Today, Love is Begin PART 1

Today, Love is Begin

Main cast : Kim So Eun & Kim Sang Beom

Other Cast : Jung Il Woo, Kim Woo Bin, Shin Ni Rin, Lee Bo Young, Kang Hye Rim. Mungkin akan ada cast lain yang muncul.

Genre : Romance comedy

Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik Tuhan, orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

Dilarang meng-copy paste tanpa seijin pemilik cerita !

Maaf ya readers maaaaffff….Author malah bikin FF baru hehehe

Oh ya, FF ini terinspirasi dari manga yang author suka, judulnya ‘Ookami Shoujo To Kuro Ouji’ mungkin ada readers yang suka atau pernah baca manga itu. Nah, karena author jatuh cinta sama karakter cowo di manga/komik itu makanya author mau buat versi Bumssonya hehe. Tapi, ceritanya gak akan sama banget kaya di komik itu, pasti ada khayalan-khayalan gaje author hehe. Selamat membaca aja deh.

 

PART 1

 

Hari sudah gelap. Seorang lelaki tengah menunggu bus datang di halte, untuk mengusir rasa bosan yang menghampirinya ia pun mulai memasangkan headphone yang tadi bergantung di lehernya dan mulai memutar musik lewat ipod. Tangannya ia masukkan ke dalam celana, dengan gaya seperti itu ia sangat terlihat keren dan cool. Tak sedikit anak-anak remaja perempuan yang melihatnya dengan wajah berbinar. Menunggu sekitar 10 menit lamanya, akhirnya bus yang ia tunggu pun datang. Lelaki itu pun segera naik dan masuk ke dalam bus. Kebetulan saat ini busnya penuh dengan penumpang, hanya tersisa satu tempat kosong di kursi bus paling belakang. Disana hanya terisi 3 orang penumpang dan setidaknya masih cukup di duduki olehnya. Lelaki itu pun segera bergegas dan duduk disana. Sudah setengah perjalanan dan ia masih mendengarkan musik seraya memejamkan matanya dengan lengan yang dilipat. Tiba-tiba saja ada sesuatu yang jatuh di pundaknya, lelaki itu pun langsung membuka matanya dan menoleh ke sampingnya. Ia cukup terkejut saat mendapati kepala seorang perempuan yang bahkan tak ia kenal menyender di bahu kirinya. Lelaki itu pun mencoba sedikit menundukkan kepalanya untuk melihat wajah si pemilik kepala itu.

“Heh…” lelaki itu membuang nafasnya saat mendapati perempuan itu tengah tertidur. Lalu lelaki itu pun mendorong kepala perempuan itu dengan tangannya agar tak menyender di bahunya. Lelaki itu bisa kembali mendengarkan music dengan tenang, namun tak lama kemudian kepala perempuan itu jatuh lagi menyender di bahunya. Lelaki itu berdecak sebal, lalu mengangkat kepala perempuan itu dengan tangan kanannya. Karena tak ingin kepala perempuan itu menyentuh bahunya lagi, ia memilih menahan kepala gadis itu sedikit enggan dengan telunjuknya dan wajah lelaki itu sudah terlihat sangat kusut. Karena merasa pegal terus-terusan menahan kepala perempuan itu, lelaki itu pun dengan pelan-pelan mendorong kepala perempuan itu untuk menyender pada bahu seorang bapak-bapak berumur sekitar 45 tahunan yang kebetulan juga sedang tertidur. Dan akhirnya lelaki itu pun bisa meremas-remas dan memijit tangannya yang terasa pegal.

“OMOOO…!” lelaki itu langsung menoleh ke sampingnya dan melihat perempuan itu sudah terbangun.

“Omo…eottokae? Aku ketiduran ! waaaa sudah terlewat jauh.” Ucap perempuan itu dengan heboh seraya menengok kanan kiri ke jalanan. Lelaki itu hanya bisa menatapnya saja dengan datar.

Perempuan itu langsung berdiri dari duduknya. “Tolong berhenti disini pak supir….! Berhenti disini !” teriak perempuan itu seraya berjalan mendekati pintu bus. Semua orang melihatnya dengan wajah heran.

“tidak bisa agashi, kau baru bisa turun di halte berikutnya.” Ujar sang supir itu.

“Aku ketiduran dan seharusnya aku turun di halte sebelumnya, aku mohon pak supir….berhenti disini atau aku akan loncat dari pintu, bagaimana?”

“Ah baiklah-baiklah.” Supir bus itu pun memilih mengalah dan segera memberhentikan busnya.

“waaaa gamsahamnida…..” perempuan itu pun langsung turun dari bus.

