I’m Sorry Part 1

I’m Sorry

Main cast : Kim So Eun & Kim Sang Beom

Other Cast : Im Yoon Ah, Jung Il Woo, Lee JunHo

Genre : Sad

Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik Tuhan, orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

Dilarang meng-copy paste tanpa seijin pemilik cerita !

Haduh author bawa FF baru hahaha yang satu aja belum kelar kekekek. Tapi anggap ini bonus aja karena author kelamaan nge-post ffnya.

I’m Sorry Part 1

 

Aku adalah mahasiswa jurusan desain grafis di SungMoon University. Kepintaranku memang standar dan aku hanyalah anak tunggal dari keluarga yang sederhana. Tapi cukup mengherankan saat aku di terima di universitas SungMoon yang cukup terkenal di Seoul ini, merupakan sebuah keajaiban aku lolos dan menjadi mahasiswa jurusan desain grafis. Sekarang, sudah tiga semester aku berkuliah disini tapi hanya satu teman yang mengerti akan diriku. Tidak, dia bukan teman tapi sahabat terbaikku. Aku memang tidak pandai bersolialisasi, aku tidak pandai bergaul, dan aku sedikit pemalu jadi tidak heran hanya dialah satu-satunya teman yang bisa menjadi tempatku berbagi. Sebenarnya, bukan ketiga faktor itu saja yang membuatku tidak banyak memiliki teman tapi banyak mahasiswa satu jurusan denganku yang tidak menyukaiku. Aku tidak tahu pasti apa alasannya tapi itulah kenyataannya. Ah maaf, aku lupa memperkenalkan diriku. Aku……….Kim So Eun. Senang berkenalan denganmu.

~ I’m Sorry~

Kim So Eun Pov

Aku melangkahkan kakiku dengan pelan menuju kampus. Ada kuliah pagi hari ini. Cuaca cukup cerah dan udara masih sejuk. Banyak anak-anak sekolahan yang sedang berjalan kaki bersama menuju sekolah mereka. Mereka bercanda, tertawa, dan itu terlihat begitu menyenangkan. Aku hanya ikut tersenyum menyaksikannya sampai aku berhenti di tepi jalan menunggu lampu pejalan kaki menyala. Aku melirik jam tanganku, ini masih terlalu pagi tapi aku harus sampai di kampus pukul 7.30. lampu hijau berganti menjadi lampu pejalan kaki, aku pun melangkahkan kakiku menyebrangi jalan bersamaan dengan berhentinya kendaraan yang tadi berlalu-lalang.

Aku menghela nafas setelah sampai di depan gerbang universitas SungMoon. Aku sedikit membenarkan rambutku dan menyelipkannya di telingaku. Aku harus memulai hari ini dengan semangat. Berusaha bersikap seramah mungkin dengan orang-orang yang tidak menyukaiku, bersikap seolah-olah aku ini tidak di benci, dan memiliki banyak teman. Walaupun ini terasa sulit tapi aku harus bisa melakukannya. Saat aku memasuki koridor, terlihat banyak sekali sekumpulan wanita tengah berbincang membicarakan pria terkeren di kampus ini. Dan saat itu juga aku melihat Kim Beom Seonbae melewati sekumpulan wanita itu dan mereka langsung menjerit histeris lalu mengikutinya bagaikan semut yang mengerubungi gula. Aku hanya tersenyum saja melihatnya. Pemandangan itu sudah tidak heran bagiku. Kalian pasti heran kan kenapa aku bisa tahu pria itu. Maksudku Kim Beom Seonbae. Mahasiswa di universitas SunMoon mana ada yang tidak mengenali dirinya termasuk aku. Dia satu tingkat lebih atas dariku, dia mengambil jurusan bisnis. Dia begitu terkenal, tampan, dan juga kaya.  Tapi perbedaanya aku tak seperti kebanyakan mahasiswi yang menggilainya. Aku adalah diriku sendiri yang tidak menyukai pria sombong dan bersikap dingin kepada banyak orang. Kenapa aku menyebutnya sombong? Itu karena setiap ada orang yang tersenyum padanya atau menyapanya dia tidak peduli dan hanya akan mengabaikannya begitu saja. Sungguh sifat yang buruk. Tapi yang membuatku heran kenapa masih saja ada orang yang menggilainya? Hah dasar manusia hanya bisa melihat dari luarnya saja.

Aku kembali melanjutkan langkahku hingga ada sesuatu yang menyentuh pundakku.

“so eun-ah.” Sapa Yoona riang memamerkan deretan gigi putihya padaku. Dialah sahabat yang ku maksud. Im Yoon Ah.

Aku balas tersenyum ramah padanya. “bagaimana tidurmu semalam?” tanyaku.

“lihatlah mataku ! aku tidur sangat malam.” Jawabnya sambil menunjuk lingkaran hitam di bawah matanya.

“waeyo? Apa sesuatu terjadi padamu?” tanyaku khawatir seraya memerhatikan matanya itu.

Dia menggeleng. “semalaman ini aku menonton drama. Kau tahu so eun? Dramanya sangat keren ! kau harus menontonnya lain kali. Aku akan meminjamkannya padamu.” Jawabnya yang membuatku geleng-geleng kepala. Aku kira dia kurang tidur karena ada masalah yang terjadi padanya, ternyata…….dasar yoona ini.

“Kau ini belum bertobat dari kegilaanmu menonton drama?” sindirku. Bahkan aku begitu terkejut saat menemukan setumpuk CD di kamar yoona waktu itu.

“Aniyo, aku tidak akan pernah bertobat.” Jawabnya.

“hah arasseo, tidak ada yang bisa melarangmu.” Ujarku sambil melangkahkan kakiku kembali. Yoona mengikutiku dari samping menuju kelas kami.

End So Eun Pov

~ I’m Sorry~

Author Pov

“kenapa mereka suka sekali mengikutiku?” kim sang beom pria popular di kampus itu mendesah mengingat begitu terganggunya saat ia selalu diikuti oleh wanita-wanita yang mengaguminya.

“tak bisakah semuanya bersikap normal saja?” desahnya lagi.

“apanya yang bersikap normal?” kim bum menoleh ke sampingnya dan melihat Jung Il Woo sahabatnya sudah duduk di sampingnya.

“kenapa semua orang suka sekali mengikutiku? Itu membuatku terganggu !” ujar kim bum.

