♥2♥ Falling love with my fans

♥2♥ Falling love with my fans

 

Author : Resi R (Shin Ni Rin)

Genre : Romantic Comedy

Main Cast : Kim So Eun & Kim Sang Beom

Other Cast : Kim Jong Woon, Moon Geun Young, Kim Sang Jo, Kang Min Hyuk, Kim Yung Jae, Chu So Ra. (dan akan ada cast tambahan, tapi masih bingung)

Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik Tuhan, orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

 

PART 2

 

“gwaenchana?” Tanya kim bum.

“so eun-ssi.” teriak geun young seraya berjalan menghampirinya.

Cepat-cepat so eun melepaskan diri dari kim beom dan segera berdiri. Merapikan penampilannya.

Kim bum sendiri masih diam, masih pada posisi semula. Kim bum tampak tak bisa bergerak, entah ia saking senang atau apa. Pokoknya ia masih tetap tersenyum. So eun meliriknya sekilas lalu menghampiri geun young.

“gwaenchana?” tanya geun young.

“ne, ayo pergi.” ujar so eun buru-buru. Takut ada yang melihat kejadian memalukan ini.

———-

 

” ya aku mencarimu kemana-mana !” ujar min hyuk.

Kim bum diam, masih melayang di alam bebas. Terlalu senang.

“ayo pulang.” ajak min hyuk.

“tunggu ! Apa ini bukan mimpi?” ujar kim bum.

“mimpimu sudah terlalu jauh.” balas min hyuk.

“ani, aku tidak bermimpi. Ini nyata. Kau tau apa yang barusan terjadi?” tanya kim bum dengan senyum bahagianya.

“aish . . . . . .aku tidak ingin dengar” min hyuk menarik tangan kim bum untuk segera pergi sebelum ia berbicara macam-macam.

###

 

“yaaaaaaa.” kim bum berteriak bahagia di dalam kamarnya.

“aku menyentuh idolaku? Dia melihatku? Dan dia jatuh diatas tubuhku? Wajahnya sangat dekat denganku. Jinjaaaaaaaa . . . . . . . .” kim bum bicara sendiri dengan wajah senang.

“tapi bagaimana ya dengan wajahku? Apakah aku terlihat tampan saat ia melihatku?” kim bum memegangi pipinya sendiri.

“ah neomu haengbokhaeeeeeeeee !” ujarnya sambil guling-guling di kasur.

“aish hyung benar-benar tidak keren.” gumam sang jo yang melihat tingkah kakaknya dari balik pintu. Sangat bodoh.

###

 

“waeyo?” tanya geun young pada so eun. Saat ini mereka sedang berada di apartemen geun young.

“fans.” jawab so eun.

“ada apa dengan fans?” Tanya geun young.

“Seorang fans fanatik yang begitu menakutkan.” jawabnya brigidik.

Geun young menyernyit.

“maksudmu?” tanyanya.

“kau tahu? Tadi seorang fans mengejarku hingga aku terjatuh.” jawab so eun.

“nugu? Pria yang tadi?” tanya geun young.

So eun mengangguk.

“sebelumnya aku belum pernah bertemu fans seperti itu.” ujar so eun seraya membayangkan.

“itu hal biasa, kau saja yang masih baru.” balas geun young.

“mwo?” tanyanya tak terima.

“seharusnya kau tidak boleh lari begitu saja. Kau harus tersenyum, lalu memberikan tandatanganmu untuknya.” nasehat geun young seraya mempraktekan.

“seperti itu.” lanjutnya.

“aish aku tidak seperti itu. Lagi pula aku teringat kata-katamu. Makanya aku lari karena tiba-tiba pria itu mengejarku. Aku takut dia menculikku.” ujar so eun dengan kesal.

Geun young malah tertawa.

“mwo?” tanya so eun.

“ah anieyo. Lebih baik kau beristirahat saja. Besok kita harus bertemu dengan rekan kerja barumu.” ujar geun young.