Sementara itu, lelaki itu hanya bisa melihat perempuan itu yang tengah kebingungan setelah turun dari bus karena jarak antara halte sebelumnya sudah lumayan jauh.

-today love is begin-

Kim So Eun berumur 18 tahun dan dia adalah siswi kelas 2-A SMA di Chungju High School.

Hari masih pagi, dan So Eun sudah berada di dalam kelas. Seperti biasa, pada saat waktu sebelum bel berbunyi dan pelajaran belum dimulai semua murid sedang asyik mengobrol satu sama lain. Termasuk Lee Bo Young dan Kang Hye Rim yang sibuk membicarakan mengenai kencan mereka dengan pacar mereka. Sementara So Eun hanya bisa diam dan mendengarkan cerita menarik yang keluar dari mulut Bo Young dan Hye Rim dari tempat duduknya.

“Bagaimana dengan kencanmu?” tanya Bo Young penasaran pada Hye Rim.

“Kemarin malam kami makan di restoran mahal, dan dia menjemputku dengan mobil barunya.” Jawab Hye Rim bangga.

“Waaa….senang sekali Hye Rim-ah, Kau punya pacar yang kaya dan tampan, aku bahkan iri padamu karena kau bisa berkencan menggunakan mobil.” Timpal Bo Young seraya menopang dagunya.

“Ummm~ kemarin aku dan Jo Suk hanya pergi ke tempat hiburan dan kami pun hanya berjalan kaki.” Lanjut Bo Young dengan nada lesu.

Hye Rim yang sedari tadi sibuk mewarnai kukunya kini menatap Bo Young. “Bukankah berjalan kaki hanya diantara kalian berdua itu lebih romantis?” balasnya.

So Eun yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka merasa iri, pasalnya ia belum pernah memiliki seorang kekasih yang bisa ia ceritakan nantinya kepada teman-temannya.

“Tidak begitu romantis, karena dia tak jadi menciumku.” Jawab Bo Young dengan nada yang kecewa.

“Ah sayang sekali, seharusnya hal seperti itu tak boleh terlewatkan dalam berkencan ! kemarin saja Hyun Sik menciumku saat kami berada di dalam mobil.” Cerita Hye Rim.

Mata So Eun langsung membulat saat mendengar apa yang dikatakan Hye Rim tentang ‘ciuman’.

“jinjjaru? Berciuman tidak boleh terlewatkan saat berkencan?” gumam so eun pelan.

“Dan dia memberikanku ini !” Hye Rim memperlihatkan cincin dengan hiasan bunga di tengahnya kepada Bo Young.

Bo Young langsung menampakkan wajah irinya. “Kau beruntung sekali Hye Rim-ah, memiliki pacar yang lebih tua darimu dan dia sudah bekerja. Otomatis pacarmu bisa memberikan sesuatu yang harganya mahal seperti itu.” Timpal Bo Young.

“Ah ya begitulah, aku cukup beruntung.” Bangga Hye Rim.

“So Eun-ah….” Panggil Bo Young.

So Eun yang merasa namanya dipanggil langsung terasa kaku, pasalnya sedari tadi ia menguping apa yang mereka bicarakan. Dengan enggan So Eun pun menolehkan wajahnya ke samping, ke bangku Hye Rim dan Bo Young.

“So Eun-ah, kau tak pernah bercerita mengenai pacarmu atau mengenai pengalaman kencanmu. Aku juga ingin tahu, ceritakan pada kami !” Pinta Bo Young. Hye rim mengangguk menyetujui.

“Ah? Namjachingu? Dia…..ah apakah aku harus menceritakannya pada kalian?” Tanya balik So Eun. So Eun rasanya ingin memukul kepalanya sendiri berkali-kali dengan buku karena ia tidak tahu apa yang harus ia katakan pada temannya tentang namjachingu.

“Tentu saja !” Balas Bo Young.

“Hei So Eun-ah….apa jangan-jangan kau tidak pernah berkencan?” Tanya Hye Rim yang sukses membuat So Eun kebingungan untuk menjawab.

“Aku…tentu saja aku punya pacar…mana mungkin aku tidak punya hahaha. Bahkan pacarku itu sangat romantis dan dia sangat perhatian padaku.” Dusta So Eun. Entahlah apakah Bo Young dan Hye Rim dapat membaca kebohongan atas ucapan yang keluar dari mulut So Eun atau tidak.

“Oh, benarkah?” Tanya Bo Young. So Eun langsung mengangguk dengan cepat.

“Dia bahkan sangat pandai dalam berciuman.” Dusta So Eun, bahkan ia tidak memikirkan sebelumnya kata yang ia ucapkan barusan.

“Waaaaa….” Bo Young dan Hye Rim terlihat terkagum-kagum, sementara So Eun hanya tersenyum saja akan kebohongannya itu.