Il woo membenarkan rambutnya dan berkaca pada layar ponselnya. “itu agak aneh. Padahal aku lebih keren di banding kau. Seharusnya aku yang di gilai oleh mereka.” Jawab il woo lalu merapat pada kim bum. Mengajak kim bum berkaca bersama pada layar ponselnya.

“lihatlah ! aku lebih tampan.” Ujar il woo.

“aiiishh…” kim bum mendorong tubuh il woo dengan kesal, sekarang wajahnya benar-benar tidak bersahabat. “tidak ada gunanya aku bertanya padamu.” Lanjutnya.

“ayolah man ! kau digilai banyak wanita. Tapi lihat ! kelakuanmu begitu…eerrr….menakutkan ! mereka tidak akan tahan jika mengetahui sifat aslimu ini.” Ujar il woo sambil mengekspresikan wajah ketakutan di depan kim bum.

“sepertinya saran yang kau katakan cukup bagus. Aku harus menunjukan sifat asliku agar mereka tak terus mengikutiku dan aku geli setiap kali mereka berteriak memanggilku dengan sebutan Oppa~.” Ujar kim bum tanpa memandang il woo sedikit pun.

“jincha? Maksudmu seperti ini? Kim beom oppa aku menyukaimu~~.” Il woo menirukan gaya wanita yang sedang memanggil kim bum itu dengan suara cemprengnya sambil mengedipkan matanya berkali-kali. Membuat kim bum ingin muntah dan melempar il woo ke laut.

“ciihhh…” kim bum mulai berdiri dan berjalan keluar kelas.

“yak…..aku hanya sedang membuat lelucon. Kau mau kemana? Sebentar lagi kelas akan di mulai !” teriak il woo. Tapi kim bum tak mengindahkan kata-katanya dan terus berlalu hingga hilang dari pandangan il woo.

“heh~ dia itu benar-benar malaikat berhati dingin.” Gumam il woo sambil geleng-geleng kepala.

~ I’m Sorry~

Kim bum memilih menyendiri di atas bangunan gedung jurusannya. Bisnis. Disini sepi jadi tak akan ada yang bisa mengganggunya. Ia berdiri menghadap ke gedung di depannya. Gedung tempat jurusan desain grafis. Hembusan angin menerpa wajahnya dan sedikit membuat rambutnya berantakan, tapi kim bum tetap kalem seraya mendengarkan music lewat ipod nya. Ia memerhatikan aktifitas di bawah sana. Banyak mahasiswa lain yang sedang berkumpul, ada pula yang menyendiri sambil membaca buku. Perhatian kim bum teralihkan saat ia  melihat seorang perempuan yang sedang berdiri di sebrangnya. Mahasiswa jurusan desain grafis. Perempuan itu tampak merentangkan kedua tangannya dan menutup matanya merasakan hembusan angin yang menyapu-nyapu lembut rambutnya.

Kim bum memang sering melihat perempuan itu. Tapi ia tidak tahu dan memang tidak ingin tahu mengambil jurusan apa perempuan itu dan sudah tingkat berapa di universitas ini. Tahu-tahu ponselnya bergetar. Kini perhatiannya dari perempuan itu teralihkan pada ponselnya. Kim bum membuka pesan yang masuk dari jung il woo

 

Dosen menanyakanmu ! Dan aku bingung harus menjawab apa. Cepat kembali !!!

 

kim bum mendesah dan mengabaikan pesan il woo, ia kembali memasukan ponselnya ke dalam celana. Dan saat ia kembali mengarahkan pandangan ke depan, perempuan itu sudah tidak ada.

~ I’m Sorry~

“so eun-ah apa sore nanti kau ada waktu?” pertanyaan yoona membuyarkan lamunan so eun. Entah apa yang sedang so eun pikirkan saat ini, tapi yang pasti so eun sedang memikirkan kedua orang tuanya. Orang tuanya yang bekerja sebagai penjual sayur sedang mengalami kesulitan dan mereka sudah memiliki banyak hutang yang harus segera di lunasi. So eun sedang berusaha berfikir bagaimana caranya untuk membantu meringankan beban mereka.

“ne? Memangnya kenapa?” tanya so eun.

“hm aku ingin mengajakmu ke bioskop. Kau mau ya?” yoona mengeluarkan wajah imut agar so eun mengasihani. Tapi so eun tampak sedang berfikir. Menimbang-nimbang apakah ia harus menerima ajakan yoona atau menolaknya.

“tapi yoona-ya. . . .” so eun hendak menolak.

“padahal aku sudah membeli dua tiket, khusus untukmu.” yoona sesegera mungkin memasang wajah sedih. So eun menghela nafas. Jika sudah begini ia tidak akan bisa menolak ajakan sahabatnya. Yoona sudah berbaik hati membeli tiket menonton khusus untuknya.

“arasseo, tapi aku mohon jangan pasang wajah seperti itu.” pinta so eun. Barulah ekspresi wajah yoona beubah 180 derajat. Ia langsung tersenyum cerah sambil memandang so eun senang.

“ah jincha gomawo so eun-ah.” ujar yoona sambil memegang kedua pipi so eun dan menggerak-gerakannya ke kiri dan ke kanan. So eun melepaskan tangan yoona dari pipinya.

“memangnya film tentang apa itu?” tanya so eun. Yoona menghela nafas lalu memandang ke atas.

“tentang cinta.” jawabnya sambil tersenyum. So eun yang mendengar jawaban yoona jadi ikut tersenyum.

“sarang? Apa kau sedang jatuh cinta?” tanya so eun. Yoona menghadapkan wajahnya kembali ke  arah so eun lalu menggeleng.

“ini tentang kisah cinta yang sedih. Aku suka dengan cerita cinta seperti itu. Sangat menyentuh dan bisa membuat kita menangis saat menonton.” yoona menjelaskan sambil berkhayal.

“mulai lagi. . . .” ujar so eun sambil geleng-geleng kepala.

~ I’m Sorry~

Apa yang harus aku lakukan? Ayah dan ibuku pasti sedang bekerja keras agar bisa segera melunasi utangnya. Aku tidak tahu harus bagaimana, bisakah aku mencari pekerjaan dan mendapat uang?

Kalimat-kalimat di atas terus saja berputar di kepala so eun. Ia melangkah pelan menuju gerbang universitas dengan kepala yang di tekuk, tangannya memegang erat tas selempang coklatnya.

“tidak pantas seorang gadis cantik sepertimu bersedih.” sahut seseorang yang membuat so eun mengangkat kepalanya.

