak pada kim bum perihal dirinya dengan gadis itu, secepatnya setelah kim bum sembuh.
————
Jung so min menatap jam tangannya dengan resah. Sudah 30 menit berlalu dan so eun belum juga kembali. Ia sedikit khawatir dengan temannya itu. Apakah ada sesuatu yang terjadi? Hal yang sama juga ia pikirkan tentang kim bum karena lelaki itu belum kembali juga.
“aish kemana anak itu?” gumam so min sedikit kesal. Tapi tak lama dari itu masuklah so eun ke dalam kelas dengan langkah yang terlihat lesu, ekspresi wajahnya juga kelihatan muram.
“so eun-ah kau melakukan apa saja di toilet tadi? Kenapa baru kembali?” Tanya so min dengan suara pelan saat so eun sudah duduk di bangkunya.
So eun menggeleng dan itu membuat kening so min berkerut. So eun sendiri menengok ke bangku di sampingnya, dan bangku itu masih kosong. Ternyata kim bum tak kembali ke dalam kelas.
————
Sudah berkali-kali kim bum mendesah di tempat ini. Ya benar, ini adalah tempat yang di sukai kim bum saat di sekolah ! atap gedung sekolah. Jangan ditanya bagaimana caranya ia hingga bisa menapak di tempat ini dengan kondisi kakinya yang cedera. Itu sungguh di luar kuasanya, rasa sakit mendadak hilang saat ia menaiki tangga menuju tempat ini. Begitu sampai kim bum bisa langsung menghirup udara segar disini dengan suasana yang sepi dan tenang. Namun tiba-tiba pikirannya melayang ke waktu itu. Dimana waktu istirahatnya di ganggu oleh suara cempreng kim so eun.
“jincha…………..apa Tuhan sudah benar-benar mengutukku? Kenapa aku harus satu kelompok dengan dia?!”
“seharusnya aku yang heran. Kenapa Tuhan mengutukku dengan cara harus satu kelompok denganmu?”
“k..k..kau? apa yang kau lakukan disini
“ini adalah tempat kesukaanku. Kau sudah mengganggu waktu santaiku.”
“tempat kesukaanmu? Jadi kau menyuruhku untuk pergi dari sini begitu?”
“ya benar.”
“aish….memangnya hanya kau saja yang boleh kesini?”
Kim bum hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya.
“apa-apaan kau ini…! haaah.” Amuk so eun.
“apa kau tidak malu berteriak seperti itu?” tanya kim bum.
“aniyo…untuk apa aku malu disini? tidak ada siapa-siapa.” Jawab so eun.
“tidak malu denganku?” tanya kim bum.
“mwo? Malu denganmu? Heh dengar ya ! seharusnya kau yang malu padaku karena bibirmu itu terlalu agresif sampai menciumku tanpa permisi kau tahu?” kesal so eun.
Kim bum hanya mengerutkan keningnya. “wae? Kenapa kau selalu saja membahas ciuman? Apa kau tidak puas aku menciummu?” tanya kim bum.
“mwo?” so eun mengerjap-ngerjapkan matanya dengan mulut terbuka lebar. “kau….asal kau tahu ya, sampai kapan pun aku akan mendapatkan permintaan maafmu padaku dengan cara apapun itu. Jadi sebelum aku bertindak lebih jauh lebih baik segera minta maaf padaku atas dosa-dosamu !” suruh so eun sambil menunjuk wajah kim bum.
Kim bum menatap so eun datar lalu menyingkirkan telunjuk so eun dengan tangannya.
“jangan memperpanjang masalah dengan hal-hal yang tidak penting.” Balas kim bum.
“tidak penting? Aigooo kata-katamu itu seperti orang yang tidak memiliki dosa sedikitpun. Aku menagih permintaan maafmu bukan hanya satu, tapi banyak sekali. Mulai dari kau yang membuatku hampir terjatuh karena bola basketmu, sampai kau menciumku, lalu kau menciumku lagi saat di perpustakaan, dan yang terakhir sudah membuat dus-dus yang ku bawa berserakan di jalan…arasseo, cepat minta maaf padaku !” paksa so eun.
Kim bum hanya tersenyum meremehkan. “apa perlu aku menciummu lagi agar dosaku semakin banyak? Atau cukup kau untuk berhenti memaksaku meminta maaf?” ujar kim bum.
So eun hanya mendesis kesal ke arah kim bum. “kau ! aaahhh.” So eun berteriak lalu pergi meninggalkan kim bum. Sementara kim bum hanya mengangkat sebelah alisnya.
“Memangnya masalah jika berciuman?”
Kim bum kembali mendesah saat mengingatnya. Konyol memang ! disaat itu ia benar-benar tidak menyukai murid baru yang bersikap berlebihan seperti kim so eun. Tapi kim bum tak kalah herannya dengan sikapnya sekarang. Kenapa ia bersikap seolah-olah marah pada so eun ketika gadis itu hendak dicium oleh lelaki lain? Dilecehkan oleh lelaki lain? Bukannya ia bukan siapa-siapanya kim so eun? Sikap itu seharusnya tidak perlu ia tunjukan. Bukannya ia juga pernah mencium so eun secara kasar? Pasti ini sudah membuat so eun bingung. Ia juga tak perlu membentak so eun tadi kan? Hanya menolongnya saja itu sudah cukup kan? Tapi entahlah~~~
————
Dengan ragu so eun melangkahkan kakinya menuju basket indoor sambil membawa besi penyangga milik kim bum. Tapi, sesampainya disana ia sama sekali tidak melihat kim bum. Bahkan ruangan itu kosong melompong. So eun menghela nafas lalu membalikkan badan dan keluar dari ruangan itu. Sampai pelajaran terakhir pun kim bum tak juga kembali masuk ke dalam kelas, itu sedikit membuatnya bertanya-tanya kemana perginya kim bum dan….so eun sedikit merasa khawatir. Kakinya belum pulih benar kan? Jadi dimana sebenarnya kim bum sekarang? So eun melangkahkan kakinya pelan menjauhi pintu masuk basket indoor. Lalu seperti ada pencerahan, ia teringat dengan tempat yang dikatakan kim bum sebagai tempat kesukaannya. So eun pun melangkahkan kakinya dengan yakin menuju atap gedung sekolah.
Dan benar saja, sesampainya disana so eun melihat punggung kim bum. Ia sedang duduk menyandar pada kursi kayu. Perlahan, so eun pun menghampirinya dalam diam. saat ia sudah berdiri di hadapan kim bum, dilihatnya lelaki ini sedang memejamkan matanya sambil melipat lengannya. Kim bum sedang tidur rupanya. Sejenak so eun menatapnya lalu meletakkan besi penyangga milik lelaki itu di samping pegangan kursi dengan pelan. Bermaksud agar tidak membuat kim bum terbangun. Sejenak so eun menggigit bibir bawahnya mewakili perasaanya yang sedang bimbang.
“mmm….gomawo sudah….menolongku.” ujarnya pelan lalu berbalik hendak meninggalkan kim bum.
Kim bum membuka matanya dan sedikit memicingkan matanya ke arah so eun saat so eun sudah melangkah menjauh.
“tunggu sebentar !” ujar kim bum yang membuat langkah so eun terhenti. Secepat kilat so eun membalikkan badannya ke arah kim bum.
Kim bum mulai menatap so eun. “Aku rasa aku tidak bisa turun dari atap gedung ini seorang diri.” Ujar kim bum sambil mengacungkan kaki kirinya.
———–
“lalu kenapa saat naik kesini kau bisa sendiri?” Tanya so eun bingung saat ia mulai membantu kim bum menuruni tangga. Tangan kanan kim bum terlihat merangkul leher so eun sementara tangan kirinya bertumpu pada besi penyangga dan tangan kiri so eun melingkar di pinggang kim bum.
“entahlah, tapi aku pikir disaat aku marah rasa sakit ini terasa hilang.” Jawab kim bum.
So eun sedikit mendonggakkan kepalanya dan melihat wajah kim bum. “kenapa kau marah?” Tanya so eun.