“Sepertinya kau beruntung.” Ujar Bo Young.

“Hahahaha tentu saja aku beruntung, pacarku itu sangat baik dan dia juga sangat tampan. Dan dia juga sangat mesum ahahaha.” Dengan bodohnya, So Eun malah semakin menjadi-jadi membuat kebohongan kepada Bo Young dan Hye Rim.

“Ah, aku ingin melihatnya, lain kali tunjukan fotonya padaku so eun-ah !” Pinta Bo Young.

“Eh?” So Eun langsung pucat pasi saat mendengar permintaan Bo Young.

“Ya, aku juga ingin tahu apakah pacarmu itu lebih tampan dari pacarku atau tidak.” Tambah Hye Rim.

“Ooh? Ah hahaha tentu saja, aku akan memperlihatkannya pada kalian.” Balas So Eun dengan senyum yang ia buat-buat. So Eun merasa ia sedang jatuh ke jurang saat ini juga karena dengan beraninya membuat janji yang jelas-jelas semuanya adalah palsu.

Sebelum Hye Rim dan Bo Young bertanya lebih banyak, bel pun berbunyi dan membuat so eun bisa bernafas lega. So eun memalingkan wajahnya dari hadapan Bo Young dan Hye Rim. Setelahnya ia hanya bisa merutuki dirinya sendiri karena kebohongan dan kebodohan yang ia lakukan.

-today love is begin-

“Hey~ ada apa? kenapa kau tiba-tiba langsung menarikku ke sini eoh?” tanya Shin Ni Rin. Shin Ni Rin adalah teman semasa SMP So Eun, dan sampai saat ini mereka masih berteman baik walaupun berada di kelas yang berbeda.

“Apa yang harus aku lakukan Ni Rin-ah? Bantu aku !” Mohon So Eun.

Shin Ni Rin menyenderkan tubuhnya pada tembok toilet seraya melipat kedua lengannya.

“mwoga? Apa yang harus aku bantu?” tanya Ni Rin.

“Aku terlalu bodoh, aku membohongi teman satu kelasku kalau aku sedang berkencan, dan aku sudah berjanji pada mereka akan memperlihatkan foto pacarku. Jadi apa yang harus aku lakukan?” Tanya So Eun.

“Mwo? Kau bilang punya pacar pada teman satu kelasmu?” ulang Shin Ni Rin dengan wajah kagetnya. So Eun mengangguk dengan wajah lesu.

“Kebohongan macam apa itu?” Ujar Ni Rin sambil menatap so eun dengan kening berkerut.

“Maka dari itu, aku sudah terlanjur berbohong ! jadi bantu aku Ni Rin-ah…..jebaaalll !” Mohon So Eun seraya menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya di depan wajah Ni Rin.

“Yak ! Apa yang harus aku lakukan untuk membantumu? Tidak mungkin kan aku menyamar menjadi seorang laki-laki lalu kau mengambil gambar wajahku?” Ujar Ni Rin.

“Ah….ide bagus ! aku rasa itu ide bagus ! kau cukup berdandan seperti laki-laki lalu aku mengambil gambar wajahmu….aaahhh kau jenius sekali ! kau kan seperti laki-laki.” So Eun seperti mendapati ide dari apa yang dikatakan oleh Ni Rin barusan.

“Hey…mana mungkin ! aku hanya bicara asal !” Ujar Ni Rin.

“Ayolaaaahhh….jebaaalll !” mohon So Eun.

Ni Rin menghembuskan nafasnya lalu berfikir.

“Tidak, aku tidak bisa melakukan itu so eun-ah….lebih baik kau berkata jujur saja kepada mereka.” Tolak Ni Rin yang membuat wajah So Eun berubah menjadi murung seketika.

“tidak mungkin, itu sangat berbahaya ! aku sudah terlanjur berbohong kepada mereka. Terlalu memalukan jika aku harus mengaku jika aku tidak pandai dalam berkencan.” balas So Eun.

“Pfftt….. “ Ni Rin menghela nafas lalu melihat jam tangannya. “Harus berapa lama kita berada di dalam toilet? Sebentar lagi waktu istirahat akan segera habis, lebih baik kita makan dulu lalu setelah itu pikirkan cara lain.” Jelas Ni Rin lalu menarik tangan So Eun keluar.

-today love is begin-

So eun sedang selonjoran di ruang TV sambil memakan ubi goreng.

“So eun-ah…” teriak ibunya.

“ne?” balas so eun tanpa beranjak sedikitpun dari posisinya.

“Tolong kau belikan lobak dan wortel ke supermarket, eomma akan masak sayur lobak untuk mala mini.” Teriak ibunya dari dalam dapur.