“bukannya kau akan memberitahuku sesudah aku kembali. Nugu?” tanya so eun.

Geun young tampak berfikir.

“besok saja. Sekalian saat kita bertemu dan mengkonfirmasi pada publik.” jawab geung young.

“ish. . . . . .” so eun berdecak kesal dan masuk ke dalam kamar.

———-

 

So eun menjatuhkan diri di kasur lalu menghela nafas mengingat kejadian memalukan tadi. Untung saja tak banyak orang yang melihat, atau bahkan tak ada yang melihat. So eun sangat bersyukur dan sekarang ia harus beristirahat. So eun memang ingin tidur. Tapi, wajah fans nya yang begitu dekat tadi kembali terbayang di otaknya. Fans nya memang memiliki wajah yang tampan, so eun akui itu. Apalagi saat ia tersenyum.

“tidak buruk, wajahnya mulus dan tampan. Senyumnya . . . . .” gumam so eun tak sadar sambil menatap langit-langit kamar. Tiba-tiba ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

“aish. . . . .apa yang aku pikirkan? Apa yang barusan aku katakan? Aish………” ujarnya tak terima.

“mungkin aku terlalu lelah. Ya benar, aku harus tidur.” ucapnya salting sendiri.

###

 

Selama menjaga toko kim bum terus saja tersenyum bahagia sambil membayangkan kejadian kemarin. Berbeda dengan kemarin-kemarin yang memang kim bum selalu malas jika di suruh menjaga toko.

“apakah bibirmu tidak akan sobek terus tersenyum seperti itu?” sindir chu so ra.

“wae? Bukankah ini bagus?” tanya kim bum masih tersenyum.

“aish anak ini…pasti gara-gara bertemu idolamu itu kan?” sindir chu so ra lagi.

“dari mana eomma tahu?” tanya kim bum.

“siapa lagi kalau bukan sang jo, ah eomma harap sang jo tidak gila sepertimu.” jawabnya.

“ne, aku memang gila karena kim so eun” balas kim bum tak peduli dengan sindiran eommanya.

“aish….sudah bantu appamu sana ! Dari pada terus tersenyum seperti itu !” suruh ibunya.

“baik…” jawab kim bum bersemangat.

Chu so ra memperhatikan dengan heran.

“kenapa bisa anak ini tergila-gila dengan artis seperti kim so eun?” gumam chu so ra sambil geleng-geleng.

“kemarin-kemarin kau sedang bersedih. Apakah sekarang sedang senang?” tanya kim yung jae sambil tetap menyemprot bunga.

“bagaimana aku tidak senang sesudah bertemu dengan idolaku.” jawab kim bum membantu menyemprot bunga.

“hahaha jadi kau benar-benar bertemu dengan kim so eun?” tanya yung jae.

“tentu saja. Abeoji ingin tahu apa yang terjadi kemarin?” tawar kim bum dengan mata berbinar.

“mwo?” tanya yung jae.

Kim bum berbisik pada ayahnya menceritakan kejadian kemarin.

“o. . . .hahaha anakku hebat sekali. Ayah bangga padamu.” ayahnya tertawa bangga.

“aku beruntung.” ujar kim bum.

###

 

“annyeong haseyo. Kim so eun imnida.” ujar so eun ramah sambil membungkukkan badan.

“ah annyeong haseyo kim jong woon imnida.” balas jong woon.

Mereka pun duduk bersamaan dengan geun young.

“ternyata kau lebih cantik di banding yang aku lihat di televisi.” puji jong woon.

“ah kamsahamnida.” jawab so eun malu-malu.

“oh ya jong woon-ah, managermu mana?” tanya geun young.

“dia bilang tidak bisa datang karena ada urusan keluarga. Jadi aku kemari hanya sendiri.” jawabnya.

“padahal ada yang ingin aku bicarakan perihal kerjasama ini. Kita harus segera mengkonfirmasi.” ujar geun young.