“aku marah karena kau sangat bodoh.” Jawab kim bum.
“mwo?!” Tanya so eun dan ia melepas tangan kirinya yang melingkar di pinggang kim bum. Sontak kim bum mempererat tangan kanannya yang merangkul leher so eun hingga mereka hampir saja terjatuh. Tapi untung saja so eun dengan sigap mengangkat tangannya dan tanpa sengaja kedua tangannya itu melingkar di pinggang kim bum. Oh posisi mereka sangat dekat sekarang seperti sepasang kekasih yang sedang berpelukan.
“kau ingin membuat cederaku bertambah?” Tanya kim bum sambil sedikit menunduk melihat wajah so eun. Sadar jarak antara mereka sangat dekat, cepat-cepat so eun pun melepaskan tangannya dan menatap ke arah lain. Melihat itu kim bum hanya bisa tersenyum kecil.
“lalu kenapa kau mengataiku bodoh huh?” Tanya so eun dengan raut wajah kesal. Ia kembali membantu kim bum menuruni anak tangga.
“hei….wajahmu memerah.” Ujar kim bum tanpa mengindahkan pertanyaan so eun.
“siapa yang merah? Aniyo.” Jawab so eun.
“tentu saja wajahmu.” Balas kim bum.
“lebih baik kau periksakan dulu matamu ! wajahku tidak merah.” Ujar so eun.
“ah ya terserahlah jika tidak ingin mengaku.” Ujar kim bum.
“jincha…..kenapa kau jadi menyebalkan sih?” kesal so eun.
Kim bum tersenyum. “lalu kenapa kau jadi gugup begitu saat berjarak dekat sekali denganku tadi?” Tanya kim bum.
“Kau…….jika kau bicara lagi aku pastikan tidak akan membuatmu selamat sampai bawah.” Ancam so eun.
“Arasseo arasseo tidak usah marah, aku hanya bercanda.” Jawab kim bum.
“cih…..” dumel so eun. Kim bum hanya berusaha menahan tawanya.
“kembali ke pertanyaan tadi, memangnya apa yang membuatmu marah?” Tanya so eun.
Kim bum mengarahkan matanya ke atas seakan sedang berfikir.
“kenapa ya? Apa kau ingin tahu?” Tanya kim bum.
“mmm…sebenarnya aku tahu atau tidak pun tidak penting sih.” jawab so eun.
“yasudah kalau begitu, aku tidak perlu menjawabnya.” Balas kim bum.
“heh..jincha..” dumel soeun.
———
“mmm….gomawo sudah….menolongku.” ujar kim bum meniru kata-kata so eun tadi saat di atap gedung. So eun mendelik ke arah kim bum.
“tadi, aku hanya berusaha berterimakasih karena kau sudah menolongku. Tapi, bukan berarti aku sudah memaafkanmu.” Ketus so eun. Lalu tiba-tiba ponsel miliknya bergetar.
“Yeobosaeyo ji san-ah……ada apa?”
“………”
“benarkah? Ne tunggu saja. Noona akan segera pulang.”
“……..”
“ne aku mengerti, jangan menceramahiku di telpon. Dasar bocah sok dewasa !” so eun pun memasukkan ponselnya ke dalam tas selendangnya lalu melirik kim bum yang sedang menatapnya. “jangan menatapku seperti itu ! aku tidak suka dengan cara menatapmu !” kesal so eun lalu berjalan meninggalkan kim bum. Kim bum sendiri hanya menatap punggung so eun yang semakin menjauh lalu tersenyum sendiri.
—————
2 minggu berlalu, hari dimana turnamen pun tiba. Kim bum yang kemungkinan awalnya tidak akan bisa main karena masalah kakinya yang cedera, akhirnya sudah bisa kembali bergabung walaupun belum sembuh total dan bisa mengikuti pertandingan. Kim bum bersama sahabat-sahabatnya dan juga sang pelatih tengah berdiskusi di suatu ruangan. Mereka membicarakan mengenai strategi permainan untuk menghadapi lawan mereka nantinya.
Sedangkan di tempat lain jung so min terus saja menarik-narik tangan so eun.
“yak……aku tidak mau !” tolak so eun seraya berusaha melepaskan diri dari so min yang terus mengeretnya menuju lapangan basket. Lapangan yang akan di pakai bertanding nantinya oleh tim kim bum dan tim basket lawan dari sekolah lain.
“ayolah so eun-ah, kau harus mau. Setidaknya hanya untuk menemaniku.” Balas so min.
“tapi so min-ah aku tidak berminat, aku tidak mau.” Tolak so eun sekali lagi.
“aku ingin melihat hyun joong bermain, kau belum pernah melihat mereka beraksi di lapangan kan? Dan kau tahu? Mereka sangat keren.” So min berusaha membujuk so eun.
“tapi tidak usah memaksaku, aku malas so min-ah.” So eun masih bersikeras menolak hingga akhirnya tak ada cara lain bagi so min selain kembali menarik so eun masuk menerobos para siswa dan siswi lain yang berdesak-desakan untuk masuk dan mendapat bangku duduk penonton paling depan.
“kau menyebalkan !” dumel so eun dengan wajah kesal saat mereka sudah duduk di barisan tengah penonton.
“hehe mian.” So min hanya nyegir kuda sambil menatap so eun.
“aku tidak bisa keluar kan sekarang?” kesal so eun melihat tak ada celah untuknya agar bisa keluar dari barisan penonton karena semua sudah penuh.
“kenapa sih? Hanya untuk menonton saja kesal begitu?” Tanya so min.
“molla~” jawab so eun tanpa menatap so min.
————-
“kau mengerti kan?”
“ne, asalkan kau membayarnya mahal maka keinginanmu akan aku lakukan dengan baik.”
“tenang saja. Tapi kau tidak boleh gagal.”
“baiklah, kau bisa percayakan kepadaku.”
“bagus. Yasudah cepat kau keluar ! bukannya sudah di panggil ke lapangan kan?”
“ne, lihat saja aku pasti tidak akan gagal.”
“bagus kalau begitu.”
Orang itu hanya bisa tersenyum sinis.
———–
Sekitar 15 menit, akhirnya satu-satu dari semua para pemain masuk ke lapangan di sambut dengan teriakan para siswa siswi dan riuh gemuruh serta tepuk tangan, termasuk so min tapi tidak untuk so eun.
“kim joon oppa………..!!!”
“il woo……….min ho…..aaaaaaaaa.”
“hyun joong-aaaaaaaaaaaaaaaaa…………….”
So eun langsung menolehkan kepalanya ke arah so min saat mendengar so min meneriaki nama hyun joong. Lalu setelahnya ia geleng-geleng kepala.
“wooooooooooaaaaaa kim bum oppa !!!”
“KIM BUM……”
So eun terdiam sejenak saat melihat kim bum muncul paling akhir masuk lapangan. Ia tampak keren di sana dengan pakaian basketnya.
“dia……memang kakinya sudah sembuh?” gumam so eun sambil menopang dagu. Tiba-tiba so min menyikut lengannya.
“ya so eun-ah, mereka keren kan?” Tanya so min.
“ne? biasa saja.” Jawabnya.
“benarkah? Tapi sepertinya matamu terfocus pada………kim bum !” ujar so min sambil menarik garis dari mata so eun tepat menuju kim bum dengan telunjuknya.
“aiisshh……..lebih baik aku keluar saja.” Ujar so eun dan hendak berdiri.
“eiits……jangan kemana-mana dan terus disini !” so min menggandeng erat lengan so eun.
So eun pun hanya bisa menatap sebal ke arah so min dan saat itu pula peluit pertandingan di mulai.
————-
Saat wasit melakukan jumping ball, kim bum langsung melompat dan berhasil menangkap bola. Lalu ia mulai mendrible nya dengan lincah dan ia melemparkannya ke arah hyun joong. Namun sayang, saat hyun joong akan menangkap, bola lebih cepat di rebut oleh lawan dan secepat kilat lawan tersebut melakukan lay up shoot. Dan kedudukan berubah menjadi 2-0, tim kim bum kalah poin. Penonton berteriak kecewa melihat itu, tapi sedetik kemudian kembali berteriak histeris saat il woo menguasai bola.