“Apakah tidak ada persediaan lain selain lobak eomma? Kenapa kau tidak memasak yang lain saja?” balas so eun.

“yaaa kau ini…” ibu so eun menghampirinya dan merebut ubi goreng yang ada di dekapan so eun.

“Eomma….” Protes So Eun.

“Kerjaanmu hanya malas-malasan saja, cepat pergi dan belikan !” suruh ibunya.

“ah ne….ara ara !” dengan malas-malasan so eun pun akhirnya menuruti perintah ibunya.

-today love is begin-

So eun baru saja keluar dari supermarket dengan satu jinjing keresek yang berisikan lobak dan wortel di tangan kanannya. Saat so eun sedang menunggu lampu pejalan kaki menyala, tak sengaja ia menguping pembicaan dua orang perempuan yang begitu heboh.

“Hei lihat pria itu !” tunjuk perempuan berambut hitam sebahu.

“Ah ne? yang memakai baju putih itukah?” Tanya temannya memastikan.

Mau tak mau so eun pun mengikuti arah pandangan dua perempuan itu. Dan ia melihat ada tiga orang pria yang sedang mengobrol di depan sebuah café di dekat ia akan menyebrang sekarang.

“ne pria itu, dia sangat tampan !” kagumnya.

“Wooah bahkan dia terlihat begitu bersinar di antara yang lain.”

“Ne kau benar, dia juga kelihatan keren hahaha.”

So eun mempertajam penglihatannya, dan ia melihat pria dengan baju putih itu sedang tertawa bersama teman-temannya.

“ah benar…dia tampan.” Gumam so eun pelan.

Saat melihat pria tampan itu, so eun jadi teringat akan sesuatu. “Ah ponsel !” ucapnya. Buru-buru so eun pun mengeluarkan ponselnya dan mengarahkan ponselnya pada pria itu.

“Ah terlalu jauh, aku tidak bisa mengambil gambarnya dengan jelas.” Ucap so eun. Lalu ia melihat kedua orang teman pria itu meninggalkan pria itu sendiri. Dan sepertinya so eun harus segera memfoto pria itu.

“Aku harus mendapatkannya !” ucap so eun dan tanpa sadar kakinya melangkah mendekat ke arah dimana pria itu berada.

“Ah…sangat jelas.” Ujar so eun senang lalu ‘klik’ ia membidik full face pria itu dengan kamera ponselnya.

“Eh?” Pria itu memasang wajah kaget dan bingungnya karena ada sebuah ponsel yang berada tepat di depan wajahnya.

“Ahhhh…..” So eun juga baru menyadari bahwa ia mengambil gambar wajah pria itu dengan jarak yang sedekat ini. Bahkan ponselnya tepat berada di depan wajah pria itu. So eun langsung merasa kaku di tempat karena kelakuan bodohnya dan dengan cepat ia menurunkan ponselnya.

“ada….apa?” tanya pria itu seraya menatap so eun dengan wajah bingung.

“Ah? Ani….lihat itu !!!” so eun menunjuk dengan asal ke belakang pria itu.

“Ne?” walalupun masih Nampak kebingungan, pria itu pun memutar kepalanya dan melihat ke belakang ke arah yang ditunjuk oleh so eun.

“Tidak ada apa-apa disana.” Gumam pria itu seraya menggaruk tengkuknya. Dan saat ia memutar lagi kepalanya, so eun sudah pergi dan menghilang.

“Aneh sekali.” Ujarnya seraya menggaruk tengkuknya.

-today love is begin-

Keeseokan harinya, Chungju High School

“Eh…benarkah? Ini benar-benar pacarmu?” reaksi bo young saat ia melihat foto seorang pria yang so eun perlihatkan padanya.

So eun tertawa. “Ne, dia pacarku.” Dengan bangganya so eun berkata.

Saat ini so eun, bo young, dan hye rim sedang berada di kantin.

“dia benar-benar kereeen !” puji bo young.

“benarkan? Mempunyai pacar sekeren dia benar-benar seperti mimpi, tapi itulah kenyataanya bahwa dia pacarku.” Hidung so eun semakin bertambah panjang saja karena kebohongannya itu.

Hye rim dan bo young saling tatap. “jadi dia memang benar-benar punya pacar.” Bisik hye rim pada bo young.

“dia tampan, tapi…..” ujar hye rim menggantung seraya mengamati layar ponsel so eun.

“aku rasa, aku pernah melihatnya sebelumnya.” Lanjut hye rim yang langsung membuat so eun jantungan.

“Ne? Ahaha mungkin itu hanya imajinasimu.” Elak so eun, wajahnya sudah pucat pasi. Takut jika kebohongannya akan terbongkar dengan cepat. Apa yang akan dikatakan  mereka nanti?