“JunHo-ya.” ia melihat pria bermata sipit itu sedang berdiri di depannya sambil memasukan kedua tangannya pada saku celana. Lalu pria bernama lengkap Lee JunHo itu tersenyum manis padanya.

“kau sedang sedih?” JunHo menghampiri so eun sambil meneliti wajahnya.

“a..aniyo.” jawab so eun sambil menggeleng, ia tidak berani menatap mata JunHo karena ia yakin JunHo akan mengetahuinya.

JunHo menghela nafas. “selalu saja berbohong.” Benar saja, JunHo tahu mana so eun yang sedang berkata jujur dan tidak.

“Aku tidak berbohong, aku. . . . .”

“sudahlah ceritakan padaku ada apa?” pinta JunHo menatap khawatir so eun. So eun tidak ingin JunHo tahu tentang masalahnya karena ia takut JunHo akan membantunya. Sudah terlalu sering JunHo membantu dirinya dan keluarganya, so eun tidak ingin terus dikasihani terlebih ia tidak ingin membuat JunHo repot.

“tidak, tidak apa-apa.” jawab so eun berusaha meyakinkan JunHo dengan menatap tepat ke matanya.

JunHo menghela nafas. “yasudah jika kau tidak ingin menceritakannya padaku. Aku akan mengantarmu pulang kajja !” JunHo menarik tangan so eun bahkan sebelum ia mengiyakan.

Ah ya aku sampai lupa memperkenalnnya. Dia adalah Lee JunHo, pria manis dan baik yang selalu ada untuk membantuku. Dia teman yang mengerti keadaanku. Tapi maaf saja aku tidak menyebutnya sebagai sahabat karena dia orangnya cukup tertutup, selama kami berteman aku tidak pernah tahu tentang keluarganya, dia punya kakak atau adik, siapa saja sahabatnya di kampus, bahkan aku tidak tahu siapa kekasihnya atau siapa orang yang ia sukai karena ia tidak pernah menceritakannya , dia memang baik tapi aku dengannya tak seakrab ketika aku dengan yoona. Dia tampan bahkan banyak mahasiswi di kampus yang menyukainya walaupun aku tahu lee junho tak sepopuler kim bum seonbae, tapi mereka berbeda mereka tidak sama. Aku menyukai Lee JunHo sebagai teman karena dia begitu ramah berbeda dengan kim bum seonbae. itulah salah satu alasan banyak yang tidak menyukaiku karena JunHo dekat denganku. Sebenarnya aku mengenal Lee JunHo semenjak aku SMA. Ketika kelas tiga aku satu kelas dengannya tapi kami tak begitu akrab. Hingga ternyata dia kuliah di tempat yang sama denganku dan mengambil jurusan yang sama. Desain grafis.

~ I’m Sorry~

Kim bum melangkahkan kakinya memasuki rumah. Ia tahu betul jam segini ayahnya belum pulang bekerja dan rumah terasa seperti surga karena tak ada pertengkaran yang terjadi. Jadinya ia melangkah masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan diri disana. Ia butuh tidur sejenak.

Praaanngg

Kim bum terbangun dari tidurnya saat mendengar bunyi sesuatu yang keras dari bawah. Bisa di pastikan itu adalah suara benda keramik yang pecah. Kim bum mendesah dan bangkit duduk di kasurnya. Ia melihat jam dinding dan ternyata sudah menunjukan pukul 7 malam. Sepertinya ayahnya sudah kembali pulang dan mereka kembali bertengkar. Ayah dan ibunya. Sudah 1 minggu ini hubungan kedua orang tuanya memburuk dan sering kali bertengkar memperdebatkan perusahaan. Rumah bagaikan seperti neraka saat mereka bertengkar. Kim menutup kedua telinganya.

“selalu saja ribut.” kesal kim bum lalu beranjak berdiri, mengambil kunci mobilnya dan keluar kamar. Kim bum sudah muak dengan semua ini, bahkan mereka terlalu sibuk memperdebatkan perusahaan dan tak memperdulikan dirinya. Sebenarnya bukan dari 1 minggu yang lalu, sejak kim bum masih kecil pun orang tuanya terlalu sibuk berkerja dan perhatian padanya berkurang. Itulah salah satu alasan kenapa sikapnya seperti ini.

“disini benar-benar membuatku seperti di neraka.” ujarnya dengan emosi tertahan. Kim bum pun melajukan mobilnya ke suatu tempat untuk menenangkan diri berharap pikirannya bisa lebih tenang.

~ I’m Sorry~

Kim So Eun Pov

Benar-benar film yang mengharukan. Kisah cinta yang benar-benar menyedihkan. Kisah cinta tragis yang memakan tangis ini sangat menyentuh hatiku. Aku meneteskan air mata saat film berakhir dengan sedih, tak kuasa jika membayangkan aku menjadi karakter wanita dalam film itu aku pasti menderita. Apakah kisah seperti ini ada di dunia nyata? Ah tidak mungkin. Walaupun keadaannya gelap, tapi aku yakin semua orang yang menonton sedang menangis kini. Apalagi perempuan yang duduk di sebelahku. Dia menangis sampai tersedu-sedu, bagaikan seorang anak yang di tinggal pergi oleh orang tuanya. Ayolah aku juga menangis tapi tidak separah itu, Yoona.

“sudahlah yoona berhenti menangis.” ujarku menatapnya.

“Hiks . . .tidak bisa hiks. . . . Air mataku terus keluar.” jawabnya seraya menghapus air matanya dengan tisu. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku.

“film nya benar-benar sedih. Ah eotteohkae aku tidak bisa berhenti menangis.” ujar yoona, ia sudah berusaha menghentikan tangisnya tapi air matanya terus keluar.

“semua orang sudah keluar, ayo kita keluar.” ajakku mulai memegang pergelangan tangannya dan menariknya. Yoona yang tampak masih bersedih itu mengikutiku dari belakang.

End Kim So Eun Pov

~ I’m Sorry~

Author Pov

“lihatlah matamu sampai bengkak begitu.” ujar so eun saat mereka sudah berada di luar bioskop.

“itu terlalu sedih.” ujar yoona sesegukkan.

“aku tahu film tadi sedih, aku juga menangis tapi kau menangis terlalu berlebihan. Kau tahu yoona-ya itu kan hanya film.” jelas so eun.

“tapi so eun-ah coba kau bayangkan jika kau menjadi wanita itu, ah jincha aku tidak bisa membayangkannya lagi.” yoona hendak akan menangis lagi.