“oh nanti akan aku hubungi.” balas jong woon.

Tiba-tiba ponsel geun young berbunyi.

“sebentar, kalian berakrab-akrab saja dulu.” geun young pun pergi untuk mengangkat telpon.

Jong woon tersenyum pada so eun.

“sebelumnya aku tidak menyangka akan bekerja sama denganmu.” ujar jong woon.

“aku juga.” so eun tersenyum.

“aku pernah menonton dramamu yang berjudul bettersweet. Aku suka dengan aktingmu.” ujar jong woon basa-basi.

“benarkah? Aku juga suka dengan lagu-lagumu. Suaramu bagus sekali.” dusta so eun walaupun ia tidak tahu lagu-lagu penyanyi kim jong woon itu seperti apa.

“kamsahamnida. Banyak orang-orang yang menyukai lagu it has to be you.” ujar jong woon.

“ah itu yang paling aku suka.” timpal so eun dengan senyum kaku. Ia berbohong.

###

 

“sudah selesai?” tanya so eun sambil asik menonton televisi.

“ne. Mungkin sudah beredar cepat di media. Dan kita tunggu respon dari masyarakat.” balas geun young.

Mereka sudah mengklarifikasi soal so eun yang akan menjadi model video clip dari penyanyi kim jong woon.

“baguslah. . . .”

“ne, dan lusa kau harus mulai syuting.”

“arasseo.” jawab so eun.

###

 

“beom-ah tolong antar bunga mawar merah muda ini !” perintah ibunya.

“eodiga?” tanya kim bum.

“sebentar, tadi eomma lupa menaruh catatan alamatnya.” ujar chu so ra.

Kim bum hanya memperhatikan bunga mawar yang ia pegang.

“ini alamatnya.” ujar chu so ra seraya memberikan secarik kertas.

“ne arasseo.” ujar kim bum.

###

 

Teng tong teng tong

 

“ya manager eonni ada yang datang.” teriak so eun. So eun masih anteng menonton televisi.

“tolong bukakan, aku belum selesai.” teriak geun young dari kamar mandi.

“aish . . . .” so eun berdecak kesal lalu berjalan menuju pintu dengan langkah terseret.

“annyeong haseyo, ini bunga pes. . . . . .” ujar orang tersebut saat pintu di buka.

So eun membulatkan matanya. Benar-benar kaget. Begitupula dengan kim bum.

“aigoo . . . . ” so eun cepat-cepat menutup pintu. Kim bum masih mematung di luar. Tidak percaya dan kelewat bahagia.

“waeyo? Apakah bunga pesananku sudah datang?” tanya geun young.

So eun mengelus dadanya. Masih kaget mungkin mendapati fansnya berada di depan pintu.

“untuk apa kau memesan bunga?” kesal so eun.

“waeyo? Mana bunganya?” tanya geun young.

“masih di luar.” jawab so eun.

“kenapa kau tidak membawanya?” heran geun young.

“shireo ! Ambil saja sendiri.” jawab so eun lalu duduk di sova.

“aish aneh sekali.” gerutu geun young berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Tampak seorang pria tengah berdiri sambil membawa bunga mawar merah muda yang sudah di kemas dengan indah. Pria itu tersenyum lebar, tapi senyumannya sedikit memudar saat tahu jika yang membuka pintu bukan kim so eun, melainkan wanita lain. Tapi kim bum tetap tersenyum manis.

Kim bum sendiri tidak bisa percaya jika ia bertemu lagi dengan idolanya. Di apartemennya? Mungkin.

“annyeonghaseyo. Ini bunga pesanan nya.” ujar kim bum sambil menyerahkan bunga tersebut.

“gomawo.” ujar geun young.