“Waaa? Apakah dia seorang model? Orang seperti apa dia?” tanya bo young.

So eun menelan ludahnya dengan susah payah. “dia….”

“Ahh~” tiba-tiba hye rim seperti orang yang baru saja menang undian.

“Ah aku ingat, dia Kim bum-ssi kelas 2-H !” ujar hye rim dengan suara yang sangat keras.

‘tidak mungkin, dia satu sekolahan denganku?’ batin so eun.

Mata so eun langsung seperti yang akan keluar dari tempatnya, ia terlalu kaget mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh hye rim. Apalagi di tambah sekarang ini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri seseorang yang sedang mereka bicarakan sedang berdiri di depannya dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman, dan orang itu melihat ke arah dimana so eun dan teman-temannya berada karena merasa namanya dipanggil.

Mata so eun semakin ingin keluar saja.

“Eh…” lelaki yang bernama kim bum itu juga sedikit kaget saat melihat seseorang yang kemarin mengambil gambarnya di depan sebuah café. Mata mereka bertemu.

“Kemarin bukannya..mmpph..” so eun langsung berdiri dari tempat duduknya dan menutup mulit kim bum dengan tangannya. kim bum cukup kaget dengan tindakan so eun yang tiba-tiba. Lalu setelah itu so eun menarik paksa kim bum keluar dari kantin.

“ehh….so eun-ah……” teriak bo young dan hye rim. Namun so eun tak menghiraukan dan tetap menarik kim bum dengan cepat.

-today love is begin-

“Hey, ada apa ini? Apa kau ada perlu denganku?” tanya kim bum.

So eun langsung menghentikan langkahnya dan melepaskan tangannya yang  menarik kim bum saat mereka sudah berada di taman sekolah. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan setelah menarik kim bum-orang yang tidak ia kenal dan orang yang ia pura-pura mengaku sebagai pacarnya. So eun hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya sebagai tanda berfikir. Kim bum yang merasa heran akhirnya menatap ke arah so eun, lalu tiba-tiba ia mengeluarkan sapu tangan miliknya dari saku celana.

“Hey, kau berkeringat sekali, apa kau baik-baik saja?” tanya kim bum seraya sedikit menundukkan wajahnya dan menghapus keringat di dahi so eun dengan sapu tangannya. So eun terkesiap dengan perlakuan kim bum.

“ada sesuatu yang mengganggumu?” tanya kim bum. So eun masih belum menjawab dan menatap kim bum dengan takjub.

“jika kau mau, kau bisa menceritakannya padaku.” ujar kim bum dengan senyum ramahnya.

‘ah…sangat ramah, dia seperti pangeran ! dia tidak hanya tampan tapi dia juga sempurna.’ Batin so eun seraya sedikit menajuhkan tubuhnya dari kim bum. Kim bum tertawa melihatnya.

‘jika aku menceritakan padanya apa yang terjadi, mungkin dia bisa membantuku.’ Batin so eun.

-today love is begin-

“aku mengerti.” Ujar kim bum setelah ia mendengar cerita dari so eun perihal kebohongan yang so eun buat kepada teman-temannya. Sekarang ini mereka berdua duduk di bangku.

“aku mendapatkan inti dari ceritamu.” Lanjut kim bum.

So eun meremas tangannya karena saking malunya. “ini sangat memalukan.” Ujar so eun dengan suara pelan.

“ppfftt…baiklah.” Ujar kim bum.

“eh?” so eun melirik ke arah kim bum yang duduk di sampingnya.

“jadi intinya, semua akan berjalan lancar jika aku berpura-pura menjadi pacarmu?” tanya kim bum sambil tersenyum pada so eun. Mata so eun langsung berbinar-binar karena tak menyangka dengan apa yang dikatakan kim bum barusan.

“be…benarkah?” tanya so eun dengan mata yang masih berbinar.

“baiklah, ayo….” Ujar kim bum.

“ayo? Eh?” tanya so eun. ‘aku belum mengerti apa maksudnya?’ batin so eun yang binaran pada matanya mulai berkurang seiring ekspresi kim bum yang tadinya ramah mulai berubah menjadi datar.

“jangan bertindak bodoh atau berfikir bahwa aku akan setuju untuk melakukan hal yang menyusahkan dengan gratis !!!” ujar kim bum dengan wajah datarnya.

So eun langsung takut melihatnya.

“jika kau mau menjadi peliharaanku, maka aku tidak akan keberatan dengan kencan bodoh ini.” Tawar kim bum dengan smirknya.

“Mwo? Peliharaan? Sampai mati pun aku tidak akan mau melakukannya !” teriak so eun yang langsung berdiri dari duduknya.