“tidak akan ada yang seperti itu di dunia nyata. Cerita dalam film atau pun drama sudah di rekayasa dengan sebaik mungkin, tidak akan ada kisah cinta yang begitu menyedihkan seperti tadi. Aku yakin semua orang yang memiliki cinta akan bahagia.” jelas so eun.

“ne happy ending, tapi… aku tidak seyakin semuanya akan seperti itu.”balas yoona dengan nada sedih.

“kajja ini sudah malam. Kita harus segera pulang.” so eun menggandeng tangan yoona.

~ I’m Sorry~

Kim bum hanya diam di dalam mobilnya. Sudah dua jam ia berada di tempat yang cukup sepi ini, menepikan mobilnya di pinggir jalan untuk menenangkan dirinya. Rasanya kalau terus seperti ini lebih baik ia tinggal sendiri saja. Pergi jauh-jauh dari orang tuanya. Adakah seorang anak yang senang saat orang tuanya sering bertengkar? Tidak ! Sedingin apa pun seorang kim sang beom tapi sebenarnya ia adalah seorang anak yang butuh di kasihani, di sayangi, dan di perhatikan. Kim bum butuh kehangatan sebuah keluarga yang selalu mendukung dirinya dan menjaganya. Tapi semua ini tidak mudah ia dapatkan. Terlebih semenjak kakak perempuannya meninggal 5 tahun yang lalu akibat bunuh diri. Semenjak kakaknya meninggal, orang tuanya saling menuduh satu sama lain mengenai siapa yang salah di antara mereka perihal bunuh diri kakaknya. Mengingat hal itu semua membuat tubuhnya merinding, sebegitu kasihan kah hidupnya ini. Dering ponsel menyadarkan kim bum dari lamunan panjangnya. Kim bum melihat layar ponselnya. Tertera nama Jung Il Woo disana. Selama beberapa detik kim bum mendiamkannya dan hanya menatapnya saja. Setelah berfikir lama kim bum pun memutuskan untuk mengangkatnya.

“ada apa?” tanya kim bum malas.

“ya kim bum, kau ada dimana sekarang?”

“di luar. Ada apa?”

“Aku butuh bantuanmu sekarang jebal.”

“ada apa sebenarnya? Jangan bertele-tele.”

“aku tak sengaja menabrak seorang perempuan yang menyebrangi jalan.”

“kau langsung bawa saja perempuan itu ke rumah sakit.”

“masalahnya mobilku habis bensin dan. . . .”

“taksi?”

“tidak ada satu pun taksi yang lewat. Aku mohon kim bum bantu aku.”

ck kim bum mendecakan lidahnya.

“katakan dimana tempatnya?”

“. . . . . . .”

Setelah itu kim bum memasukan ponselnya ke saku celana. Tapi sebelum ia menghidupkan mobilnya, ia melihat sebuah papan reklame toko yang sudah tua bergerak bergeser ke bawah, sepertinya papan itu sudah rapuh dan akan segera terjatuh. Tepat di bawahnya ada seorang perempuan yang sedang berjalan sendirian tanpa menyadari papan yang akan jatuh tepat menimpa dirinya. Menyadari hal itu, kim bum segera keluar dari mobilnya dan berlari menghampiri perempuan itu.

~ I’m Sorry~

Kim So Eun Pov

di jalan ini aku dan yoona berpisah karena kami beda arah. Dia berbelok ke kiri sedangkan aku berbelok ke kanan. Rumahku masih jauh memang tapi aku memutuskan untuk berjalan kaki.

“benar-benar pecinta drama.” ujarku sambil mengingat yoona. Ini adalah efek karena yoona terlalu sering menonton jadinya dia bersikap agak berlebihan. Contohnya saat menangis seperti tadi. Aku tersenyum sendiri mengingat yoona yang sedang menangis. Jalanan sudah sepi, aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 9 malam. Udara semakin dingin dan itu membuatku brigidik, aku memeluk tubuhku sendiri.

“awas !” teriak seseorang. Aku terperanjat mendengarnya, kepada siapakah teriakan itu di tujukan? Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling dan saat aku berbalik ke belakang langsung saja ada seseorang yang menabrakku. Oh tidak bukan menabrak, tapi melindungi tubuhku dengan tubuhnya.

 

buugghhh

 

aku mendengar suara hantaman yang cukup keras. Aku mengarahkan pandanganku ke bawah dan melihat papan reklame yang sudah terpecah menjadi 3 bagian dengan kaget. Aku shock ! Ya Tuhan apakah yang akan terjadi jika papan itu menghantam tubuhku? Apa yang akan terjadi jika tak ada yang menolongku?

“argh. . . .” aku mendengar suara rintihan di depanku. Aku pun langsung mendonggakan kepalaku untuk melihat siapa orang yang telah menolongku.

“bisakah kau berhati-hati?” tanyanya dengan nada datar tapi aku bisa merasakan jika ia sedang menahan sakit. Aku terperanjat setelah melihat wajahnya. Apakah benar dia orang yang telah menolongku?

“k…kim beom seonbae.” pekik ku.

Tampak kim bum seonbae mengerutkan keningnya bingung karena aku mengetahui namanya.

End Kim So Eun Pov

 

Kim Beom Pov

“awas !” Teriakku sambil berlari ke arahnya. Bukannya segera menghindar, tapi perempuan itu malah menghentikan langkahnya dan diam sambil celingak-celinguk. Aku tahu dia sedang mencari darimana suara itu berasal. Gawat, papannya sudah terlepas dan aku pun mempercepat lariku. Aku langsung membungkukan tubuhku untuk melindunginya. Tubuhnya begitu mungil jadi aku menutup seluruh tubuhnya.

 

buugghh

 

Papan reklame itu jatuh tepat menimpa punggungku. Keras ! Membuat punggungku menjadi kaku seketika. Begitu cepat dan rasanya sakit sekali. Tapi untung saja tak mengenai kepalaku.

“argh…” aku meringis sambil berusaha menegakan tubuhku. Aku memegang bahuku sambil menahan sakit. Rasanya dorsalku ada yang patah atau remuk. Perempuan itu tampak terkejut melihat papan yang sudah terpecah menjadi tiga bagian.

“bisakah kau berhati-hati?” tanyaku sedikit kesal.

Perempuan itu langsung mendonggakkan kepalanya dan menatapku. Ia tampak terkejut.