Oh……sekarang baru geun young mengerti kenapa so eun sekaget itu dan tiba-tiba kesal. Yang mengantar bunga pesanannya adalah fans so eun sendiri. Pria kemarin yang di anggap so eun seorang fans yang akan menculiknya sampai so eun terjatuh. Geun young tertawa kecil. Tak menyangka jika ia memesan bunga pada fansnya so eun. Hahaha lucu sekali.

“gomawo.” ujar geun young sekali lagi lalu hendak masuk.

“mmm tunggu !” cegah kim bum.

Geun young menatap kim bum penuh tanya.

“mmm tolong sampaikan pada kim so eun…a..aku fans beratnya hehe. Aku. . . . .akan selalu mendukungnya.” ujar kim bum susah payah.

“oh ne arasseo. Tadi dia benar-benar terkejut. Dan aku…managernya” balas geun young.

Kim bum hanya nyengir.

Lalu geun young pun masuk ke dalam.

Kim bum memegangi pipinya.

“ah jinja. . . . Aku memang yang paling beruntung di dunia.” ujar kim bum bahagia.

———–

 

Geun young duduk sambil memegangi bunga di sebelah so eun yang masih memasang wajah cemberut.

“lihat ! Indah sekali bukan?” ujar geun young sambil menyodorkan bunga mawar pada so eun.

“aish. . . .” so eun menepisnya.

“aku sendiri tidak menyangka jika aku memesan bunga pada fansmu.” ujar geun young yang mengerti kekesalan so eun.

“kenapa harus memesan bunga? Sebelumnya kan kau tak pernah memesan bunga” kesal so eun.

“entahlah, aku ingin membuat apartemenku lebih cantik di hiasi bunga-bunga segar.” jawab geun young tanpa dosa.

“bagaiama jika dia datang kemari setiap hari setelah melihatku tadi? Aish seharusnya tadi aku tak usah membukanya saja.” sesal so eun.

“wae? Dia hanya fans biasa. Jangan berfikir berlebihan.” ujar geun young.

“tapi tingkahnya kemarin membuatku takut, itu yang pertama bagiku.” ujar so eun.

Geun young tertawa lucu.

“lagi pula sepertinya dia bukan fans seperti itu. Dia bilang fans beratmu dan akan selalu mendukungmu. Bersyukurlah !” ujar geun young.

“terserah apa katamu saja.” balas so eun.

“apa kau sadar? Setelah melihat wajahnya dari dekat dia fans yang tampan ! Jika dia aktor mungkin aku akan menjadi fans beratnya.” ujar geun young.

So eun diam memikirkan kata-kata managernya. Ada benarnya juga. Kim bum memang tampan.

“matamu harus di periksa !” bantah so eun mentah-mentah.

“aish . . . . . Jika para fansmu tahu sifat aslimu, mungkin mereka akan menyesal telah mengagumimu.” sindir geun young.

So eun hanya diam sambil mencibir.

“oh ya ini script yang harus kau baca dan pelajari !” perintah geun young sambil menyerahkan script dari tasnya pada so eun. “ kau harus berakting seolah-olah kau sedang berusaha menyelamatkan dan mengejar cintamu. Benar-benar romantis”

So eun mengambilnya.

“di video itu aku menjadi seorang wanita yang akan di tinggal oleh pria yang disukainya kan? Harus berjuang mendapatkan cintanya. Menyedihkan !” ujar so eun.

“itu kau sudah tahu.” Balas geun young.

“tadi aku mengobrol banyak dengan jong woon oppa.” Jawab so eun.

“oppa? Kau bahkan menyebutnya oppa ! hei ada sesuatu antara kalian?” selidik geun young.

“anieyo…dia yang menyuruhku untuk memanggilnya seperti itu. Lagi pula dia itu sudah tua….seumuran denganmu ! tidak sopan jika aku memanggilnya tanpa oppa.” Jelas so eun.

“ah arasseo…. Tapi walaupun dia sudah tua, tapi tetap tampan kan? Sama sepertiku terlihat masih cantik dan muda.” Ujar geun young.