‘perkataan macam apa yang dikatakan lelaki ini?’ batin so eun.

“ppfft…” kim bum menghela nafas lalu tersenyum. “aku benar-benar tidak peduli dengan cara yang baik.” Ujar kim bum.

“maaf, aku sudah bicara dengan kasar.” Ujar kim bum lalu berdiri dan menghadap pada so eun. so eun kembali terkesima tat kala kim bum menyentuh puncak kepalanya.

“ahh romantis~” ujar bo young.

“sudah sudah, jangan ganggu mereka ! ayo !” hye rim langsung menarik bo young menjauh.

“tch…..” kim bum kembali menunjukkan wajah menakutkan pada so eun, ternyata yang barusan itu hanyalah acting belaka karena bo young dan hye rim tak sengaja lewat dan melihat mereka.

“menyebalkan sekali karena kau begitu bodoh, dan ini sudah membuang waktuku untuk makan siang !” ujar kim bum.

“ppfft baiklah, lakukan yang terbaik untuk menjadi gadis yang lucu !” ujar kim bum lalu pergi meninggalkan so eun yang masih berdiri di tempat.

-today love is begin-

“sial ! apanya yang seperti pangeran ! semuanya benar-benar salah !” gerutu so eun seraya melihat ke luar jendela di koridor lantai tiga.

“nugu? kim bum-ssi? ah…aku mengenalnya.” Ujar ni rin yang berdiri di samping so eun.

“eh kau mengenalnya?” tanya so eun yang kemudian mengalihkan pandangannya pada nirin.

“ye, aku satu kelas dengannya.” Jawab nirin.

“semua perempuan tergila-gila padanya karena dia sangat ramah dan selalu tersenyum, dia juga pintar. Semua orang memanggilnya pangeran. Yeahh tapi dia bukan seleraku.” Jelas ni rin. So eun cukup takjub mendengar apa yang keluar dari mulut nirin.

“tidak tidaakk ! semua orang sudah tertipu dengan triknya ! aslinya dia bukan orang yang seperti itu, dia benar-benar menyeramkan ! dari dalam dia benar-benar gelaaap ! dia seorang penipu yang mengerikan !” ujar so eun dengan nada yang menggebu-gebu.

“yeah terserah apa katamu, tapi kau tidak punya pilihan lain selain harus menjadi peliharaannya.” Balas nirin.

“baiklah, berjuang !” ujar nirin.

So eun hanya bisa menampakkan wajah menyedihkan, nasibnya benar-benar kurang beruntung.

-today love is begin-

So eun sedang merapikan buku-bukunya untuk ia masukkan ke dalam tas, bel pulang sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu, namun wajah so eun kelihatan begitu murung.

‘ya aku mengerti, tapi kenapa aku harus menjadi peliharaannya? Apa yang dia inginkan dariku?’ batin so eun.

“so eun-ssi….” panggil So jin, teman satu kelasnya yang berbadan gemuk.

“ne?” tanya so eun.

“ada seseorang yang meminta bertemu denganmu.” Ujar so jin.

“eh?” so eun bingung.

“dia kim bum-ssi.” lanjut so jin.

So eun sudah melihat kim bum berdiri di depan pintu kelasnya dan melambaikan tangan padanya seraya tersenyum ramah.

“ugh…dia benar-benar….” Gerutu so eun.

“baiklah, kalau begitu aku pergi sekarang.” Ujar so jin pamit pada so eun dan juga kim bum.

“baik, terimkasih.” Ujar kim bum ramah pada so jin. Wajah so jin tampak memerah karena keramahan sikap kim bum padanya.

“annyeng.” Balas so eun dengan lemas pada so jin. So jin pun pergi meninggalkan mereka.

‘dia beracting dengan begitu sempurna’ batin so eun.

“baiklah, apa kau ingin sesuatu?” tanya so eun dengan ketus.

Kim bum langsung menundukkan wajahnya dan menekan puncak kepala so eun dengan tangannya.

“bukankah seeokor peliharaan harus datang tepat waktu saat majikannya memanggilnya?” ujar kim bum pelan seraya mencubit pipi so eun.

“owhh…” so eun sedikit meringis kesakitan dan membuat siswa-siswi yang masih berada di sekitar koridor melihat ke arah mereka.

“baiklah, kajja…!” ajak kim bum. So eun mencoba menahan amarahnya dan ia pun mengikuti kim bum.

“jadi, pacar so eun-ssi adalah kim bum?” bisik-bisik para siswi.

“yeah….”

“waaah padahal aku sudah mulai menyukai kim bum-ssi sedikit.” Ujar siswi lain.

“aahh aku jugaaa…!”