So eun yang tadinya sedang bad mood karena tak ingin menonton pertandingan ini, kini mulai tertarik dan jadi antusias saat menonton. Sementara so min di sampingnya heboh berteriak menyemangati tim kim bum terutama hyun joong.
Tak lama kedudukan berubah menjadi 2-2 saat il woo berhasil memasukkan bola ke dalam ring. Semua penonoton berteriak senang. Bahkan so eun yang tadinya tak berminat kini mulai berdiri dan berteriak bersamaan dengan so min.
“ah jincha sedikit lagi masuk…..” ujar so eun saat tadi melihat min ho hampir memasukkan bola tapi hanya membentur papan ring saja.
So eun melihat pemain lawan yang membawa bla dengan lincah, kim bum dan hyun joong berusaha menahan tapi tak berhasil. Hingga kedudukan berubah menjadi 5-2. Dan pada saat itu peluit istirahat berbunyi. Babak pertama selesai dan semua pemain beranjak ke pinggir lapangan untuk beristirahat dan mendengarkan nasihat sang pelatih.
“untukmu kim joon, kau harus bisa lebih mengontrol emosimu.” Ujar sang pelatih.
“ne.”
“dan untukmu kim bum, kau sepertinya kurang bersemangat. Jangan memikirkan hal lain, kau tidak biasanya seperti ini.”
“ne mian.” Balas kim bum.
“il woo, min ho, hyun joong, pertahankan stamina kalian.”
“ne.” jawab mereka serempak.
“aku melihat dari permainan lawan, mereka bukanlah lawan yang biasa. Jadi kita harus lebih berhati-hati dan harus bermain lebih apik lagi. Aku punya strategi untuk babak ke dua. Begini……………..”
———-
“apakah mereka akan menang?” tanya so eun pada so min.
“aku yakin mereka akan menang so eun-ah, dalam sejarah pun dan dalam 3 kali turnamen berturut-turut b-ball star selalu menjadi juara. Ini baru permulaan saja.” Jawab so min.
“oh begitu.” Balas so eun.
“eh kau menikmati pertandingannya juga ternyata.” Ujar so min seraya tersenyum ke arah so eun.
“itu….ani aku hanya…”
“sudahlah, jika kau menikmati bilang saja menikmati. Tidak usah bilang tidak.” Potong so min.
“aiishh yasudah terserah kau saja.” Jawab so eun lalu memandang kea rah lapangan.
————
“semangat untuk kita kali ini !” ujar kim bum.
“ne semangat !!!” teriak mereka bersamaan lalu mulai kembali ke lapangan.
Tim kim bum dan tim lawan sudah berada di lapangan saat ini. “Tim kalian ternyata payah sekali.” Cibir ketua tim lawan seraya menatap sinis kim bum.
Kim bum menajamkan matanya. “apa maksudmu?” tanya kim bum.
“tim kami akan menang lihat saja. Karena kalian tidak pantas untuk menjadi juara.” Cibirnya.
“kau lihat saja siapa yang terbaik.” Jawab kim bum tenang.
Dan permainan pun kembali di mulai.
Belum 1 menit permaianan, tim kim bum sudah berhasil memasukan bola hingga kedudukan berubah menjadi 5 sama, bahkan mereka bermain dengan lebih baik. Tim kim bum sekarang unggul 3 poin dari tim lawan kedudukan bertahan cukup lama.
“saatnya kita beraksi.” Bisik ketua tim lawan pada salah satu anggotanya.
Min ho yang mengambil bola sekarang, namun dari arah belakang salah seorang dari tim lawan merebut bolanya secara kasar dan menyenggol lengan min ho dengan sikutnya. Tapi min ho tak mempermasalahkan hal itu karena bola yang tadi di ambil lawan sudah berhasil di rebut kembali oleh hyun joong. Saat hyun joong akan memasukkan bolanya ke dalam ring. Tim lawan mendorong tubuhnya hingga ia tak berhasil memasukkan bola.
“yyaaaaa pelanggaran !” teriak so min.
“mereka berbuat curang….” Teriak so eun.
Kedudukan berubah menjadi 8 sama. Kim bum tidak bisa membiarkan hal ini. Waktu tinggal 3 menit lagi, timnya harus menang dan tidak boleh kalah begitu saja.
“ya….il woo ya kemarikan bolanya !” teriak kim bum. Il woo melempar bolanya pada kim bum. Kim bum mendrible bolanya dan berlari dengan cepat ke daerah lawan. Tapi saat benar-benar akan memasukkan bola, Kim bum terjatuh karena pemain lawan menyenggol bahunya dan mendorong tubuhnya. Kakinya kembali kesleo, bahkan rasa sakit pada kakainya yang sudah hilang kini mulai muncul lagi. So eun yang berada di deretan penonton kaget melihat kim bum terjatuh seraya memegangi kaki kirinya. So eun berdiri dari duduknya.
“omo kim bum……” teriak penonton.
“ini tidak bisa di biarkan ! mereka berrbuat curang !!!” teriak so eun. so min juga ikutan berdiri.
“permainan harus di hentikan !” teriak so min.
Kim joon naik pitam saat melihat kim bum terjatuh dan kesakitan ulah tim lawan. Ia berjalan mendekat ke arah pemain yang tadi mendorong kim bum, lalu kim joon meninju pipi orang itu dengan keras.
“untuk menjadi juara itu tidak perlu dengan cara kecurangan.” Ujarnya geram.
Orang itu hanya bisa memegangi pipinya.
“bum-ah kau tidak apa-apa?” tanya kim joon.
“a..ani…aku baik-baik saja.” Jawab kim bum menahan sakit sembari berusaha untuk bangkit..
“bum-ah, kau tidak bisa memaksakan dirimu untuk kembali bermain.” Ujar hyun joong.
“aku…” belum berdiri sepenuhnya kim bum kembali terjatuh, namun dengan cepat min hoo dan il woo menahan tubuhnya.
Terpaksa pertandingan pun harus di hentikan untuk sementara waktu.
So eun menatap ke arah kim bum yang di bawa oleh petugas medis ke luar lapangan. Sementara pemain yang lain tampak berkumpul dengan pelatih. Tim lawan pun mendapat teguran dari wasit.
———–
“bum-ah kau tidak bisa kembali ikut bermain.” Ujar sang pelatih pada kim bum.
Kim bum hanya bisa diam seraya menatap kosong ke depan. Tadi tim medis sudah mengatasi kakinya dan sekarang ia sedang berada di ruang ganti.
“istirahatlah dengan baik, kau berdoa saja supaya tim kita bisa menang.” Ujar sang pelatih berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan kim bum.
Kim bum masih terdiam duduk di bangku. Ini merupakan permainan terburuknya dalam 3 turnamen terakhir. Kim bum kecewa pada dirinya snediri. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia pun hanya bisa menghela nafas.
———–
“kim bum di gantikan oleh pemain cadangan.” Ujar so min.
“ne jincha?” tanya so eun.
“hmmm, tidak mungkin ia bisa kembali bermain. Sepertinya kakinya kembali sakit.” Jawab so min.
“oh begitu.” Balas so eun. “ahhh sepertinya aku harus ke toilet.” Ujar so eun meninggalkan so min dan pergi dari deretan penonton.
————
So eun mencari-cari letak toilet. Tapi sepertinya ia salah tempat karena ia malah berjalan ke koridor yang dekat dengan ruang ganti pakaian para pemain.
“aiish toiletnya dimana sih?” ujar so eun bingung sambil celingak-celinguk. Lalu ia berhenti di salah satu ruangan yang pintunya terbuka. Karena penasaran, so eun pun sedikit memasukkan kepalanya ke dalam. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat ada seseorang di dalam yang juga menatapnya bingung.
“kau….” Ujar kim bum.
“Eh malah ada kau.” Balas so eun.
“ada apa kau kemari?” tanya kim bum. “mengintipku?”