“k…kim beom seonbae?” pekiknya saat melihatku. Aku mengerutkan kening bingung. Perempuan ini, perempuan yang aku lihat sedang merasakan hembusan angin di sebrang gedung jurusanku tadi pagi. Perempuan yang aku juga sering melihatnya di kampus. Oh rupanya dia juga mengenaliku? Ya aku lupa aku ini memang populer, tidak ada yang tidak tahu denganku. Cih populer? Menyebalkan. Dia menyebutku seonbae? Ah berarti aku seniornya.

“seonbae, gwaenchana?” tanyanya dengan wajah khawatir. Aku hanya menatapnya saja. Jika di lihat dari ekspresinya, sepertinya dia bukan salah satu dari penggemarku. Bagus kalau begitu.

“mian seonbae, apakah ada yang terluka?” tanyanya lagi. Aku menghela nafas.

“tidak ada.” jawabku seperlunya. Sebenarnya aku juga tidak tahu apakah ada yang terluka di bagian punggungku atau tidak. Tapi untuk saat ini jawaban ‘tidak’ adalah yang terbaik agar ia tak kembali bertanya padaku.

Dia terlihat menatapku tidak percaya. “benarkah seonbae?” tanyanya kurang yakin. Aku tak menjawab, aku hanya menatapnya saja berharap ia mengerti dengan arti tatapanku ini. Kulihat dia mulai menundukan kepalanya. Oh apakah dia takut aku menatapnya seperti ini? Bagus.

“ah mian seonbae, aku. . . . .” ujarnya sambil menunduk. Ah ya aku lupa, seharusnya aku sudah menuju tempat yang il woo maksud. Laki-laki itu pasti masih menunggu. Aku pun berbalik meninggalkan perempuan ini tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

End Kim Beom Pov

 

Author Pov

“ah mian seonbae, aku . . . . .” Ujar so eun sambil menunduk. Tatapan kim bum padanya benar-benar dingin, apakah memang setiap menatap orang lain tatapannya akan seperti itu?

“aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika seonbae tidak menolongku. Aku. . . .” so eun memegang tali tas selempangnya dengan erat dan mencoba mengangkat kepalanya. Tapi ternyata kim bum sudah berjalan menjauhinya. So eun merasa menyesal.

“aku. . . . .belum mengucapkan terima kasih.” ujarnya pelan sambil memandangi mobil kim bum yang melaju.

~ I’m Sorry~

Il Woo gelisah karena kim bum belum juga datang. Apalagi perempuan yang ia tabrak ini tidak sadarkan diri. Il woo hendak menghubungi kim bum lagi tapi batre ponselnya habis. Il woo mendesah hebat. Ia memutar kepalanya ke belakang untuk melihat perempuan yang masih belum sadarkan diri itu. Kejadiannya, tadi saat il woo sedang menyetir mobilnya sambil mendengarkan music ia tak menyadari ada seorang perempuan yang tengah menyebrangi jalan karena jalanan cukup gelap. Ketika jaraknya dekat barulah il woo segera menginjak remnya. Untung saja kecepatan mobilnya sedang jadi tidak terlalu parah. Walaupun il woo sudah berhasil menginjak rem tapi tetap saja bagian depan mobilnya mengenai perempuan itu. Perempuan itu terjatuh dan membuat il woo terkejut. Langsung saja ia keluar dari mobilnya dan menghampiri perempuan itu. Tidak ada luka parah, hanya saja lutut dan siku perempuan itu sedikit memar dan berdarah. Tampaknya perempuan itu juga shock makanya ia langsung pingsan. Il woo pun segeqa mengangkat tubuh perempuan itu ke dalam mobilnya. Ia menancap gas menuju rumah sakit tapi saat di tengah perjalanan tiba-tiba mobilnya mogok. Il woo panik dan satu-satunya jalan yang terlintas di otaknya adalah menghubungi kim bum. Seperti itulah kronologisnya.

“aish kenapa dia lama sekali?” dumel il woo, sudah 30 menit ia menunggu dan kim bum belum datang juga. Tak lama dari itu terlihat sorot lampu mobil yang mendekatinya. Mobil kim bum berhenti di depan mobilnya lalu kim bum membunyikan klakson. Il woo keluar dari mobilnya dan menghampiri kim bum. Kim bum membuka kaca mobilnya.

“cepat bawa perempuan itu, aku tidak punya banyak waktu.” ujar kim bum malas.

“arasseo, tapi bagaimana dengan mobilku?” tanya il woo.

Kim bum mendesah. “kau bisa meminta bantuan pada orang lain untuk menggerek mobilmu. Kenapa repot sekali?” ujar kim bum. Il woo mengangguk dan segera membawa perempuan itu dari mobilnya dan memindahkannya ke dalam mobil kim bum.

“hah perempuan itu berat sekali.” keluh il woo sambil meregangkan otot punggungnya setelah duduk di samping kemudi. Kim bum hanya diam dan segera menancap gas.

~ I’m Sorry~

“aku menginap di apartemenmu malam ini.” ujar kim bum yang sedang fokus menyetir. Melajukan mobilnya menuju apartemen il woo. Mereka sudah mengantar perempuan tadi ke rumah sakit.

“orang tuamu bertengkar lagi?” tanya il woo.

“mereka begitu menggangguku, aku ingin tidur dengan tenang.” jawab kim bum. Il woo menatapnya, walaupun sahabatnya ini berhati dingin dan dari luar kelihatan kuat. Tapi ia tahu jika sebenarnya hatinya kesepian.

“baiklah, tapi apartemenku sangat berantakan. Aku belum sempat membereskannya.” ujar il woo.

“kau memang tidak pernah membereskannya kan?” sindir kim bum.

“yak kau, aku ini terlalu sibuk. Aku tidak ada waktu untuk membereskannya.” il woo membela dirinya sendiri.

“cih…” kim bum berdecak mendengar jawaban il woo. Tapi il woo malah tertawa mengingat dirinya yang begitu jorok dan itu membuat kim bum sedikit tersenyum.

~ I’m Sorry~

“apartemenmu seperti kandang babi.” ujar kim bum saat memasuki apartemen il woo.

“yak tidak seburuk itu !” bela il woo lalu masuk ke dalam kamarnya. Kim bum pun mengikutinya dari belakang.

“dan ini lebih parah.” komentar kim bum saat memasuki kamar il woo. Ia meletakan jaketnya di kursi meja belajar.