“hoh….sudah tua ya tua saja.” Sindir so eun.

“aish….” Delik geun young.

“yasudah segera kau pelajari sriptnya…lusa mulai syuting.” Suruh geun young.

“arasseo…arasso managaer eonni.” Jawab so eun.

###

 

Kim bum mengayuh sepedanya sambil bersiul senang. Mungkin ia adalah orang yang paling beruntung. Jarang-jarang ada seorang fans yang bertemu idola seperti dirinya. Kim bum sangat bersyukur. Tahu-tahu ada yang melambai-lambaikan tangan padanya sambil tersenyum. Kim bum pun menghampirinya.

“shin hye-ya….ada apa?” Tanya kim bum tanpa turun dari sepedanya.

“kebetulan aku melihatmu….mmmm tampaknya kau bahagia sekali. Kau sedang senang?” Tanya shin hye memperhatikan wajah kim bum.

Senyum kim bum semakin mengembang.

“ne…aku sangat-sangat senang…nanti akan aku ceritakan padamu.” Ujar kim bum.

“ah arasseo….oh ya ini !” shin hye menyerahkan suatu bingkisan.

“ige mwoya?” Tanya kim bum.

“tadinya aku hendak pergi ke toko bunga orangtuamu untuk memberikan ini ! tadi eommaku yang memasak. Baru saja appaku naik pangkat di tempat kerjanya jadinya kami ingin berbagi. Tapi kebetulan sekali aku melihatmu, jadi sekalian saja” Jelas shin hye.

“oh……” kim bum angguk-angguk. “gomawo” lanjutnya.

Shin hye tersenyum.

“sampaikan terimakasihku pada eomma dan appamu….aku akan memberi tahu eomma dan appa segera. Pasti mereka akan senang.” Ujar kim bum.

“ne….” balas shin hye.

“yasudah kalau begitu aku pulang. Annyeong.” Kim bum kembali mengayuh sepedanya sedangkan shin hye hanya memperhatikannya sambil tersenyum.

###

 

“wah…..sepertinya enak…..” seru yung jae melihat makanan pemberian ayah dan ibu shin hye.

“ne…kita harus mengucapkan terimakasih pada mereka.” Balas chu so ra.

“beom-ah……kau tak lupa mengucapkan terimakasih kan pada shin hye?” Tanya chu so ra.

“tentu saja.” Jawab kim bum.

“lihatlah, mereka begitu baik. Sepertinya shin hye adalah tipe wanita yang cocok untukmu. Dia sopan dan…..cantik tentu saja.” Ujar chu so ra.

“aish eomma ini bicara apa? Aku dan shin hye hanya teman dari dulu.” Sanggah kim beom enteng.

“lagi pula kenapa kau belum juga punya pacar sampai saat ini? Sudah jelas ada shin hye….kenapa tidak pacaran saja dengannya? eomma akan sangat mendukung.” Oceh chu so ra.

Kim yung jae dan sang jo hanya asik menyantap makanan sambil mendengarkan pembicaraan mereka.

“shin hye bukan tipeku eomma. Dia teman baikku mana mungkin aku pacaran dengannya.” sargah kim beom.

“lalu, yang seperti apa wanita idealmu itu huh?” Tanya chu so ra.

“tipe wanita idealku…….yang memiliki double-eyed-eyelid, lesung pipi, bertubuh pendek, mungil, cantik, rambutnya panjang….ya……seperti Kim So Eun. Kim So Eun tipe wanita idealku.” Jawab kim bum sambil senyum-senyum sendiri.

“jangan terlalu banyak bermimpi….aish menyesal eomma sudah bertanya dan ingin mendengarkan.” Omel ibunya.

“tidak apa, tipe idealnya bagus….” Timpal yung jae.

“mwo? Kau berniat menyindirku?” Tanya chu so ra.

“ani….anieyo…..” jawab yung jae cepat-cepat.