“mwo? Siapa yang mengintipmu.”
“oh, mencariku?”
“ani, siapa yang mencarimu. Aku sedang mencari toilet.” Jawab so eun kesal lalu buru-buru keluar.
Kim bum hanya bisa tersenyum kecil. Tak lama kemudian so eun kembali menyembulkan kepalanya di balik pintu.
“aku tidak tahu toiletnya ada dimana.” Ujar so eun pelan sambil menggaruk tengkuknya.
Kim bum hanya berusaha menahan tawa sambil menatap so eun. lalu perlahan ia berdiri dan berjalan menghampiri so eun dengan sedikit pincang, ya walaupun itu tak usah dengan bantuan besi penyangga lagi.
“kajja aku akan memberitahumu.” Ujar kim bum berjalan melewati so eun. so eun mengikutinya di belakang dengan bingung.
“itu…kakimu masih sakit?” tanya so eun.
“sedikit.” Jawab kim bum.
“kalau begitu kau tidak usah mengantarku, kau cukup beri tahu aku dimana letakanya dan aku bisa pergi sendiri.” Ujar so eun.
“aku tidak mengantarmu, karena aku juga sekalian ingin ke toilet. Toilet wanita dan pria bersebelahan.” Jawab kim bum. Entahlah ia berkata jujur atau berbohong.
So eun hanya bisa memajukan bibirnya.
————-
Kim bum terlihat berdiri di depan toilet pria sembari menunggu so eun keluar dari toilet wanita. Tak lama keluarlah so eun.
“heh ngomong-ngomong kenapa kau ada disini?” tanya kim bum.
“ne?” tanya so eun tak mengerti.
“kau disini menonton pertandinganku ya?” tanya kim bum. Mereka kembali berjalan.
“ah…itu….” Jawab so eun.
“rupanya kau menonton pertandinganku.” Ujar kim bum sambil tersenyum.
“aku…aku menonton karena terpaksa, temanku memaksaku agar aku ikut menonton dengannya.” Jawab so eun.
“benarkah?”
“tentu saja benar, untuk apa aku berbohong.” Balas so eun.
“oh itu berarti kau sudah memaafkanku?” tanya kim bum.
“maksudmu?”
“kau menonton pertandinganku, dan berarti kau sudah memaafkanku.” Ujar kim bum.
“aku kan menonton karena terpaksa.” So eun tak mau kalah.
“tapi nyatanya kau menonton juga kan?”
“ah..jincha…baiklah….aku memaafkanmu. Tidak ada gunanya juga aku terus-terusan tidak ingin memaafkanmu.” Jawab so eun.
“baguslah kalau begitu.”Jawab kim bum sembari tersenyum.
“heh…permainan lawan tadi curang sekali.” Ujar so eun.
“ne kau benar, mereka sepertinya tahu titik kelemahanku. Sepertinya mereka memang sengaja mengarah pada kakiku.” Balas kim bum..
“kau tidak merasa curiga? Maksudku curiga pada seseorang?” tanya so eun.
Kim bum diam sejenak. “entahlah, tapi sepertinya aku harus mencurigai seseorang.” Jawab kim bum.
Tiba-tiba ponsel so eun bergetar, setelah dilihat ternyata itu telpon dari jung so min. so eun pun segera mengangkatnya.
“ya ada apa?”
“heh kenapa lama sekali? Cepat kembali.”
“shireo ! aku tidak akan kembali.”
“ya so eun-ah palliwa, sekarang sedang seru-serunya !”
“shireo, kau nonton saja sendiri.”
“ya so eun……..”
Tut tut tut….so eun segera memutuskan sambungannya. Kim bum yang melihat so eun kesal merasa bingung.
“dasar pemaksa yang ulung.” Gerutu so eun.
“wae? Itu telpon dari siapa?” Tanya kim bum.
“jung so min. dia menyuruhku untuk segera kembali ke lapangan indoor. Sudah tahu aku tidak ingin menonton.” Jawab so eun.
“kau tak ingin kembali kesana karena nyatanya aku tak main lagi kan? Dan sekarang aku disini denganmu.” Ujar kim bum dengan percaya dirinya.
So eun menatap tajam kim bum yang ada di sampingnya. “heh kalau kau ingin bicara lebih baik kau pikir-pikir dulu ! bicara sembarangan sekali !” ujar so eun lalu berjalan meninggalkan kim bum.
“memangnya mau kemana dia?” gumam kim bum sambil memerhatikan punggung so eun yang semakin menjauh. Lalu ia pun tersenyum setelahnya.
“beom-ah…” seru suara di belakangnya. Kim bum menoleh dan mendapati go ah ra sedang berlari-lari kecil ke arahnya.
“beom-ah kau tidak apa-apa? Kakimu baik-baik saja?” Tanya ah ra beruntun.
“ne tidak apa-apa.” Jawab kim bum.
“syukurlah. Aku takut terjadi sesuatu yang membuat kakimu kembali cedera.” Ujar ah ra.
“gwaenchana. Aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir.” Balas kim bum. Ah ra mengangguk.
“oh ya kenapa kau tidak istirahat saja di ruanganmu? Kenapa kau disini beom-ah?” Tanya ah ra heran.
“ah…aku baru saja dari toilet.” Jawab kim bum.
“oh arasseo.”
“oh ya bagaimana dengan pertandingannya?” Tanya kim bum.
“tadi saat kau dibawa oleh medis, pertandingan sempat dihentikan selama 10 menit.” Jawab ah ra. “ada keganjilan dalam pertandingan tadi dari tim lawan.” Lanjutnya.
“Beom-ah kau tenang saja, tim mu pasti akan menang !” semangat ah ra.
“ne gomawo.” Balas kim bum.
“mmm ngomong-ngomong…..aku sudah meminta bantuan kepada teman-teman untuk mencari siapa dalang dari semua ini.” Ujar ah ra.
“maksudmu?” Tanya kim bum.
————
Akhirnya tim b-ball star pun menjadi juara. Semua penonton bersorak senang menyaksikannya termasuk jung so min yang menyaksikan pertandingan dari awal sampai tuntas. Para anggota b-ball star sudah berusaha dengan keras meski pun tanpa seorang ketua seperti kim bum. Tapi mereka bisa memperlihatkan aksi mereka dengan luar biasa.
“luar biasa. Usaha yang keras ! kita kembali menjadi juara.” Ujar pelatih.
“ne.” jawab semuanya serempak.
“pertahankan prestasi kalian ke depan.”
“ne sajangnim.”
“baiklah kalau begitu kalian beristirahatlah dulu, aku ada urusan sebentar.” Ujar sang pelatih lalu pergi.
“ya kim bum pasti senang mendengarnya.” Ujar min ho.
“ne, kita menang ! kita memang hebat ! terimakasih semuanya sudah berusaha dengan keras , gomawo lee joon kau sudah menggantikan kim bum dengan baik!” ujar hyun joong pada lee joon pemain yang menggantikan kim bum.
“ne, itulah gunanya tim.” Jawab lee joon.
“tapi…….aku masih belum puas.” Ujar kim joon.
“waeyo?” Tanya il woo.
“aku belum membalas kelakuan mereka yang bermain curang hingga lutut dan sikutku memar-memar seperti ini, terlebih sudah membuat leader kita keluar lapangan!”jawab kim joon.
“hey, kita sudah membalasnya dengan kemenangan.” Ujar hyun joong.
“hah tapi tetap saja, tanganku terasa gatal ingin menghajar mereka.” Balas kim joon.
“heh kau ini…sudah lebih baik kita segera temui kim bum.” Ujar il woo.
Semua pun pergi dari pinggir lapangan dan menuju ruang ganti.
————-
“ ya beom-ah……….” Teriak min ho saat memasuki ruang ganti bersama yang lain.
“mwo? Kemana dia?” Tanya min ho bingung karena ruangan itu kosong.
“ah mungkin dia sedang di tempat lain.” Ujar kim joon sambil me-lap lehernya yang basah oleh keringat dengan handuk kecil.
“seharusnya dia kan ada disini.” Ujar min ho.
“mungkin dia sedang ke toilet.” Balas hyun joong.
“ah ne ne ne…….” balas min ho.
“beom-ah hentikan !!!” teriak seorang perempuan.
“mwo? Kalian dengar itu?” Tanya kim joon.
“apakah ada sesuatu yang terjadi?” pikir il woo. Lalu detik berikutnya mereka langsung berlarian ke luar ruang ganti menuju sumber suara.