“terserahlah apa katamu, yang jelas aku tidak bisa mengelak.” balas il woo sambil melepas kaosnya. Sekarang tampaklah dada bidang il woo dan perut sixpacknya.

Kim bum berjalan ke arah ranjang dan membaringkan tubuhnya di sana, tapi kemudian ia meringis dan kembali duduk. Punggungnya terasa ngilu dan panas, apakah efeknya baru bekerja?

“ada apa?” tanya il woo yang sudah duduk di sampingnya dan sudah berganti pakaian.

“bisa kau lihat punggungku?” tanya kim bum seraya melepas kaos birunya.

“yak, ada apa dengan punggungmu? Apakah seorang preman telah menghajarmu?” tanya il woo memerhatikan punggung kim bum.

“Tidak.” jawab kim bum. “argh sekarang sakitnya semakin terasa.” ringis kim bum.

“punggungmu memar, juga tampak sedikit membengkak.” ujar il woo ikut brigidik ngeri melihat punggung kim bum.

“bisa kau kompres punggungku dengan air hangat?” pinta kim bum.

“walaupun ini agak merepotkan tapi, baiklah akan aku lakukan.” jawab il woo pasrah.

“anggap saja ini sebagai balas budi karena aku sudah membantumu.” balas kim bum sembari meraba-raba bahunya yang terasa sakit juga. Seketika il woo nyengir kuda kepada kim bum menyadari hal itu, lalu ia berjalan keluar kamar untuk mengambil air hangat dan juga saputangan.

Kim bum berdiri lalu menuju cermin, ia menghadapkan tubuhnya berlawanan dengan cermin lalu ia memutar kepalanya sedikit untuk melihat bayangan punggungnya yang terpantul di cermin. Benar saja apa yang di katakan il woo, punggungnya sedikit bengkak dan timbul warna merah ke biruan disana.

~ I’m Sorry~

Ini baru pukul 1 malam. So eun membuka matanya, tenggorokannya mendadak kering. Ia bangun dan beranjak menuju dapur untuk mengambil minum. Sesampainya di dapur ia mengambil satu botol air mineral di dalam lemari es yang tidak terlalu besar. Hanya cukup menampung beberapa persediaan makanan disana. So eun membuka tutup botolnya dan menuangkan air itu ke dalam gelas. So eun meneguknya hingga tersisa setengah gelas. Tenggorokannya sudah tidak kering lagi dan sekarang sudah lebih lega. Tapi sejenak ia terdiam sambil masih memegangi gelas bening itu. Pikirannya melayang ke kejadian sekitar 4 jam lalu, dimana seorang kim beom seonbae yang terkenal sombong dan dingin di matanya, tadi membantunya. Bahkan kim beom seonbae rela dirinya menjadi korban, punggungnya tertimpa papan reklame dengan cukup keras. Mungkin jika so eun berada di posisinya ia bisa pingsan. So eun duduk pada kursi kayu di dapur, mengerutkan keningnya sambil berfikir.

“kenapa…..kim beom seonbae tidak membiarkanku saja?” pikirnya.

“apakah sebenarnya perkiraanku salah tentang dirinya selama ini?”

“tapi tidak, ini tidak salah. Meskipun dia menolongku tapi, sikapnya masih tetap sama. Bahkan dia pergi tanpa mengucapkan kata apa-apa padaku. Ya dia memang pria dingin.” Ujar so eun sambil mengangguk-anggukan kepalanya. So eun tahu, tidak seharusnya ia terus menilai kim bum dari sisi negatifnya saja, mungkin lebih banyak sisi positif yang di miliki kim beom seonbae yang tidak diketahui orang banyak. Yah, misalnya seperti 4 jam yang lalu tadi. Dia melindungi so eun dengan gentle nya. So eun akui ia cukup terkesima dengan perlakuan kim bum seonbae padanya.

“aku harus mengucapkan terimakasih. Besok aku akan bicara padanya.” Ujar so eun. Ia meneguk kembali air mineral yang masih tersisa di gelasnya lalu kembali menuju kamarnya.

~ I’m Sorry~

So eun duduk di kursinya. Ia datang terlalu pagi dan hanya ada sekitar 3 temannya yang sudah ada di dalam kelas. Untuk membunuh kebosanan yang menghampirinya karena harus menunggu sekitar 30 menit lagi untuk mata kuliahan di mulai. So eun memilih membuka buku yang baru saja di belinya seminggu yang lalu. Buku tentang perjalanan hidup menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Ia memang mencita-citakan ingin membahagiakan kedua orang tuanya, tapi untuk sekarang ia sendiri belum terlalu paham bagaimana untuk memulainya. Ia belum yakin bisa bekerja dan mendapat uang untuk membantu mereka. Jadinya ia memilih untuk belajar dari pengalaman hidup orang lain dan mencoba mengimplementasikannya dalam dirinya. Mahasiswa lain sudah mulai banyak yang berdatangan ke dalam kelas, tapi so eun tampaknya masih sibuk dengan dunianya sendiri. Saat melihat jam tangannya, ternyata sudah menunjukan pukul 10 yang berarti ia sudah tenggelam selama 30 menit dengan buku yang dibacanya. So eun menoleh ke sampingnya tapi yoona terlihat belum tampak padahal biasanya ia selalu datang pagi berselisih beberapa menit dengannya.

“tumben sekali, apakah dia telat hari ini?” Pikir so eun padahal sebentar lagi pelajaran akan segera di mulai. So eun pun mengeluarkan ponselnya dan mengetik pesan untuk yoona.

 

Yoona-ya kau dimana? Apakah kau akan masuk kuliah hari ini?

Itulah kira-kira pesan yang diketik so eun. Tak lama, muncul balasan pesan dari yoona.

Aku di rumah sakit so eun-ah, jadi aku izin hari ini

So eun sedikit terkejut setelah membaca balasan pesan dari yoona.

Apa kau sedang sakit?

So eun menekan tombol send. Ponselnya kembali bergetar.

Ne, ada sesuatu yang terjadi. Nanti aku akan menceritakannya padamu. Jangan khawatir padaku ya ! aku baik-baik saja kok 🙂

So eun hendak membalas pesan dari yoona tapi dosen sudah keburu masuk. So eun pun mengurungkan niatnya dan memasukkan ponselnya ke dalam tas.