“aish ayah dan anak sama saja.” Dumel chu so ra.

“waeyo eomma? Memangnya tipe wanita abeoji jelek?” Tanya sang jo polos.

“mwo?” Tanya chu so ra.

Kim bum hanya cekikikan.

###

 

Laptop sudah menyala di depan kim bum. Kebetulan sekali ada informasi baru tentang kim so eun.

 

Sudah di konfirmasi. Artis muda Kim So Eun akan menjadi model video clip penyanyi yang memiliki suara khas Kim Jong Woon. Sesuai yang telah di konfirmasi dari masing-masing pihak management bahwa mereka akan bekerja sama dalam pembuatan MV ini. Akan sangat menarik bagi para fans kedua artis yang sama-sama tengah naik daun ini. Dan ini akan menjadi kombinasi yang sangat bagus.

 

Kim bum girang setengah mati membaca artikel tersebut. Tapi ada yang mengganjal di pikirannya.

“kim jong woon? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu” ujarnya sambil berfikir.

“penyanyi kim jong woon…..” pikirnya sambil mengetuk-ketuk tangannya pada meja.

“o….kim jong woon bukannya pria yang di supermarket waktu itu? Jadi……dia….benar-benar seoarang penyanyi?” kim bum menepuk jidatnya sendiri.

“aish baboya….aku harus mencari tahu…siapa tahu yang waktu itu hanya mengaku-ngaku” ujarnya lalu mulai men-search nama kim jong woon di internet.

Kim bum membelalakan matanya setelah melihat foto-foto dan sebaginya. Membaca biodata dan informasi mengenai kim jong woon.

“debut 2 tahun lalu dengan lagu hits yang berjudul it has to be you.” Bacanya pada sebuah artikel.

“o…dia debut 2 tahun yang lalu? Kenapa aku bisa tidak tahu ya? Baboya…” ujarnya.

“jadi itu benar yang bertemu di supermarket adalah kim jong woon seorang penyanyi? Cih ternyata dia penyanyi yang sombong.” Ujarnya.

“aish….tapi kenapa kim so eun harus bekerja sama dengan penyanyi sombong itu….menyebalkan….” kesalnya.

###

 

Kim bum sedang sibuk menyiram bunga.

“aku akan membantu.” Ujar shin hye ikut menyiram bunga.

“oh shin hye…tidak perlu.” Tolak kim bum.

“gwaenchana. Lagi pula aku tidak ada kerjaan.” Jawab shin hye.

“memangnya kuliahmu libur?” Tanya kim bum.

“mmm.” Shin hye mengangguk.

“yasudah….” Ujar kim bum.

“oh ya…bukannya kau bilang akan cerita?” ingat shin hye.

“ne?” Tanya kim bum.

“kau kelihatan sangat bahagia kemarin.” Ingat shin hye.

“oh….itu…hehehe ne aku benar-benar senang kemarin.” Jawab kim bum.

“aku ingin dengar.” Pinta shin hye.

“kemarin, aku di suruh eomma untuk mengantar bunga. Dan kau tahu? Saat aku sampai pada alamat pemesan, yang membuka pintu adalah kim so eun ! artis idolaku ! ini seperti mimpi…” cerita kim bum dengan mata berbinar-binar.

“oh…” tanggapan shin hye hanya begitu, karena ia memang tidak suka jika kim bum sudah membicarakan kim so eun. Entahlah, yang jelas shin hye tidak suka.

“tapi kelihatannya kim so eun terkejut karena sebelumnya kami pernah bertemu di bandara. Bukan bertemu, hanya saja aku datang ke bandara untuk menyambut kepulangannya dari sanghai. Dan ada tragedy yang benar-benar menyenangkan.” Lanjut kim bum.

Shin hye hanya angguk-angguk saja, sebenarnya ia ingin meminta agar kim bum berhenti bercerita. Tapi, ia sudah terlanjur bilang ingin mendengarkan.