————-
Bukkkkk bukkkkk
Kim bum memukul keras pipi moon jun ki hingga laki-laki itu terjatuh.
“kurang ajar kau !” bentak kim bum yang kini sudah duduk di atas joon ki yang terkapar. Joon ki hanya bisa meringis menahan sakit.
“tidak akan aku maafkan kau ! kurang ajar !” teriak kim bum yang kini meninju pipi joon ki.
“beom-ah hentikan !” lerai ah ra berusaha menahan kim bum.
“diam !” ujar kim bum emosi.
Bukkkkk
“ya kim bum apa yang kau lakukan?” teriak il woo yang sudah ada di tempat bersama min ho, hyun joong, kim joon, dan lee joon.
“mmm ngomong-ngomong…..aku sudah meminta bantuan kepada teman-teman untuk mencari siapa dalang dari semua ini.” Ujar ah ra.
“maksudmu?” Tanya kim bum.
“ya ! kenapa kau bodoh sekali?! Semua rencanaku jadi gagal !”
“mian, ini di luar dugaan. Aku kira setelah aku mencelakai lelaki bernama kim bum itu tim nya akan kalah. Tapi….”
“sudah diam ! aku tidak ingin mendengar penjelasanmu lagi. salah besar sudah memerintahmu.”
“maaf, tapi aku sudah berusaha.”
“bukannya kau bilang kau akan melakukannya dengan baik? Tapi apa hasilnya? Kurang ajar ! aku jadi tidak bisa membuat si kim bum itu hancur perlahan. Bahkan sepertinya foto ciuman yang aku sebar di blog sekolah dampaknya tidak terlalu besar untuknya.”
“mwo?” ujar so eun tak percaya saat ia tak sengaja mendengar percakapan antara kedua orang lelaki ini. So eun pun memilih diam dan tak melanjutkan langkahnya.
“maaf.”
“maaf maaf, aku sudah bosan mendengarnya. Ingat ! aku tak akan membayarmu karena kau telah gagal melaksanakan tugas.”
“itu…tapi kan setidaknya aku sudah membuatnya keluar lapangan. Mungkin kakinya akan kembali cedera ! kau harus tetap membayarnya.”
“enak sekali kau. Kau gagal tapi masih meminta uang.”
“kau………ternyata…..moon jun ki.” ujar kim bum sambil mengepalkan kedua tangannya erat yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan moon jun ki dengan orang yang ternyata adalah ketua tim basket lawan. Go ah ra hanya berdiri di belakang kim bum dengan perasaan was-was karena takut emosi kim bum memuncak.
Moon jun ki dan lelaki itu dengan cepat menoleh kea rah kim bum dan detik berikutnya mereka kaget bukan main.
So eun yang ternyata ada disitu mulai merasakan aura tidak bersahabat di sekitarnya. Ia melihat kim bum yang benar-benar di bakar emosi tapi kim bum berusaha menahannya. Mata kim bum memerah dan mulutnya mengatup rapat.
“kk…k..kim bum-ssi.” Ujar jun ki gelagapan. Sementara orang suruhan jun ki segera melarikan diri.
Kim bum berjalan ke arah jun ki dengan langkah lebar. Tatapannya tajam dan kepalan di tangannya semakin kuat.
“sekarang aku sudah tahu semuanya.” Ujar kim bum.
“a..aku…”
Buugkkkh…. Satu tinjuan melayang dan tepat meninju pipi jun ki dengan keras. Membuat jun ki tersungkur ke lantai.
So eun yang melihat itu hanya bisa diam dengan mulut yang sedikit terbuka. Kaget pasti ! ini adalah kali kedua ia melihat kim bum emosi dan melihat kim bum menghajar orang lain.
Buugghhkkk……….
“beom-ah hentikan !!!” teriak ah ra.
“ya kim bum apa yang kau lakukan?” teriak il woo yang sudah ada di tempat bersama min ho, hyun joong, kim joon, dan lee joon.
Kim bum tak menjawab, ia malah kembali menghajar jun ki.
“kau harus menerima balasannya !” geram kim bum.
“beom-ah sudahlah !” perintah hyun joong yang kini mulai menarik tubuh kim bum agar tak menghajar jun ki lagi bersama min ho, il woo, kim joon, dan juga lee joon.
“argghhh….” Teriak kim bum dan melepas tangan teman-temannya yang menahan lengannya. Lalu kim bum pun berdiri dengan kesal. Ia menatap ke empat sahabatnya termasuk lee joon.
“kalian akan tahu alasan kenapa aku menghajarnya jika kalian bertanya padanya.” Ujar kim bum dengan nada cukup tinggi, lalu berbalik dan berjalan meninggalkan mereka.
“beom-ah…” ujar ah ra pelan.
Kim bum berjalan dengan mata lurus ke depan, bahkan ia tak menyadari ketika ia melewati so eun yang berdiri beberapa meter dari posisinya tadi. Saat dua langkah meleawati so eun ia baru tersadar, kim bum pun menghentikan langkahnya, memutar tubuhnya dan langsung menarik tangan so eun.
“so eun ah…….” Teriak so min yang hendak menghampiri so eun, tapi so eun keburu di tarik oleh kim bum.
“y..ya…” kaget so eun karena kim bum tiba-tiba menarik tangannya. Lalu ia menatap kea rah so eun dengan tatapan meminta bantuan.
Tapi jung so min hanya bisa bengong saat ternyata ada banyak orang disini, termasuk hyun joong. Ke empat teman kim bum, lee joon, dan juga ah ra hanya menatap kim bum yang menjauh sambil menarik-narik paksa kim so eun meskipun gadis itu berusaha menolak.
—————
“ya…ada apa denganmu?” tanya so eun kesal saat kim bum sudah melepaskan tangannya. Kim bum mendesah lalu menatap gadis yang ada di hadapannya.
“hibur aku !” pinta kim bum.
“mwo?” ulang so eun.
“aku mohon hibur aku sekarang.” Pinta kim bum sekali lagi.
“ya kau sudah gila? Kau menyuruhku untuk menghiburmu?” ujar so eun.
Kim bum mengangguk. “aku sedang kesal sekali saat ini. aku butuh hiburan.” Jawab kim bum. “kau tadi ada disana dan pasti kau mendengarkannya juga kan?” lanjut kim bum.
So eun memutar otaknya ke belakang. Ya, ia bahkan tahu ternyata yang sudah menyebarkan fotonya yang sedang berciuman dengan kim bum adalah lelaki tadi, dan yang merencanakan rencana untuk membuat tim kim bum kalah adalah lelaki tadi.
“a…aku harus….menghiburmu bagaimana?” tanya so eun bingung.
Kim bum seakan teringat sesuatu. “kau…belum membayar utang padaku kan?” tanya kim bum.
“ne? utang?” ulang so eun.
“ne, uang yang aku pinjamkan padamu saat kau lupa tak membawa dompet. Kau belum membayarnya padahal kau sudah berjanji untuk melunasinya secepatnya kan.” Ujar kim bum.
“ah…itu…hey kenapa mood mu cepat berubah-ubah sih? Tadi kau benar-benar berbeda saat emosi, dan sekarang kau berubah menyebalkan. Aneh sekali.” So eun mencoba mengalihkan pembicaraan tentang ‘utang’. So eun tahu ia memang sudah berjanji akan melunasinya dengan cepat, tapi untuk saat ini ia sedang tidak punya uang.
“aku tahu kau tak bisa menepati janjimu hanya untuk membayar makanan murah seperti itu. Jadi sekarang kau harus mau menemaniku malam ini.” ujar kim bum.
So eun menelan ludahnya. “m..mwo? m..me..menemanimu malam ini? yak au jangan macam-macam padaku !” ubalas so eun sambil mundur beberapa langkah ke belakang sambil menyilangkan kedua lengannya di dada. Kim bum malah terkekeh melihatnya.
“jangan berfikiran yang tidak-tidak, aku bukan laki-laki seperti itu. Maksudku kau hanya cukup menemaniku pergi ke bioskop maka aku akan menganggap utangmu lunas.” Ujar kim bum.