~ I’m Sorry~

So eun berdiri di depan gedung jurusan bisnis. Ia memang berniat untuk mengucapkan terimakasih kepada kim beom seonbae yang telah menolongnya kemarin. Ia sudah cukup lama menunggunya di sini sekitar 10 menit yang lalu, tapi ia sama sekali belum melihat kim beom seonbae keluar dari gedung. So eun mulai bosan. Tapi ia harus mengucapkannya sekarang, ia tak mau terlalu lama menyimpan rasa terimakasih kepada seonbaenya. Tak lama dari itu terlihat kim beom berjalan keluar gedung sendirian. So eun pun memilih menunggu hingga kim bum sudah dekat dengannya.

“kim beom seonbae.” panggil so eun sedikit ragu. Kim bum yang awalnya tak melihat sosok so eun pun menghentingkan langkahnya. Ia menatap so eun dengan tatapan yang seperti mengartikan ‘ada apa?’

“soal kemarin. . . .jinja gomawoseo.” ujar so eun akhirnya. Kim bum hanya menganggukan kepalanya saja lalu hendak kembali melangkah. Tapi kata-kata yang keluar dari mulut so eun kembali membuat langkahnya terhenti.

“aku tidak tahu harus berbalas budi seperti apa padamu seonbae, tapi jika punggungmu terluka aku akan bertanggung jawab. Aku tidak yakin jika punggung seonbae baik-baik saja, kemarin terjadi begitu cepat dan . . . ”

“tidak perlu, tanggung jawabmu akan membuatku repot.” balas kim bum menatap so eun datar.

Mendengar jawaban kim bum, so eun memegang roknya dengan erat.

“mianhaeyo seonbae.” ujar so eun pelan.

“aku sendiri yang memutuskan untuk menolongmu. Jadi tidak perlu ada kata maaf.” ujar kim bum. Setelah itu ia meninggalkan so eun yang masih diam.

So eun berfikir, apakah tindakannya salah untuk mengucapkan terimakasih kepada kim bum seonbae? Apakah sebaiknya ia tak usah berterimakasih saja? Meminta maaf pun sepertinya salah.

“ooy kim bum kau meninggalkanku lagi ! Jangan berniat kabur untuk memeriksakan punggungmu ke dokter !” so eun mendengar teriakan seseorang dan melihat orang itu berjalan cepat menghampiri kim bum.

“jadi, punggung kim beom seonbae benar-benar terluka?” gumam so eun khawatir sambil melihat kim bum yang berusaha di kaleng oleh temannya tadi. Tapi kim bum mengelak dan terlihat melepaskannya dengan agak risih.

I’m Sorry To Be Continued

 

81 pemikiran pada “I’m Sorry Part 1

  1. wah ad yg bru ni….
    ceritax menarik, karakterx bum disni cool abis… hehehe
    so eunx kan jd bngung hrz bersikap sperti ap dgn seniorx.yg cool.in…. ckckck

    next… 🙂

  2. B0nusnya kurang nie,wkwkwk
    Wah kisah yg nie beDa 500derajat dri a l0t kissing,hahaha
    Bhkan be0m terkesan h0r0r,
    Next yaw..cemangud

  3. waahh kim bum terluka gara2 meindungi sso dari papan reklame,,,keren3,,,,
    tapi sikapnya cuek banget ma sso,,, disini ada junho juga ya??wah jadi saingan kim bum nih,,, lanjut lagi thor ceritanya seru (y)
    aza aza hwuattting 😀

  4. ff nya seru thorrr, daebak! 😀
    duh kimbum dingin bgt sih, smoga so eun bisa bikin luluh ya hehe..
    penasaran lanjutannya thor, jgn lama2 ya :p
    jangan sad ending yah thor, dimohon bgt biar happy ending :”)
    ditunggu next partnya thor. hwaiting!

  5. Ff baru cerita baru…
    Nie cerita Dingin banget kyke Sedingin sikapnya Boem…..ke So Eun…
    Wue…ada Uri Junho Jg nambah Asyek….
    Lanjut ya Author….

  6. waw eon resiiiiiiiii sedih genrenya nih??? Huahhhh kasian Sso kasian kasian 😦 tp tegar huhuhuhu 😦
    Bum kau cool dingin kaya es yoo haha xD faktor kesepian nihh perlu kekasih ! Jwabn yang tepat adalah Soeun yang harus rubah Bum :’)
    yayayyaa eon Sso jadiin sama Bum yaa saling merubah gitu hehehe 😀
    lanjutttttt eon hehehe =D

  7. Wow skp bum dsni cuek n dngn bgt ^^ sso mrsa brslh ya ma bum gra” papan reklame ap jgn” wnta yg d tbrak ilwoo tu yoona d tgu next part ny chingu ^^

  8. Resssiii resi, aku suka banget karakter kim bum yg cool…hahhaha cocok sama mukanya soalnya eheheheheeh XD
    Res aku fall in love sama FF ini hhahah…lanjutkan ya resi cantik eheehheehh

  9. Huaaa…. Kasian ma kehidupan Sso eunni…
    (●̮̮__●̮̮) Ɨƚι̇ƙƨ̃:'(Ɨƚι̇ƙƨ̃:'(Ɨƚι̇ƙƨ̃…… (⌣́_⌣̀”).

    Wahh….. Bumm dinginnn bangettt….
    Tpi Past di atap_sempet merhati’in Sso…
    Dan bahkan tau_kalo Sso juga satu kampus ma dy…..
    Sesuatuuuuuu tuh…. Kekkekek

    Ternya ªԃª faktor keluarGa Ϋά̲̣̥ηġ menjadikan bumm menjadi sosok Ϋά̲̣̥ηġ dingin….