“aku heran bagaimana bisa so eun menjadi pacarnya?” ujar hye rim yang ternyata masih ada di sekitar koridor bersama bo young.

“aku iri !” timpal bo young.

-today love is begin-

Kim bum tengah mengetik nomor ponsel so eun di ponselnya dan menyimpan nomornya di ponsel so eun.

“hey, apakah harus dengan jarak sejauh ini?” tanya kim bum yang melihat so eun berjalan sekitar dua meter di sampingnya.

“apa kau takut denganku?” tanya kim bum yang kini mulai melirik so eun.

“eh? Tidak…tidak !” jawab so eun.

“kau tidak perlu seperti itu, tidak seperti harus melakukan apa-apa.” ujar kim bum seraya menyerahkan ponsel milik so eun. So eun menerimanya dengan agak sedikit takut.

“tidak seperti harus melakukan apa-apa? jadi, aku tidak harus melakukan apa-apa?” ulang so eun.

“bukankah itu yang aku katakan?” jawab kim bum.

“lalu..lalu….kau akan menjualku? Atau memasukkanku ke dalam karung beras dan membuangku saat kau stress? Kau tidak akan melakukan hal-hal yang mengerikan kan?” tanya so eun ketakutan.

“tidak ! apa yang ada dalam otakmu? jangan berfikir yang macam-macam tentangku !” balas kim bum.

“aku tidak butuh uang ataupun wanita.” Lanjut kim bum. So eun hanya bisa diam mendengarnya.

‘jadi pada kenyataannya dia memang orang baik?’ batin so eun

Saat itu pula, kim bum tak sengaja melihat seorang pria sekitar umur 40 tahunan tengah membawa seekor anjing.

“aku sangat menyukai anjing.” Ujar kim bum tiba-tiba.

“eh?” so eun langsung menatap kim bum.

“mereka sangat polos, jika kau mengatakan ‘tunggu’ maka mereka akan menunggumu seperti orang bodoh ! tidak peduli saat mereka lapar atau saat kau memperlakukan mereka dengan kasar, mereka akan tetap mengikuti majikannya dengan mata hitam dan polosnya.” jelas kim bum.

“hahaha, itu begitu lucu dan membuatku sedikit menggigil !” ujar kim bum yang wajahnya berubah kembali menjadi masam dan membuat so eun sedikit takut. Kim bum menepuk kepala so eun.

“baiklah, kau pasti berpikir ini adalah cara lain yang lebih pintar dariku?” ujar kim bum.

So eun hanya bisa menatapnya saja.

-today love is begin-

Keeseokan harinya, Chungju High School

So eun terlihat lemas sekarang, tak seperti biasanya. Ia menidurkan kepalanya di meja.

‘jadi pada akhirnya dia hanya ingin melakukan apa yang ingin ia lakukan pada orang di sekitarnya, hufft…’ batin so eun.

‘apakah dia anak kecil?’ batin so eun sedikit kesal.

“so eun-ssi kau kenapa?” tanya bo young.

“dia seperti ini dari pagi.” Ujar hye rim.

‘apakah dia sudah terlalu jauh memanfaatkanku untuk kesenangannya?’ batin so eun.

“so eun….” panggil bo young sekali lagi.

 

Ddrrtttt drrttt drrttt

Belikan aku minuman ! cepaaatt !

 

Itulah pesan masuk dari kim bum. So eun langsung merasa sedih rasanya, ia menjadi seeokor peliharaan yang harus melakukan apapun sesuai perintah majikannya?

“ah mian, pacarku memanggilku untuk menemuinya….” Ujar so eun lalu segera keluar dari kelas.

Bo young dan hye rim hanya bisa memperhatikan so eun saja.

-today love is begin-

“hey kau telat ! kau membuatku menunggu !” ujar kim bum.

Wajah so eun sudah penuh keringat karena harus berdesakan saat membeli minuman.

“mian, ini jus jeruk untukmu !” balas so eun seraya menyerahkan sekaleng jus pada kim bum.

Kim bum langsung meminumnya dengan cepat.

‘bahkan tidak mengucapkan terimakasih.’ Batin so eun.

“haaii so eun dan pacaraaar…” sapa bo young yang ternyata datang bersama hye rim.

“bo young ! hye rim !” pekik so eun.

“aku mendengar kalian makan bersama, jadi kami datang untuk melihat hhahaha.” Ujar hye rim.

“kenapa kalian tiba-tiba memutuskan untuk makan bersama? Bukankah biasanya so eun-ssi selalu makan sendirian?” tanya bo young yang saat ini sudah duduk berhadapan dengan so eun dan kim bum di meja kantin.

“ya…sejak hubungan kami diketahui banyak orang, kami….”