“i..itu..tidak bisa begitu…aku tidak mau…aku akan membayarnya tapi aku tidak mau menemanimu ke bioskop.” Jawab so eun.
“jika kau tidak mau berarti kau harus membayar utangmu sekarang juga.” Ujar kim bum sambil berusaha menahan senyumnya.
“maksudku bukan sekarang…tapi…”
“kalau begitu aku akan mengikutimu kemana saja sampai kau melunasi utangmu.” Potong kim bum.
So eun menatap geram kim bum yang menyebalkan itu. “yaaa baiklah baiklah aku akan menemanimu malam ini. merepotkan sekali.” So eun akhirnya menerima ajakan kim bum juga walaupun dengan setengah hati.
Kim bum hanya tersenyum. “gomawo.” Ujarnya.
So eun mengerutkan alisnya sambil menatap kim bum. “untuk apa mengucapkan terimkasih?” gerutunya.
“gomawo kau sudah menghiburku barusan. Sekarang aku tak terlalu kesal dan emosi lagi.” Ujar kim bum. So eun hanya mengerutkan keningnya bingung.
“yasudah nanti aku akan menjemputmu. Kau tinggal berikan saja alamat rumahmu.” Ujar kim bum.
“jangan ! maksudku jangan ke rumahku !” tolak so eun.
“wae? Apa kau ingin aku menjemputmu di lapak orang tuamu saja?” tanya kim bum.
“ani…itu juga tidak boleh.” Tolak so eun. “aku…aku tidak mau adikku melihatku pergi dengan seorang lelaki, dia itu suka menceramahiku. Dan aku juga tidak mau…. orang tuaku beranggapan jika aku pergi dengan seorang laki-laki berarti aku sudah memiliki seorang kekasih. Aku tidak mau ! terlebih ibuku itu comel sekali.” Jelas so eun. kim bum tertawa kecil mendengarnya. “kalau begitu?” tanya kim bum.
“mmm….di halte saja.” Jawab so eun.
“ah arasseo.” Jawab kim bum.
————
“apa yang terjadi?” tanya so min pada hyun joong. Saat ini mereka sedang berjalan melewati koridor.
“kim bum memukul jun ki karena sepertinya ia sudah tahu tentang penyebar foto itu dan yang terbaru adalah ternyata jun ki yang menyuruh kapten tim lawan untuk mencelakai kim bum agar tim kita kalah.” Jawab hyun joong.
“dia benar-benar licik.” Balas so min.
“ne.” hyun joong mengangguk. “tapi setidaknya semua sudah ketahuan juga.”
“oh ya, ngomong-ngomong tadi kim bum membawa so eun kemana?” tanya so min.
“entahlah aku juga tidak tahu.” Jawab hyun joong.
“haah…sepertinya…kim bum menyukai so eun…” ujar so min.
Hyun joong hanya diam.
————-
Kim bum bersiap-siap keluar dari rumahnya. Ia hendak akan menaiki motornya tapi tiba-tiba ponselnya bergetar.
“ya yeoboseyo ah ra-ssi”
“………..”
“mianhae sepertinya tidak bisa, aku sudah ada janji sekarang.’
“………..”
“ani, aku tidak merayakannya dengan teman-temanku. Mereka juga belum memberitahuku kapan akan mengadakan pesta kecil untuk merayakan kemenangan tim kami.”
“……….”
“arasseo aku tidak akan lupa mengundangmu, kau datang saja.”
“………..”
“ne.”
Sambungan telpon pun terputus. Kim bum memasukkan ponselnya ke saku celana lalu memakai helmnya, menaiki motornya, lalu mulai menarik gas.
15 menit perjalanan, kim bum pun sudah sampai di halte yang di minta oleh so eun agar ia menjemputnya di sini saja. Kim bum membuka kaca helmnya tapi ia tak melihat ada so eun di sekitar sini. Akhirnya kim bum pun memilih untuk menunggu.
5 menit
10 menit
15 menit
Kim bum tak juga melihat tanda-tanda kemunculan so eun. ia sudah kedinginan karena terlalu lama menunggu di luar apalagi cuaca saat ini sedang dingin. Kim bum melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7.45 malam. Teringat sesuatu, kim bum pun meraih ponselnya dan mencoba menghubungi so eun.
“yeoboseyo.” Jawab so eun di sebrang sana.
“ya kau ada dimana?” tanya kim bum.
“ya ini siapa?” tanya balik so eun.
“aku……..”
“kau….” So eun berhenti melangkah saat melihat kim bum berdiri beberapa meter di depannya sambil memegang ponsel yang di letakkan di telinganya.
“kau baru datang.” Ujar kim bum kesal yang juga melihat so eun sambil memutuskan sambungan telponnya.
So eun menurunkan ponselnya dari telinganya dan menghampiri kim bum.
“ya, dari mana kau tahu nomor ponselku?” tanya so eun.
Kim bum menatap so eun. “kau tidak perlu tahu dari mana aku menadapat nomor ponselmu. Yang penting aku sudah lama menunggumu disini. Kenapa lama sekali?” tanya kim bum.
“heh, aku harus mengeluarkan beribu alasan pada orang tuaku untuk keluar malam-malam seperti ini. terlebih adikku selalu berbicara yang macam-macam. Jadinya aku telat, maaf saja.” Jawab so eun.
“yasudah ini pakai !” kim bum menyerahkan helm pada so eun. so eun menerimanya dan memakainya. “ayo naik !” perintah kim bum. So eun pun segera naik ke motor kim bum dan motor pun melaju.
—————
“kau pilih ingin menonton film apa?” tawar kim bum saat mereka sudah sampai di bioskop.
“kenapa harus aku yang memilih? Bukannya kau yang memintaku untuk menemanimu menonton?” balas so eun.
“ah yasudah aku tahu film mana yang bagus. Kajja….” Ajak kim bum sambil berjalan untuk membeli tiket. So eun hanya mengikutinya dari belakang.
So eun menerima tiket yang baru saja kim bum beli dengan bingung. So eun menatap tiket itu dengan alis berkerut. “aku tak menyangka kau suka menonton film cinta romantic seperti ini.” ujar so eun tak percaya.
“sepertinya kau yang suka film bergenre seperti ini.” balas kim bum. So eun hanya memanyunkan bibirnya sambil menatap kim bum tajam.
————–
Film yang berdurasi dua jam ini sudah di putar, film ini baru berjalan sekitar 1 jam 20 menit. So eun dan kim bum sama-sama menyaksikan film ini dalam diam.
“hoooammm..” so eun menutup mulutnya saat menguap. Film yang seperti ini membuatnya mengantuk dan ingin tidur. Hah sepertinya kim bum salah memilih film. Berbeda dengan kim bum, ia tampak menikmati filmya dan matanya tetap fokus ke arah layar. Baru ketika film nya akan selesai kim bum mengeluarkan suaranya.
“ya gadis bodoh….sepertinya aku suka padamu.” Ujar kim bum dengan mata yang masih focus menatap ke arah layar.
Setelah menunggu beberapa detik, so eun tak juga memberikan reaksi. Kim bum pun menoleh ke sampingnya dan mendapati so eun sedang tertidur. Kim bum tersenyum kecil melihatnya. “dasar ! ternyata dia tidur.” Ujar kim bum kembali menatap layar. Tak lama ia pun mengambil ponselnya dan mengambil gambar so eun yang sedang tidur dengan ponselnya. Kim bum menahan senyum lalu segera menyimpan foto itu. Kim bum memandangi wajah so eun yang polos saat tidur. Menyadari suasana di dalam yang begitu gelap dan hanya di terangi oleh cahaya dari layar besar, kim bum pun menggunakan kesempatan untuk semakin mendekatkan wajahnya ke arah so eun. semakin dekat hingga akhirnya ia kembali mencium so eun pelan tepat di bibirnya agar so eun tak terbangun. Lalu setelah itu dengan cepat kim bum melepaskan bibirnya dan saat itu juga film berakhir dengan happy ending. Kim bum sudah mencuri ciuman so eun saat gadis ini sedang tidur ! kim bum tersenyum kecil.
TBC