    Yoona di tabrak Ilwoo_Sso eunni di selametin Bumm….
    Ehemmm… Jangan2…. ????? Kekekekke

    Wahhhh…. Kaerennnnnn…..
    Di tunggu next part… Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴̴͡

  10. Yeay ff baruu… Genrenya sad? Semoga ga sad ending ya author…
    Ya ampun sikapnya kim bum dingin banget! Pasti karna ortunya deh…
    Kasian soeun jadi serba salah ngadepin kim bum…
    Oke, ditunggu next partnya ya author…

  11. huaaaaaa aku suka cerita ff baru mu res, jd so eun merasa bersalah gt ya? Hehe harusnya kim bum manfaatin rasa brsalah so eun aja tuh meningan wkwkwkwk res lanjuuut cepet ya ff mu yg ini aku jg suka ff mu yg ini sama yg satu lg xD

  12. authoooor.. walaupun genrenya sad, tp please endingnya happy yaaa.. aku ga suka yg sedih2. nanti aku nangis. hiks2.. #lebay
    rame ramee.. lanjutannya ditunggu 🙂

  13. KereN bNgeeeet thor FF’a ,,,,,,

    Bumppa dNgiN bNgeeeeet sikap ma eoNNie so euN pdhal eoNNie so euN brNiat tlus mNgucapN terimakasih,,,,,

    JNgN2 yg d tbrak ma li woo oppa tu yooNa,,,,

    D tNg2u klaNjutaN’a,,,,

  14. annnyeong author.. lama tidak berjumpa..kkk.. aigoo ini ff bergenre sad kah? berarti harus siap2 sediakan tissue..
    kim bum dingin.. soeun polos dan lee junho namja ini ujung2nya pasti ngenes…kekekeke
    tapi dariii jalan cceritanya.. cara penuulisannya eon bener2 suka res… kemajuanmu pesat sekaleee.. daebak punyaaa dechh pokoknyaa..
    junho misterius yea? masa soeun gk ngenal jati dirinya sama sekali? jangan2 dia jahattt laggi? aigoo.. kim bummm dari keluarga broken home ya?
    wua.. penasaran sama kelanjuuutannya… update cepet yea author.. fighting!!

  15. waaah ff baru nih, suka suka suka, ditunggu part slanjutnya…..utk a lot of kissing you ditunggu jg lho …..he he he maaf nie thor coment double ya

  16. Mianhae eon aq bru dpt komen skrng, pdhal bca ffny dh wktu itu tpi krna ada sesuatu jdi bru bsa komen skrng..
    Yoona mirip ma temen q ya yg gila sma drama korea, pkoknya sma bngt deh tu..
    Critnya bgs eon, tpi jngn dibuat terlalu sedih ya eon, takut nangis* nantk ..:D *namanya jga sad msa ga sedih? –”
    Dtnggu lnjtannya, terutama yg a lot of kissing you ..:D
    Fighting !!

  17. Wuaaa eon ju2rrr yuly msihh pnsrann sma crtaa n..
    Ap yg trjdii ya..
    Jgan smpe sad ending..yaaa..
    Heeee..:)
    Bumm pnuhh misteryyy yg ad d crta inii…

  18. aigoo bumppa dingin abis…
    jdi yg ditabrak il woo itu yoona yah…
    kimbum diluar aja dingin tpj didlam baik…
    jdi pnsran bgaimn cranya nnti bumsso bsa bersma…
    next part 🙂

  19. kim bum oppaaaa neomu neomu joaeyo.. sumpah sikap dingin bum malah buat bum semakin keeeeeerrrrrreeeeeennnnnnn bgt.. wah bum hmm kyakx sso hrus mrubah pikiran negatif ttg bum ni.. next next partx q tunggu ya jagn lama2 .. fighting.!! 🙂

  20. author !! lagi seru2nya.. tiba2 continued….
    ceritanya baguuuus !!! awalnya gak keliatan sadnya, tpi ak khawatir endingnya bkal bikin ak banjir darah kn ? eh, banjir air mata maksudnya..
    ditunggu next partnya thor ! 🙂

  21. kayaknya akan seru ini ff.. karakternya unik. i like it 🙂
    genre nya sad.. tp endingnya jgn dibikin sad ya eonn 🙂

  22. wah ada ff Bumsso yg br nih…
    genrenya sad tpi berharap endingnya gk ikutan sad jg 😀
    sikap bum oppa dingin bgtt yh jd terkesan gimana gitu ? 😀
    wkwkw
    ditunggu next partnya yh ;D
    FIGHTING

  23. Bru sadar ada ff ini maaf jd bru komen,,KB luar biasa brhti dingin n cuek bgt,,greget cieeeyy tp itu yg bkin menarik,,sk sm krkter sso yg lembut,,sabar n baik hti,,hayooo lho junho ada something ya ma sso??

  24. daebaaakkk!! aku suka karakter bumppa dsni, dingin tp manly bangeeeeeetttt kekeke

    dr judulny aku takut bkal sad ending
    authorrrrrr please jgn buat sad endingnyaaaa, pleaseeeeee
    happy ending ajaaa yaa hehe

  25. Hati kim bum dingin psati kse bsa bwt hati kim bum meleleh ,,hehee,,,

    py kacian kb punggungx sakit*cni oppa biar Q yg obatin,,hehee*dtendang mates dgorong sso eon,,V

    pnasaran ma part2,,,

  26. wahh.. aku suka ff ini kim bum dingi sama so eun … aku suka karakter yoona di sini … lucu .. sifat nya sama kalo nonto drama korea sukanya ynga sad n nangis nangis gitu n paginya curhat deh ma temen … tentang drama itu … * ko malah curhat hehehe mian eon … salam kenal eon aku readr baru di sini

  27. Aku suka sama karakter kim bum yg dingin..abis’y cocok sma muka’y..keke
    Kesian kim bum,,dia kurang kasih sayang kedua org tua’y sampe2 dia bersikap kyk gitu…

  28. ff nya sedih, ditulis dengan apik jd berasa kebawa dlm ceritanya…

    kesian sso selain masalah keluarga, dikampus juga bnyk ga suka ma dia.. salah satunya krn dia deket ma junho…?? .ckckk terlalu bgt ya tmn2 sso..

    deketnya jg masih ga jelas gt ya krn sso sendiri ga tau apa2 soal junho xixixii

    dan bum, cowo dingin tp populer *berkat ketampanannya?*
    ga disangka diapun memendam masalah ga kalah perih, knp ortunya tega amat berantem sampe pecah2in barang.. ga kesian ma anaknya apa heu

    yoona… omo karakter dia kyk aku bgt, rela memangkas waktu tidur demi drama lol

    part pembuka disajikan begitu menarik, sukses membuat penasaran…

    bum nyelamatin sso, dan punggungnya tidak baik2 aja ..
    lalu ilwoo yg menabrak seseorang, sepertinya yg ditabrak yoona ya…?

    kira2 gmn lanjutannya, yuks cuss part berikutnya 😀

  29. Bumppa dingin bgtt ya ?
    Sso knpa mereka tidak menyukainya ??
    Junho ?? Apa punya sesuatu yg junho yg tau sjh terhdp sso /?
    Bgmn klnjtnnya yaa ??
    Apalg tentang ssonya

Tinggalkan Balasan ke Yannibummies Batalkan balasan