“saat ia berlali ia terjatuh, dan aku menolongnya hingga kami berdua terjatuh ke bawah. Dan…dia jatuh tepat di atas tubuhku…hahaha menyenangkan bukan?” ujar kim bum.

Shin hye hanya tersenyum simpul. “beom-ah kau tahu? Aku seperti orang bodoh karena cemburu pada kim so eun. Idolamu sendiri.” Batin shin hye.

“ya begitulah ceritanya kenapa kemarin aku terlihat sangat bahagia.” Ucap kim bum.

“oh hehehe begitu rupanya.” Balas shin hye tanpa bicara banyak.

###

 

“segeralah bersiap-siap. Sekarang kau harus syuting.” Perintah geun young pada so eun yang tampak masih malas-malasan.

“ne…….” jawab so eun.

“kau sudah mempelajarinya dengan baik?” Tanya geun young.

“tentu saja.” Jawab so eun.

“baguslah.”

“memangnya syuting pertama akan di ambil dimana?” Tanya so eun.

“syuting pertama di tempat terbuka. Dan tidak menjadi kemungkinan aka nada banyak fansmu dan juga fans kim jong woon yang melihat.” Jawab geun young.

“aishh aku harap orang itu tidak ada.”

###

 

“hyung……..antar aku ke tempat les ya?” pinta sang jo.

“shireo…aku malas…” tolak kim bum.

“aish hyung ini benar-benar pemalas…….” Ujar sang jo lalu keluar dari kamarnya.

Kim bum hanya mencibir sambil memainkan laptopnya.

Tiba-tiba chu so ra datang dan langsung menjewer telinga kirinya.

“ya…aaaa….eomma…eomma….appo…!” teriak kim bum kesakitan.

“kau ini…! Hanya diminta mengantar sang jo ke tempat les saja malas….” Marah chu so ra seraya menarik kim bum keluar kamar.

“ne…eomma….aku akan mengantarnya….tapi…lepaskan dulu tanganmu….!” Pinta kim bum.

“yasudah cepat, jangan ada kata malas-malasan lagi…dasar…” omelnya lalu keluar duluan.

Kim bum memegangi telinganya yang memerah.

“sakit sekali……” ringisnya.

“sang jo….anak itu….! Sudah berani mengadu….awas saja…” dumel kim bum.

###

 

Kim bum mengayuh sepedanya. Baru saja ia mengantar sang jo ke tempat les. Kim bum tampak tenang-tenang saja mengayuh sepedanya. Tapi saat ia melewati jalanan yang ramai. Ia kaget. Terkejut setengah mati.

“itu………kim so eun?” kagetnya.

“apa yang sedang ia lakukan?” tanyanya bingung karena so eun berlari ke arah tengah jalan dengan nafas tersenggal-senggal.

Kim bum kaget saat melihat ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arah so eun.

“mwo? Ya………” teriak kim bum lalu mengayuh sepedanya lebih cepat. Karena tak ada waktu kim bum pun meninggalkan sepedanya sembarang dan berlari sekuat tenaga ke arah so eun yang berdiri di tengah jalan.

“kim so eun awas……” teriak kim bum saat mobil itu hampir menabrak so eun.

Tanpa pikir panjang, kim bum langsung menarik so eun ke tepi jalan sekuat tenaga hingga so eun jatuh di pelukannya. So eun hanya menatap bingung dengan apa yang di lakukan kim bum. Mwo? Kim bum?.  Apaaaa? Kim bum memeluk idolanya sendiri? Kim so eun?

“gwaenchana?” Tanya kim bum.

Tanpa menjawab, dengan segera so eun melepaskan pelukannya. Enak saja fans nya ini sudah memeluknya.

“kau…? Ya….apa yang kau lakukan…?” marah so eun.

“CUT…………!!!!!!” teriak sang sutradara.

Kim bum hanya menatap bingung karena semua orang yang memperhatikannya.

 

TBC