112 pemikiran pada “A Lot Of Kissing You #7

  1. .wkwk
    Padahal udah terang*an bilang cinta eh sso nya malah tdur . Gak sopan tau bum nyium org yg lagi tdur . Go ah ra segeralah enyah dari bum .

  2. Huaaa…. Akhir ηγά̲̣̥ setelah menunggu sekian lama…..
    Huhuhuh

    Wuaaaaa…… Bumm-ah bener udah jatuh cinta ♏ Sso nih….
    ĦΔĦΔ:D ĦΔĦΔ=D ĦΔĦΔΔ=))

    Kerennnn….. Kerennnnnnn……

    Di tunggu next part ηγά̲̣̥…. Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴̴͡

  3. Waaaw resiii..
    Makin Emejing part nie..
    Hadehhh dikaw bbakat amat nyusun kalimat,tgelem saiya bca-nya..
    Wah,kudu puasa lg nie nunggu part 8 netas,wkwkwk
    Semunguud eyaa..

  4. wahhh akhir.a ada jg lanjutan.a
    yeyy BumSso baikkan jg akhir.a ,, ckckck bum curang nich nyium sso pas lg tidur
    kekeke
    di tunggu next part.a yh thor ^^
    Fighting !!

  5. ahhhh eon resi teteh ku sayang akhirnyaaaa di post kekekeke sudah menunggu lamaaaa tia hehee
    OMG keren banget ffnya semakin kerennnn ahhh suka suka sukaaaa eon , Huaah Bum mah ada-ada aja Moodnya sering berubah wkwk tp kalo dkt sso baru deh mood baiknya keluar + menyebalkannya wkwkw , OMG eon Bum bilang “ya gadis bodoh….sepertinya aku
    suka padamu.” Ujar kim bum
    dengan mata yang masih focus
    menatap ke arah layar sama sso ,ahh sso malah tdur sih huhh jd ga denger pernyataanBum kekekke tp gpp deh berhasil nyuri kiss Sso wkwkk
    Lanjut eonku sayang :*:*:*

  6. kerennnnn,author jgn lma2 yea klau ngepost part selanjutnya saoalnya sya pnasrn bngd ma kelanjutan ffnya author,
    sya tunggu part selanjutnya yea thor

  7. Kyaaaaa…
    Akhirnya penantian utk part ini b’akhir jg.. Kekeke
    Seneng dech klo bumsso udh mulai dket2 gt..
    B’harap bnget mreka berdua cpet sadar ma perasaan masing2..

    Next part jgn lama2 ya author resi.. ^^
    Hwaiting.. !!! 😀

  8. SNaNg’a eoNNie so euN sdah mema2fkN bumppa saN akhir’a mereka akur,,,,, 🙂 🙂 🙂
    Wah bumppa curaNg meNcium eoNNie so euN yg sdaNg tdr,,,,,

    D tNg2u thor kaNjutaN’a,,,,

  9. Resi, part 8…part 8, part 8 hahaaha…suka..suka…suka klo Kim Bum udah kulai suka sama So Eun gini huaaa….
    Eh ada Ara yg kayaknya bakal patah hati, mian ya Ara, Kim Bum cumah buat So Eun looh ekekkekek…part 8 aku request ya res, banyakin kisseunya ekekekek XD
    Oke res aku tunggu kanjutannya eheheeh

  10. Yeyeye bumsso makin deket!!
    Akhirnya bum dimaafin ama soeun,
    Haha ternyata bum suka beneran ama soeun, pantesan pas soeun mau di cium orang marahnya ampe begitu,
    Ckckck bumsso kencan nih yee, walaupun kim bum yang maksa, ckckck
    Haha kasian kim bum bilang suka ke soeun, tapi soeunnya tidur, ckck
    Ommo bum nyuri ciuman dari soeun,
    Ditunggu next part nya ya, semoga bumsso makin deket!!