“siapa mereka?” kim bum memotong perkataa so eun.

“ah, mereka bo young dan hye rim, teman satu kelasku.” Jawab so eun.

“ah…kita normalanya memang selalu seperti ini.” ujar kim bum pada bo young dan hye rim.

‘dua perempuan ini sangat menggelikan !’ batin kim bum.

“senang berkenalan dengan kalian, aku kim sang beom, pacarku selalu bercerita tentang kalian.” Dusta kim bum dengan senyum yang ia buat seramah mungkin.

“so eun-ssi, apa yang kau harapkan dari sang pangeran? Jadi itulah caramu menyembunyikan seseorang seperti ini?” tanya hye rim.

“a..apa yang kalian bicarakan?” tanya so eun.

“hey hey pangeran kim bum ! jadi benar kau adalah orang yang mesum? Eheheh.” tanya bo young.

So eun membulatkan matanya, semua siswa-siswi yang ada di kantin langsung mengarahkan mata mereka pada so eun dan kim bum saat apa yang dikatakan oleh bo young terdengar cukup keras.

“ne?” tanya kim bum.

“yeah, seperti yang so eun-ssi katakan, bahwa kau sangat baik dan berciuman dan bahkan katanya kau sangat mesum?” ujar bo young.

“t..tunggu !” ujar so eun.

“heh wajahmu memang seperti pangeran, tapi aku tidak menyangka kalau kau pria mesum.” Tamah hye rim.

Wajah kim bum sudah merah padam menaham emosi yang akan meledak sebentar lagi.

‘apa yang sebenarnya gadis bodoh ini katakan pada teman-temannya?’ batin kim bum.

“k..kalian…suara kalian terlalu keras !” ujar so eun.

“bukankah itu sangat menarik?” ujar hye rim.

Semua orang kini sudah memperhatikan so eun dan kim bum.

“kalian ! hentikan ! kalian hanya salah paham, jangan mengartikan kim bum-ssi seperti itu !” teriak so eun.

“kisah tentang kita berdua….memang benar…aku memang pria mesum…” jawab kim bum dengan ekspresi yang mulai mengerikan.

“ingin aku membuktikannya agar semua terlihat jelas?” tawar kim bum yang kini sudah menatap tajam bo young dan hye rim. Bahkan kim bum memegang pipi bo young dan menekannya cukup kuat.

“mengikat mulutmu yang sudah bicara kotor ini ?” tawar kim bum.

“aa…tidak….tidak !” tolak bo young yang sudah ketakutan. Kim bum pun  melepaskan tangannya yang menekan pipi bo young, lalu berdiri dari duduknya. Semua orang yang melihatnya sedikit takjub.

“maaf, sudah mengganggu makan siang kalian !” ujar kim bum pada semua orang.

“so eun-ssi…kajja !” kim bum menarik so eun untuk pergi dari situasi seperti ini.

“bo young-ah kau baik-baik saja?” tanya hye rim.

-today love is begin-

“t..tunggu kim bum-ssi…tanganku…” ujar so eun karena kim bum masih menarik tangannya.

“tidak, tetaplah seperti ini lebih lama.” Balas kim bum.

“eh…?” heran so eun.

“mwo?” tanya so eun.

“temanmu melihat kita !” ujar kim bum.

“eh…?” so eun memutar kepalanya dan melihat bo young dan hye rim tengah mengintip mereka dari balik pintu masuk kantin.

“ah kau benar.” Ujar so eun.

“akan tidak terlihat natural jika aku melepaskanmu sekarang.” Balas kim bum.

“yeah kau benar, aku mengerti.” Jawab so eun.

‘sangat mengejutkan ketika dia melakukan hal seperti ini setelah sebelumnya dia mengatakan kalau hal ini benar-benar mengganggu’ batin so eun.

“kita akan baik-baik saja disini.” Ujar kim bum yang sudah melepaskan tangannya saat mereka sudah berada di tempat yang cukup sepi.

“mmm…aku minta maaf.” Ujar so eun. kim bum melirik ke arah so eun.

“ini semua kesalahanku, kau jadi kelihatan seperti pria mesum.” Lanjut so eun seraya menundukan kepalanya.

“aku tidak terlalu peduli.” Balas kim bum.

“tidak….tidak….tapi…”

“diam !” ucap kim bum seraya mencubit pipi so eun dengan kesal.

“ouch…” ringis so eun.

“bukankah kau pacarku? Hanya diamlah dan ijinkah aku menjagamu !” ujar kim bum seraya memegang puncak kepala so eun, membuat so eun cukup terhenyak.

To Be Continued

FF a lot of kissing you sedang dalam proses, jadi mohon sabar tunggu aja ya heheh miaaaann