  11. Yeaayyy….bumsso jd tambah dkt,hahaha…kim bum emg suka ngelakuin hal2 yg tak terduga klo sm so eun,lucu…seru…yahh..sayang bgt tuh kim bum udh ngungkapin perasaannya ke so eun tp so eun ga denger krn tidur,wuahhh…kim bum kisseu so eun yg lg tdr…hhmmm…kim bum nakal…wkwkwk…makin penasaran lanjutannya nih…dipost secepatnya ya thor…

  12. thor bagus banget apa lagi waktu terakhir bumppa MENCARI KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN untuk nyium so eun #plakk#
    walau gitu ada kesan senengnya hahhaha…!
    di tunggu part selanjutnya jangan sampai lama lagi #maaf kalau ngoment kaya gini#
    ku tunggu ke hadiran part 8 ^_^

  13. sukaaa..^^ waktu awal baca ff ini sempet sebel sm kimbum yg agresif ga jelas sm soeun. tp aku seneng skrg bum sudah berubah n perhatian sm soeun..
    author,ditunggu kelanjutannya.. semangat! 🙂

  14. sumpah res aku paling suka part ini karena banyak bgt adegan so sweetnya, kb udh ngakuin kl emg dia suka am so eun dan ga menampiknya lg huaaaa jd seneng, udh gt masa iya kb kesel nyuruh kse ngibur dia hahaha res utk part selanjutnya diperbanyak romance am so sweetnya ya, aku paling ska kl kb cuek am go ara tp dia perhatian dan baik bgt am kim so eun berasa kim so eun spesial, aku suka kl karakter kb ky gt hehehe, lanjuuut

  15. Bum udh bener2 jatuh cinta sma so eun..
    Ayooo tinggal sso aja nih yg dibikin luluh sma bum..
    Bum ngajaknya bisa bgt biar gk ketauan ahahay
    TuuuHh bumm nakal nyium sso gk bilang2..pencuri ciuman..
    Next thor^^

  16. bumppa serem bgt pas lg marah
    ckckck

    aissh, knp sso eon hrs tdr pas bumppa lg blg klo dy suka sm sso eon

    makin seru thor
    gk kecewa deh wlaupun ngepostnya lama
    keke
    lanjutannya cpt ya thor
    hihi

  17. Kim bum mengunakn ksmptn yg sngat lngkah, untg so eun g bgun kalo bgun n sadar telah d cium pasti kim bum d tonjok. Akhr kim bum sadar kalo dia uda jth cnta ma so eun tpi syg so eun sprtix blum sadar sm0ga part brkutx bumsso da sling mengungkpkn perasaan mrka.

  18. hmmm akhrx bum sdr jg lw htix udh d curi ma sso hehehehe. . .tinggl sso aj nyh yg lum nyadar lw htix udh ad bumppa,tp i2 em0si bum mang g bs d bndung tp macho sso klhtnx hehehe. . Next partx m9 bumsso bs bstu tnpa ad gnguan dariiiii. . . .#nunjukgoara. . .

  19. wuaa resi eon telat, signal ngajakin perang..
    andeh.. keren.. eon suka..
    demen dech kalau bum udah nunjukin signal2 cintrong begini, tinggal soeunnya yang mesti dihilangin sikap ketus dan menyadari kalau dia juga menyukai kim bum..
    ah.. kim bum mengucapkan kata cinta disaat yg tidak tepat meskipun ditmpat yang tepat.. dan lagi2 dia mencuri ciuman soeun.. demen dach. kapan mereka kisseu nya tanpa ada paksaan satu sama lainnya res?? ekek.. mudah2han part 8 yea..
    oke dech res, fighting dech buat kamu, bye!!

  20. kyaaa KB sambil menyelam mnum air nieeyy akhr-ny sadar jg klo pny prsaan ma sso,,sso jgn lm2 yee tulalit&cool-ny ke KB kcian dimarahin truss yg akur kn indah hehe lnjuutt 🙂

  21. Terbongkar juga siapa dalang yg menyebarkan fto kiss bumsso n yg ngelukain Bum

    Ish Bum klo marah serem juga, pi untung ada sso yg tanpa dy melakukan apa2 pi bisa meredam kemaraha Bum*ajaib*

    Sso jadi penghibur Bum, lucu ia pas Bum minta dihibur ma sso..

    Next perbanyak kiss sceen nya Res!!!

  22. Salam kenal Author…
    BUMSSO baikan hoye hoye hoye
    Walah Kasian Boem udh blg *suka*Sso ny mlh Kealam mimpi kekekeke
    Bgaimana dgn Go Arah yew dia kn ojobe Boem diff nie???
    Lnjut Author

  23. yaaa,,,so eun malah tidur jd’nya g denger tuh pengakuan bum-ah…
    Kim bum bnr” ketagihan tuh cium so eun sampe curi” cium so eun yg lg tidur….hihihi
    @koq pendek bgt sih,,,msh kepngen baca..lanjuuuuut y thor….jgn lama”!!!!

  24. hua . . seru bgt. .thor
    part ni pnjng bgt jd y puas bgt bc y .
    hehe bumpa dah sdar tu sm prasan y tp so eun eonni msh bingung ya ma skp oppa. .
    d tngu bgt next part y

  25. huwaaaa….
    akhirnya kim bum taubat.. (?)
    tau gk ? kim bum yg dipart 1 bda banget sma kim bum yg ini,
    tpi ak ska !! perbhnnya bagus n gk beda2 banget..kayanya kim bum berubah karena CINTA deh, hahaha 😀
    tpi, 1 yg tetap, kim bum mash tetep ska nyium so eun..
    TOP ! next partnya ditunggu 🙂

  26. thor kok lama banget
    jdi penasaran banget sampek2 qw baca berulang-ulang untuk nunggu part selanjutnya
    jgn lama2 ya…
    kalau lama berarti dobel partnya,emang ff ni sampek part brp?

  27. Ya yaaahh.. Lama amet yaak lanjutnya… author yg bernama yeona swan gi sudah tdk sabar untuk mngetahui kelanjutanya,,,!! Jdii pleas author cepet ya lanjutnyaaa… I like you ff 🙂

  28. waaaahhhh kerrrrreeeennnn kak. Hhhhaaaaa kim bum lucu habis marah minta di hibur ma so eun . #1,3,4,5,6,7,dan tinngal part 8 . Mian yg #2 belum . Gak papa y. Lanjut baca . Gomawo!^^

  29. Wuaa Bumm curii ksmptann dlam ksmpitann..
    Wuaaa.wuaa..rmntiss bggettt eoonie so sweeett bggettt..
    Pngenn cpat2 bca part..8 n..

  30. ketauan juga kalau jun ki yg nyebarin foto dan jg dalang di balik kecurangan saat pertandingan, kekeke kimbum usil amat sih bisa2nya dia mencuri ciuman so eun saat tidur. Tetep lanjuuut.

  31. Aaaaah…akhirnya ketauan jg siapa yg jahat…bagus Bum, kasih pelajaran yg baik biar dia kapok ga jahatin org lain lg…

    Woooow…Bum minta dihibur sm Sso?? Emgnya Sso mirip sm badut yaa yg bisa bikin Bum ketawa…qiqiqiq…

    Omooo…Bum uda cium Sso lagiiii….hmmmm..bnr2 ketagihan yaaa Bum…

    Aaaaaah…ssssuuuuukkkaaaaa bgt…Daebaaak thor..

  32. Wawwwww kimbum bneran jatuh cinta sama so eon so sweet *-*. Aih so eonnya gak denger -_- semoga so eun segera sadar dan suka juga sama kimbum 😉

  33. lagi2 mencium haha kali ini bum mencurinya kekeke~~~

    ah itu saat bum nyatain perasaannya knp sso malah bobo? wkwkk

    lega nih moon jun ki udh ketauan dan kena hajar ma bum haha, eh tp itu bum masih gengsi ya.. minta sso menghibur dia dgn cara nemenin nonton pdhl bilang aja ngajak kencan gitu wkwk

  34. Ckck…. bumppa kkk^^ curi-curi kesempatan nih,,
    Ternyata bumppa jd tergila-gila dgn sso kkk^^
    Lucu-lucu ehehe…
    Jiaaah… bumppa lucu bgtt nyatain perasaannya ke sso saat nntn film dan sayang ssonya mlh asyiik tidur kkk^^
    Lanjuuut.. asyiik bgtt ceritanya

Tinggalkan Balasan ke Alvi05 Batalkan balasan